5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat

dokumen-dokumen yang mirip
5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

4013 Sintesis benzalasetofenon dari benzaldehida dan asetofenon

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

4002 Sintesis benzil dari benzoin

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

5026 Oksidasi antrasena menjadi antrakuinon

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

Theophil Eicher und Hermann J. Roth, Synthese, Gewinnung und Charakterisierung von Arzneistoffen. prof. aza

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

3. Metodologi Penelitian

3. Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan

SINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

Bab IV Hasil dan Pembahasan

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

A STUDY OF THE SYNTHESIS OF VERATRYL CYANIDE REQUIRED AS AN INTERMEDIATE FOR THE PREPARATION OF C-9154 ANTIBIOTIC DERIVATIVE FROM VANILIN

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Lingkup Penelitian Penyiapan Gliserol dari Minyak Jarak Pagar (Modifikasi Gerpen 2005 dan Syam et al.

Bab III Metodologi Penelitian

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

4 Pembahasan Degumming

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

2018 UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN A.

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis. Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

REKRISTALISASI DAN TITIK LELEH

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

3. Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Transkripsi:

NP 5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat NH 4 HC 3 + + 2 C 2 C 2 C 2 H CH 3 H 3 C N CH 3 H + 4 H 2 + C N 3 C 7 H 6 C 6 H 10 3 C 19 H 23 4 N C 2 (79.1) (106.1) (130.1) (329.4) Literatur Hinkel, L. E., Ayling, E. E. Morgan, W. H., J. Chem. Soc., 1931, 1835 Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus karbonil aldehida, reaksi pada gugus karbonil keton, sintesis Hantzsch, reaksi pembentukan cincin Ester asam karboksilat, aldehida, keton, heterosiklis, aromatis Teknik Laboratorium Reaksi dengan mikrowave, pemanasan dengan refluk, penyaringan, evaporasi dengan rotavapor, pengadukan dengan batang pengaduk magnet, pembuangan gas Instruksi (skala batch 100 mmol) Peralatan Sistem mikrowave ETHS 1600, labu leher-dua 500 ml, labu alas bulat 50 ml, pengaduk magnet, batang pengaduk magnet, pendingin refluk, tabung gelas (40 cm, NS 29), adaptor dengan penghubung gelas dan selang penghubung, labu penghisap, corong Buchner (diameter 6 cm), rotavapor, desikator. Bahan benzaldehida (td 179 C) etil asetoasetat (td 180 C) amonium hidrogen karbonat etanol (td 78 C) tert-butil metil eter (td 55 C) 10,6 g (10,1 ml, 100 mmol) 28,6 g (27,8 ml, 220 mmol) 9,88 g (125 mmol) 100 ml 40 ml 1

NP Reaksi Peralatan reaksi terdiri dari labu leher-dua 500 ml dengan batang pengaduk magnet, pengatur temperatur elektronik dan pendingin refluk. Pendingin refluk dihubungkan dengan adaptor penghubung gelas dan selang penghubung dan selang untuk membuang gas yang terbentuk selama reaksi. Selang dihubungkan dengan botol pencuci kosong yang dihubungkan dengan botol pencuci yang berisi 300 ml air. Benzaldehida 10,6 g (10,1 ml, 100 mol), 28,6 g (27,8 ml, 220 mmol) etil asetoasetat, 9,88 g (125 mmol) amonium hidrogen karbonat dan 40 ml etanol dimasukkan ke dalam labu reaksi. Peralatan reaksi dipasang dengan tabung gelas dalam sistem mikrowave (lihat "Petunjuk teknis: Peralatan refluk standar untuk sistem mikrowave ") dan diperlakukan selama 40 menit: Campuran dipanaskan dengan 900 W dalam 2 menit sampai 80 C dan temperatur ini dijaga selama 20 menit dengan 400 W, kemudian dengan 700 W dengan kenaikan suhu dalam 3 menit dari 80 C menjadi 88 C sampai refluk kontinu dan temperatur ini dijaga selama 15 menit dengan 500 W. Selanjutnya, campuran reaksi diaduk selama 30 menit tanpa tambahan suplai energi. Penyelesaian Sampai kristalisasi sempurna, campuran reaksi yang didinginkan disimpan semalaman dalam pendingin dimana produk kotor terkristalkan sebagai padatan kuning muda. Produk kotor dipecah menjadi kecil di dalam labu dan disaring dengan corong Buchner. Pada corong Buchner, produk dicuci dengan 10 ml, 20 ml dan 10 ml etanol dan dihisap. Fraksi produk kedua dapat diperoleh dari filtrat: Pelarut diuapkan dari filtrat pada rotavapor dan pasta padat berminyak yang tersisa diaduk dengan 30 ml tert-butil metil eter selama 15 menit. Bahan padat disaring dengan kertas saring lipat dan dicuci berulang kali dengan 10 ml tert-butil metil eter. Residu kekuningan dipindahkan ke dalam labu 50 ml dan diaduk dengan 20 ml etanol selama 15 menit, kemudian dipisahkan dengan corong Buchner, dicuci dengan sedikit etanol dan dipisahkan kembali. Dua fraksi produk dikeringkan dalam desikator dengan pengurangan tekanan. Hasil (total): 21,1 g (64,1 mmol, 64%); tl 156-158 C; kemurnian GC dari kedua fraksi 100%. Fraksi pertama kristal halus tidak berwarna dan kedua kuning muda. Komentar Larutan amoniak tidak digunakan dalam reaksi karena konsentrasi air yang tinggi di dalam sistem tidak menguntungkan untuk reaksi. Dari amonium hidrogen karbonat yang digunakan pada temperatur 80 C, amoniak yang diperlukan telah dibebaskan dalam reaksi. Kelebihan amoniak tidak dapat meningkatkan hasil. 2

NP Manajemen Limbah Daur Ulang Etanol hasil evaporasi dikumpulkan dan diredistilasi. Pembuangan Limbah Limbah Filtrat tert-butil metil eter filtrat etanol dan larutan pencucian Pembuangan Pelarut organik, bebas halogen Pelarut organik, bebas halogen Waktu 2-3 jam (tanpa waktu pengeringan) Penghentian sementara Sebelum tahap penyelesaian Setelah isolasi produk fraksi pertama Tingkat kesulitan Mudah Analisis GC Preparasi sampel: 50 mg sampel dilarutkan dalam 1 ml diklorometana dan 3 µl diinjeksikan. Kondisi GC: Kolom HP-5; panjang 30 m, diameter internal 0,32 mm, film 0,25 µm inlet: Split injection 194:1 Gas pembawa: H 2, tekanan pra-kolom 31 kpa oven: 3 menit isoterm pada 50 C, selanjutnya dengan 8 C/menit sampai 320 C detektor: 300 C Persen konsentrasi dihitung dari luas puncak. GC produk murni Waktu retensi produk = 29 menit. Pengotor tidak terdeteksi. 3

NP Spektrum 1 H NMR produk (300 MHz, CDCl 3 ) 7.3 7.2 7.1 4.1 4.0 7.0 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 10 9 11 C 2 8 7 4 3 5 1 H 3 C 2 N 6 CH 3 H 12 C 2 δ Multiplisitas Jumlah atom H Keterangan 1,22 t 6 CH 2 -CH 3 2,32 s 6 CH 3 (pada cincin) 4,08 m 4 CH 2 -CH 3 4,99 s 1 4-H 5,72 s 1 NH 7,07-7,30 m 5 CH aromatis 4

NP Spektrum 13 C NMR produk (300 MHz, CDCl 3 ) 160 140 120 100 80 60 40 20 δ Keterangan 167,65 C= 147,76 C-7 143,87 C-2, C-6 127,99, 127,82 C-8, C-12, C-9, C11 126,09 C-10 104,14 C-3, C-5 59,72 -CH 2-39,62 C-4 19,55 CH 3 pada cincin 14,24 CH 3 -CH 2-76,5-77,5 pelarut C 2 9 8 10 7 4 3 5 1 H 3 C 2 N 6 CH 3 H 11 12 C 2 5

NP Spektrum IR produk (KBr) 16,6 16 15 14 3057,97 2898,55 3239,13 2985,50 829,37 735,43 771,56 500,58 637,87 %T 13 12 11 1454,42 1165,38 1324,35 1371,32 1248,48 1049,76 1020,86 702,91 1299,06 10 9 Hantzsch-Synthese Zielprodukt 1486,94 1122,02 1089,51 8 1689,27 7 3340,57 1653,14 1208,74 6,4 4000,0 3000 2000 1500 1000 450,0 cm-1 (cm -1 ) Keterangan 3340 Ikatan N-H 3080, 3060 Ikatan C-H, aromatis 2985, 2900 Ikatan C-H, aromatis 1690 Ikatan C=, ester 1655 Ikatan C=C, alkena 1490 Ikatan C=C, aromatis 6