KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DIREKTORAT PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang di maksudkan untuk

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang menginginkan menjalani

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUPLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DISABILITAS TERHADAP HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENYANDANG CACAT

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA No. 4 Tahun T e n t a n g PENYANDANG CACAT

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-205/MEN/1999. TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP MENGENAI DISABILITY DAN EMPLOYMENT

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENANGANAN PENGANGGURAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PELAKSANAAN PEMAGANGAN PADA PERUSAHAAN DI KOTA YOGYAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. penjelasan pasal demi pasal BAB I KETENTUAN UMUM.

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri tentang Tata Car

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH MURUNG RAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 4 Tahun : 2002 Seri : D Nomor : 4

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI [LN 2004/133, TLN 4445]

BERITA NEGARA. No.970, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI. Sanksi Administrasi.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.261/MEN/XI/2004 TENTANG

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 26 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 26 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. /MEN/ /2008 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-05/MEN/ III /2005 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENCARI KERJA DAN WAJIB LAPOR KETENAGAKERJAAN DI PERUSAHAAN

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MEMBERIKAN KESEMPATAN KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NO. 21 TH 2005

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN. Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KAMPAR

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tahun 2015 Nomor 237, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5747); 3. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kemen

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/V/2009 TENTANG

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Subyek hukum manusia adalah setiap orang yang mempunyai kemampuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

ASPEK-ASPEK KETENAGAKERJAAN

PROVINSI SULAWESI TENGGARA WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TENAGA KERJA LOKAL

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA MATARAM

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 4 Tahun 2002 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tam

* Sebagai suatu hak dasar, ada ketentuanketentuan yang harus ditaati dalam melakukan mogok kerja. (Pasal 139 dan Pasal 140 UUK)

Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tanggal 20 Nop 2017 tentang Upah Minimum Pada 35 Kabupaten/Kota Tahun 2018 di

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN [LN 1992/46, TLN 3478]

Pokok-pokok Rancangan Peraturan Daerah di Bidang Pelatihan Kerja

WALAIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

Transkripsi:

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DIREKTORAT PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI Jl. Jend. Getot Subroto Kav. 51, Jakarta Selatan 1

Komitmen pemerintah dalam peningkatan persamaan hak untuk memperoleh kesempatan kerja bagi setiap orang Indonesia termasuk penyandang cacat telah tertuang dan diamanatkan dalam UUD 1945, Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 28 D Ayat 2 2

Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang / jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Penduduk / Seseorang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi yang melakukan kegiatan secara selayaknya. 3

Pasal 27 : (2) Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 28 D : (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

Bab IV KESAMAAN KESEMPATAN Pasal 13 : Setiap Penyandang Cacat mempunyai kesamaan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jenis derajat kecacatannya. Pasal 14 : Perusahaan Negara dan Swasta memberikan Kesempatan dan perlakuan yang sama kepada Penyandang Cacat dengan mempekerjakan Penyandang Cacat diperusahaannya dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan dan kemampuannya yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah karyawan dan atau kwalifikasi perusahaan. Pasal 27 : Pemerintah memberikan penghargaan kepada perusahaan yang mempekerjakan Penyandang Cacat. Bab VII : KETENTUAN PIDANA Pasal 28 : Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran Pasal 14 diancam dengan pidana kurungan selama 6 Bulan dan atau pidana denda setinggitingginya Rp. 200.000.000,- 5

Bab III Kesempatan dan Perlakuan yang Sama Pasal 5 : Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan Pasal 6: Setiap pekerja./buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha 6

Bab V PELATIHAN KERJA Pasal 19 : Pelatihan Kerja bagi Tenaga Kerja Penyandang Cacat dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, derajat kecacatan, dan kemampuan tenaga kerja penyandang Cacat yang bersangkutan Bab VI PENEMPATAN TENAGA KERJA Pasal 31 : Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri Bab X PERLINDUNGAN, PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN Pasal 67 : Pengusaha yang mempekerjakan Tenaga Kerja Penyandang Cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya yang mengacu pada peraturan Perundangan yang berlaku Bab XVI : KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRASI Pasal 187: Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam (antara lain pasal 67), dikenakan sangsi pidana kurungan paling singkat satu bulan dan paling lama dua belas bulan dan atau denda paling sedikit Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) 7

Bab II Pasal 26 : Pasal 27 : Pasal 28 : KESAMAAN KESEMPATAN Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang sama kepada tenaga kerja penyandang cacat yang memenuhi persyaratan jabatan dan kualifikasi pekerjaan untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya. Pengusaha wajib memberikan perlakuan yang sama kepada pekerja penyandang cacat Perusahaan harus mempekerjakan sekurang-kurangnya 1 (satu orang penyandang cacat yang memenuhi persyaratan jabatan dan kwalifikasi pekerjaan sebagai pekerja pada perusahaannya untuk setiap 100 (seratus) orang pekerja perusahaannya. Pasal 29 ayat (1) : Pengusaha harus mempekerjakan sekurang kurangnya 1 (satu) orang penyandang cacat yang memenuhi persyaratan jabatan dan kualifikasi pekerjaan sebagai pekerja pada perusahaannya, bagi yang memiliki pekerjaan kurang dari 100 (seratus) orang tetapi usaha yang dilakukannya menggunakan tehknologi tinggiayat (2) : Penggunaan teknologi tinggi dalam usaha dan jumlah rasio pekerjaan sebagian dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dibidang ketenaga kerjaan setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang perindustrian. 8

Dalam optimalisasi persamaan hak bagi penyandang cacat dan untuk memperoleh pekerjaan yang layak, berbagai upaya telah dilakukan secara koordinatif dan berkelanjutan, dengan mengacu pada peraturan perundangundangan. Bagi tenaga kerja penyandang cacat yang tidak tertampung di Sektor Formal diarahkan pada Sektor Informal dengan Program Pemberdayaan Tenaga Kerja Penyandang Cacat dimaksudkan untuk mendorong menumbuhkan iklim Usaha Mandiri dengan cara memberikan pelatihan kewirausahaan, Bimbingan / Panduan Usaha baik perorangan maupun kelompok 9

Pemberian bekal Kewirausahaan bagi tenaga kerja Penyandang Cacat melalui metode praktis antara lain memberikan bekal kewirausahaan, kerjasama dengan KUB, Usaha Kelompok Pedesaan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam Ekonomi Masyarakat. 10

Pemberian bekal ketrampilan dimaksudkan agar Tenaga Kerja Penyandang Cacat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain, sehingga tidak menjadikan beban keluarga maupun masyarakat. 11

Pemberian pelatihan ketrampilan kepada tenaga kerja penyandang cacat sesuai dengan kebutuhan Pasar Kerja yang disesuaikan dengan tingkat dan derajat kecacatannya. 12

Penerapan Teknologi Tepat Guna / TTG disesuaikan dengan potensi daerah dengan kemampuan SDM Tenaga Kerja Penyandang Cacat 13

SKEMA PROSES PELAYANAN ANTAR KERJA PERUSAHAAN / PEMBERIKERJA LULUS PENEMPATAN ADA LOWONGAN SELEKSI TiDAK LULUS PENCAKER DINAS TENAGA KERJA LOWONGAN LATIHAN KEGIATAN ANTAR KERJA 1. Pendaftaran 2. Bimb. Jabatan 3. Analisa Jabatan 4. Bimb Untk Pelatihan 5. Bimb USMAN 6. Informasi Ketenagakerjaan TIDAK ADA LOWONGAN WIRASWATA / USMAN WIRASWATA

PELAYANAN ANTAR KERJA Adalah suatu mekanisme pelayanan kepada pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, baik untuk sementara waktu maupun tetap dan baik dalam hubungan kerja maupun usaha mandiri serta pelayanan kepada pemberi kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.

PERANAN PENGANTAR KERJA Mempertemukan pencari kerja dengan pemberikerja / pengguna Tenaga Kerja. Pencari Kerja memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, baik untuk sementara waktu maupun tetap dan baik dalam hubungan kerja maupun usaha mandiri, Pemberi kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.

1. Temu Konsultasi dengan Jajaran Pemerintah Daerah dan Pusat dalam rangka pengimplementasikan UU No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat dan PP No. 43 Tahun 1998 tentang Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat. 2. Menerbitkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Kep-205/MEN/1999 tentang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Cacat 3. Menerbitkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.: 01.KP.01.15.202 tentang Penempatan Tenaga Kerja Penca di Perusahaan. 4. Menerbitkan Surat Edaran Dirjen Binalattas No. SE.02/LATTAS/I/2006 tentang Gerakan Kepedulian Terhadap Penyandang Cacat di Indonesia 5. Menerbitkan Surat Edaran Dirjen Binapendagri No.: 493/PPTKDN/III/2006 tentang Pelaksanaan Dana Tugas Pembantuan Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja tahun 2006 (a.l. Untuk mengalokasikan penempatan tenaga kerja penyandang cacat. 6. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan Tenaga Kerja Penyandang Cacat.

1. Harus diakui bahwa sejak adanya Pemerintahan Otonomi Daerah maka PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN, sulit untuk mengetahui tingkat efektivitas UU, PP, dan Keputusan Menteri, bahkan Surat Edaran yang berkenaan dengan penyandang cacat belum dilaksanakan secara konsisten oleh Pemerintah Daerah. (Provinsi, Kabupaten/Kota) 2. Sejak Otonomi Daerah Dinas Tenaga Kerja mengalami Krisis Petugas Pengantar Kerja karena di alih tugaskan 3. Ada anggapan bahwa Dinas Tenaga Kerja tidak penting, maka saat itu ada beberapa Provinsi dan Kabupaten tidak ada DinasTenaga Kerja 4. Belum adanya sistem pedataan terstruktur sampai saat ini. Data Susenas tahun 2008 menunjukkan bahwa tenaga Kerja penyandang cacat di Indonesia berjumlah 11,49 juta orang atau 5% dari total penduduk. 18

3. Masih kurangnya respon perusahaan untuk memperkejakan TK Penca. 4. Terbatasnya data pencari kerja tenaga kerja penyandang cacat dan lowongan kerja. 5. Terbatasnya kesempatan kerja yang terbuka bagi tenaga kerja penyandang cacat. 6. Ketidak sesuaian jenis ketrampilan tenaga kerja penyandang cacat dengan persyaratan jabatan dan kondisi kerja yang ada. 7. Adanya hambatan intern pribadi dari tenaga kerja penyandang cacat baik dari diri sendiri maupun dari keluarganya. 8. Terbatasnya aksesibiltas bagi tenaga kerja penyandang cacat untuk melakukan aktivitas dan mobilitas. 19

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. 20