BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya pendidikan adalah salah satu proses yang berlandaskan

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penggalangan kampanye sosial tentang anti rokok marak dilakukan. Hal ini dilatar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

I. PENDAHULUAN. Desain Komunikasi Visual 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap material bangunan mempunyai siklus hidup, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

BUPATI POLEWALI MANDAR

KENYAMANAN, DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

NEGARA DAN SISTIM PEMERINTAHAN

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampah adalah kumpulan berbagai material buangan (limbah) berbentuk cair,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sampah perkotaan merupakan masalah yang selalu hangat diperbincangkan baik

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

KEWARGANEGARAAN. KONTRAK PERKULIAHAN Serta RUANG LINGKUP KEWARGANEGARAAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB Cinta Kebersihan

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

TUGAS RINCI/ LANGKAH LANGKAH. Guru bimbingan konseling. turut menandatangan i komitment tertulis untuk menginisiasi SRA

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI VIDEO ANIMASI 2D TENTANG HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

BAB IV KESIMPULAN. tidak terjadinya masalah-masalah yang dapat menyebabkan kekacauan atau

sistem pengelolaan lingkungan yang baik dan terukur

PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

Sudirman Green Office

BAB I PENDAHULUAN. Kepedulian terhadap lingkungan saat ini hanya dimiliki oleh segelintir

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

KUESIONER PENELITIAN

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Program Adiwiyata: Sekolah Berbasis Lingkungan

1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan isu green accounting tersebut di tahun 1980-an. Di

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA LAUNCHING PALU GREEN AND CLEAN TAHUN 2011 DIPANTAI TALISE SABTU, 19 PEBRUARI 2011

PENGKAJIAN FAKTOR PENDORONG KEBERHASILAN PENGELOLAAN SAMPAH PARTISIPATIF

BUPATI POLEWALI MANDAR

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena sampah merupakan awal dari penyebab berbagai penyakit

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

Jurnal Penelitian Hayati UNAIR (accredited DIKTI), Special Edition No. 4E Tahun ISSN:

Fakta. Apa yang terjadi. Latar belakang. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Gerakan Nasional Revolusi Mental

Pendidikan Karakter KARAKTER??? Ketertentuan sesuatu. Kejelasan sesuatu. Jati diri, akhlak, sifat jiwa. Who are you?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, sekaligus sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan The 2nd UMB Festival 2009, 16 November 2009 lalu, UMB memberikan 250 Pohon Penghijauan kepada perwakilan sekolah-sekolah yang ikut serta dalam Kompetisi dan Workshop. Masih dalam kaitan tersebut, sebelumnya telah mengadakan Pencanangan Kampus Bebas Rokok pada 27 Mei 2009 lalu. Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau diinisiasi sejak The 1st UMB Festival tahun 2008 lalu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja agar lebih mampu menjaga lingkungan hijau, memelihara kebersihan, memelihara ketertiban bersama agar kenyamanan hidup dan udara sehat tercapai. Disamping itu sebagai salah satu bentuk komitmen UMB dalam mendukung Program Jakarta Green Office. Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta dan Dinas Kelautan dan Pertanian Pemda Propinsi DKI Jakarta. Sekolah Hijau dan Kampus Hijau merupakan komunitas sekolah / kampus yang berwawasan lingkungan dan warganya memiliki kesadaran lingkungan serta mewujudkannya melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk meningkatkan mutu hidup. Wujud dari sekolah/kampus hijau, bahwa sekolah/kampus memiliki kurikulum yang berwawasan lingkungan. Sekolah/kampus mempunyai rancang bangun, penggunaan bahan dan pemeliharaan prasarana dan sarana berdasarkan pada prinsip prinsip ramah lingkungan. Sekolah/kampus memiliki manajemen yang berwawasan lingkungan, didukung oleh komunitas di luar sekolah dan memiliki perilaku peduli lingkungan. Kira kira apa sajakah yang dapat Halaman 1

dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa dalam mendukung terbentuknya komunitas sekolah dan kampus hijau?. Pertama, dari sisi individu, dapat menerapkan konsep 3 R dalam kesehatan yakni Reuse (jika masih bisa dipakai mengapa harus dibuang), Reduce (mengurangi pemakaian menggunakan barang barang yang ramah lingkungan dan hemat energi, tidak boros dan konsumtif) serta Recycle (mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna). Kedua, membiasakan perilaku hijau, yakni membuang sampah pada tempatnya dan menghabiskan makanan. Ketiga, secara kolektif/bersama sama menerapkan 3 R dalam mengatur kelas, lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, serta membuat kegiatan untuk mendorong perubahan kearah cinta lingkungan yang didukung oleh pelajar dan mahasiswa. Green Campus sebagai gerakan baru yang sudah mulai diterapkan di Universitas Mercu Buana, maka diperlukan adanya signage atau kesatuan sistem tanda mengenai informasi tentang gerakan green campus. Dengan adanya signage di lingkungan Universitas Mercu Buana, maka informasi mengenai peraturan yang diterapkan oleh kampus dapat tersosialisasi lebih cepat bagi seluruh warga kampus, terutama mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Selain itu, signage green campus juga sebagai identitas bahwa Universitas Mercu Buana mencanangkan program green campus. 1.2. State of the Art Walaupun Universitas Mercu Buana baru memulai gerakan green campus ini, masih banyak mahasiswa/i atau bahkan warga kampus yang belum mengetahui apa sebenarnya definisi dari gerakan green campus sendiri. Mereka menganggap gerakan green campus atau lebih dikenal dengan go green hanya sebatas gerakan penghijauan di lingkungan sekitar. Hal ini menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam penerapan signage green campus di lingkungan Universitas Mercu Buana, karena Halaman 2

sosialisasi mengenai definisi dari gerakan green campus tidak sederhana. Banyak hal yang menyebabkan green campus ini tidak diketahui oleh seluruh mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Mereka menganggap gerakan ini hanya sebagai gerakan penghijauan lingkungan kampus agar bersih dan nyaman untuk melakukan aktifitas kesehariannya di kampus. Padahal selain penghijauan lingkungan kampus, perilaku keseharian mahasiswa/i Universitas Mercu Buana juga harus mendukung gerakan ini, seperti merokok ditempat yang sudah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah sembarangan, mencorat-coret tembok atau menempelkan stiker di dinding, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini harusnya mereka sadari dan dirubah kearah yang lebih baik agar gerakan green campus ini agar dapat berjalan sesuai seperti apa yang diharapkan, tidak hanya lingkungan kampus yang bersih dan nyaman, tetapi juga mahasiswa/i serta seluruh warga kampus untuk menanamkan pemahaman yang sesungguhnya dari arti go green. Berdasarkan fakta-fakta yang terdapat pada pembahasan diatas, maka diperlukan tanda-tanda / signage dilingkungan Universitas Mercu Buana sebagai petunjuk mengenai peraturan yang diterapkan untuk mendukung Green Campus. Dengan adanya signage di lingkungan kampus, maka seluruh mahasiswa/i dan warga kampus dapat mengetahui tentang kegiatan apa saja yang sebenarnya merupakan bagian dari gerakan green campus. Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bukan hanya melakukan penghijauan lingkungan kampus, tetapi juga harus didukung dengan sikap dan perilaku yang benar-benar peduli dengan kesehatan diri sendiri dan juga orang lain. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul Signage Green Campus Universitas Mercu Buana. 1.3. Peluang dan Tantangan di masa mendatang Diperlukan daya dukung yang kuat untuk merubah sikap dan perilaku mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Tidak semua mahasiswa/i Halaman 3

mempunyai karakter yang sama antara satu dengan yang lain. Sikap dan perilaku mereka sangat beragam, sehingga terkadang tidak bisa dengan cara tegas atau keras dapat diatur untuk mematuhi seluruh peraturan yang diterapkan oleh Universitas Mercu Buana. Intimidasi secara langsung bahkan tidak bisa mengatur mereka untuk patuh terhadap peraturan sehingga banyak mahasiswa/i yang melanggar peraturan setiap harinya. Sikap dan perilaku mereka dapat diubah namun dengan cara yang berbeda yaitu tidak dengan melarang keras, menghukum, dan sebagainya. Hal ini tidak menjamin mereka dapat mematuhi semua peraturan, justru mereka malah menganggap peraturan ini untuk dilanggar. Pendekatan yang lebih mengajak dan memotivasi mereka lebih bisa mereka terima dan dipikirkan kebenarannya. Dengan melakukan pendekatan dengan sisi yang berbeda, mereka akan termotivasi untuk merubah sikap dan perilaku keseharian mereka ke arah yang lebih positif dan sehat. Dengan pendekatan tersebut maka nantinya akan terjadi perubahan budaya dari sikap dan perilaku mereka kearah positif dan sehat dalam kegiatan kesehariannya di lingkungan kampus. Sebagai bentuk pendekatan yang akan dilakukan, maka diperlukan adanya sebuah acuan untuk mengajak dan memotivasi mereka dalam merubah sikap dan perilaku di lingkungan kampus. Bentuk acuan yang diterapkan untuk memotivasi mereka yaitu dalam bentuk signage green campus di lingkungan Universitas Mercu Buana. Signage digunakan sebagai artefak atau alat untuk memotivasi dan mengajak mereka dalam merubah sikap dan perilakunya sehari-hari di lingkungan kampus. Untuk memotivasi ke arah positif diperlukan signage yang berbeda agar mereka dapat menerima dengan lapang dada bahwa sebenarnya sikap dan perilaku yang mereka lakukan selama ini harus dirubah ke arah yang lebih positif dan sehat. Tidak adanya bentuk intimidasi keras merupakan cara yang berbeda untuk mengajak dan memotivasi mereka kearah yang lebih positif dan sehat dalam mendukung gerakan green campus. Dengan Halaman 4

adanya signage green campus mereka dapat menanamkan pemahaman bahwa tidak hanya mereka yang menjalani keseharian aktifitasnya dilingkungan kampus, ternyata masih ada orang lain yang melakukan kegiatan keseharian dilingkungan kampus. Melalui signage green campus mahasiswa/i Universitas Mercu Buana dapat mengetahui arti sesungguhnya dari gerakan green campus tidak hanya sekedar penghijauan dilingkungan kampus saja, bahkan melakukan penghijauan diri sendiri dengan perubahan sikap dan perilaku ke arah yang lebih positif dan sehat juga termasuk kedalam bentuk dukungan terhadap gerakan green campus. Halaman 5