BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Perancangan dan Analisis Kendaraan Roda Tiga (Tricycle) Sebagai Alternatif Kendaraan Kecil Ditinjau Dari Segi Ergonomi. Abstrak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI DAN PERANCANGAN ULANG RUANG KEMUDI DAN PENUMPANG MOBIL KANCIL BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

2016, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086); 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN KABIN MOBIL PICK UP YANG ERGONOMIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN MOBIL GEA

Bab 1 : Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 04/05/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN. 7-1 Universitas Kristen Maranatha

Sebagai contoh, tachometer yang ergonomi adalah: 1.Desain dari cakra yang lancip, menunjuk pada skala, warna kontras dengan dasar (menyala)

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PERSEPSI KUALITAS KONSUMEN TERHADAP PRODUK OTOMOTIF

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

NAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

BAB III METODE PEMBUATAN

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017

NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK

BAB 7 KESIMPULAN & SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PERANCANGAN DAN ANALISIS

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 2 TINJAUAN PUSATAKA

PERANCANGAN ULANG RUANG KEMUDI FORKLIFT SECARA ERGONOMIS (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Logam Jaya) Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan 8.1.1 Perancangan Interior yang Ergonomis Perancangan interior yang ergonomis adalah sebagai berikut : Kursi Depan Tinggi alas duduk : 280 mm Lebar alas duduk : 500 mm Panjang alas duduk : 410 mm Tinggi sandaran Lebar sandaran : 500 mm Tinggi sandaran kepala maks : 215 mm Tinggi sandaran kepala min : 185 mm Lebar sandaran kepala : 225 mm Jarak maju mundur kursi : 156 mm Lebar meja kursi depan : 225 mm Panjang meja kursi depan : 245 mm Lebar kantong kursi depan : 256 mm Tinggi kantong kursi depan : 277 mm Kursi Belakang Tinggi alas duduk : 310 mm Lebar alas duduk : 1150 mm Panjang alas duduk : 410 mm Tinggi sandaran Lebar sandaran : 1200 mm Tinggi sandaran kepala maks : 215 mm Tinggi sandaran kepala min : 185 mm Lebar sandaran kepala : 380 mm Lebar alas duduk anak kecil : 310 mm 8-1

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-2 Panjang alas duduk anak kecil : 232 mm Kursi Belakang Tinggi alas duduk : 310 mm Lebar alas duduk : 1150 mm Panjang alas duduk : 410 mm Tinggi sandaran Lebar sandaran : 1200 mm Tinggi sandaran kepala maks : 215 mm Dimensi Kemudi (Dashboard) Diameter lingkar kemudi : 250 mm Diameter genggam kemudi : 35 mm Dimensi Tombol Klakson (Dashboard) Diameter tombol : 32 mm Dimensi Tombol Audio (Dashboard) Lebar tombol : 30 mm Dimensi Tombol Sein (Dashboard) Lebar tombol : 45 mm Dimensi Tuas Lampu Jauh, Dekat dan Wiper (Dashboard) Lebar tuas : 170 mm Dimensi Handle Transmisi (Dashboard) Lebar handle transmisi : 110 mm Diameter handle transmisi : 50 mm Tinggi handle transmisi : 42 mm Dimensi Pedal Gas, Rem dan Foot Rest Lebar pedal : 96 mm Tinggi pedal : 180 mm Tebal pedal : 5 mm Dimensi Handle Pegangan Atas Lebar Handle Pegangan Atas : 210 mm Diameter Handle Pegangan Atas : 30 mm Tebal Handle Pegangan Atas : 40 mm

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-3 Dimensi Lampu Interior Diameter lampu interior : 150 mm Panjang tombol otomatis pintu : 50 mm Lebar tombol otomatis pintu : 25 mm Panjang tombol on dan off : 15 mm Lebar tombol on dan off : 25 mm Dimensi Bagasi (Maksimum) Volume tanpa lipatan kursi belakang : 118900000 mm 3 atau 118.9 m 3 Lebar tanpa lipatan kursi belakang : 290 mm Panjang tanpa lipatan kursi belakang : 1000 mm Tinggi tanpa lipatan kursi belakang : 410 mm Volume dengan lipatan kursi belakang : 392000000 mm 3 atau 392 m 3 Lebar tanpa lipatan kursi belakang : 980 mm Panjang tanpa lipatan kursi belakang : 1000 mm Tinggi tanpa lipatan kursi belakang : 400 mm Ruang Perkakas : 185 mm : 40 mm 8.1.2 Perancangan Eksterior yang Ergonomis Perancangan eksterior yang ergonomis adalah sebagai berikut : Pintu Depan : 1240 mm : 1092 mm Tinggi handle pintu dari lantai : 830 mm Pintu Belakang : 950 mm : 1182 mm Tinggi handle pintu dari lantai : 882 mm

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-4 Pintu Bagasi Tinggi handle pintu dari lantai Handle Pegangan Bawah Diameter handle Handle Pegangan Pintu Diameter handle Panjang Handle Pegangan Pintu Tanpa Tekanan Dengan Tekanan Kaca Depan Kaca Pintu Depan Kaca Pintu Belakang Kaca Pintu Bagasi Kaca Pelengkap kaca pelengkap depan kaca pelengkap depan : 1217.733 mm : 941.888 mm : 789 mm : 210 mm : 40 mm : 30 mm : 145 mm : 40 mm : 30 mm : 85 mm : 70 mm : 1061.54 mm : 920.13 mm : 1515.19 mm : 448.36 mm : 740.1 mm : 293.25 mm : 725.89 mm : 1216.14 mm : 470.49 mm : 616.26 mm : 826.71 mm

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-5 kaca pelengkap belakang : 320.46 mm kaca pelengkap belakang : 381.91 mm Spion : 279.52 mm : 277.77 mm : 232.39 mm 8.1.3 Perancangan Lingkungan Fisik Kendaraan Pengaturan sirkulasi udara dan kelembaban udara pada kendaraan dikendalikan oleh pengendara melalui sebuah dual-view monitor yang menampilkan beragam informasi baik di dalam maupun di luar kendaraan. Sirkulasi udara yang baik dihasilkan oleh 2 unit blower electric yang mampu mengalirkan udara dari luar ke bagian dalam kendaraan. Sirkulasi udara dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian kisi-kisi kaca depan kendaraan dan 2 kisi-kisi pada bagian kiri dan kanan boks pemegang dashboard. Pencahayaan diatur oleh switch pada lampu dan kemudi. Lampu yang digunakan adalah LED, karena irit energi, lebih terang dan tingkat kerusakan yang membahayakan rendah. LED juga memiliki cahaya yang lebih fokus dan bright (cerah). Tingkat pencahayaan yang digunakan adalah dibawah 300 lux, karena pencahayaan pada Xeiron tidak digunakan untuk membaca, melainkan untuk mencari barang bawaan atau menaruh barang bawaan. 8.1.4 Perancangan Kendaraan Alternatif yang Aman, Nyaman dan Ramah Lingkungan Perancangan kendaraan yang aman adalah sebagai berikut : Kursi Depan dan Belakang Perancangan kursi yang aman terdapat pada bentuk kursi yang memperhatikan sudut lekukan tubuh, 3 titik penting tubuh, perancangan benuk penyangga dan ketebalan material penyangga, penghalang benturan samping kiri dan kanan bahu dan tonjolan pada bagian belakang leher. Pada kursi depan dan belakang juga terdapat perangkat keamanan standar, yaitu safety belt. Pengaturan jarak

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-6 antara kursi depan dan belakang juga mempengaruhi keamanan kendaraan, semakin dekat jarak antara kursi depan dan belakang, maka semakin besar resiko cidera penumpang belakang pada saat terjadi benturan keras. Dimensi kendaraan Dimensi kendaraan kendaraan yang aman diwujudkan dengan perhitungan perbandingan panjang kendaraan, lebar kendaraan dan tinggi kendaraan. panjang kendaraan dengan wheelbase harus memiliki nilai perbandingan diatas atau diantara 0.6 sampai 0.7. Lebar kendaraan dengan track harus memiliki nilai perbandingan diantara 0.81 sampai 0.86. Tinggi titik berat kendaraan tidak boleh terlalu jauh dari roda, agar kendaraan dapat lebih stabil dan pembagian bobot kendaraan menjadi lebih baik. Chassis Penggunaan rangka monocoque space frame membuat kendaraan lebih ringan rigid dan memiliki nilai torsional stiffness yang besar, sehingga kendaraan menjadi lebih stabil dan kuat menahan benturan. Penggunaan material dan bentuk material yang digunakan pada chassis memberikan tingkat keamanan yang lebih baik bagi kendaraan, bentuk material penyusun chassis memberikan efek penahan benturan yang mempengaruhi keamanan. Swing Arm dan Suspension Pembagian bobot kendaraan dan perbandingan dengan dimensi kendaraan menghasilkan penempatan dan ukuran yang aman bagi swing arm yang digunakan sebagai penyangga kendaraan dan penyalur energi kendaraan. Suspensi atau peredam getaran pada kendaraan yang aman memperhatikan kekuatan suspensi yang akan digunakan dan penempatan suspensi sesuai dengan kekuatan suspensi. Perancangan kendaraan yang nyaman adalah dengan melakukan perancangan yang sesuai dengan ukuran tubuh orang Indonesia. Perancangan Xeiron dilakukan dengan melakukan simulasi dummy agar mendapatkan ukuran dan bentuk komponen kendaraan yang sesuai dengan ukuran tubuh. Dummy yang dibuat memiliki ukuran persentil 5%, 50% dan 95%.

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-7 Perancangan kendaraan yang ramah lingkungan adalah dengan mengaplikasikan penggunaan mesin listrik. Mesin listrik tidak memiliki emisi gas buang yang mengakibatkan polusi udara dan lingkungan. Tingkat kebisingan kendaraan listrik juga sangat rendah daripada mesin lainnya.