Kata kunci : regenerative shock absorber, orifice, gaya redam, daya bangkitan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Dan Studi Karakteristik Prototipe Regenerative Shock Absorber Sistem Hidrolik

PENGEMBANGAN HYDRAULIC REGENERATIVE SHOCK ABSORBER. Muchamad Eko Jayadilaga

Simulasi Sederhana tentang Energy Harvesting pada Sistem Suspensi

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

Analisis Perbandingan Respon Dinamis Dari Kendaraan Yang Menggunakan Shock Absorber Hidrolis Dan Yang Menggunakan Sistem Peredam Dual Flywheel

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F 126

STUDI KARAKTERISTIK REGENERATIF SHOCK ABSORBER DOUBLE SILINDER HYDRAULIC ACTUATOR DENGAN VARIASI VISKOSITAS OLI

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH VARIASI OLI DAN DIAMETER ORIFICE TERHADAP GAYA REDAM SHOCK ABSORBER DAN RESPON DINAMIS SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 132

: Tri Ayu Rachmawati Nrp : Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.,M.Eng.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 76

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113

Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST, M.Eng

Bidang Studi Desain. Rian Kurniawan. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.Meng

TUGAS AKHIR TM141585

TUGAS AKHIR TM141585

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) B-270

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA)

TUGAS AKHIR TM

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

Analisis Kenyamanan serta Redesain Pegas Suspensi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 SR (AT 4x4)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:

TUGAS AKHIR TM141585

NRP ANALISIS PENGARUH VARIASI NILAI KOEFISIEN REDAMAN TERHADAP RESPON DINAMIS SUSPENSI ORIFICE PADA SHOCK ABSORBER KERETA API

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-313

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 3 ISSN (E) :

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

Talifatim Machfuroh 4

DISTRIBUSI VISCOUS, FRICTION DAN ELECTRIC DUMPING PADA REGENERATIF SHOCK ABSORBER (RSA) TIPE HYDRAULIC ELECTRO MECHANIC SHOCK ABSORBER (HEMSA)

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

PEMODELAN DAN ANALISIS RESPON DINAMIS VARIABLE ORIFICE PADA SHOCK ABSORBER KENDARAAN YAMAHA JUPITER Dr. Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng.

PENINGKATAN KINERJA SISTEM TRANSMISI DAYA PADA HYDRAULIC ELECTRO MECHANIC SHOCK ABSORBER (HEMSA) GENERASI IV

1. BAB I PENDAHULUAN

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

ANALISIS PERBANDINGAN RESPON DINAMIS DARI KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN SHOCK ABSORBER HIDROLIS DAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM PEREDAM DUAL FLYWHEEL

Analisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo

Pemodelan dan Analisa Regenerative Shock Absorber (RSA) pada Sistem Suspensi Kendaraan Militer Roda Ban

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Studi Eksperimental Sistem Suspensi Sebagai Komponen Pengganti (Interchange) Sistem Suspensi Mobil Multiguna Pedesaan GEA

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

Studi Karakteristik Regeneratif Shock Absorber Double Silinder Hydraulic Actuator Dengan Variasi Viskositas Oli

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Tabel Hasil Pengujian. Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db)

ANALISIS PENGARUH TINGKAT REDAMAN SHOCK UPSIDE DOWN PADA KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA BYSON 150 CC

Studi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

PENGARUH GETARAN TERHADAP PENUMPANG KENDARAAN. Sutarno. Abstraction

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TORSIONAL VIBRATION ABSORBER TERHADAP RESPON GETARAN PADA SISTEM GETAR ROTASI UTAMMA

PEMODELAN DAN ANALISA DINAMIKA (ENERGI TERDISIPASI) PADA GERAK VERTIKAL ANTARA BOGIE DAN GERBONG KERETA API

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

Simulasi Peredam Getaran TDVA dan DDVA Tersusun Seri terhadap Respon Getaran Translasi Sistem Utama. Aini Lostari 1,a*

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi

PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA PADA ALAT UJI SUSPENSI MODEL SEPEREMPAT KENDARAAN

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh

Pemodelan dan Analisa Antilock Braking System (ABS) Pada Military Vehicle Studi Kasus Panser Anoa APC 6X6

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

ANALISIS GETARAN PADA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN RODA DUA (YAMAHA JUPITER Z 2004) MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE MATLAB 6.5

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

NANANG ISMAIL FAHMI JURUSAN TEKNIK MESIN. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. MEng TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

ANALISIS STRUKTURAL PERFORMA CHASSIS SAPUANGIN SPEED Oleh : Muhammad Fadlil Adhim

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

ANALISA RANCANGAN DESAIN SHOCK ABSORBER BELAKANG PADA MOTOR YAMAHA JUPITER. Paridawati 1)

TUGAS AKHIR TM091585

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN:

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

Pemodelan Sistem Dinamik. Desmas A Patriawan.

WAHYU HENDRAWAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Surya Hadi Putranto

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

Transkripsi:

Banjarmasin, 7-8 Oktober 15 Pengaruh Variasi Diameter Orifice Terhadap Karakteristik Dinamis Hydraulic Motor Regenerative Shock Absorber (HMRSA) dengan Satu Silinder Hidraulik Aida Annisa Amin Daman 1, a *, Harus Laksana Guntur,b, Wiwiek Hendrowati 3,c, Moch. Solichin,d 1,,3, Lab. Vibrasi dan Sistem Dinamis, Jurusan Teknik Mesin, FTI, ITS 1,,3, Jalan Raya ITS, Surabaya 111, Indonesia a aianinda@gmail.com, b haruslg@me.its.ac.id, c wiwiek@me.its.ac.id, d solichin@me.its.ac.id Abstrak Energi losses pada kendaraan juga terjadi pada sistem suspensi. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan sistem suspensi yang dapat menghasilkan energi untuk dapat dimanfaatkan kembali oleh kendaraan. Paper ini menyajikan pengaruh variasi diameter orifice terhadap gaya redam, daya bangkitan dan respon dinamis dari Hydraulic Motor Regenerative Shock Absorber (HMRSA). Penelitian diawali dengan pemodelan HMRSA pada seperempat kendaraan DOF dan merumuskan persamaan matematis, kemudian dilakukan simulasi untuk memperoleh respon dinamis. Pemodelan HMRSA terdiri dari silinder hidraulik, motor hidraulik, dan generator listrik. Orifice diletakkan pada saluran keluar dari diameter hidraulik saat ekspansi dan kompresi. Variasi diameter orifice yang digunakan yaitu,, dan. Hasil penelitian menunjukkan nilai gaya redam terbesar terjadi pada proses kompresi dengan diameter orifice yaitu sebesar 159 N. Nilai gaya redam semakin menurun seiring bertambahnya diameter orifice. Dengan penggunaan HMRSA, daya listrik yang dibangkitkan dapat mencapai nilai maksimum dari kapasitas generator yaitu sebesar 1 Watt. Variasi diameter orifice hanya berpengaruh terhadap gaya redam, namun tidak berpengaruh pada respon kelistrikan HMRSA. Kata kunci : regenerative shock absorber, orifice, gaya redam, daya bangkitan Pendahuluan Sistem suspensi kendaraan merupakan satu penyebab energi losses pada kendaraan. Sekitar 1-3% energi kendaraan terbuang pada sistem suspensi [1]. Untuk mengatasi energi losses pada sistem suspensi maka berkembang sistem suspensi regeneratif yang dapat mentransformasi energi yang hilang pada sistem shock absorber menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan kendaraan. Zuo dan Zhang [] memodelkan dinamika kendaraan dan memvariasikan kekasaran permukaan jalan, diperoleh hasil bahwa energi yang dapat dimanfaatkan dari shock absorber yaitu sebesar 1- Watt pada kecepatan 9 km/jam. Li, dkk [3] mengadakan road test pada sebuah mobil yang dipasang regenerative shock absorber. Energi rata-rata yang MT 3 dihasilkan yaitu sebesar 19 Watt pada satu shock absorber saat kendaraan melaju 8 km/jam pada jalan yang halus. Laksana Guntur, dkk [] mengenbangkan prototip regenerative shock absorber dengan menggunakan sistem transmisi roda gigi dan generator elektrik. Prototip alat tersebut dapat menghasilkan daya listrik sebesar Watt untuk satu suspensi. Penelitian mengenai Hydraulic Elektromagnetic Suspensions dikembangkan oleh Lin dan Xuexun [5] yang dikenal dengan Hydraulic Regenerative Shock Absorber (HRSA). Keunggulan sistem suspensi ini yaitu mudah diaplikasikan karena strukturnya yang sederhana dan tidak membutuhkan banyak komponen. Paper ini mengembangkan sistem suspensi hidraulik yang dihubungkan dengan motor hidraulik dan generator listrik. Penelitian

Banjarmasin, 7-8 Oktober 15 diawali dengan pemodelan hydraulic motor regenerative shock absorber HMRSA kemudian dilakukan simulasi untuk memperoleh respon dinamis. Metode Penelitian Sistem HMRSA terdiri dari hydraulic cylinder, motor hidrolik, gear, dan generator seperti yang ditunjukkan gambar 1. Terdapat dua proses yang terjadi pada sistem ini yaitu proses ekspansi ketika hydraulic cylinder bergerak ke atas dan proses kompresi ketika hydraulic cylinder bergerak ke bawah. Alur saat terjadi proses ekspansi yaitu dari hydraulic cylinder menuju check valve (CV) ke hydraulic motor dan menggerakkan gear yang terhubung dengan generator, kemudian aliran fluida kembali pada hydraulic cylinder melalui CV3. Orifice diletakkan pada saluran keluar sebelum CV dan CV3, dan diameter orifice divariasikan yaitu,, dan. Sedangkan untuk proses kompresi, aliran fluida dari hydraulic cylinder keluar melalui CV3 dan kembali melalui CV1. Orifice diletakkan pada saluran keluar saat proses ekspansi dan kompresi dengan variasi diameter orifice yaitu,, dan 8mm. Sistem HMRSA kemudian diaplikasikan pada model seperempat kendaraan seperti yang ditunjukkan gambar. Sistem diletakkan diantara massa sprung (M s ) yaitu massa bodi kendaraan dan massa unsprung (M us ) yaitu massa roda. Persamaan Gerak Persamaan yang digunakan pada mekanisme hidraulis adalah persamaan Bernoulli berikut:.. (1) dimana h T merupakan headloss total akibat gesekan fluida dengan saluran, adanya elbow, perubahan penampang dan valve. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:... () dengan mengasumsikan bahwa ketinggian sama, maka perbedaan tekanan sebelum dan sesudah orifice yaitu : Gambar 1. Skema konfigurasi HMRSA ( )... (3) k s k w M s M us HMRSA Gambar. Skema model seperempat kendaraan c w x s x us y ( )... () dimana ΔP 11 merupakan perbedaan tekanan saat proses ekpansi dan ΔP 1 merupakan perbedaan tekanan saat proses kompresi. Kemudian persamaan 3 dan tersebut disubstitusi pada persamaan 5 berikut sehingga diperoleh besar gaya redaman: F d = (ΔP 11 x A 11 )+( ΔP 1 x A 1 )... (5) MT 3

Banjarmasin, 7-8 Oktober 15 Pada motor hidrolik, persamaan yang digunakan untuk mengkonversi aliran dan tekanan hidrolik menjadi torsi dan kecepatan putaran yaitu:... () M s X s K s (x us -x s ) M us F d xus...(7) K w (y-x us ) c w y x us Sedangkan persamaan untuk transmisi free ody diagram yang ditunjukkan gambar 3 yaitu:... (8) Untuk persamaan elektrik generator, yaitu:... (9),, F t.r 1 K T1 (θ 1 -θ ) Gambar. FBD roda kendaraan Persamaan dari free body diagram di atas yaitu:... (1) Sedangkan untuk free body diagram dan persamaan yang berlaku pada massa sprung adalah sebagai berikut Gambar 5. FBD bodi kendaraan J 1 J 1 T m,, J J... (11) F t.r T e Gambar 3. Free body diagram transmisi (a) roda gigi 1 dan (b) roda gigi Dari gambar, dapat dibuat Free Body Diagram (FBD) pada massa unsprung (gambar ) dan FBD pada massa sprung (gambar 5) sebagai berikut: MT 3 Dari persamaan 5, 8, dan 9 dibangun blok diagram simulasi dan disimulasikan respon dinamis pada sistem seperempat kendaraan. Hasil dan Pembahasan Hasil yang diperoleh berupa simulasi respon dinamis sistem HMRSA sebelum diaplikasikan pada sistem seperempat kendaraan yaitu pada gambar dan gambar 7, kemudian simulasi respon dinamis sistem HMRSA yang telah diintegrasi pada sistem seperempat kendaraan dengan input sinusoidal seperti gambar 8 dan gambar 9. Pada gambar, 7, 8, dan 9, nilai positif menunjukkan hasil proses ekspansi, sedangkan nilai negatif menunjukkan hasil

Damping Force (N) Damping Force (N) Power (Watt) Power (Watt) Damping Force (N) Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 15 splacement (d orifice1 = ) proses kompresi. Pada gambar (a), (b), dan (c), terlihat bahwa perbedaan nilai hanya terjadi pada nilai positif yaitu proses ekspansi. Hal ini menunjukkan bahwa variasi diameter orifice 1 hanya berpengaruh pada proses ekspansi saja, sedangkan proses kompresi hanya dipengaruhi oleh variasi diameter orifice. Pada proses ekspansi, nilai gaya redam tertinggi terjadi pada diameter orifice 1, yaitu sebesar 188 N. Nilai gaya redam menurun seiring bertambahnya diameter orifice 1. Sedangkan pada proses kompresi, nilai gaya redam tertinggi terjadi pada diameter orifice mm yaitu 159 N. Semakin besar diameter orifice, nilai gaya redam semakin menurun. Hal ini sesuai dengan persamaan 3,, dan 5. Gaya redam dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, sedangkan perbedaan tekanan dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida melalui orifice. Semakin besar diameter orifice menyebabkan kecepatan aliran fluida melalui orifice menurun. Penurunan kecepatan juga menyebabkan penurunan perbedaan tekanan sehingga gaya redam menurun. Damping Force vs Velocity (d orifice1 = ) 1 5 X:.185 Y: 188 (d orifice1 = ) 5.1.15. m) Damping Force vs Velocity (d orifice1 = ) 5-5 -1 X: -.187-15 Y: -1.59e+ -. -.15 -.1 -.5.5.1.15. Velocity (m/s) (c) Gambar. Grafik respon gaya redam terhadap kecepatan pada HMRSA variasi diameter orifice dengan diameter orifice 1 sebesar (a) (b) (c) Gambar 7 menunjukkan respon kelistrikan terhadap perpindahan pada generator. Pada gambar 7 terlihat hanya satu warna saja. Hal ini menunjukkan bahwa variasi diameter orifice tidak mempengaruhi respon kelistrikan generator. Simulasi pada HMRSA dapat menghasilkan daya mendekati daya maksimum yang dimiliki oleh generator yaitu sebesar 1 Watt baik pada proses ekspansi maupun kompresi. Sedangkan arus dan tegangan yang dihasilkan yaitu 5 A dan 19, V. 15 Power vs Displacement X:.5 Y: 5 15 Power vs Veloc 1 1-5 5 5-1 5.5.1.15. lacement (m) X: -.187-15 Y: -1.59e+ -. -.15 -.1 -.5.5.1.15. Velocity (m/s) (a) -5-1 -15 -. -.15 -.1 -.5.5.1.15. Displacement (m) (a) -5-1 Velocity (m/s -15 -. -.15 -.1 -.5. Displacement (d orifice1 = ) Damping Force vs Velocity (d orifice1 = ) 5 Current vs Displacement Current vs Velo X:.5 Y: -5-1.5.5.1.15. isplacement (m) X: -.187-15 Y: -1.59e+ -. -.15 -.1 -.5.5.1.15. Velocity (m/s) - - -. -.15 -.1 -.5.5.1.15. Displacement (m) - Velocity (m/s - -. -.15 -.1 -.5 (b) MT 3 (b)

Voltage (V) Damping Force (N) Power (Watt) Voltage (V) Voltage (V) Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 15 15 1 5-5 -1-15 Voltage vs Displacement -. -.15 -.1 -.5.5.1.15. Displacement (m) (c) Gambar 7. Respon kelistrikan terhadap perpindahan pada generator meliputi respon (a) Daya Listrik Bangkitan (b) Arus Listrik (c) Tegangan Listrik Gambar 8 menunjukkan Gaya redam terhadap waktu akibat input sinusoidal variasi kecepatan kendaraan. Perbedaan nilai positif (proses ekspansi) dan negatif (proses kompresi) disebabkan perbedaan diameter orifice yang digunakan pada saluran ekspansi dan saluran kompresi. Diameter pada saluran ekspansi lebih besar daripada diameter pada saluran kompresi sehingga nilai gaya redam proses kompresi lebih besar. Semakin cepat laju kendaraan, osilasi grafik yang dihasilkan semakin banyak dan nilai gaya redam semakin besar. 15 1 5-5 -1-15 -. - kendaraan maka semakin besar respon arus, tegangan, dan daya listriknya. Untuk daya dan arus listrik yang terjadi pada kecepatan kendaraan km/jam adalah mendekati dikarenakan frekuensi untuk kecepatan kendaraan tersebut hanya sebesar.55 Hz.Daya maksimum yang dapat dibangkitkan oleh sistem HMRSA yaitu 1 Watt pada kecepatan km/h. Arus listrik dan tegangan yang dihasilkan pada kecepatan km/h yaitu 5 A dan V. Hal ini sama dengan respon kelistrikan yang dihasilkan HMRSA sebelum diintegrasikan pada sistem seperempat kendaraan. 15 1 5-5 Power vs Time -1 km/h km/h km/h -15 8 1 8 (a) Current vs Time 8 - - -8 Current vs T on vs Time 5 Damping Force vs Time km/h km/h km/h 8 1 - km/h - km/h km/h -8 8 1 (b) -5 5 Voltage vs Time km/h km/h km/h 8 1 e (s) -1 km/h km/h km/h -15 8 1 Gambar 8. Gaya redam terhadap waktu akibat input sinusoidal variasi kecepatan kendaraan 15 1 5-5 -1-15 5 km/h km/h km/h Gambar 9 merupakan respon kelistrikan generator akibat input sinusoidal variasi kecepatan kendaraan. Ketiga grafik respon kelistrikan pada gambar 9 menunjukkan trend yang sama, yaitu semakin besar kecepatan 1 3 5 7 8 9 1 (c) Gambar 9. Respon kelistrikan generator akibat input sinusoidal variasi kecepatan kendaraan meliputi respon (a) Daya Listrik Bangkitan (b) Arus Listrik (c) Tegangan Listrik MT 3

Banjarmasin, 7-8 Oktober 15 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh variasi diameter orifice terhadap respon dinamis HMRSA, dapat disimpulkan bahwa : 1. Diameter orifice sangat berpengaruh pada nilai gaya redam yang dihasilkan pada HMRSA. Semakin kecil diameter orifice yang digunakan, semakin besar gaya redam yang dihasilkan. Gaya redam terbesar dihasilkan pada diameter orifice pada proses kompresi yaitu 159 N.. Diameter orifice tidak berpengaruh pada nilai respon kelistrikan generator, baik itu arus, tegangan, maupun daya listrik bangkitan. Daya listrik bangkitan maksimal yaitu sebesar 1 Watt. Sedangkan arus dan tegangan listrik maksimal yang dihasilkan sebesar 5 A dan 19. Volt. 3. Pada sistem HMRSA yang diintegrasikan pada seperempat kendaraan dan pemberian input sinusoidal km/jam, nilai maksimum dari gaya redam sebesar 1317 N. Untuk respon daya listrik yang dihasilkan yaitu sebesar 1 Watt, arus listrik sebesar 5 A, dan tegangan listrik sebesar Volt. Referensi [1] M. Donahue. Implementation of an active suspension preview controller for improved ride comfort. MS thesis, The University of California at Berkeley. 1. [] L. Zuo and P. Zhang. Energy Harvesting, Ride Comfort, and Road Handling of Regenerative Vehicle Suspensions. ASME Journal of Vibration and Acoustics. 1. [3] Zhongjie Li, Lei Zuo, George Luhrs, Liangjun Lin, Yi-xian Qin. Electromagnetic Energy-Harvesting Shock Absorbers: Design, Modeling and Road test. IEEE Transactions on Vehicular Technology. 1. [] Harus Laksana Guntur, Wiwiek Hendrowati, Rahman Roy Lubis. Development and Analysis of a Regenerative Shock Absorber for Vehicle Suspension. JSME Journal of System Design&Dynamics. Vol7, No.3 (13) 3-315. [5] X. Lin, dan G. Xuexun. Hydraulic Transmission Electromagnetic Energyregenerative Active Suspension and Its Working Principle. International Conference of Intelligent Systems and Aplication. 1. MT 3