Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus: PT. Insan Muda Berdikari (IMB)) BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat menarik konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Susu olahan adalah salah satu jenis minuman yang. telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sudah sejak lama dan dikenal

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tetapi dengan harga yang terjangkau oleh konsumen. Menurut Kismono

BAB I PENDAHULUAN. maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY BLACK DIAMOND. Anisa Maulina Universitas Gunadarma

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. berusaha agar perusahaan yang dikelolanya dapat bertahan dalam mengahadapi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam membantu kelancaran suatu pembangunan yang sedang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bertambah, sehingga perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada laba berusaha

Bab I Pendahuluan 6 BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang dikelola untuk memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 5

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI.. iv. DAFTAR TABEL...viii. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB I PENDAHULUAN. luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ekonomi sekarang banyak bermunculan perusahaan perusahaan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan. produksi yang akan berpengaruh pada harga jual.

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat mengelola usahanya dengan baik, karena pada masa sekarang ini

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. laba. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA IGLOO ICE CREAM

BAB I PENDAHULUAN. ikut serta bersaing dalam memajukan perekonomian di Indonesia. Keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dengan negara lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Pemerintah, melalui

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kegiatan operasional perusahaannya dengan berbagai cara.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis (perusahaan) merupakan suatu organisasi yang menyediakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

BAB l PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari dunia usaha, banyak industri-industri

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan biaya yang seefisien mungkin.

PENDAHULUAN. yaitu dengan mengeluarkan biaya yang sekecil kecilnya untuk. perusahan berjalan dengan baik maka dapat meningkatkan

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan managementuntuk dapat mencapai tujuan organisasi. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat melakukan pengeloaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Usaha kecil dan mengah (UKM) di berbagai Negara termasuk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk dapat tetap eksis, masing-masing perusahaan harus senantiasa berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

: Listina Sopyana NPM : Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI.

PENGGUNAAN METODE HARGA POKOK PROSES SEBAGAI DASAR UNTUK PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN TAHU BANDUNG DIAH INDRIANI

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Hal ini dikarenakan persaingan usaha yang semakin kompetitif.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan usaha dalam menarik minat konsumen terhadap produk perusahaan yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, untuk menjamin kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat mencapai tujuan utamanya. Tujuan utama perusahaan secara umum, yaitu untuk memaksimalkan laba yang dicapai melalui peningkatan penjualan produk perusahaan dan efisiensi biaya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan mengharapkan adanya peningkatan penjualan dan efisiensi biaya. Peningkatan penjualan terjadi karena adanya kepuasan dari konsumen sehingga menimbulkan loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan. Hal ini dapat diwujudkan oleh perusahaan melalui kualitas produk yang baik dan dengan penetapan standar produk yang harus dipenuhi selama pelaksanaan proses produksi sampai dengan produk dihasilkan. Jika pengendalian dalam pelaksanaan standar ini dilakukan dengan baik, perusahaan akan dapat menghasilkan produk yang berkualitas yang sesuai dengan selera konsumen dan dengan harga yang dapat bersaing di pasaran. Namun, pencapaian efesiensi biaya selama proses produksi dilakukan dengan cara meminimalkan semua biaya yang timbul dari awal pelaksanaan proses produksi sampai dengan selesainya proses produksi. 1 Universitas Kristen Maranatha

Jika perusahaan telah menjalankan hal-hal yang telah dijadikan standar, seperti berapa besarnya biaya produksi yang boleh terjadi, maka perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dengan keunggulan yang dimilikinya, yaitu dalam harga dan kualitas produk. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus mampu mengatur segala sesuatu yang dapat mempengaruhi seluruh proses yang terjadi di dalam perusahaan. Jika hal diatas dapat dipenuhi, maka pencapaian tujuan perusahaan akan lebih mudah untuk dicapai. Setiap perusahaan yang berorientasi terhadap laba memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat, salah satunya yaitu perusahaan manufaktur. Menurut Nafarin (2003), perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah suatu bahan menjadi produk tertentu untuk dijual. Pada perusahaan manufaktur, perhitungan atas biaya-biaya yang timbul dengan tepat akan sangat berguna bagi perusahaan, sehingga perusahaan diharapkan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sejenis, dimana, perusahaan yang telah mampu menekan biaya produksinya dapat menetapkan harga jual yang lebih rendah tanpa mengurangi kualitas produknya. Proses kegiatan perusahaan manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual disebut dengan proses produksi. Proses produksi merupakan hal yang sangat krusial karena di dalamnya terkandung biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. 2 Universitas Kristen Maranatha

Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan pengendalian terhadap biaya produksi. Hal tersebut perlu dilakukan agar biaya produksi yang digunakan dapat seefisien mungkin. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian terhadap biaya produksi yaitu dengan menetapkan biaya standar. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membiayai kegiatan produksi yang paling efisien (Nafarin, 2003). Penetapan biaya standar dapat memberikan pedoman untuk mengetahui biaya yang seharusnya terjadi dalam proses produksi. Proses produksi yang dilaksanakan menjadi faktor penting karena berpengaruh terhadap biaya produksi bagi perusahaan, baik itu perusahaan yang berskala besar maupun perusahaan berskala kecil dan menengah. Pada saat ini PT. Insan Muda Berdikari (IMB) belum menggunakan biaya standar untuk menentukan efisiensi perusahaan, selama ini perusahaan menentukan tolak ukurnya berdasarkan pemikiran dan pengalaman masa lalu, misalnya seperti berapa banyak bahan baku yang diperlukan untuk membuat satu unit produk. Dengan penerapan biaya standar pada perusahaan ini diharapkan perusahaan dapat memperoleh biaya produksi yang lebih efisien dari sebelumnya. Dalam hal ini, faktor biaya berperan penting dalam menentukan harga pokok produksi. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan pengendalian atas biaya produksi yang diwujudkan melalui penetapan biaya standar, dimana biaya standar digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui dan menganalisa penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, yaitu disaat 3 Universitas Kristen Maranatha

biaya-biaya yang timbul tidak sesuai dengan yang dianggarkan oleh perusahaan. Sejak didirikannya PT. Insan Muda Berdikari (IMB) kegiatan usaha perusahaan belum pernah mendapatkan keuntungan, sehingga penulis berasumsi dengan diterapkannya metode biaya standar terhadap kegiatan usaha perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya yang timbul dalam proses produksi dan perusahaan dapat mendapatkan keuntungan dari kegiatan usahanya. 1.2. Perumusan Masalah PT. Insan Muda Berdikari (IMB) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi produk hasil olahan dari susu sapi segar yaitu yoghurt jelly. Lokasi perusahaan berada di Kampung Paratag, Desa Jambudipa, RT 06 RW 04, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Yoghurt jelly yang diproduksi ada berbagai macam rasa, yaitu anggur, strawberry, melon, durian, mangga, leci, mocca, dan blueberry. Pembuatan yoghurt jelly membutuhkan bahan baku yaitu susu sapi murni, jelly, gula rafinasi, Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermopillus, dan esence (perasa buah-buahan). Biaya produksi PT. Insan Muda Berdikari (IMB) terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Selama ini biaya produksi perusahaan tersebut belum dikelola dengan baik. Biaya produksi yang tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 4 Universitas Kristen Maranatha

Pengendalian biaya sangat diperlukan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan secara efisien. Pengendalian dilakukan dengan membandingkan antara biaya standar dengan realisasinya. Jika terjadi varians (selisih) antara biaya standar dengan realisasinya maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya varians tersebut. Pentingnya analisis varians antara biaya standar dengan realisasinya untuk pengendalian produksi dalam efisiensi biaya produksi menjadikan peneliti melakukan kajian dengan judul Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus: PT. Insan Muda Berdikari (IMB)). Penyebab dari kerugian yang dialami oleh PT. Insan Muda Berdikari (IMB) pada dasarnya adalah timbulnya biaya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan perusahaan, faktor-faktor yang menyebabkan biaya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan perusahaan adalah: 1. Pakan Sapi yang terdiri dari konsentrat dan hijauan yang biayanya terlalu besar. Pertama harga konsentrat yang mencapai Rp. 3000/kg akan tetapi tidak memberikan efek yang signifikan terhadap produksi susu sapi, dimana perusahaan berharap dengan harga konsentrat sebesar Rp. 3000/kg dapat menghasilkan susu rata-rata lebih besar dari 15 liter per hari tetapi pada kenyataannya rata-rata produksi susu sapi tidak lebih dari 10 liter per hari. Kemudian untuk hijauan dengan harga Rp. 260/kg terkadang penjual memanipulasi berat timbangannya. Pengendalian yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi permasalahan konsentrat adalah dengan menciptakan sendiri konsentrat pengganti 5 Universitas Kristen Maranatha

dengan biaya sebesar Rp. 1800/kg dan terbukti kualitasnya tidak berbeda jauh dengan konsentrat yang harganya Rp. 3000/kg. Kemudian untuk permasalahan hijauan perusahaan telah membeli timbangan digital untuk menimbang kembali hijauan yang telah dibeli, tetapi dengan dibelinya timbangan digital tersebut muncul permasalahan baru dimana pegawai suka malas untuk menimbang ulang hijauan tersebut, dan perusahaan berusaha menanggulanginya dengan kontrol secara berkala apakah pegawai menimbang ulang atau tidak hijauan yang baru dibeli oleh perusahaan. 2. Pada saat ini 60% produksi susu sapi diserap oleh koperasi susu dimana harga per liter yang sanggup dibayar oleh koperasi hanya sebesar Rp. 3150 sedangkan HPP susu sapi yang telah dihitung oleh perusahaan sebesar Rp. 4000/liter. Perusahaan berusaha menanggulangi permasalahan ini dengan berupaya meningkatkan penyerapan susu ke pengolahan susu mencapai 100% dengan harapan harga susu di pengolahan susu itu bisa mencapai Rp.5000/liter dan setidaknya produksi rata-rata susu sapi setiap harinya mencapai 13 liter, disamping itu perusahaan juga berupaya melakukan efisiensi biaya. Jadi sebenarnya perusahaan terbagi menjadi dua sektor usaha yaitu peternakan dan pengolahan susu. Dan sektor usaha yang sebenarnya sedang mengalami kerugian itu adalah sektor usaha peternakan, sedangkan untuk sektor usaha pengolahan susu permasalahan utamanya adalah rata-rata penjualan saat ini masih dapat dibilang rendah karena tingkat penjualan pada sektor usaha pengolahan susu memiliki pengaruh yang sangat besar 6 Universitas Kristen Maranatha

terhadap tingkat kerugian, karena jika tingkat penjualan produk hasil pengolahan susu mengalami peningkatan, maka dapat dengan secara langsung mengurangi kerugian perusahaan yang dihasilkan sari sektor usaha peternakan yaitu tingkat penyerapan susu sapi yang belum mencapai 100%. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana penerapan biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik di PT. Insan Muda Berdikari (IMB)? 2. Bagaimana varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual pada PT. Insan Muda Berdikari (IMB)? 3. Apakah varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen PT. Insan Muda Berdikari (IMB)? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui penerapan biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik di PT. Insan Muda Berdikari (IMB). 2. Menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual pada PT. Insan Muda Berdikari (IMB). 3. Mengevaluasi varians yang terjadi apakah masih dalam batas pengendalian manajemen PT. Insan Muda Berdikari (IMB). 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 7 Universitas Kristen Maranatha

1. Memberikan sumber kepustakaan bagi para pembaca yang dapat digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui peranan penerapan biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan alternatif untuk penerapan strategi perusahaan dalam penentuan biaya standar sehingga dapat meningkatkan laba dan meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya. 4. Dapat menambah wawasan yang lebih jelas dalam akuntansi manajemen pada umunya, khususnya mengenai biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi dan juga sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh selama mengikuti kuliah. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membahas tentang analisis biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi biaya di PT. Insan Muda Berdikari (IMB). Analisis penelitian ini berfokus pada penerapan biaya standar bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik; analisis varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya yang sebenarnya terjadi; dan pengelolaan dalam mengendalikan biaya produksi. Penelitian ini hanya membahas satu produk unggulan dari PT. Insan Muda Berdikari (IMB) yaitu yoghurt jelly. 8 Universitas Kristen Maranatha