BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

2015 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh akuntan publik adalah sumber daya akuntan publik yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. mesin, metode, dan informasi. Keenam poin ini saling terintegrasi dan membantu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia semakin penting artinya di dalam menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. entitas yang wajib diaudit oleh Akuntan Publik kurang lebih entitas. Total

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada anggota organisasinya. Apabila organisasi dapat mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis semakin cepat dan sangat bervariasi. Sejalan dengan itu persaingan serta

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perusahaan wajib menyajikan laporan keuangan perusahaan agar para

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. swasta yang melaksanakan jasa-jasa pemeriksaan, perpajakan, manajemen,

ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan terutama perusahaan yang telah go publik

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada kliennya. Jasa yang diberikan oleh akuntan publik bisa diklasifikasikan

BABI PENDAHULUAN. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada. umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (KAP) kini semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan hasil audit memiliki posisi yang sangat penting bagi

1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan profesi akuntan sejalan dengan perkembangan perusahaan dan berbagai jenis badan hukum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. dibidang usaha, hal ini tentu saja tidak luput dari persaingan antara sesama

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak lepas dari semakin banyaknya pihak-pihak yang memerlukan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia memberikan dampak bagi

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak. memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disimak karena perubahan yang ada sangat mempengaruhi roda usaha dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi dapat diambil secara tepat. globalisasi dalam mewujudkan era transparansi bisnis yang fair.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia bisnis maka permintaan kebutuhan akan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak ( absolute assurance) mengenai. hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya skandal Enron tahun 2001 yang lalu, yang melahirkan UU SOX di

PENDAHULUAN. Perkembangan profesi akuntan publik disuatu negara sejalan dengan. berkembangnya perusahaan dan juga bentuk badan hukum perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB 1 PENDAHULUAN. independen sebagai pihak ketiga yaitu akuntan publik. eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. seorang auditor adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan yang telah ditandatanganinya. Untuk itu auditor akan sangat berhati-hati

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan output yang baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB 1 PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan dan kemajuan dunia binis. Akuntan bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Kantor akuntan publik adalah salah satu tempat bekerja yang rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab auditor. Tugas Auditor yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerjanya. Kantor akuntan publik telah lama dikenal dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pihak yang berkepentingan seperti pemerintah, investor, kreditur, pemegang saham, karyawan, debitur, dan juga bagi masyarakat. Berkembangnya profesi akuntan publik sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan. Jika perusahaanperusahaan tersebut berkembang dengan sangat pesat, maka tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya saja, tetapi juga memerlukan modal dari kreditur. Sehingga melalui perkembangan dunia bisnis tersebut, sangat diperlukan jasa akuntan publik yang nantinya akan meningkatkan kualitas informasi keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Sebagai penunjang keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, maka diperlukan kinerja auditor yang baik dan berkualitas. Seorang auditor harus dituntut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu meningkatkan kinerja. Menjadi seorang auditor dituntut harus mampu bekerja secara maksimal dan profesional. Seorang auditor yang profesional dapat dilihat dari kinerjanya saat menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang auditor. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi menjadi penentu dalam keefektifan kinerja di suatu organisasi. Kinerja auditor pada saat ini telah banyak mendapat sorotan dari masyarakat karena 1

2 masyarakat menginginkan penyelenggaraan keuangan yang bersih dan bebas dari tindakan korupsi (Trijayanti, 2015) Dalam hal meningkatkan keefektifan kerja suatu Kantor Akuntan Publik diperlukan jumlah auditor yang memadai untuk melakukan pemeriksaan keuangan kliennya. Namun kondisi auditor di Indonesia saat ini didapati masih sangat kurang jumlahnya. Berdasarkan data terbaru Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), jumlah anggota IAPI pemegang izin Akuntan Publik sebanyak 1022 orang. Tarkosunaryo (2015) dalam sebuah seminar IAPI tentang Program Certified Public Accountant (CPA) menyatakan bahwa jumlah akuntan publik di Indonesia relatif kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filippina yang berjumlah sekitar 20.000-an orang. Ditambahkan juga dalam seminar tersebut bahwa ternyata Akuntan Publik pemegang izin tersebut 58% berusia diatas 50 tahun. Berdasarkan penelitian terdahulu satu hal yang mengindikasikan kelangkaan akuntan publik ini salah satunya adalah keinginan berpindah kerja (turnover intentions). Rata-rata orang bekerja di Kantor Akuntan Publik hanya selama satu atau dua tahun, kemudian mereka pindah ke pekerjaan lain. Hal ini didukung juga dalam penelitian Rifka (2013) yang menyatakan bahwa sudah bukan rahasia umum lagi jika rata-rata orang bekerja di Kantor Akuntan Publik selama satu atau dua tahun, kemudian pindah ke pekerjaan lain. Dengan pengalaman pernah bekerja di KAP menjadi referensi tambahan yang bagus untuk melamar pekerjaan selanjutnya.

3 Salah satu bentuk perilaku karyawan yang dapat mengganggu kinerja perusahaan adalah keinginan berpindah (turnover intentions) dimana karyawan memiliki keputusan untuk meninggalkan pekerjaannya. Tingginya tingkat turnover di dalam perusahaan akan mengakibatkan semakin banyak potensi biaya yang akan di keluarkan oleh perusahaan. Baik untuk biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan, tingkat kinerja yang sudah dikorbankan, maupun biaya rekruitmen dan pelatihan kembali (Novika, 2010). Literatur terdahulu menemukan bahwa salah satu faktor yang mempegaruhi turnover adalah tingkat job satisfaction. Sejumlah riset tentang job satisfaction secara konsisten menyatakan bahwa ketidaksesuaian pekerjaan akan berpengaruh pada penurunan job satisfaction, mengikis komitmen dalam berorganisasi, dan berujung pada meningkatnya keinginan untuk berpindah kerja atau turnover intention (Glover, 1996) dalam Putra (2010). Job satisfaction (kepuasan kerja) dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasaan yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut (Robins,2007 : 99). Kepuasan kerja merupakan sikap positif tenaga kerja terhadap pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Dimana penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu pekerjaannya. Penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada

4 karyawan yang tidak puas, yang tidak menyukai situasi kerjanya dan bahkan memiliki keinginan untuk meninggalkan pekerjaan tersebut (Umam, 2010 : 192). Peningkatan kepuasan kerja bagi auditor berkaitan dengan pemenuhan harapan kerja dalam melakukan pemeriksaan. Banyaknya pemeriksaan yang dilakukan dan risiko yang dihadapi auditor dalam melakukan audit, menjadikan seorang auditor sukar untuk dapat mencapai kepuasan kerja. Secara umum, peningkatan kepuasan kerja berpengaruh terhadap keberhasilan seorang auditor dalam melakukan pemeriksaan keuangan. Pada dasarnya seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaannya pada perusahaannya jika dalam bekerjanya memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkannya. Oleh karena itu, kepuasan kerja auditor menjadi sebuah perhatian khusus bagi Kantor Akuntan Publik yang akan berpengaruh pada efektivitas kerja Kantor Akuntan Publik itu sendiri yang nantinya juga akan mempengaruhi kualitas informasi pemeriksaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Sesuai dengan kodratnya, kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, baik jenis maupun tingkatnya, bahkan manusia memiliki kebutuhan yang cenderung tak terbatas. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap pekerjaan yang dirasakan sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka makin tinggi kepuasan seseorang terhadap pekerjaannya. Secara teoritis, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gaya kepemimpinan, produktivitas kerja, perilaku, locus of control, pemenuhan harapan

5 penggajian, dan efektivitas kerja (Rivai, 2003). Namun dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan variabel gaya kepemimpinan, kompleksitas tugas, tekanan anggaran waktu, dan motivasi kerja dalam mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja auditor. Organisasi dipimpin oleh pimpinan yang memiliki gaya kepemimpinan yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Gaya kepemimpinan mempengaruhi setiap lingkungan dalam bekerja yang menjadikan seseorang memiliki kepuasan kerja yang tidak sama juga. Pimpinan yang disukai bawahan akan menjadikan bawahan memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi dibandingkan dengan pimpinan yang tidak disukai oleh bawahan. Bagi Kantor Akuntan Publik, auditor menjadi salah satu titik vital dalam menjalankan keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu pengetahuan tentang kepemimpinan perlu diperhatikan perusahaan dalam rangka meningkatkan semangat kerja auditor yang nantinya akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor. Dalam pekerjaan akuntan publik dibutuhkan banyak suasana diskusi antara sesama staf sehingga diperlukan gaya kepemimpinan yang mampu mengakomodasi suasana diskusi yang kondusif (Purnamasari, 2008) Di dalam melakukan pemeriksaan keuangan, auditor seringkali diperhadapkan dengan tugas yang kompleks, banyak, berbeda-beda dan saling terikat satu dengan yang lainnya. Untuk itu dalam pelaksanaan tugasnya yang kompleks tersebut, auditor sebagai anggota pada suatu tim audit memerlukan keahlian, kemampuan dan tingkat kesabaran yang tinggi untuk mencapai hasil kerja yang maksimal sehingga nantinya akan memperoleh kepuasaan kerja atas hasil kerja yang dicapai tersebut. Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas

6 merupakan dua aspek dari kompleksitas tugas. Hal ini merupakan masalah yang seringkali dihadapi auditor dimana dalam kompleksitas tugas yang tinggi mereka dituntut untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Audit menjadi semakin kompleks disebabkan tingkat kesulitan dan variabilitas tugas audit yang semakin tinggi. Dinyatakan bahwa semakin tinggi kompleksitas tugas maka akan menurunkan kepuasan kerja auditor. Pengujian atas pengaruh faktor kompleksitas tugas dalam melakukan audit cukup penting dilakukan karena tugas melakukan audit adalah tugas yang banyak menghadapi persoalan kompleks. (Fitriany, 2010) Seorang auditor apabila sedang bertugas mengaudit sebuah perusahaan akan menjadi orang yang tidak akan kenal waktu, karena tingkat kesibukan yang tinggi untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Hal tersebut akan menyebabkan suatu tekanan tersendiri bagi auditor, auditor akan cepat mengalami kejenuhan sehingga membuat tidak nyaman akan pekerjaan yang dijalaninya. Seorang auditor dituntut untuk menyelesaikan tugas nya pada waktu yang ditentukan. Tekanan waktu akan membuat seorang auditor terburu-buru menyelesaikan tugasnya dan menimbulkan stress kepada auditor tersebut sehingga akan membuat auditor menjadi tidak nyaman terhadap tugas yang dilakukan karena waktu yang terkesan membuat auditor terburu-buru. Dan hal ini nantinya akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi auditor, sehingga timbullah sebuah keinginan untuk berpindah dari pekerjaannya. Untuk itu, penting untuk diuji kembali bagaimana variabel tekanan anggaran waktu ini dalam mempengaruhi kepuasan kerja auditor. (Wulandarie, 2013)

7 Selain indikator-indikator di atas, motivasi kerja merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja. Hidayat (2008) menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efektivitas organisasi. Dimana motivasi kerja merupakan dorongan dan kemauan yang kuat untuk menghasilkan kepuasan kerja dan prestasi kerja yang baik, sehingga hal ini akan menjadi suatu kontribusi tersendiri dalam meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Motivasi juga merupakan kekuatan yang memacu seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya auditor yang termotivasi maka dapat lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan dalam organisasi sehingga kepuasan kerja lebih mudah tercapai. Seorang auditor dituntut untuk dapat menghasilkan hasil audit yang baik dan handal agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengambilan keputusan oleh klien. Kinerja seorang auditor yang baik dipengaruhi oleh kepuasan kerja yang baik pula. Jika seorang auditor puas akan pekerjaannya, maka kinerja yang dihasilkan auditor tersebut akan baik pula. Dan sebaliknya juga apabila auditor merasa tidak puas dengan pekerjaannya, maka kinerja yang akan dihasilkan oleh auditor tersebut juga akan buruk pula. Oleh karena itu kepuasaan kerja (job satisfaction) terhadap pekerjaan seorang auditor menjadi sangat penting untuk diteliti karena peneliti merasa bahwa penting untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan kerja tersebut dalam meningkatkan kinerja auditor. Dimana melalui peningkatan kinerja tersebut akan mempengaruhi kualitas laporan hasil auditan auditor yang berpengaruh kepada kepentingan banyak orang dalam pengambilan keputusan (Gautama, 2010).

8 Peneliti sebelumnya yang menjadi acuan adalah penelitian yang dilakukan oleh Putra (2012) yang menggunakan gaya kepemimpinan, kompleksitas tugas, dan juga tekanan anggaran waktu sebagai variabel bebas. Dan hasil penelitiannya diperoleh bahwa variabel gaya kepemimpinan dan kompleksitas tugas berpengaruh positif terhadap job satisfaction auditor. Sedangkan variabel tekanan anggaran waktu berpengaruh negatif terhadap job satisfaction auditor. Peneliti sebelumnya melakukan penelitian terhadap auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Jakarta. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan terletak pada adanya penambahan indikator motivasi kerja dan objek penelitannya. Alasan ditambahkannya indikator motivasi, sebab motivasi dapat membangkitkan semangat kerja auditor untuk bekerja lebih baik. Dengan adanya auditor yang termotivasi maka dapat lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan dalam organisasi sehingga kepuasan kerja lebih mudah dicapai. Dan hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Trisnaningsih (2001) dan juga Hidayat (2008) yang menyatakan bahwa motivasi memiliki keterkaitan yang kuat dengan kepuasan kerja dan disimpulkan bahwa motivasi yang tinggi akan menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi. Perbedaan yang kedua yaitu pada objek penelitian nya dimana penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan. Pemilihan wilayah sampel di Kota Medan didasarkan pada kemampuan peneliti melakukan kunjungan lapangan serta mayoritas KAP yang ada di Sumatera Utara berada di Kota Medan. Dengan demikian, penelitian ini

9 diharapkan dapat melengkapi penelitian terdahulu dan mempresentasikan keadaan yang sekarang. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompleksitas Tugas, Tekanan Anggaran Waktu dan Motivasi Kerja terhadap Job Satisfaction Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang ada sebagai berikut: 1. Jumlah anggota Akuntan Publik di Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara lainnya seperti Malaysia dan Singapura. 2. Salah satu bentuk perilaku karyawan yang dapat mengganggu kinerja perusahaan adalah keinginan berpindah (turnover intentions). 3. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seorang auditor dalam melakukan penugasan audit. 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini hanya terbatas pada masalah yang berkaitan dengan analisis faktor yang mempengaruhi job satisfaction auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Banyak faktor yang mempengaruhi job satisfaction, namun penelitian ini dibatasi pada variabel organisasi yang terdiri dari gaya kepemimpinan, kompleksitas tugas, tekanan anggaran waktu dan juga motivasi

10 kerja. Dimana penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Kota Medan. 1.4 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi masalah yang mempengaruhi penelitian ini adalah: 1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan? 2. Apakah kompleksitas tugas berpengaruh terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan? 3. Apakah tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan? 4. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas penugasan audit terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan.

11 4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap job satisfaction auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal mengetahui bagaimana pengaruh job satisfaction auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. 2. Bagi dunia akademis Menambah wawasan dan pengetahuan dan menjadi referensi kepada peneliti selanjutnya yang akan mengangkat topik mengenai job satisfaction auditor.