Rasmitadila 1a. (Diterima: ; Ditelaah: ; Disetujui: ) ABSTRACT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KELAS 1 SEKOLAH DASAR Oleh: Srikandi Octaviani 1 STKIP PGRI METRO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RIDA BAKTI PRATIWI K

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik;

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Arnita M Sekolah Dasar Negeri 38 Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru Sekolah Dasar yang

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. 7915/D/Kp/2014 memutuskan tentang petunjuk teknis pemberlakuan kurikulum

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. budaya dalam bentuk pola pikir. Sebagai proses transformasi, sudah barang tentu

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dan prioritas yang tinggi oleh pemerintah, pengelola pendidikan

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Efektivitas Model Pembelajaran Novick dalam Pembelajaran Kimia Kelas XII IA 2 SMAN 1 Donri-Donri

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan perkembangan fisik serta psikologi siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sangat berperan adalah lembaga pendidikan. Dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun kualitasnya semakin rendah hal ini

*Keperluan korespondensi, telp : , ABSTRAK

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dewasa ini diarahkan untuk peningkatan kualitas belajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

Transkripsi:

Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 5 Nomor 1, April 2014 15 IMPLEMENTASI USULAN STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF BERDASARKAN SISTEM PEMBELAJARAN ALAMIAH OTAK (BRAIN BASED TEACHING) UNTUK PESERTA DIDIK KELAS SD PADA PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PROPOSED EFFECTIVE STRATEGY IMPLEMENTATION OF LEARING SYSTEM BASED LEARNING NATURALLY (BRAIN-BASED TEACHING) FOR STUDENTS OF 1 ST GRADE ON CURRICULUM DEVELOPMENT 2013 Rasmitadila 1a 1 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Djuanda Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720 a Korespondensi: Rasmitadila, Email: rasmitadila@yahoo.co.id (Diterima: 23-01-2014; Ditelaah: 27-01-2014; Disetujui: 19-01-2014) ABSTRACT Proposed effective strategy implementation of learning system based learning brain naturally (brain based teaching) for students of 1 st grade on curriculum development 2013 is one approach that can be used in learning strategy based on the brain s natural learning system (emotional learning system, learning system of physical, cognitive learning system, social learning system, reflective learning system) that can be implemented in the curriculum 2013. The results show that effective learning strategy based on the brain s natural learning system (Brain -Based Teaching) and can be implemented in accordance with the achievement of mastery learning (mastery learning) curriculum in 2013. Teachers can be creative to design a study in accordance with the sub-themes using methods, instructional media based on the brain s natural learning system so that objectives can be achieved. Key words: effective learning strategy, brain based teaching, curriculum development in 2013. ABSTRAK Brain based teaching adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan pada strategi peman berdasarkan sistem peman alamiah otak (sistem peman emosional, sistem peman fisik, sistem peman kognitif, sistem peman sosial, dan sistem peman reflektif) yang dapat diimplementasikan pada kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemn efektif berdasarkan sistem peman alamiah otak (Brain based teaching) dapat diimplementasikan dan sesuai dengan pencapaian ketuntasan (mastery learning) pada kurikulum 2013. Guru dapat lebih kreatif merancang suatu peman sesuai dengan subtema menggunakan metode media peman berdasarkan sistem peman alamiah otak sehingga tujuan peman dapat tercapai. Kata kunci: strategi peman efektif, peman alamiah otak, kurikulum tahun 2013. Rasmitadila. 2014. Implementasi usulan strategi peman efektif berdasarkan sistem peman alamiah otak ( brain based teaching) untuk peserta didik kelas SD pada pengembangan kurikulum 2013. Jurnal Sosial Humaniora 5(1): 15-19. PENDAHULUAN Fakta yang terjadi pada aktivitas peman selama ini adalah: 1) proses peman yang dilaksanakan cenderung monoton sehingga motivasi peserta didik masih rendah dan pasif. Peman hanya berlangsung satu arah ( teacher centered) sehingga interaksi dan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik maupun dengan teman sekelasnya tidak berjalan dengan baik. Guru layaknya dapat dikatakan seperti seorang penceramah yang banyak didominasi oleh guru dan semua tindakan ditentukan oleh guru, sehingga peserta

16 Rasmitadila Strategi peman berdasarkan sistem didik tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan pendapat atau bertanya. Seharusnya kegiatan peman itu membuat peserta didik terlibat aktif dan bermakna dengan dan berpikir; 2) guru cenderung mengajar dengan metode konvensional yaitu peman hanya keparti kebiasaan dengan urutan sajian mengajarkan konsep serta memberikan contoh-contoh dan latihan soalsoal sehingga peman tersebut tidak memberikan makna yang mendalam bagi siswa, sehingga guru menyamaratakan dalam menerapkan metode peman dan hanya menyelesaikan materi yang telah dibuat di dalam RPP tanpa membuat evaluasi terhadap hasil peman. Hal ini dapat ditujukan dalam ketidaktuntasan hasil sebagai indikator pencapaian. Selain itu, guru juga tidak menggunakan media peman yang berhubungan dengan materi yang diberikan sehingga terkadang pemahaman siswa menjadi lambat dan pada akhirnya tidak tercapai hasil yang telah ditetapkan; 3) untuk SD kelas rendah khususnya, guru mengajarkan mata pelajaran yang materinya dibuat terpisah (tidak terpadu) padahal ada beberapa mata pelajaran yang dapat dilakukan secara terpadu karena ada keterkaitan materi (tematik) sehingga proses peman menjadi tidak efektif. Hal ini tentu saja menambah beban guru dalam menuntaskan standar kompetensi yang telah ditetapkan dan tidak jarang pada kenyataannya indicator pada keberhasilan yang telah dibuat tidak tercapai. Berdasarkan fakta di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan peman, guru belum dapat merancang strategi peman yang meliputi metode peman, media atau alat peraga peman yang digunakan, lamanya () peman yang pada akhirnya tidak tercapainya tujuan peman. Brain Based Teaching (Given 2007) merupakan salah satu strategi peman efektif yang berdasar pada sistem peman alamiah otak dan memiliki potensi besar untuk pengembangan kurikulum dan perencanaan peman. Riset menunjukkan bahwa otak mengembangkan lima sistem peman yaitu: 1) sistem peman emosional dimana guru berperan secara tulus membantu peserta didik menemukan hasrat untuk ; 2) sistem peman sosial berfokus pada interaksi dengan orang lain atau pengalaman interpersonal. Pendidik mengelola sekolah dan kelas menjadi komunitas pelajar, tempat guru, dan peserta didik bisa bekerja sama dalam tugas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang nyata; 3) sistem peman kognitif berfokus bahwa pendidik sebagai fasilitator peman dan peserta didik pada peran pemecah masalah dan pengambil keputusan nyata; 4) sistem peman fisik berfokus dengan keterlibatan siswa secara taktual (pastisipasi aktif) dan kinestetik (berorientasi pada gerakan atau aksi); 5) sistem peman reflektif menurut peserta didik untuk memahami diri sendiri dan pada akhirnya pendidik dapat bertindak sebagai pencari bakat yang mengenali kelebihan siswa sekaligus mengubah kelemahan menjadi petualangan yang menantang. Hal ini tentu saja setelah melewati keempat sistem peman yang lain. Sistem peman yang terpadu ini membuat peman menjadi bersifat dinamis, aktif, menyenangkan, dan efektif. Pendidik dapat menciptakan hasrat siswa untuk, visi tentang apa yang bisa diraih melalui suatu kolaborasi dan perencanaan tujuan yang didukung oleh tindakan dan refleksi secara konsisten dan bermakna. Semua itu untuk memebuhi kebutuhan siswa untuk menjadi sesuatu, kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok, kebutuhan untuk mengetahui, kebutuhan untuk melakukan sesuatu, serta kebutuhan untuk melakukan ujicoba dan eksplorasi. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana implementasi usulan strategi peman efektif berdasarkan sistem peman alamiah otak (brain based teaching) pada mata pelajaran kelas 1 Sekolah Dasar pada pengembangan kurikulum 2013?. MATERI DAN METODE Subtema yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan kurikulum 2013 pada kelas 1 semester 1 adalah tema kegemaranku dengan subtema gemar berolahraga (Kemendikbud 2013). Peman 1 yaitu mengamati, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan olahraga, gemar bernyanyi, dan menari; peman 4 yaitu mengenal tari daerah, subtema gemar menggambar; peman 5 yaitu membangun gambar dari bentuk geometris (Kemendikbud 2013). Sementara itu, skema implementasi strategi peman efektif berdasarkan sistem peman

Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 5 Nomor 1, April 2014 17 alamiah otak pada pengembangan kurikulum 2013 adalah sepert pada Tabel 1. Tabel 1. Skema implementasi strategi peman efektif berdasarkan sistem peman alamiah otak pada pengembangan kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Strategi peningkatan efektivitas peman 1. efektivitas peman 2. penambahan jam Output Kognitif pengetahuan ketrampilan (proporsional, kreatif, inovatif, produktif) Implementasi usulan strategi peman efektif berdasarkan implementasi sistem peman alamiah otak (brain based teaching) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif dan menggunkaan pendekatan penelitian tindakan kelas dengan indikator. Ketercapaian ketuntasan menggunakan hasil untuk kerja kelompok, hasil siswa, obervasi aktivitas guru dan siswa, serta dokumentasi berupa foto kegiatan dan catatan lapangan selama peman berlangsung. Ketercapaian skor hasil siswa individu pada sub materi kegemaranku materi memahami, membaca, menulis yang berkaitan dengan olahraga, subtema gemar bernyanyi dan menari materi mengenal tari daerah, subtema gemar menggambar materi membangun bentuk geometri adalah 80%, ketuntasan mengajar guru 80%, ketuntasan siswa 80, sedangkan untuk kerja siswa kelompok juga skor 80. Usulan strategi peman efektif sistem peman alamiah otak dipaparkan berdasarkan usulan model usulan hasil dari pengembangan strategi peman Suparman (2012) seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Usulan strategi peman efektif sistem peman alamiah otak berdasarkan (brain based teaching) pada pengembangan kurikulum 2013 Urutan Kegiatan Peman Isi Peman Metode, Media, Alat Peraga 1 2 3 4 Tahap Kegiatan Pendahuluan (ACT) Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan Awali dengan persiapan dan pembukaan kelas dan siswa Cocokan relevansi dan manfaat (sistem peman emosional) Tetapkan tujuan peman khusus Tahap Kegiatan Belajar (DOES) Deskripsi konsep 1) Persiapan lingkungan 2) Pembukaan kelas Menyelaraskan dengan tujuan siswa dan membuat pelajaran relevan bagi siswa Penjelasan peman tujuan Penjelasan konsep/materi pembeajaran pada peman Waktu Belajar lamanya

18 Rasmitadila Strategi peman berdasarkan sistem Organisasi konsep dalam kegiatan (Sistem peman fisik) (Sistem peman sosial) (Sistem peman kognitif) Ejawantahkan konsep dengan ingatan bermakna Menciptakan keterlibatan aktif melalui tindakan dan gerakan Member peluang untuk memperoleh pengalaman nyata sendiri, dengan teman dalam kelompok kecil melalui kerja sama guru/siswa. Memfasilitasi pencarian pengetahuan dan pengembangan kecapakan melalui tantangan berupa pemecahan masalah Penjelasan kembali materi peman Simpan hasil Unjuk kerja dengan menyimpan hasil kreatifitas ditempat yang mudah dilihat Tahap Kegiatan Penutupan (END) Evaluasi konsep dengan tes (Sistem peman reflektif) Tes formatif, menganalisis kemajuan siswa Nilai dengan umpan balik Memberikan penilaian kepada siswa Definisikan umpan balik Memikirkan berbagai cara untuk meningkatkan kemajuan dengan mengembangkan rencana untuk perkembangan watku HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan indikator berdasarkan hasil siswa, observasi terhadap kegiatan guru, dan observasi kegiatan siswa (ketuntasan ) maka hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut. 1) Hasil siswa dalam unjuk kerja kelompok pada subtema gemar berolahraga, mengenal tari daerah, dan menggambar bentuk geometri dengan indikator ketercapaian ketuntasan 80%, semua kelompok mencapai ketuntasan dengan nilai unjuk kerja 85,7% - 100%. 2) Hasil siswa individu (hasil tes dan unjuk kerja) setiap siswa pada subtema dengan indikator ketercapaian ketuntasan 80 gemar berolahraga, mengenal tari daerah, menggambar bentuk geometri dengan mencapai ketuntasan pada nilai 80-100 dan menggambar geometri hampir semua terlihat walaupun ada dua orang siswa yang belum terlihat, tetapi hal tersebut dapat dilakukan dengan latihan. 3) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada peman dengan ketercapaian ketuntasan 80% mencapai ketuntasan 100% sehingga dapat dikatakan bahwa semua proses peman dapat menunjang tercapainya tujuan peman. Selain data unjuk kerja kelompok, hasil tes individu siswa maupun data observasi aktivitas guru dan siswa pada peman pada setiap subtema, data kualitatif berupa foto-foto

Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 5 Nomor 1, April 2014 19 dokumentasi peman sehingga tercapainya ketuntasan. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Implementasi usulan strategi peman efektif berdasarkan system peman alamiah otak ( brain based teaching) pada pengembangan kurikulum 2013 telah berjalan dengan lancar dan menunjukkan hasil bahwa strategi peman efektik ini dapat diimplementasikan pada peman di kelas untuk kurikulum 2013. Berdasarkan indikator ketercapaian ketuntasan bahwa usulan strategi peman efektif tersebut dapat diimplementasikan pada peman di kelas adalah ketercapaian skor hasil siswa individu pada sub materi kegemaranku materi memahami, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan olahraga, subtema gemar bernyanyi dan menari materi mengenal tari daerah, subtema gemar menggambar materi membangun bentuk geomteri yaitu di atas 80, ketuntasan mengajar guru mencapai 100%, ketuntasan siswa 100%, sedangkan unjuk kerja siswa kelompok juga di atas skor 80. Ada 2 orang siswa pada subtema membentuk geometri belum terlihat, dapat dilakukan dengan memberikan latihan-latihan. Hal ini menandakan bahwa implementasi usulan strategi peman efektif menggunakan sistem peman alamiah otak ( brain based teaching) dan dapat diterapkan pada peman di kelas pada pengembangan kurikulum 2013 yang mengedepankan aspek efektif, kognitif, dan psikomotorik. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional melalui Proyek Penelitian Dosen Pemula 2013. DAFTAR PUSTAKA Given KB. 2007. Brain-based teaching. Mizan Pustaka, Bandung. Kemendikbud RI. 2013. Buku siswa SD/MI kelas 1 tema 2 kegemaranku buku tematik terpadu kurikulum 2013. Kemendikbud 2013, Jakarta. Suparman A. 2012. Desain instruksional modern. Erlangga, Jakarta.