Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan. Novita Anggriani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan masa peralihan untuk menuju kedewasaan, dimana

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Etika pergaulan merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH:

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WIKANINGSIH NPM P

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja lainnya yang menyebabkan terhambatnya kreatifitas siswa.

PENGARUH BIMBINGAN KLASIKAL TEKNIK CINEMA THERAPY TERHADAP ETIKA PERGAULAN PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KOTA GORONTALO

Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

BAB I PENDAHULUAN. untuk menuntut ilmu, tetapi juga untuk mencari teman, dari berteman itulah maka

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

III. METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PAWYANTAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PEMILIHAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 RANTAU. Noor Jannah

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilakukan di lingkungan mana saja baik di sekolah maupun di luar

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental ( eksperimen yang

JURNAL THE EFECTIVENESS OF SOCIODRAMA TECHNIQUE TO MINIMIZE HIGH BULLYING BEHAVIOR AT EIGHT GRADE OF SMPN 2 PAPAR ACADEMIC YEAR 2016/2017

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB V PEMBAHASAN. A. Langkah-langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi. Dampak Negatif Internet (Facebook) pada Peserta Didik MIN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self-Esteem Siswa

BAB I. Pendahuluan. Nasional pada Bab II menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemampuan seseorang mengungkapkan pendapat sangat berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi kemanusiaan yang menjadi tumpuan harapan

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun anak-anak. Kata remaja sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adolescere

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Natar yang beralamatkan Jl. Mawar no.

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

PENGGUNAAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENGURANGI KONFORMITAS NEGATIF SISWA KELAS XII TATA BOGA 2 SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH LAYANAN INFORMASI SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU ETIS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendidikan akan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif. yang diteliti (Saifudin Azwar, 2003: 5).

UPAYA MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK NEGERI 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Ika Ramayani *

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. dan tolong menolong. Memberikan pertolongan atau menolong sesama termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

ARTIKEL PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGANTRU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Unsyiah Volume 1 No. 1 Tahun 2016 Hal 65-71 Periode Wisuda Agustus 2016 Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan Novita Anggriani Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala, Email: anovie81@yahoo.co.id Abstrak Penelitian yang berjudul Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Etika Pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sebelum dan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan etika pergaulan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 36 siswa, teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel penelitian sejumlah 10 siswa yang memiliki etika pergaulan rendah dan sedang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket etika pergaulan siswa. Teknik analisa data menggunakan statistik nonparemetrik yaitu dengan analisis deskriptif persentase dan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika pergaulan siswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok termasuk dalam kategori rendah dengan persentase 20,63%. Dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 28,06%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 7,43%. Artinya, etika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Sehubung dengan hasil penelitian ini guru bimbingan konseling di sekolah dapat melaksanakan bimbingan kelompok dengan sebaiknya, guna membantu meningkatkan etika pergaulan siswa. Kata kunci : Layanan Bimbingan Kelompok, Etika Pergaulan Pendahuluan Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan diri remaja.pendidikan membentuk baik atau buruknya pribadi remaja menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan, untuk semua peserta didik sesuai dengan tingkat dan jenis sekolah, dengan pendidikan siswa memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti dan etika dalam pergaulan sehingga dapat meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali diri menuju kearah pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup di masyarakat. dan 65

Etika pergaulan merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang harus diketahui dan dipahami oleh semua orang yang berada dalam lingkungan sosial dan lingkungan pendidikan (sekolah). Karena dimanapun dan kapanpun seseorang selalu diperhadapkan dengan orang-orang yang ada disekitar. Dan apabila tidak menyadari dan memahami situasi yang ada disekitarnya maka bisa saja akan melakukan suatu hal yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam lingkungan tersebut atau pada kelompokkelompok tertentu. Oleh karena itu sangat penting untuk menanamkan pemahaman kepada siswa mengenai etika pergaulan agar mereka mampu mengaplikasikan di dalam kehidupannya. Manusia adalah makhuk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, setiap orang memiiki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain. Kita dapat hidup karena saling tolong menolong. Dalam hidup bermasyarakat itulah terjadi pergaulan antara seorang dengan seorang yang lain. Dalam pergaulan dimasyarakat, banyak hal-hal yang perlu kita ketahui.karena manusia yang berdekatan yang jumlahnya lebih dari seorang, harus mempunyai aturan-aturan yang dapat memisahkan hak dan kewajiban masing-masing orang. Demikian juga di lingkungan sekolah, seorang siswa/remaja harus beinteraksi dengan orang lain, baik dengan guru, teman maupun semua warga sekolah. Pada dasarnya masa-masa sekolah adalah masa remaja dimana pada periode ini sangat penting dalam kehidupan manusia karena merupakan masa perpindahan dari masa kanakkanak menjadi dewasa. Pembentukan moral dalam proses kehidupan dikeluarga, di sekolah dan masyarakat telah dimulai pada masa remaja. Kemampuan kognitif remaja yang semakin meningkat kesadaran mereka akan moral. Menurut Soeparwoto (2004:103) pencapaian tingkat perkembangan baik fisik maupun psikologis tersebut membuat banyak remaja mengalami perubahan dalam sikap dan perilakunya.individu yang sudah memasuki masa remaja diharapkan mengantikan konsep-konsep moral yang berlaku dimasa kanak-kanak dengan prinsip moral yang berlaku secara umum yang berfungsi sebagai pedoman bagi perilaku dalam kehidupannya. Pada masa remaja, individu harus mulai dapat bertanggung jawab mengendalikan peilakunya sendiri yang sebelumnya menjadi tanggung jawab orang tua dan guru pada saat kanak-kanak sehingga perilakunya tidak melanggar moral yang berlaku dalam kehidupan dengan orang lain baik itu dikeluarga, disekolah, dan di masyarakat. Pada masa remaja ini biasanya terdapat perubahan sikap yang cukup mencolok dan ditempatkan sebagai salah satu karakteristik remaja yaitu menentang nilai dasar hidup orang tua dan dewasa lainnya. Situasi pergaulan sangat menentukan perkembangan moral siswa, dilihat dari siapa dan dengan siapa mereka bergaul, lingkungan seperti apa, dan apa yang terjadi dalam pergaulan itu. Mereka tidak harus dibatasi dalam bergaul agar mereka mengenal lingkungan 66

secara lebih luas, karena pada masa ini remaja memiliki tugas perkembangan yang harus mereka selesaikan sehingga mereka merasa bahagia dengan apa yang mereka capai selama masa tersebut. Dengan begitu mereka dapat membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Fenomena yang terjadi dikota-kota besar khususnya Aceh, siswa atau remaja berperilaku tidak sesuai dengan etika pergaulan remaja. Seperti kasus yang menimpa Ridha Firnanda (17) dianiaya oleh kakak kelasnya. Peristiwa tersebut terjadi minggu (24/10/2015) dini hari di asrama sekolah unggul Aceh Barat.Ridha mengungkapkan awal permasalahan penganiayaan, kakak kelas III memukul siswa kelas II, pemukulan tersebut dilakukan oleh beberapa siswa senior sehingga membuat siswa junior ketakutan (Serambi Indonesia, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMK Negeri 1 Kluet Selatan dan wawancara dengan guru pembimbing diperoleh informasi etika pergaulan yang selama ini terjadi di lingkungan sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa perilaku siswa yaitu belum memahami dengan baik cara bergaul yang baik antara siswa dengan guru, kurang menghargai guru yang sedang mengajar dikelas, siswa sering keluar masuk tanpa izin, dan ada juga siswa yang tidak membuat tugas yang dberikan oleh guru. Perilaku siswa yang tidak sesuai dengan etika seperti ini memerlukan perhatian dan penanganan yang khusus dari pihak sekolah dan orang tua.dari permasalahan ini siswa memerlukan penanganan khusus dari guru bimbingan konseling.salah satu teknik bimbingan dan konseling yang dapat dilakukan guru BK untuk membantu siswa memahami etika pergaulan adalah bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah individu melalui kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok.winkel (2004:565) berpendapat bahwa bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan itu bagi dirinya sendiri. Didalam bimbingan kelompok mengandung unsur dinamika kelompok, melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik secara mendalam akan mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap saling menghormati yang menunjang diwujudkannya dalam tingkah laku yang lebih efektif. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Layanan Bimbingan Kelompok dalam meningkatkan Etika Pergaulan Peserta Didik Kelas XII SMKN 1 Kluet Selatan. 67

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah gambaran etika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan sebelum dilaksanakan layanan bimbingan kelompok 2. Bagaimanakah gambaran etika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan antara sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok 3. Bagaimanakah gambaran peningkatanetika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan melalui bimbingan kelompok Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaranetika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan sebelum dilaksanakan layanan bimbingan kelompok. 2. Untuk mengetahui gambaranetika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok. 3. Untuk melihat gambaran peningkatan etika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan melalui bimbingan kelompok. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis Secara teoretis penelitian ini bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu bimbingan dan konseling dalam pengembangan layanan bimbingan kelompok dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Manfaat Praktis Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi: a. Kepala Sekolah: dengan adanya pemberian layanan bimbingan kelompok kepada siswa kepala sekolah mampu mengerti serta dapat memahami kebutuhan perkembangan dan permasalahan siswa dalam meningkatkan etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. b. Guru BK: bahan masukan dalam pemberi layanan bimbingan konseling khususnya layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan etika pergaulan siswa agar bertingkah laku sesuai dengan tatanan nilai dan norma kehidupan dalam lingkungan masyarakat. 68

c. Peneliti: sebagai bahan acuan untuk mengembangkan penelitian berikutnya, terkait dengan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan etika pergaulan siswa. Kajian Pustaka Etika Pergaulan Menurut Mufid (2009, 174) etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai tindakan manusia dalam kaitannya dengan tujuan utama hidupnya. Menurut Ghozally (2007 : 80) pergaulan bisa diartikan sebagai hubungan antar individu yang didalamnya menyangkut tingkahlaku, perasaan, dan jati diri. Berdasarkan uraian di atas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa etika pergaulan adalah suatu hubungan tingkah laku individu yang di dalamnya terdapat suatu norma dan nilai-nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta merupakan tolak ukur tingkah laku individu yang di gunakan masyarakat untuk menentukan baik buruknya suatu tindakan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Tujuan Etika Pergaulan Strike dan Soltis (2007:85) berpendapat etika pergaulan bertujuan untuk membatasi suatu pergaulan yang baik dan yang buruk. Tujuan etika pergaulan adalah supaya dalam berkomunikasi dan hubungan dengan orang atau individu lain dapat menjalin hubungan dengan baik. Bimbingan Kelompok Makna Layanan Bimbingan Kelompok Menurut Prayitno (1995:61) layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan bimbingan yang di berikan kepada siswa secara bersama-sama atau kelompok agar kelompok itu menjadi besar, kuat, dan mandiri. Menurut Tohirin (2007:170) layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dari pengertian di atas, layanan bimbingan kelompok secara garis besar membantu siswa memecahkan masalah melalui kegiatan kelompok. Artinya masalah itu dirasakan oleh kelompok atau siswa sebagai anggota kelompok. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok Secara umum bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan (siswa).sedangkan tujuan bimbingan kelompok secara khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang 69

perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Menurut Prayitno (2004:18) layanan bimbingan kelompok diselenggarakan melalui 4 (empat) tahap kegiatan, yaitu : tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, karena dianggap sesuai dengan rumusan masalah yang digunakan untuk pengujian hipotesis atau penjelasan teori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre- Experimental design dengan pola One-Group Pretest-Posttest Design. Desain ini terdapat satu kelompok subjek tanpa ada kelas perbandingan. Kelas subjek terlebih dahulu diberi pretest (O1), lalu diberikan perlakuan (X), kemudian dilakukan posttest (O2). Perbedaan yang diperoleh dari pretest dan posttest tersebut merupakan efek dari perlakuan yang diberikan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan analisis validitas, dan reliabilitas diperoleh item yang digunakan sebagai item pretest dan posttest sebanyak 90 item dari 112 item yang telah diujikan. Hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan uji persentase dan uji wilcoxon. Dari analisis data tersebut hasil rata-rata nilai pretest sebesar 20,63% sedangkan rata- rata nilai posttest sebesar 28,06% artinya secara keseluruhan etika pergaulan siswa mengalami kenaikan sebesar 7,43%. Berdasarkan uji wilcoxon diperoleh nilai Z hitung sebesar 2,80 > Z tabel 1,59. Oleh sebab itu hipotesis diterima, dengan demikian layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan etika pergaulan siswa. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: terlihat peningkatan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan etika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan. 70

Daftar Pustaka Ghozally, Fitri. 2007. Memahami Perkembangan Psikologi Remaja. Jakarta:Prestasi Pustaka Mufid, Muhammad. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta : Kencana Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta : Ghaha Indonesia Prayitno.2004. Seri Layanan dalam Bimbingan dan Konseling. Universitas Padang Serambi Indonesia 2015 Strike, Kenneth A. dan Johas F. Soltis.2007.Etika Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Soeparwoto. 2004. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Rajagrafindo 71