BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-01/M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu Perusahaan maupun Badan Kepegawaian. tentu membutuhkan karyawan agar mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan penggerak utama

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. sorotan hangat oleh seluruh negara di dunia khususnya Indonesia. Isu globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diberikan kepada daerah diatur dalam TAP MPR RI Nomor XV/MPR/1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

B A B 1 P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. biaya, meningkatkan produktivitas karyawan, dan melakukan hal-hal dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berhasil dalam bidang pekerjaan, umumnya mempunyai kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelangggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

Transkripsi:

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta aman dan bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Birokrat sebagai salah satu unsur kekuatan daya saing bangsa harus memiliki kompetensi dan kinerja tinggi demi pencapaian tujuan, tidak saja untuk profesionalitas dan pembangunan citra pelayanan publik, melainkan juga sebagai perekat pemersatu bangsa. Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) sering menjadi sorotan masyarakat. Sedarmayanti (2007) menyebutkan bahwa birokrasi di Indonesia dicitrakan sebagai sesuatu yang bertele-tele, sering rapat, sering seminar, banyak bicara, saling menyalahkan, suka membuat berbagai panitia, jam karet, tidak efisien dan korup. Selanjutnya, disebutkan bahwa perlunya dilaksanakan pembenahan oleh pemerintah terhadap kinerja PNS dalam rangka mengantisipasi tantangan globalisasi. Dalam era keterbukaan dan globalisasi sumber daya manusia yang ada dalam organisasi bukan hanya sekedar alat mencapai target organisasi semata, tetapi sumber daya manusia (SDM) adalah aset organisasi yang harus dipelihara dan dikembangkan. Sumber daya manusia tidak lagi hanya sebagai pelengkap dalam jaringan mata rantai kegiatan pencapai tujuan, tetapi sebagai penentu keberhasilan aktifitas yang dilakukan. Organisasi yang akan memperoleh 1

2 keunggulan dimasa depan adalah organisasi yang dapat menemukan bagaimana melahirkan sekaligus menuntut komitmen dari setiap orang dan menumbuhkan kapasitas belajar pada semua tingkat organisasi. Suatu organisasi meraih keberhasilan mengesankan dan kompetitif justru karena cara mereka memperlakukan anggota mereka senang datang ke tempat kerja dengan moral kuat dan produktivitas yang lebih tinggi. Organisasi membutuhkan orang yang bersemangat, manajemen partisipatif dan tim kerja yang terarah dan terpadu di tempat kerja, memaksimalkan potensi pegawai tergantung pada sisi manajemen yang lunak, bagaimana individu diperlakukan, diberi inspirasi dan tantangan untuk menghasilkan prestasi kerja terbaik mereka serta bimbingan oleh manajer untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai. Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif pegawai terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Departemen personalia atau pihak manajemen harus senantiasa memonitor kepuasan kerja, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan dan masalah personalia vital lainnya (Handoko, 2004). Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen untuk menciptakan kepuasan kerja bagi karyawannya adalah dengan memperhatikan karir karyawannya. Karyawan adalah aset yang harus dipelihara, dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan. Pengembangan karier diterapkan oleh

3 manajer personalia agar karyawan dapat mengetahui ekspektasi karirnya dan melihat pekerjaannya dari sisi lain diluar pekerjaannya saat ini untuk mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi berbagai pekerjaan di masa yang akan datang. Perubahan organisasi telah mempengaruhi cara orang dan perusahaan memandang karir dan perkembangannya. Dalam perspektif karir yang baru, individu diharapkan mampu mengatur perkembangan karirnya sendiri. Perkembangan ini diperoleh dari pengalaman pendidikan pribadi, pelatihan, pengalaman organisasional, proyek dan bahkan perubahan dalam lapangan pekerjaan. Tujuan pengembangan karir adalah memuaskan kebutuhan pegawai. Adanya kesempatan pada pegawai untuk tumbuh dan berkembang serta terpenuhinya kebutuhan individu akan harga dirinya menjadikan para pegawai mudah merasa puas (Rivai, 2005). Perusahaan yang menghargai sumber daya manusianya, selalu berusaha mendorong karyawannya agar mampu mengembangkan karir dengan memberikan konsep bahwa mereka harus fokus pada penciptaan dan penyediaan pekerjaan untuk dirinya sendiri di masa depan yang selalu berubah. Perusahaan yang tidak memberikan akses menuju peluang pengembangan karir, akan tidak mampu mempertahankan karyawannya yang berprestasi dalam pasar tenaga kerja yang sangat kompetitif. Menurut Elisabeth (Swa, April 07), gaji tinggi bukan segalanya. Berapapun besarnya gaji yang diterima, hal itu tidak akan pernah membuat seseorang merasa puas, gaji yang menarik bukan satu-satunya cara mempertahankan SDM terbaik di perusahaan, budaya perusahaan yang baik,

4 pemimpin yang mengayomi serta kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri melalui pelatihan, juga dapat menjadi perekat bagi seorang pegawai. Hubungan kerja penting di dalam suatu organisasi (Manulan, 2001) karena komunikasi dalam hubungan kerja berlaku sebagai suatu rantai koordinasi antara para pegawai dengan fungsi organisasi. Hubungan kerja yang menyenangkan akan mampu memperbaiki semangat dan kesungguhan kerja pegawai yang akan mempengaruhi kepuasan pegawai (Gorda, 2006). Manuaba (2004) berpendapat bahwa lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif, lingkungan kerja disini dapat berupa hubungan kerja pegawai. Oleh karena itu komunikasi dalam hubungan kerja harus ditangani atau didesain sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman. Hal yang dibutuhkan disamping hubungan kerja, yaitu kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan sifat atau karakter, atau cara seseorang di dalam upaya membina dan menggerakkan seseorang atau sekelompok orang agar mereka bersedia, komitmen, dan setia untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya (Gorda, 2006). Para pemimpin sebagai salah satu pihak yang berkepentingan berada pada garis terdepan dalam mewujudkan perubahan. Keberhasilan para pemimpin menanggapi perubahan yang terjadi memerlukan sikap pemimpin yang sesuai dengan tuntutan perubahan. Para pegawai sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus dipersiapkan untuk menerima perubahan karena hanya dengan demikianlah produktivitas

5 kerjanya dapat ditingkatkan, frekuensi kemangkirannya dapat dikurangi hingga menjadi seminimal mungkin, keinginan pindah ke organisasi lain dapat dihilangkan atau dapat ditekan dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan. Memasuki abad ke dua puluh satu, berbagai jenis organisasi termasuk organisasi niaga, organisasi di lingkungan pemerintahan, organisasi sosial yang bersifat nirlaba akan menghadapi perubahan dengan variasi, intensitas dan cakupan yang belum pernah dialami sebelumnya. Pemimpin masa kini dan masa depan akan dituntut tidak sekedar luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak sangat dinamis. Setiap organisasi harus selalu peka terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa organisasi berinteraksi. Pemerintah Daerah Provinsi Bali merupakan lembaga yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga dituntut untuk memiliki aparatur yang baik. Apabila kepuasan kerja pegawai baik maka akan berakibat langsung terhadap tercapainya pemenuhan kebutuhan layanan publik. Demikian pula sebaliknya, apabila tidak tercapai kepuasan kerja pegawai maka secara tidak langsung akan memberikan citra negatif terhadap pemerintah yang sebagai abdi masyarakat. Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali merupakan salah satu Pemerintahan yang dalam mewujudkan visi dan misi nya didukung oleh beberapa bagian didalamnya yang mempunyai tugas dan wewenang masing-masing didalam yang telah ditetapkan sebelumnya seperti yang dijabarkan pada Tabel 1.1.

6 Tabel 1.1 Jumlah Bagian/Bidang di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali No Instansi Total Pegawai 1 Biro Organisasi 53 2 Biro Humas dan Protokol 66 3 Biro Hukum dan Ham 52 4 Biro Umum 177 5 Biro Pengelolaan Aset 59 6 Biro Pemerintahan 62 7 Biro Keuangan 104 8 Biro Perekonomian dan Pembangunan 62 9 Biro Kesejahteraan Rakyat 66 Jumlah 701 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, 2008 Berdasarkan observasi terdapat beberapa indikasi yang mencerminkan kurangnya kepuasan kerja yang terlihat dari sikap dan tindakan yang dapat diamati seperti (1) tingkat absensi pegawai (2) beberapa pegawai pulang dengan meninggalkan tugas yang seharusnya diselesaikan hari ini (3) masih ada beberapa pegawai yang bermalas-malasan (4) beberapa pegawai masih perlu untuk diperintah mengerjakan tugas-tugasnya, padahal kegiatan tersebut merupakan suatu tugas yang rutin dia lakukan (5) belum tumbuhnya sikap proaktif di kalangan para pegawai. Adapun pegawai yang mendapat hukuman disiplin secara tertulis pada tahun 2010 sebanyak dua (2) orang, dan tahun 2009 sebanyak (1) orang. Hukuman disiplin terbagi menjadi 3 yakni; hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat. Data ini dapat dilihat dalam Tabel 1.2

7 Tabel 1.2 Rekapitulasi Penjatuhan Hukuman Disiplin di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali Jenis Hukuman 2008 2009 2010 1. Jenis Hukuman Disiplin Ringan a. Hukuman disiplin berupa teguran lisan 1 b. Hukuman disiplin berupa teguran tertulis c. Hukuman disiplin berupa pernyataan tidak puas secara tertulis 2 2. Jenis Hukuman Disiplin Sedang a. Hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun b. Hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun 3. Jenis Hukuman Disiplin Berat a. Hukuman disiplin berupa pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS 1 1 b. Hukuman disiplin berupa pembebasan jabatan c. Hukan disiplin berupa Pemberhentian tidak hormat sebagai Pegawai Harian Daerah d. Hukuman Disiplin berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih berat 1 1 Jumlah 4 1 2 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali Kepuasan pegawai dalam suatu organisasi salah satunya dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan pegawai yang bekerja dalam organisasi tersebut. Kurang disiplinnya pegawai dalam menaati jam kerja dan peraturan mencerminkan kinerja pegawai yang kurang optimal. Hal ini terjadi mengingat masih lemahnya penerapan sanksi terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran. Peningkatan pelayanan dari waktu ke waktu sesuai tuntutan yang dinamis serta untuk memenangkan persaingan global mengharuskan pimpinan Pemerintah Daerah Provinsi Bali bersama jajarannya dapat menemukan cara terbaik untuk

8 meningkatkan disiplin, produktivitas dan kepuasan kerja pegawainya. Pemerintah Daerah Provinsi Bali harus melakukan langkah-langkah yang inovasi untuk mencapai kepuasan kerja pegawai. Sebelum memuaskan masyarakat umum, pimpinan harus dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai sehingga dapat mendayagunakan orang-orang di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat dilihat bahwa faktor penting untuk menjamin keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi salah satunya kepuasan pegawai, bila kepuasan pegawai telah tercapai maka berdampak positif terhadap kinerja pemerintah. Pemerintah Daerah Provinsi Bali sebagai lembaga pemerintah yang menyentuh langsung Bali dan menunjang Bali sebagai daerah pariwisata Indonesia sangat bergantung pada aparatur pemerintah yang baik. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Kepemimpinan dan Hubungan Kerja terhadap Pengembangan Karir dan Kepuasan Kerja Pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan masalah penelitiannya sebagai berikut. 1) Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 2) Apakah hubungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali?

9 3) Apakah pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 4) Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 5) Apakah hubungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 2) Untuk mengetahui apakah hubungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 3) Untuk mengetahui apakah pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 4) Untuk mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali.

10 5) Untuk mengetahui apakah hubungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Manfaat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai kepuasan kerja dan pengembangan karir pegawai serta sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian dan sebagai sarana untuk membuktikan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan pengembangan karir pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 2) Manfaat secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Provinsi Bali sebagai instansi pemerintah untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan pengembangan karir pegawai.