ANALISIS KERANJANG BELANJA DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA PERUSAHAAN RETAIL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENENTUAN LOKASI BARANG PADA A Swalayan MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Data Mining dalam Analisis Asosiasi Kuantitatif Pembelian Item Barang dengan Metode Apriori

Aplikasi Data Mining untuk meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermaket dengan Metode Market Basket Analysis

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR

Assocation Rule. Data Mining

PENERAPAN ASSOCIATION RULE PADA DATA PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PRO AB CHICKEN JAMBI

DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK ANALISIS PENJUALAN

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN DATA MINING UNTUK ANALISIS POLA PEMBELIAN PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA)

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA APOTEK RMC DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi. masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar


IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Dirga S Chaniago

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

Analisis Aturan Asosiasi Data Transaksi Supermarket Menggunakan Algoritma Apriori

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

LEMBAR PENGESAHAN Batam, 21 Februari 2011 Pembimbing, Mir atul K. Mufida, S. ST NIK

PADA PERUSAHAAN RETAIL MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN SALES FORECASTING

ANALISIS ATURAN ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN INVENTORI APOTEK

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PREDIKSI PEMBELIAN BARANG PADA DISTRIBUTOR LUKCY JAYA MOTOR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE APRIORI

ANALISA KERANJANG BELANJA DENGAN ATURAN ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK STOK BARANG PADA LISTRIKMART

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PENJUALAN BARANG PADA TOKO SINAR BARU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik. Maka para pengelola harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan

2.1 Penelitian Terkait

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH DETERMINING LOCATION OF GOODS IN A

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI

Data Mining Dengan Algoritma Apriori untuk Penentuan Aturan Asosiasi Pola Pembelian Pupuk

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS DI CHORUS MINIMARKET)

MERANCANG SISTEM APLIKASI RULE PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI SWALAYAN HARYS PERDANA NGANJUK SKRIPSI

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE

ABSTRAKSI Analisis keranjang pasar merupakan suatu cara untuk mengetahui kebiasaan berbelanja masyarakat disuatau tempat terhadap barang yang dibeli.

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

ABSTRACT Market basket analysis is a way to know the shopping habits of people in one place on goods purchased. Market basket analysis to produce an a

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FP-GROWTH PADA APLIKASI SMART UNTUK MENENTUKAN MARKET BASKET ANALYSIS PADA USAHA RETAIL (STUDI KASUS : PT.

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN PAKET PEMBELIAN (STUDI KASUS : RD SWALAYAN) SKRIPSI

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

Decision Support on Supply Chain Management System Using Apriori Data Mining Algorithm

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek

Transkripsi:

Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 ANALISIS KERANJANG BELANJA DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA PERUSAHAAN RETAIL A.A. Gede Bagus Ariana 1), I Made Dwi Putra Asana 2) 1 STMIK STIKOM INDONESIA Jln. Tukad Pakerisan No. 97 Denpasar (80225) Telp : (0361) 256995, Fax : (0361) 246875 E-mail : gungariana@yahoo.com 1) Abstrak Sering terjadinya kekosongan salah satu stok barang yang sering dibeli secara bersamaan oleh pelanggan merupakan akibat dari tidak adanya informasi mengenai kebiasaan belanja pelanggan. Sehingga perlu dilakukan penggalian informasi pada data transaksi dengan teknik association rule mining (aturan asosiasi) untuk mengetahui barang yang sering dibeli secara bersamaan oleh pelanggan. association rule mining juga sering dinamakan market basket analysis (analisis keranjang belanja). Algoritma yang digunakan dalam association rule mining pada penelitian ini adalah algoritma apriori. Kombinasi barang dicari berdasarkan nilai minimum support, nilai minimum confidence, dan rentang data transaksi penjualan yang dimasukan. Salah satu informasi yang dihasilkan adalah Jika membeli Cakra Kembar 25 Kg maka akan membeli Segitiga Biru 25 Kg dengan nilai support 11,76 % dan nilai confidence 43,24 %. Berdasarkan beberapa hasil uji coba dapat diketahui bahwa nilai minimum support yang dimasukan mempengaruhi banyak frequent itemset yang dihasilkan. Nilai minimum support dan minimum confidence yang dimasukan mempengaruhi waktu proses sistem dalam penggalian informasi. Kata kunci: Association Rule Mining, Analisis Keranjang Belanja, Algoritma Apriori Abstract The vacancy stock of one product that happen when the customers are purchasing more than one item at the same time is as a result from lacking information of the customers shopping habit. Therefore, information extraction on data transaction through Association Rule Mining technique is necessarily needed in order to find out what products are usually bought at the same time by the customers. Association rule mining is also called the Market Basket Analysis. Algorithms which is used in Association Rule Mining in this study is Apriori Algorithm. The products combination is based on minimum support value, minimum confidence value, and sales transaction data range. One of the resulting information is if the customers buy 25 kilograms of Cakra Kembar then they would buy 25 kilograms of Segitiga Biru with support value 11.76 % and confidence value 43.24 %. Based on some test results, it can be seen that the minimum support value affected the number of frequent item set which is generated. The minimum support value and minimum confidence value affected the time process of system in the information extraction. Key word: Association Rule Mining, Market Basket Analysis, Apriori Algorithm 1. PENDAHULUAN Sistem informasi yang digunakan pada sebagian besar perusahaan hanya mampu meberikan informasi berdasarkan aktifitas transaksi dari sisi perusahaan. Sedangkan dengan memanfaatkan data yang telah tersimpan dapat digali beberapa informasi tersembunyi berdasarkan aktifitas transaksi dari sisi pelanggan, sehingga pihak pengambil keputusan dapat melakukan usaha untuk meningkatkan penjualan berdasarkan informasi aktifitas belanja pelanggan. Perusahaan X adalah sebuah perusahaan retail bahan baku kue yang telah berdiri sejak tahun 2006. Dari awal berdiri perusahaan ini telah menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk menangani point of sale (POS) dan inventory, yang hingga kini telah mencatat lebih dari 10.000 item barang dan 3.000.000 transaksi penjualan. Sistem informasi yang digunakan tidak mampu memberikan informasi kebiasaan belanja pelanggan dalam membeli barang yang sering dibeli secara bersamaan. Sehingga sering terjadi kekosongan stok barang yang biasa dibeli bersamaan dengan barang lainnya. Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual [1]. Teknik data mining yang digunakan untuk menemukan hubungan antar item yang dibeli pelanggan adalah analisis asosiasi (association rule mining). Tugas asosiasi dalam data mining adalah menentukan atribut yang muncul dalam satu waktu. [2]

523 Pada penelitian ini menggunakan algoritma apriori untuk menemukan pola frekuensi tinggi. Algoritma apriori adalah algoritma analisis keranjang pasar yang digunakan untuk menghasilkan aturan asosiasi, dengan pola ifthen. Algoritma apriori menggunakan pendekatan iteratif yang dikenal dengan level-wise search, dimana k- kelompok produk digunakan untuk mengeksplorasi (k+1)-kelompok produk atau (k+1)-itemset [3]. 2. TELAAH PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar data mining, association rule mining, dan algoritma apriori 2.1 Data Mining Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual [1]. Gambar 1. Tahapan Proses KDD Istilah data mining dan knowledge discovery in database (KDD) sering kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Dan salah satu tahapan dalam keseluruhan proses KDD adalah data mining [3]. Proses KDD secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 1. 2.2 Analisis Asosiasi (Association Rule Mining) Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item [1]. Contoh aturan asosiatif dari analisis pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahuinya berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut, pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Menurut [2], Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap : Analisis Pola Frekuensi Tinggi (Frequent Itemset) Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database. Nilai support sebuah Item diperoleh dengan rumus berikut. Jumlahtransaksi mengandung A Support ( A) (1) Total Transaksi Sementara itu, nilai support dari 2 item diperoleh dari rumus 2 berikut. Jumlahtransaksi mengandung Adan B Support( A, B) Transaksi (2) Pembentukan Aturan Asosiasi (Association Rule) Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan asosiatif A-> B. Nilai confidence dari aturan A-> B diperoleh dari rumus berikut. Jumlahtransaksi mengandung Adan B Confidence P( AB A) Transaksi mengandung A (3) Salah satu contoh bentuk aturan asosiasi sebagai berikut [4] : Roti tawar -> keju [support = 2%, confidence = 60%]

524 Seorang konsumen yang membeli roti tawar punya kemungkinan 60% untuk juga membeli keju. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 2 % dari catatan transaksi selama ini [2]. 2.3 Algoritma Apriori Algoritma Apriorimenggunakan knowledge mengenai frequent itemset yang telah diketahui sebelumnya, untuk memproses informasi selanjutnya. Pada algoritma Aprioriuntuk menentukan kandidat-kandidat yang mungkin muncul dengan cara memperhatikan minimum support. Adapun dua proses utama yang dilakukan dalam algoritma Apriori, yaitu [4]: a. Join (penggabungan). Pada proses ini setiap item dikombinasikan dengan item yang lainnya sampai tidak terbentuk kombinasi lagi. b. Prune (pemangkasan). Pada proses ini, hasil dari item yang telah dikombinasikan tadi lalu dipangkas dengan menggunakan minimum support yang telah ditentukan oleh user. 3. METODE PERANCANGAN Untuk mempermudah dalam penggalian data, dilakukan proses denormalisasi antara tabel transaksi penjualan dengan tabel barang kedalam satu tabel Data Mart. Tabel 1. Tabel tbldm Nama Kolom Tipe Data Keterangan NoNota Varchar(10) - Tgl Date - kodebarang Varchar(8) - namabarang Text - Kemudian untuk menyimpan itemset yang telah memenuhi minimum support diperlukan sebuah tabel, untuk mempermudah menemukan calon kandidat 1+k-itemset. Berikut adalah struktur tabel yang digunakan untuk menyimpan k-itemset. Tabel 2. Tabel tblitemset Nama Kolom Tipe Data Keterangan Kombinasi Integer - Support Float - Item1 Varchar(8) - Item2 Varchar(8) - ItemN Varchar(8) - Setelah ditemukan frequent itemset, kemudian dilakukan pencarian nilai confidence. Nilai confidence yang sesuai dengan minimum confidence yang dimasukan maka disimpan pada tabel hasil. Tabel 3. Tabel tblhasilanalisis Nama Kolom Tipe Data Keterangan Kombinasi Integer - Asosiasi Text - Confidence Float - Support Float - Perusahaan X hingga kini tercatat memiliki 10.000 item barang dan 500 kategori barang, adapun barang-barang yang dijual adalah bahan baku untuk membuat kue, alat-alat pengolah kue dan aksesoris kue. Tabel 4. Contoh item barang yang dijual Kode Nama Jenis Satuan 010003 Cakra Kembar 1 Kg Tepung Kereta Kencana Kg 600828 Soft Pandan Mung Beans Pasta 18x1Kg 1 Crt Soft Pandan Karton 010007 Segitiga Biru 1 Kg LOS Gunung Bromo Kg 600669 PalmVita (13 Kg) 1 Crt Palmvita Karton 010015 Kunci Biru 1 Kg Roda Biru Kg 600737 Bali Asli Lime Marmalade 330 ml Accessories PCS 010028 Maizena RRC 1 Kg Meizena Korea Kg 010030 Maizena Korea 1/2Kg Meizena Korea PCS

525 010034 Maizena Hawai 200 gr MZ Hawai PCS 010039 Maizena Honig 750 gr MZ Honig PCS 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Aplikasi dibangun menggunakan Visual Basic 2005 dan sistem pengolah basis data SQL Server 2008 Express Edition. Pada aplikasi ini pengguna dapat mencari hubungan antar barang berdasarkan tanggal, waktu, triwulan dan tahun transaksi penjualan, tampilan menu dapat dilihat sebagai berikut. Setelah dilakukan proses mining berdasarkan rentang data transaksi yang telah dipilih sebelumnya, berikut adalah informasi aturan asosiasi barang yang dihasilkan. Gambar 2 Hasil Analisis Tanggal 1 sampai 10 Mei 2009 Dengan Minimum Support 10 % dan Minimum Confidence 25 % Berikut adalah contoh hasil pengujian, ditemukan 2 aturan asosiasi dengan kombinasi masing-masing 2 barang. Aturan pertama adalah : a. Jika membeli Cakra Kembar 25 Kg maka akan membeli Segitiga Biru 25 Kg dengan nilai support 11,76 % dan nilai confidence 43,24 %. Aturan tersebut juga dapat diartikan sebagai berikut : pada tanggal 1 sampai 10 Mei 2009 pelanggan yang membeli Cakra Kembar 25 Kg punya kemungkinan 43,24 % juga membeli Segitiga Biru 25 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 11,76 % dari catatan transaksi penjualan pada tanggal 1 sampai 10 Mei 2009. b. Jika membeli Segitiga Biru 25 Kg maka akan membeli Cakra Kembar 25 Kg dengan nilai support 11,76 % dan nilai confidence 45,71%. Aturan tersebut dapat diartika sebagai berikut : pada tanggal 1 sampai 10 Mei 2009 Pelanggan yang membeli Segitiga Biru 25 Kg punya kemungkinan 45,71 % juga membeli Cakra Kembar 25 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 11,76 % dari catatan transaksi penjualan pada tanggal 1 sampai 10 Mei 2009 Berdasarkan hasil analisis tersebut, kemungkinan pelanggan membeli Segitiga Biru 25 Kg juga membeli Cakra Kembar 25 Kg lebih tinggi dibandingkan dengan kemungkinan pelanggan membeli Cakra Kembar 25 Kg juga membeli Segitiga Biru 25 Kg, hal tersbut dapat dilihat dari nilai confidence yang ditemukan. Gambar 3 Hasil Analisis Tahun 2009 Dengan Minimum Support 8 % dan Minimum Confidence 25 % Hasil uji coba dengan minimum support 8 % dan minimum confidence 25 % menghasilkan 6 aturan asosiasi dengan kombinasi masing-masing 2 barang. a. Jika membeli Cakra Kembar 25 Kg maka akan membeli Segitiga Biru 25 Kg dengan nilai support 10,91 % dan nilai confidence 40,87 %. Aturan tersebut juga dapat diartikan sebagai berikut : pada tahun 2009 pelanggan yang membeli Cakra Kembar 25 Kg punya kemungkinan 40,87 % juga membeli Segitiga Biru 25 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 10,91 % dari catatan transaksi penjualan pada tahun 2009. b. Jika membeli Segitiga Biru 25 Kg maka akan membeli Cakra Kembar 25 Kg dengan nilai support 10,91 % dan nilai confidence 44,86 %. Aturan tersebut dapat diartikan sebagai berikut : pada tahun 2009 pelanggan yang membeli Segitiga Biru 25 Kg punya kemungkinan 44,86 % juga membeli Cakra Kembar 25 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 10,91 % dari catatan transaksi penjualan pada tahun 2009. c. Jika membeli Cakra Kembar 25 Kg maka akan membeli Gula Lokal 50 Kg dengan nilai support 8,93 % dan confidence 33,44 %. Aturan tersebut dapat diartikan sebagai berikut : pada tahun 2009 pelanggan yang membeli Segitiga Biru 25 Kg punya kemungkinan 44,86 % juga membeli Cakra Kembar 25 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 10,91 % dari catatan transaksi penjualan pada tahun 2009. d. Jika membeli Gula Lokal 50 Kg maka akan membeli Cakra Kembar 25 Kg dengan nilai support 8,93 % dan confidence 30,15 %. Aturan tersebut dapat diartikan sebagai berikut : pada tahun 2009 pelanggan yang

526 membeli Gula Lokal 50 Kg punya kemungkinan 30,15 % juga membeli Cakra Kembar 25 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 8,93 % dari catatan transaksi penjualan pada tahun 2009. e. Jika membeli Segitiga Biru 25 Kg maka akan membeli Gula Lokal 50 Kg dengan nilai support 8,56 % dan confidence 35,19 %. Aturan tersebut dapat diartikan sebagai berikut : pada tahun 2009 pelanggan yang membeli Segitiga Biru 25 Kg punya kemungkinan 35,19 % juga membeli Gula Lokal 50 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 8,56 % dari catatan transaksi penjualan pada tahun 2009. f. Jika membeli Gula Lokal 50 Kg maka akan membeli Segitiga Biru 25 Kg dengan nilai support 8,56 % dan confidence 28,91 %. Aturan tersebut dapat diartikan sebagai berikut : pada tahun 2009 pelanggan yang membeli Gula Lokal 50 Kg punya kemungkinan 28,91 % juga membeli Segitiga Biru 25 Kg. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 8,56 % dari catatan transaksi penjualan pada tahun 2009. Setelah dilakukan beberapa pengujian terhadap data penjualan pada perusahaan X, dapat diketahui bahwa nilai minimum support yang dimasukan mempengaruhi jumlah frequent item set yang ditemukan. Frequent itemset adalah kombinasi frekuensi tinggi yaitu kombinasi barang yang memenuhi syarat persentase kemunculan pada transaksi penjualan (minimum support). Hubungan tersebut dapat dilihat pada salah satu tabel hasil uji coba berikut : Tabel 5 Analisis Pukul 12:00 Sampai 18:00 WITA Tahun 2010 Pada Transaksi Penjualan Rentang Data Min. Supp Min. Conf Waktu Proses Asosiasi 12:00 18:00 Tahun 2010 Jumlah Transaksi 3510 Jumlah Barang 404 10 50 3 detik Kandidat 0 25 3 detik 425 2 0 6 detik Frequent 2 8 7 50 4 detik Kandidat 0 25 4 detik 433 5 0 6 detik Frequent 6 11 5 50 7 detik Kandidat 1 25 7 detik 463 6 0 12 detik Frequent 15 8 3 50 43 detik Kandidat 2 25 44 detik 626 16 0 45 detik Frequent 25 42 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Minimum Support 10 5 7 3 Gambar 4 Grafik Hubungan Nilai Minimum Support Dengan Frequent Item Set yang Ditemukan Tabel 4 merupakan hasil uji coba analisis keranjang belanja pada rentang pukul 12:00 sampai 18:00 WITA pada tahun 2010. Berdasarkan Tabel 4 semakin kecil nilai minimumsupport yang dimasukan maka akan menghasilkan lebih banyak frequent itemset. Setiap kombinasi barang dicari nilai persentase kemunculannya

527 pada data transaksi penjualan berdasarkan rentang yang dimasukan. Kemudian setiap kombinasi yang memiliki nilai persentase kemunculan sama atau lebih besar dari nilai minimum support yang dimasukan maka kombinasi tersebut adalah frequent itemset (kombinasi frekuensi tinggi). Berikut ini grafik hubungan nilai minimum support dengan frequent itemset yang ditemukan : 5. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil uji coba dari aplikasi analisis keranjang belanja dengan algoritma apriori, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Aplikasi analisis keranjang belanja dengan algoritma apriori dapat menentukan kecenderungan kebiasaan pelanggan dalam membeli barang-barang secara bersamaan. b. Dengan mengetahui informasi kebiasaan belanja pelanggan pihak perusahaan dapat melakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan penjualan. Contoh tindakan yang dapat dilakukan seperti promosi harga untuk barang yang berpasangan, mengatur letak barang yang sering dibeli secara bersamaan pada satu rak, dan menjaga stok anggota barang yang sering dibeli secara bersamaan. c. Semakin kecil nilai minimumsupport yang dimasukan maka akan menghasilkan lebih banyak frequent itemset. d. Semakin kecil nilai minimum support dan minimum confidence yang dimasukan maka semakin lama waktu proses analisis. 6. DAFTAR RUJUKAN [1] Pramudiono, I. 2006. Apa Itu Data Mining? Dalam http://datamining.japati.net/cgibin/indodm.cgi?bacaarsip&1155527614&artikel. Diakses tanggal 28 Februari 2013. [2] Kusrini, & Luthfi, Emha Taufiq. 2009. Algoritma Data Mining. Yogyakarta : Penerbit Andi. [3] Fayyad, Usama. 1996. Advances in Knowledge Discovery and Data Mining. MIT Press. [4] Handojo, Andreas, Satia, Gregorius Budhi, & Rusly, Hendra. 2007. Aplikasi Data Mining Untuk Meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermarket Dengan Metode Market Basket Analysis. Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra.