LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBINAAN PROGRAM STUDI TAHUN ANGGARAN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

JEJAK BAHASA MELAYU (INDONESIA) DALAIV- BAHASA BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA (TINJAUAN LEKSIKOSTATISTIK)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antarpenutur untuk

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN SISWA DALAM BERPIDATO MENGGUNAKAN METODE MENGINGAT DI KELAS V SDN CIKAJANG 3 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbicara, menurut Arsjad dan Mukti (1988: 36) dapat berlangsung. tertentu dan menggunakan metode tertentu pula.

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

Rahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Abstrak

SILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2007/ 2008 FPBS

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

Public Speaking. Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal. Sujanti, M.Ikom.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan berbahasa

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH

Analisis Meningkatkan kemampuan berbicara. Sitti Musdalifah DB

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10. kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. 11

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO ( Siswa Kelas X SMK AL-HUDA TURALAK )

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

BAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Mengungkapkan Pendapat. 1. Mengungkapkan pendapat sebagai keterampilan berbicara

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

BUKU AJAR MATA KULIAH METODE PENELITIAN (123D5202)

BAB V PEMBAHASAN. berbicara melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda, akan tetapi kesemuanya itu memiliki kesamaan fungsi yaitu

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SEKOLAH. Muh. Jaelani Al-Pansori* Abstract

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUALA TUNGKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA SKRIPSI OLEH SONIA PRYANKA

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Muhammad Ridwan NIM

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dunia pendidikan di

Erma Andhika Sari SMA Ma arif Pandaan Pasuruan PENDAHULUAN

SILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2009/ 2010 FPBS

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II PEMBELAJARAN BERBICARA DAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian berbicara di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sekolah meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan

ARTIKEL E-JOURNAL AGUS RAHMANDA NIM

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK DEBAT PADA SISWA KELAS XI SMA IBU KARTINI SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011 1

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SDN Salunggadue

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEBONHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbicara merupakan hal yang lazim dilakukan oleh masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Peningkatan Kemampuan Berbicara Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Debat

MODEL SIMULASI KREATIF BERBANTU MEDIA VIDEO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN INOVATIF

Kata Kunci: keterampilan bercerita, media film kartun, metode talking stick.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Berbicara. di Sekolah Dasar Kawasan Pedesaan

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FITRI LESTARI NIM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

Transkripsi:

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBINAAN PROGRAM STUDI TAHUN ANGGARAN 2011 KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNINERSITAS HASASANUDDIN OLEH Dr. Hj. Nurhayati, M.Hum. Drs. H. Hasan Ali, M.Hum. Drs. H. Tamasse, M.Hum. JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR, 2011

s/. HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian 2. Ketua Peneliti a. Nama b. Jenis Kelamin c. NIP d. Pangkat/Golongan e. Jabatan Fungsional f. Fakultas/Jurusan g. Perguruan Tinggi h. Pusat Penelitian i. Alamat Rumah j. Telepon 3. Jumlah Anggota Peneliti Nama Anggota I Nama Anggota II 4. Biaya Penelitian Kemampuan Berbicara Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Dr. Hj. Nurhayati, M.Hum. Perempuan 19601002 198601 2 001 Pembina/IVC Lektor Kepala Ilmu Budaya/Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin Jl. Pampang II Lr. 6A No. 7 Makassar (0411)443766 08124216826 3 orang Drs. H. HasanAli, M.Hum. Drs. Tammasse, M.Hum. Rp 12.500.000 (Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) Mengetahui Jurusan/Program St Ketua, Makassar, 12 Mei 2011 Ketua-T-tnTPeneliti, Drs M.Hum. NIP 1958081911 84031002 )r. Hj. Nurhayati, M.Hum. NIP19601002198601 2 0001

V ABSTRAK NURHAYATI. Kemampuan Berbicara Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan berbicara mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin dari aspek kebahasaan dan nonkebahasaan serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik rating dan rekam. Sampel penelitian sebanyak 20 orang yang diambil secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia dari aspek kebahasaan rating tertinggi berada pada rating 3 masuk kategori cukup dengan 82 %. Untuk aspek nonkebahasaan berada pada rating 3 masuk kategori kategori cukup dengan 77%. Rata-rata kedua aspek ini adalah 80%. Dengan demikian kemampuan berbicara mahasiswa tersebut cukup. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia adalah: 1) mahasiswa tidak memperoleh mata pelajaran secara khusus mata pelajaran keterampilan berbicara, 2) dosen masih kurang memberikan tugas diskusi kepada mahasiswa, dan 3) mahasiswa tidak berusaha untuk trampil dalam berbicara.

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan dengan kemampuan lain. Misalnya, berhubungan dengan kemampuan mendengarkan atau menyimak. Berbicara dan mendengarkan merupakan kegiatan dua arah. Keefektifan berbicara juga ditentukan oleh sikap pendengarnya. Kenyataan menunjukkan bahwa seseorang lebih banyak berkomunikasi secara lisan dibandingkan dengan cara lain. Separu dari kegiatan berbahasa kita adalah berbicara, selebihnya barulah membaca dan menulis. Akan tetapi, pelajaran berbicara di sekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi kurang mendapat perhatign dan pembinaan. Demikian pula di Fakultas Sastra yang sangat berkaitan berkaitan dengan kemampuan berbahasa khususnya kemampuan berbicara ini hanya ditempatkan pada salah satu pokok bahasan yang terdapat pada satu atau dua mata kuliah. Akibatnya, mahasiswa kurang menguasai kemahiran ini. Kemampuan berbicara perlu dimiliki oleh seseorang terutama mahasiswa sebagai calon ilmuan dan calon pemimpin. Orang pandai berbicara selalu tampil di depan. Mahasiswa sebagai calon pemimpin perlu menguasai teknik-teknik berbicara. 1

Tidak dapat disangkal bahwa seseorang secara alamiah dapat berbicara. Akan tetapi, jika seseorang itu disuruh berbicara secarah formal atau pada situasi resmi, sering timbul rasa gugup sehingga gagasan yang disampaikan menjadi kabur tidak beraturan dan akibatnya bahasanyapun tidak beraturan. Bahkan lebih para lagi banyak orang tidak berani mengemukan pendapat melalui kegitan berbicara. Di sisi lain banyak orang beranggapan bahwa setiap orang dengan sendirinya dapat berbicara. Hal ini menyebabkan pembinaan kemampuan berbicara terabaikan. Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia seharusnya memiliki kemampuan berbicara karena salah satu misi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Sastra Indonesia adalah mahasiswa dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Akan tetapi, kenyataan di dalaip kelas mahasiswa dalam mengajukan pendapat tidak dapat melakukannya dengan baik. Selain itu, dalam diskusi kelompok di kelas banyak dari mereka tidak dapat menjawab pertanyaan dari temannya maupun pertanyaan dari dosen. Apalah jadinya apabila mahasiswa sastra Indonesia sudah menyandang gelar Sarjana Sastra Indonesia tetapi tidak dapat berbicara secara baik dan benar. Ada beberapa sebab sehingga hal ini terjadi, antara lain pengajaran keterampilan berbicara dalam kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia tidak ada. Materi ini hanya ditumpang pada mata kuliah lainnya Berdasarkan kenyataan di atas dihipotesiskan bahwa kemampuan 2

berbicara mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin rendah. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian kemampuan berbicara mereka dan mencarikan solusisolusi untuk keluar dari permasalahan ini. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah keterampilan berbahasa khususnya keterampilan berbicara dengan judul "Kemampuan Berbicara Mahasiswa Progran Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Mahasiswa yang diteliti adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Angkatan 2010. Hasil penelitian ini akan memberikan masukan pada program studi untuk pengembangan program studi pada umumnya dan pengembangan kurikulum pada khususnya. 1.3 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian ini: 1.3.1 Bagaimanakah kemampuan berbicara mahasiswa angkatan 2010 dari aspek kebahasaan dan aspek nonkebahasaan? 1.3.2 Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kemampuan berbicara mahasiswa angkatan 2010 Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2010 angkatan 2010?

1.4Tujuan Penelitian 1.4.1 Mendeskripsika kemampuan berbicara dari aspek kebahasaan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2010. 1.4.2 Medeskripsikan kemampuan bebricara dari aspek nonkebahasaan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2010 1.4.3 Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kemampuan berbicara mahasiswa angkatan 2010 Jurusan Sastra Indonesia masuk dalam kategori kurang? 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini akan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dan bagi mahasiswa urusan Sasra Indonesia Fakultas Sastra Unhas. 1.5.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini menjadi rujukan bagi Jurusan Sastra Indonesia untuk pengembangan jurusan terutama pengembangan kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia 1.6 Signifikansi Penelitian Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Sastra Indonesia seharusnya menguasai keterampilan berbahasa Indonesia. Alangkah tragisnya apabila mahasiswa jurusan sastra Indonesia tidak dapat berbahasa dengan baik di depan umum. Hal ini akan berdampak kurang baik pada jurusan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Keterampilan Berbicara Kemampuan berbicara adalah satu kemampuan berbahasa yang perlu dimiliki seseorang terutama mahasiswa. Kemampuan berbicara bukanlah diwariskan secara turun temurun walaupun secara alamiah manusia dapat berbicara, akan tetapi kemampuan berbicara perlu ditunjang dengan latihan yang intensif. Keterampilan berbicara menurut Tarigan (1987:86-87) suatu kegiatan berbahasa dengan lisan. Dalam berbicara seseorang menyampaikan informasi melalui suara atau bunyi bahasa. Oleh karena itu, untuk dapat berbicara dengan baik maka kita harus menguasai teknik-teknik berbicara dan mengusai bahasa sebagai media komunikasi. Kemampuan berbicara menurut Arsjad (1992:606) tidaklah berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan kemampuan lainnya. Kegiatan berbicara berhubungan dengan kegiatan mendengarkan. Berbicara dan mendengarkan adalah kegiatan komunikasi dua arah. berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaian pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian (juncture). 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan berbicara mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2010 dengan menggunakan skala rating dengan 2 aspek, yaitu: Aspek Kebahasaan berupa: (1) Pengucapan vokal (2) Pengucapan konsonan (3) Penenpatian persendian (4) Penempatan tekanan (5) Penggunaan nada dan irama (6) Pilihan Kata (7) Penggunaan kalimat efektif Aspek nonkebahasaan berupa: (1) Keberanian (2) Kelincahan dan keramahan (3) Keterampilan dan ketertiban (4) Kelancaran (5) Kenyaringan dan kejelasan suara (6) Penalaran (7) Penguasaan topik 14

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Hasil penelitian kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan sastra Indonesia dapat disimpulkan bahwa dari aspek kebahasaan rating tertinggi berada pada rating 3 masuk kategori cukup dengan 82 %. Untuk aspek nonkebahasaan berada pada rating 3 masuk kategori kategori cukup dengan 77%. Rata kedua aspek ini adalah 80%. 5.1.2 Faktor yang memengaruhi kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia adalah: 1) mahasiswa tidak memperoleh mata pelajaran secara khusus mata pelajaran keterampilan berbicara, 2) dosen masih kurang memberikan tugas diskusi kepada mahasiswa, dan 3) mahasiswa tidak berusaha untuk trampil dalam berbicara. 5.2 Saran Adapun saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Pihak jurusan sebaiknya memberikan pelatihan kemampuan berbicara pada mahasiswa. 2. Pihak jurusan sebaiknya memasukkan mata kuliah kemahiran berbicara ke dalam kurikulum. 3. Pihak jurusan menganjurkan pada dosen agar menggunakan metode diskusi dalam pembelajarannya. 23

DAFTAR PUSTAKA Arsjad, Maidar. 1992. Pembinaan Kemampuan Berbicara sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah Bagi Mahasiswa. Jakarta: Depdikbud. Halim, Amran. 1984. Intonasi. Jakarta, Jambatan. Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta, Gramedia. Marsono. 1986. Fonetik. Yogyakarta, Gaja Madah Univerity Pres. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta, PT Raja Grapindo Persada. Moeliono, Anton M., dkk. 1988. Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tarigan, Djago dan Henry Guntur Tarigan. 1987. Terknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung, Angkasa. 24