III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

RANCANG BANGUN ALAT PENYUSUN RAK PENJEMURAN DIATAS PARA- PARA KE DALAM BOKS SECARA SEMI MEKANIS DESIGN TOOLS PARA PARA DRYING SEMI MECHANICAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Maret 2013.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Pendekatan Rancangan dan Konstruksi Alat

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. persiapan dan pembuatan kincir Savonius tipe U dengan variasi sudut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Observasi

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

III. METODE PENELITIAN

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

REKONDISI POMPA AIR SPIRAL MEKANIK DENGAN PENGGERAK ALIRAN ARUS SUNGAI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IV. DESAIN PROSES PRODUKSI MESIN PANGKAS RUMPUT POTRUM BBE-02

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN MESIN PENGEPRES SHEET DENGAN POMPA HIDROLIK PADA PENGOLAHAN KARET STUDI KASUS PT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metode Rancang Bangun

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG LONTONG KERUPUK MENGGUNAKAN TALI SENAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Membuat Parut Listrik Sederhana MEMBUAT PARUT LISTRIK SEDERHANA (KOMPETENSI DASAR PERBANDINGAN) Oleh : Sutaji Pratomo. 1 x 2.

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

RODA PECAHAN. Alat dan Bahan 1. Alat Penggaris Gunting. Cara Pembuatan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, BandarLampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan alat penjemur para-para semi mekanis ini adalah las listrik, mistar siku, jangka sorong, gerinda, palu, bor listrik, obeng, gergaji, meteran, ragum, dan alat tulis. Alat-alat yang digunakan pada pengujian penjemur para-para semi mekanis ini adalah stopwatch dan alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan penjemur para-para semi mekanis ini adalah besi siku, besi plat, pipa besi, bearing, papan, mur, kawat stremin, pulley, pulley block, paku, busa, karet ban, cat dan tali. Sedangkan keripik singkong dan kedelai akan dipakai sebagai bahan pada uji kenerja alat penjemur para-para semi mekanis.

9 3.3 Metode Penelitian Dalam melaksanakan penelitian perlu dilakukan penyusunan prosedur penelitian untuk mempermudah dan memperjelas arah penelitian, yaitu dengan menyusun tahap-tahap penelitian sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram alir pembuatan alat penjemur para-para semi mekanis Dari diagram alir di atas, setiap proses tahapan mempunyai penjelasan yang berbeda-beda yaitu sebagaimana berikut:

10 1. Penentuan desain dasar alat Penentuan desain dasar alat bertujuan menentukan desain alat yang akan dibuat. 2. Perancangan alat Perancangan alat dilakukan menggunakan program AutoCAD dengan hasil berupa gambar 3D dari alat yang akan dibuat yang disertai dengan ukuran-ukuran yang sudah ditentukan. 3. Pembuatan alat Pembuatan alat penjemur para-para semi mekanis meliputi kegiatan: pengukuran bahan, pemotongan bahan, pembentukan bahan, dan perakitan. 4. Pengujian alat Setelah semua bahan mengalami proses pengukuran, pemotongan, pembentukan, dan perakitan kemudian alat diuji coba untuk mengetahui apakah setiap komponen berfungsi dengan baik. 5. Kriteria desain Apabila alat sesuai dengan kriteria desain maka akan menuju ketahap selanjutnya dan apabila alat tidak sesuai dengan kriteria desain maka alat penjemur para-para semi mekanis akan menuju ke proses perbaikan. 6. Pengamatan dan analisis data Penganmatan dan analisis data dilakukan untuk mengetahui kinerja alat.

11 3.3.1 Pendekatan Desain 1. Kriteria desain Alat penjemur para-para semi mekanis diharapkan mampu memindahkan dan menyusun rak secara semi otomatis ketika kegiatan penjemuran telah selesai dilakukan dan juga diharapkan lebih menghemat waktu dan tenaga operator penjemur sehingga dapat membantu mempermudah dan mempercepat kegiatan penjemuran. 2. Rancangan struktural Penjemur para-para semi mekanis ini memiliki komponen-komponen dengan struktur dan ukuran yang berbeda-beda. Komponen terdiri dari dua buah kerangka yang masing-masing terbuat dari besi siku berukuran 3,5 x 3,5 cm 2 dan pipa besi berukuran 1,5 inci; rak yang terbuat dari papan dengan ketebalan 2 cm dengan alas bawahnya memakai kawat streamin kemudian diberi empat buah roda memakai bearing berdiameter 5 cm; boks yang terbuat dari papan dengan ketebalan 2 cm; dua buah pulley dengan lingkar luar 7 cm dan 75 cm yang terbuat dari besi plat dengan ketebalan 0,3 cm; tali nilon berdiameter 1 cm dengan panjang 450 cm dan 100 cm; pegas dengan persamaan gaya F = 0.333 x + 2 dan dua buah penahan laju boks yang dibuat dengan menggunakan karet ban dengan persamaan gaya F = 1,333 x + 1,333 yang diikat dengan tali nilon berdiameter 1 cm sepanjang 70 cm. Komponen-komponen ini akan membentuk penjemur para para semi mekanis seperti yang terlihat pada Gambar 2.

12 Gambar 2. Desain alat penjemur para-para semi mekanis a. Kerangka Penjemur para-para semi mekanis ini mempunyai dua buah kerangka. Bagian kerangka pertama terbuat dari besi siku dengan ukuran 3,5 x 3,5 cm 2 tinggi 80 cm, lebar 60 cm, panjang 300 cm, pada bagian yang dekat dengan kerangka kedua terdapat tempat untuk jalur tali dengan tinggi 20 cm. Kerangka yang kedua terbuat dari pipa besi Ø 1,5 inci tinggi 180 cm, lebar 70 cm, bagian atasnya terdapat dudukan untuk meletakkan pulley block dan bagian bawahnya terdapat dudukan pegas. Desain kedua kerangka dapat dilihat pada Gambar 3.

13 Gambar 3. Desain kerangka b. Rak Rak pada penjemur para para semi mekanis ini berjumlah 4 buah. Masing-masing terbuat dari papan dengan ketebalan 2 cm, kawat stremin sebagai alasnya, dan empat buah bearing berdiameter 5 cm sebagai roda, tinggi rak 7,5 cm, panjang 75 cm dan lebar 59 cm. Posisi roda berada pada sisi samping rak dan pada atas roda diberi alas sebagai pijakan untuk rak berikutnya yang tersusun. Desain rak dapat dilihat pada Gambar 4.

14 Gambar 4. Desain rak c. Boks Boks terbuat dari papan dengan ketebalan 2 cm dengan tinggi 40 cm, panjang 77 cm dan lebar 64 cm. Bagian atas boks diberi batang besi untuk dikaitkan dengan tali, pada bagian samping kiri dan kanan diberi dudukan untuk rangka masingmasing dua buah dan pada bagian belakang boks diberi dua buah busa pada kedua sisinya untuk meredam benturan ketika rak bergerak masuk kedalam boks seperti yang terlihat pada Gambar 5. dan untuk mengetahui perbandingan gerakan antara rak dan boks dapat dihitung dengan persamaan:.. (1) Di mana : Y = keliling pulley besar (cm) X = keliling pulley kecil + (r) tali (cm) 75 = panjang rak (cm) b = pergerakan boks (cm)

15 Gambar 5. Desain boks d. Tali Tali yang digunakan adalah tali nilon berdiameter 1 cm masing-masing dengan panjang sekitar 450 cm (T 1 ) dan 100 cm (T 2 ). Untuk menentukan besarnya nilai tegangan pada tali pertama (T1) pada saat pengoprasian alat dapat diperoleh dengan persamaan : T 2. R 2 = T 1. R 1.. (2) Di mana : T 2 = tegangan tali kedua (kg) R 2 = jari-jari pulley kecil (cm) T 1 = tegangan tali pertama (kg) R 1 = jari-jari pulley besar (cm) e. Pulley Pulley pertama yang digunakan memiliki keliling 75 cm dan lebar 10 cm sedangkan pulley kedua merupakan besi as yang memiliki keliling 7 cm dan

16 panjang 70 cm dan pada kedua ujungnya terdapat pulley block. Desain Pulley dapat dilihat seperti pada Gambar 6 Gambar 6. Desain pulley f. Pegas Alat penjemur para-para semi mekanis ini membutuhkan gaya tarik untuk menggerakan rak-rak hingga masuk dan tersusun ke dalam boks (F total). Nilai F total diperoleh dari gaya pegas ditambah dengan berat boks (8 kg). Tetapi sebelum menghitung nilai (F total) terlebih dahulu kita harus mengetahui gaya (F) pada pegas yang dipakai untuk menarik boks. Untuk mengetahui besarnya gaya pada pegas dilakukan dengan cara memberi beban kepada pegas sebanyak tiga kali dengan kenaikan beban masing-masing 2 kg. Dari masing-masing beban, kita akan mendapat pertambahan panjang pegas

17 yang berbeda pula. Data pertambahan panjang pegas terhadap beban dapat dilihat pada Tabel 1, dan desain pegas dapat dilihat pada Gambar 7. Tabel 1. Pertambahan panjang pegas terhadap beban Beban (kg) Pertambahan panjang (cm) 4 6 6 12 8 18 Berdasarkan data pada Tabel 1, diperoleh persamaan: F = 0,333 (x) + 2.... (3) Di mana : F = gaya yang bekerja (kg) x = pertambahan panjang pegas (cm) Gambar 7. Desain pegas g. Penahan laju boks Para- para semi mekanis memiliki penahan laju boks dua buah yang dibuat dengan menggunakan karet ban dan diikat dengan tali. Tali yang yang digunakan memiliki panjang 70 cm dengan diameter 1cm. Sama halnya dengan menghitung gaya pegas penarik laju boks, nilai (F) pada penahan laju boks diketahui dengan cara memberi beban kepada penahan laju boks sebanyak tiga kali dengan kenaikan beban masing-masing 2 kg. Dari masing-masing berat beban kita akan

18 mendapat pertambahan panjang pegas yang berbeda pula. Data pertambahan panjang pegas terhadap beban dapat dilihat pada Tabel 2, dan desain penahan laju boks dapat dilihat pada Gambar 8. Tabel 2. Data pertambahan panjang penahan laju boks terhadap beban Beban (kg) Pertambahan panjang (cm) 4 2 6 3,5 8 5 Berdasarkan data pada Tabel 2. diperoleh persamaan: F = 1,333 (x) + 1,333.. (4) Dimana : F = gaya yang bekerja (kg) x = pertambahan panjang pegas (cm) Gambar 8. Desain penahan laju boks

19 3. Rancangan fungsional Penjemur para-para semi mekanis ini terdiri dari beberapa komponen yaitu kerangka, rak, boks, tali, pulley, pegas, dan penahan laju boks. a. Kerangka Penjemur para para semi mekanis ini memiliki dua buah kerangka. Fungsi kerangka pertama adalah untuk meletakkan rak-rak dengan bahan yang akan dijemur, jalur untuk tali dan sebagai jalur lintas rak-rak yang akan bergerak masuk ke dalam boks. Fungsi kerangka yang kedua sebagai tiang untuk menggantung boks dan berfungsi sebagai penopang komponen-komponen lainnya. b. Rak Rak berfungsi sebagai wadah tempat meletakkan bahan yang akan dijemur. Alat penjemur para para semi mekanis ini memiliki rak berjumlah empat buah dan masing-masing memiliki empat buah roda. Ketika selesai menjemur kait pada rak paling ujung terhadap boks dilepas sehingga tarikan dari pegas akan menggerakan rak mengikuti lintasannya dan tersusun satu persatu ke dalam boks. c. Boks Boks pada penjemur para-para mekanis ini berfungsi sebagai rumah atau wadah untuk rak-rak yang telah tersusun. Mulanya posisi boks sejajar dengan lintasan kemudian ketika satu rak telah masuk maka posisi rak akan turun sejauh tinggi satu rak sehingga rak berikutnya akan tersusun di atas rak pertama, demikian berikutnya. Selain itu pemasangan alas pada boks dibuat sedikit menurun ke

20 belakang dengan tujuan agar rak yang telah masuk pada boks posisinya kokoh sehingga rak yang telah masuk ke dalam boks tidak bergerak keluar. d. Tali Penjemur para-para semi mekanis ini menggunakan dua buah tali yang dikaitkan pada pulley untuk menghubungkan gerakan antara rak dan boks. Ujung tali pertama dikaitkan pada rak yang posisinya berada paling jauh dengan boks kemudian ujung satunya dikaitkan ke pulley besar dan tali yang kedua ujungnya dikaitkan pada boks dan pulley kecil. e. Pulley Pulley berfungsi untuk mengatur pergerakan rak dan boks secara teratur. Penjemur para para semi mekanis ini memiliki dua buah pulley di mana masingmasing pulley memiliki fungsinya sendiri. Di sebelah atas boks pulley besar dan pulley kecil dibuat dan dipasang bergandengan dengan tujuan ketika rak bergerak kearah boks pulley besar akan menggulung tali yang dikaitkan pada rak dan pada waktu yang sama pulley kecil akan mengulur tali yang diikatkan pada boks. Keliling lingkar luar pulley besar sama dengan panjang satu rak dan keliling lingkar luar pulley kecil sama dengan tinggi rak. Maka ketika rak masuk dan tersusun pada boks sama dengan satu putaran pulley besar dan pulley kecil yang bergandengan.

21 f. Pegas Pegas berfungsi memberikan tarikan pada komponen lainnya. Ketika kait pada rak paling ujung dilepas maka pegas yang dikaitkan pada boks akan menarik pulley kecil sehingga mengulur tali turun ke bawah. Pada saat yang bersamaan pulley besar justru menggulung tali yang dikaitkan pada rak sehingga rak bergerak masuk ke dalam boks. g. Penahan laju boks Penahan laju boks berfungsi memperlambat gerakan boks ketika rak keempat bergerak masuk ke dalam boks maka secara otomatis gerakan rak akan melambat pula sehingga bahan yang berada di dalamnya tidak tertumpah. 3.3.2 Pembuatan alat penjemur para-para semi mekanis Proses pembuatan alat penjemur para-para semi mekanis diawali dengan menyediakan bahan-bahan dan alat-alat yang telah ditentukan. Untuk membuat kedua kerangka, besi siku dan besi pipa yang telah diukur kemudian dipotong dan dirangkai menurut rancangan dengan las sehingga terbentuk kerangka. Pembuatan rak dilakukan dengan mengukur dan memotong papan sesuai ukuran kemudian ujung dari masing-masing potongan-potongan tadi disatukan dengan paku sehingga berbentuk kotak persegi. Kawat streamin dipasang pada bagian bawahnya sebagai alas ketika meletakkan bahan yang akan dijemur dan bearing dipasang pada bagian bawah papan sesuai dengan posisi ukuran yang telah ditentukan. Pembuatan boks juga dilakukan dengan memotong papan sesuai

22 ukuran, setelah itu potongan saling disatukan dengan paku hingga membentuk boks sesuai dengan rancangan. Pulley dibuat dengan menggunakan besi plat yang dipotong sesuai ukuran dan dirangkai seperti rancangan dengan menggunakan las. Bagian tengahnya diberi as dan kedua ujung hubungkan dengan pulley block. Dua buah penahan laju boks dibuat dengan menggunakan karet ban dan diikat dengan tali. Tahap akhir yaitu penyusunan komponen-komponen alat penjemur para-para semi mekanis dengan cara disusun sesuai tata letaknya. Pertama dengan meletakkan kedua kerangka secara sejajar. Selanjutnya rak-rak beroda disusun sejajar di atas lintasannya pada rangka, kemudian ujung tali pertama dikaitkan pada rak yang posisinya berada paling jauh dengan boks dan ujung satunnya dikaitkan pada pulley besar. Ujung tali yang kedua dikaitkan pada puley kecil atau besi as dan digulung sebanyak empat kali putaran dan kemudian ujung tali satunya dikaitkan pada boks. Tujuan penggulungan tali adalah supaya boks yang digantung pada pulley kecil atau besi as bisa bergerak ke bawah sejauh empat putaran pulley kecil atau besi as. Ketika telah sampai pada proses ini, mulut boks berada pada posisi sejajar dengan rangka atau lintasan rak. Setelah itu ujung pegas dikaitkan pada bagian bawah boks dan ujung satunya dikaitkan pada dudukan pada rangka. Kedua karet ban dilingkarkan pada besi as di kiri dan kanan lalu keduanya diikat dengan tali kemudian ujung tali-tali tadi diikatkan ke batang pada boks. Setelah alat penjemur para-para semi mekanis telah selesai dirangkai, maka dapat dilakukan pengujian.

23 3.3.3 Uji kinerja alat a. Tanpa beban Uji kinerja alat tanpa beban (rak tidak berisi keripik singkong/kedelai) dilakukan untuk mengetahui setiap komponen dapat bekerja dengan baik. Ketika penyangga yang dikaitkan pada rak dilepaskan, tarikan dari pegas yang dihubungkan dengan tali akan menarik rak-rak yang tersusun dan bergerak ke arah boks. Kemudian satu persatu rak akan masuk ke dalam boks. Mulanya posisi boks sejajar dengan lintasan kemudian ketika satu rak telah masuk maka posisi rak akan turun sejauh tinggi satu rak sehingga rak berikutnya akan tersusun di atas rak pertama, demikian berikutnya sampai semua rak tersusun ke dalam boks. Pada pengujian ini alat akan dioperasikan dengan 5 kali ulangan. b. Dengan beban Uji kinerja alat dengan beban (rak berisi keripik singkong dan kedelai). Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa alat berfungsi dengan baik ketika dioperasikan dengan bahan atau produk yang dijemur. Pada pengujian ini alat akan dioperasikan dengan masing-masing 5 kali ulangan. 3.3.4 Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada proses pengujian alat penjemur para-para semi mekanis ini adalah:

24 1. Gerakan rak Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati kelancaran pergerakan rak yang bergerak masuk dan tersusun ke dalam boks. 2. Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan dan menyusun rak kedalam boks Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk pengoperasian alat dimulai dari kait atau penyangga pada rak yang dilepaskan sampai kepada rak tersusun ke dalam boks. 3. Kerapian rak tersusun Mengamati rak yang bergerak masuk satu persatu dan kerapian tersusun kedalam boks. 4. Mengamati bahan tertumpah Mengamati pada saat rak bergerak sampai tersusun kedalam boks bahan yang berada pada rak tertumpah ke luar.