PENENTUAN KEMURNIAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI CAHAYA AKIBAT MEDAN LISTRIK LUAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOSENTRASI GULA DAN VARIASI MEDAN LISTRIK DALAM MADU LOKAL TERHADAP PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI

Key words : external electrics field, non-linear optics, polarization, polarization angle

PENENTUAN KOEFISIEN LINIER ELEKTRO OPTIS PADA AQUADES DAN AIR SULING MENGGUNAKAN GELOMBANG RF

SIFAT OPTIS TAK-LINIER PADA MATERIAL KDP

STUDI EFEK KERR UNTUK PENGUJIAN TINGKAT KEMURNIAN AQUADES, AIR PAM DAN AIR SUMUR

Efek Magnetooptis Pada Lapisan AgBr Terekspos

PENGARUH POLARITAS MEDAN LISTRIK EKSTERNAL DAN SUDUT POLARISASI LASER DIODA UNTUK PENGAMATAN EFEK KERR

Pengukuran Kualitas Madu Bunga Berdasarkan Konstanta Efek Kerr yang Diukur Menggunakan Interferometer Michelson

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

PENGAMATAN PERUBAHAN SUDUT POLARISASI CAHAYA AKIBAT PEMBERIAN MEDAN LISTRIK STATIS PADA GLISERIN

Pengaruh Kadar Gula Dalam Darah Manusia Terhadap Sudut Putar Sumbu Polarisasi Menggunakan Alat Polarmeter Non-Invasive

PERUBAHAN SUDUT POLARISASI CAHAYA TERHADAP VARIASI MEDAN LISTRIK PADA MADU. Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1

Berkala Fisika ISSN : Vol. 12, No.2, April 2009, hal 63-68

Abstrak. Kata kunci: NiraTebu, Sukrosa, Indeks bias, Interferometer Michelson

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Penentuan Nilai Koefisien Linear Magneto Optik Bahan Transparan Menggunakan Interferometer Michelson

Identifikasi Sifat Optis Media Air dan Larutan Garam Dalam Medan Magnet Luar

Antiremed Kelas 12 Fisika

PERBANDINGAN SIFAT OPTIS AKTIF LARUTAN GULA DAN GARAM DALAM MEDAN LISTRIK LUAR MENGGUNAKAN LASER DIODA ABSTRACT

PENGUKURAN DI LABORATORIUM (POLARIMETRI)

Youngster Physics Journal ISSN : Vol.5, No. 4, Oktober 2016, Hal

Gambar 1. Mekanisme hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X.

Pemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik

RANCANG BANGUN ALAT PERAGA PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR (SD) Jl. Lontar no 1 Semarang, Indonesia

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

PENGARUH KONSENTRASI BERBAGAI LARUTAN GULA SAKAROSA TERHADAP SUDUT PUTAR JENIS CAHAYA MERAH, HIJAU DAN KUNING

PENENTUAN KOEFISIEN ELEKTRO OPTIS PADA AQUADES DAN AIR SULING MENGGUNAKAN GELOMBANG RF

PENENTUAN KONSENTRASI GULA DI DALAM LARUTAN DENGAN KONSTANTA VERDET HESTY RIYAN P M

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

ANALISIS SUDUT PUTAR JENIS PADA SAMPEL LARUTAN SUKROSA MENGGUNAKAN PORTABLE BRIX METER

I. PENDAHULUAN. umumnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Minyak goreng

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal

Abstrak. Kata kunci : sukrosa, gula, nira, tebu, sudut polariser

Observation the Change of Light Polarization Angle as the Effect of Applied Static Electrics Field at Cooking Oil

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISI MATERIAL POLARIMATER. Oleh: :ahmad zainollah NIM : Kelompok :1A

Berkala Fisika ISSN : Vol. 7, No. 3, Juli 2004, hal 91-96

PENENTUAN BOBOT JENIS DAN INDEKS BIAS SERTA KELARUTAN DALAM ETANOL DAN PUTARAN OPTIK MINYAK KAYU PUTIH (MELALEUCA LEUCADENDRON) TUGAS AKHIR

LAMPIRAN I. Analisis Data Konstanta Dielektrik ε r pada Udara. d = 0,013 m. Δ E = 50 Volt/m. Δ V = 0,5 volt. Δ d = 0,00005 m

ALTERNATIF UJI KUALITAS MINYAK GORENG BERDASARKAN PERUBAHAN SUDUT POLARISASI CAHAYA

atsiri dengan nilai indeks bias yang kecil. Selain itu, semakin tinggi kadar patchouli alcohol maka semakin tinggi pula indeks bias yang dihasilkan.

MICROWAVES (POLARISASI)

ANALISIS KADAR GLUKOSA PADA BIOMASSA BONGGOL PISANG MELALUI PAPARAN RADIASI MATAHARI, GELOMBANG MIKRO, DAN HIDROLISIS ASAM

Interferometer Michelson

I. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter.

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

MENENTUKAN KEMURNIAN LARUTAN MELALUI INDEKS BIAS DARI BEBERAPA MADU. Elisa Kasli 1, Rida Royani 2.

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 03, No.02,juli 2015

PENGGUNAAN METODE FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRA RED) UNTUK STUDI ANALISIS GUGUS FUNGSI SAMPEL MINYAK GORENG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PEMANASAN

PENGUKURAN KADAR GULA DALAM LARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN SINAR LASER HeNe SKRIPSI

Cara Penentuan Nilai BRIX kadar gula Dalam Tanaman Tebu. Oleh: Khairul Nurcahyono

P O L A R I M E T E R

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS ABSTRACT

PERCOBAAN 6 KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

PENGARUH KUALITAS VCO (VIRGIN COCONUT OIL) TERHADAP NILAI KONSTANTA KERR DAN PERUBAHAN SUDUT POLARISASI CAHAYA

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS

BAB III ANALISIS DATA PEMBUATAN FILM POLIVINILYDENE FLUORIDE SEBAGAI SENSOR PIEZOELEKTRIK

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

DAN KONSENTRASI SAMPEL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

PENENTUAN KONSENTRASI GLUKOSA DALAM GULA PASIR MENGGUNAKAN METODE EFEK FARADAY

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

PERCOBAAN 03 LAJU INVERSI GULA

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

STUDI PEMANFAATAN SIFAT PEMBIASAN CAHAYA PADA PORTABLE BRIX METER UNTUK MENGANALISIS HUBUNGAN KONSENTRASI LARUTAN SUKROSA (C12H22O11) TERHADAP ph

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH Breynia sp DAN. KUNCUP DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI LUGOL PADA KEGIATAN PRAKTIKUM

PENENTUAN KARAKTERISTIK ELEKTRO-OPTIK PADA MADU DENGAN METODE INTERFEROMETER MICHELSON

Pengukuran Panjang Koherensi Menggunakan Interferometer Michelson

Senyawa Polar dan Non Polar

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

PENENTUAN KADAR AIR UBI KAYU MENGGUNAKAN PLAT KAPASITOR SEJAJAR. Rizki Amelia*, Maksi Ginting, Sugianto

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PUTARAN OPTIK TERHADAP KONSENTRASI MINYAK KULIT BIJI METE DENGAN PENAMBAHAN PELARUT NON- POLAR MENGGUNAKAN POLARIMETER

ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA

BAB III METODE PENELITIAN

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

BAB - 14 C A H A Y A

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

ANALISIS PENGARUH MEDAN MAGNET EKSTERNAL TERHADAP PERUBAHAN POLARISASI SINAR LASER PADA LARUTAN GULA PASIR DAN LARUTAN GARAM INGGRIS

JARAK FOKUS LENSA TIPIS

Transkripsi:

10 Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 PENENTUAN KEMURNIAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI CAHAYA AKIBAT MEDAN LISTRIK LUAR Emmilia Agustina Abstrak: Kayu putih (Melaleuca leucadendron L) merupakan tumbuhan perdu yang mempunyai batang pohon kecil dengan banyak anak cabang yang menggantung ke bawah. Daun kayu putih ini mengandung senyawa kimia, antara lain: sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari terpineol, cineol dan lignin. Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (R- OH) yang terikat pada atom karbon, yang atom karbon itu sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Berdasarkan latar belakang, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh medan listrik luar terhadap sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih, (2) Mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi terhadap sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih, (3) Mengetahui pengaruh medan listrik luar dan perubahan konsentrasi terhadap sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih. Penelitian ini mengkaji sifat optis non linear dari alkohol dan minyak kayu putih dengan berbagai konsentrasi dalam medan listrik luar. Perilaku optis yang dikaji adalah pemutaran arah getar medan listrik dari berkas cahaya yang ditransmisikan karena pengaruh medan listrik luar dengan nilai 1,6 KV/m, 3,1 KV/m, 4,5 KV/m, 4,9 KV/m, 9,2 KV/m, 10,2 KV/m, 13,8 KV/m, 16,4 KV/m, dan 19,7 KV/m pada alkohol dan minyak kayu putih. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan cara memplot ke dalam grafik. Dari hasil eksperimen diperoleh hasil bahwa perubahan sudut putar polarisasi cahaya berbanding lurus dengan perubahan konsentrasi dan medan listrik yang mengenai bahan. Perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol lebih besar dibandingkan dengan minyak kayu putih. Semakin besar sudut putarnya, maka semakin murni bahan tersebut. Kata Kunci: Medan Listrik, Polarisasi, Minyak Kayu Putih, Kemurnian PENDAHULUAN Polarisasi adalah perubahan arah getar yang acak dari sebuah gelombang menjadi arah yang teratur. Polarisasi cahaya juga termasuk salah satu fenomena alam yang sering terjadi di kehidupan kita.ketika cahaya yang terpolarisasi bidang melewati material optik aktif, maka cahaya yang terpolarisasi bidang tersebut akan mengalami rotasi. Konsentrasi dari medium yang dilewati oleh cahaya, mempengaruhi besar perputaran dari sudut polarisasi. Material yang memiliki sifat optic aktif adalah sebuah material yang memiliki dua kutub elektrik (Supramono, 2005). Jurusan Fisika, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 10

Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 11 Aktivitas optik dapat diamati pada cairan yang tidak memiliki sifat optik aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan medan listrik dalam orde yang cukup besar pada cairan, sehingga dapat menyebabkan bahan mengalami perubahan sifat sifat optis, salah satunya adalah pemutaran bidang polarisasi. (Sukarsono, 2008). Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (R-OH) yang terikat pada atom karbon, yang atom karbon itu sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Selain alkohol, penelitian ini juga menggunakan minyak kayu putih (Melaleuca leucadendron L). Daun kayu putih ini mengandung senyawa kimia, antara lain: sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari terpineol, cineol dan lignin (Tuhu, 2008). Minyak kayu putih merupakan salah satu produk kehutanan yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Minyak ini memiliki bau dan khasiat yang khas. Khasiat utama dari minyak kayu putih adalah untuk melancarkan peredaran darah dengan dengan melebarkan pori-pori kulit sehingga badan menjadi lebih hangat dan tidak akan menggangu pernafasan kulit karena adanya sifat dari minyak kayu putih yang mudah menguap (Widodo, 2005). Karena penggunaannya yang luas tersebut, mutu minyak kayu putih yang dijual di pasaran perlu mendapat perhatian. Untuk memenuhi tuntutan mutu tersebut, maka perlu dilakukan penelitian. Untuk mengetahui mutu minyak kayu putih dilakukan dengan cara menguji tingkat kemurniannya. Pengujian tingkat kemurnian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara uji visual dan cara uji laboratories. Cara uji visual dilakukan untuk uji bau, sedangkan uji laboratories dilaksanakan untuk menguji kadar cineol, berat jenis, indeks bias, dan putaran optic (PT. Perhutani (persero), 2001). Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan judul Penentuan Kemurnian Minyak Kayu Putih dengan Teknik Analisis Perubahan Sudut Putar Polarisasi Cahaya Akibat Medan Listrik Luar. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus di Laboratorium Optik Fisika Uiversitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Alat dan Bahan Penelitian Laser He-Ne 1mW, Photo element, Power Supply (Sumber tegangan), plat sejajar (Aluminium) dengan jarak keduanya 15cm, polarisator, analisator, Tempat sampel dari kaca preparat dengan tebal 1mm dan berbentuk balok dengan panjang 7,5 cm, lebar 2,3 cm dan tingginya 2,5 cm, digital multimeter, penguat tegangan, kabel penghubung, l = 750 mm warna merah, kabel penghubung, l = 750 mm warna biru, Elektro Fild Meter, Alkohol dengan konsentrasi 10%, 20%,30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80% dan 90%, dan Minyak Kayu Putih dengan konsentrasi 10%, 20%,30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%

12 Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 Perancangan Alat Instrumen Secara umum teknik pengambilan data penelitian dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Menyalakan alat dan memberikan medan listrik sebesar 1,6 KV/m kemudian diukur sudut putar polarisasinya 2. Mengulang langkah ke-1 dengan E = 3,1 KV/m, 4,5 KV/m, 4,9 KV/m, 9,2 KV/m, 10,2 KV/m, 13,8 KV/m, 16,4 KV/m, dan 19,7KV/m dan diukur sudut putar polarisasinya 3. Memberikan alkohol dengan konsentrasi 10% pada tempat sampel dan diukur sudut putar polarisasinya 4. Memberikan medan listrik dengan E =1,6 KV/m dan diukur sudut putar polarisasinya 5. Mengulang langkah 4 dengan E = 3,1 KV/m, 4,5 KV/m, 4,9 KV/m, 9,2 KV/m, 10,2 KV/m, 13,8 KV/m, 16,4 KV/m, dan 19,7KV/m dan diukur sudut putar polarisasinya 6. Mengulang langkah 3, 4, dan 5 dengan konsentrasi 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90% 7. Mengulang langkah 3, 4, 5, dan 6 untuk minyak kayu putih dengan konsentrasi 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70% 8. Memplot grafik dari data-data yang diperoleh Laser Polarisator Aluminium Bahan Aluminium Analisator Foto element Digital multimeter Penguat tegangan Gambar 1. Diagram Alat Penelitian Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisis berupa grafik dari data yang telah diperoleh melalui langkah-langkah di atas (langkah pengambilan data), karena analisis terhadap suatu data pengukuran adalah pekerjaan yang memungkinkan penentuan ketidak-pastian hasil pengujian akhir secara analitis. Adapun grafik yang akan dianalisis antara lain: 1. Grafik hubungan antara medan listrik luar dengan perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih 2. Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dengan perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih 3. Grafik hubungan antara medan listrik luar dan perubahan konsentrasi dengan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih

Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk dapat mengetahui tingkat kemurnian bahan transparan salah satunya dengan cara mengukur sudut putar polarisasi cahaya dengan memberikan medan listrik luar pada bahan yang diuji. Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah minyak kayu putih dan alkohol. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sudut putar polarisasi cahaya pada bahan transparan dan kemudian diberi perlakuan berupa medan listrik yang berbeda-beda, diperoleh hasil sebagaimana yang akan diuraikan berikut. Hasil Penelitian Pengaruh medan listrik luar terhadap sudut putar polarisasi pada alkohol dan minyak kayu putih Data yang diperoleh dari hasil pengukuran sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih dengan memberikan medan listrik luar pada larutan tersebut bertujuan untuk mengetahui besar perubahan sudut putar polarisasi, dengan E= 0, 1,6 KV/m, 31 KV/m, 4,5 KV/m, 4,9 KV/m, 9,2 KV/m, 10,2 KV/m, 13,8 KV/m, 16,4 KV/m, dan 19,7 KV/m, sebagaimana pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Larutan alkohol Tabel 2. Larutan Minyak Kayu Putih Dari data di atas menggambarkan bahwa perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada larutan alkohol dan minyak kayu putih ada kecenderungan bahwa ketika diberikan medan listrik yang semakin besar dengan konsentrasi larutan yang konstan, maka akan didapatkan perubahan

14 Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 sudut putar polarisasi yang semakin besar. Sukarsono (2008), bahwa pemberian medan listrik dalam orde yang cukup besar pada cairan dapat menyebabkan bahan mengalam perubahan sifat sifat optis, salah satunya adalah pemutaran bidang polarisasi. Dengan demikian medan listrik bisa dijadikan indikator untuk mendeteksi tingkat kemurnian larutan minyak kayu putih dan alkohol. Hal ini menunjukkan bahwa medan listrik berpengaruh terhadap sudut putar polarisasi cahaya pada larutan alkohol maupun larutan minyak kayu putih. Pengaruh Perubahan Konsentrasi terhadap perubahan sudut putar polarisasi pada alkohol dan minyak kayu putih Perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih memperlihatkan kecenderungan apabila konsentrasi larutan semakin besar, maka perubahan sudut putar polarisasi cahaya yang terjadi pada bahan transparan akan semakin besar. Untuk larutan alkohol dari konsentrasi 10 % sampai 90 % dan larutan minyak kayu putih dari konsentrasi 10 % sampai 70 %. Gambar 2. Grafik hubungan perubahan konsentrasi dengan Sudut Putar Polarisasi Cahaya Pada Minyak Kayu Putih Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa dengan diberikan medan listrik luar yang sama sudah terjadi perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada larutan alkohol maupun larutan minyak kayu putih. Hal ini terjadi karena perubahan konsentrasi pada larutan alkohol dan larutan minyak kayu putih. Dimana semakin tinggi konsentrasi dari larutan maka semakin besar sudut putar polarisasinya. Pada grafik di atas perubahan sudut putar polarisasi cahaya yang terbesar dari masing-masing konsentrasi terjadi pada konsentrasi 90 % dengan perubahan sudut putar polarisasinya 26 pada larutan alkohol, dan perubahan sudut putar polarisasi terbesar pada larutan minyak kayu putih terjadi pada konsentrasi 70 % yakni 20. Pengaruh medan listrik luar dan perubahan konsentrasi terhadap sudut putar polarisasi pada alkohol dan minyak kayu putih Data yang diperoleh pada penelitian ini, yaitu menunjukkan bahwa besar perubahan sudut putar polarisasi pada alkohol dan minyak kayu putih dapat diketahui juga dengan cara memberikan medan listrik dan dengan konsentrasi yang berbeda dari setiap bahan. Alkohol dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80% dan 90%. sedangkan minyak kayu putih dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%.

Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 15 Gambar 3. Grafik hubungan medan listrik luar dan perubahan konsentrasi dengan Sudut Putar Polarisasi cahaya Pada alkohol Grafik di atas menunjukkan bahwa besar perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih, dipengaruhi oleh medan listrik dan konsentrasi. Semakin besar medan listrik dan semakin tinggi konsentrasinya, maka semakin besar pula sudut putar polarisasinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa medan listrik dan konsentrasi pada penelitian ini bisa dijadikan sebagai indikator untuk melihat kemurnian minyak kayu putih atau alkohol. Dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa perubahan sudut putar polarisasi cahaya semakin besar seiring dengan berubahnya konsentrasi yang semakin tinggi. Misalkan untuk larutan minyak kayu putih 10% didapatkan perubahan sudut putar polarisasi cahaya sebesar 3⁰, dan untuk 90% sebesar 20⁰. Sedangkan untuk larutan alkohol 10% didapatkan perubahan sudut putar polarisasi cahaya sebesar 5⁰ dan untuk 90% sebesar 26⁰. Hal ini disebabkan karena adanya beda fase antara kedua cahaya yang saling berinterferensi bertambah besar seiring dengan bertambahnya konsentrasi. Pada penelitian ini, perubahan sudut putar polarisasi cahaya untuk larutan alkohol tetap lebih besar dibandingkan perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada larutan minyak kayu putih. Hal ini membuktikan bahwa larutan alkohol memiliki sifat optis aktif yang lebih besar dibandingkan dengan larutan minyak kayu putih. Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa terjadinya perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih disebabkan oleh perubahan konsentrasi. Pada penelitian ini, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perubahan sudut putar polarisasi cahaya berbanding lurus dengan perubahan konsentrasi baik alkohol maupun minyak kayu putih. Selain itu, terjadinya perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada larutan minyak kayu putih dan larutan alkohol yang semakin besar disebabkan oleh adanya pemberian medan listrik yang semakin besar juga. Akan tetapi pada saat E=0 kemudian dikenakan pada larutan alkohol dan minyak kayu putih, sudut putar polarisasi cahaya sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena larutan alkohol terbuat dari pecampuran alkohol dan air, sedangkan larutan minyak kayu putih terbuat dari pencampuran minyak kayu putih dan alkohol. Di dalam larutan tersebut tidak terjadi pembentukan senyawa baru melainkan hanya terjadi ikatan antara atomatom H dan O. Dimana air merupakan senyawa elektrolit dan bila larutan tersebut dikenakan

16 Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 medan listrik luar larutan tersebut akan terimbas, karena akan terjadi momen dipol dalam larutan yaitu interaksi antar dipol yang akan menyebabkan perubahan sudut putar polarisasi cahaya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa besar perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi yang diberikan medan listrik luar. Oleh karena itu, medan listrik bisa dijadikan indikator untuk melihat kemurnian minyak kayu putih maupun alkohol, karena perubahan sudut putar pada konsentrasi yang telah ditentukan pada data sudah menunjukkan. KESIMPULAN Berdasarkan dari analisa hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Medan listrik luar berpengaruh terhadap perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih. 2. Perubahan konsentrasi larutan berpengaruh terhadap sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih. 3. Medan listrik luar dan perubahan konsentrasi berpengaruh terhadap perubahan sudut putar polarisasi cahaya pada alkohol dan minyak kayu putih. DAFTAR PUSTAKA Alonso, Marcelo. Dasar-Dasar Fisika Universitas : Medan dan Gelombang. Erlangga. Jakarta: 1994. Arifin, Irwan. Manuskrip Fisika Dasar 3: Optik Fisis, Teknik Informatika Universitas Gunadarma. 2001 Giancoli. Fisika Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta: 2001. Perwirawati, Linda dkk. Analisis Pengaruh Medan Listrik Luar Terhadap Sudut Putar Polarisasi Sinar Laser Dalam Larutan Gula Dan Gliserin, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP: Semarang. 1999. Pedroti, F, L. and L, S, Pedroti, Introduction to Optics, second edition, Prentice-Hall, Inc, New Jersey. 1993 Prabowo, Firdausi dan Azam. Kajian Awal Sifat Optis Taklinier Bahan Transparan Dalam Medan Listrik Statis. Berkala Fisika, Vol.9, No.1, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP, Semarang. 2006.

Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 17 Riyani. Sudut Putar Jenis Elektrooptis Pada Bensin Dan Spiritus. Berkala Fisika Vol 11., No.1 Jurusan Fisika FMIPA UNDIP. 2008. Ratna, dkk. Alkohol dan eter _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm Sukarsono, Kristantyo. 2008. Studi Efek Kerr Untuk Pengujian Tingkat Kemurnian Aquades, Air Pam Dan Air Sumur. Berkala Fisika Vol 11, No.1, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP. 2010. Tuhu. Efek Analgetika Ekstrak Etanol Daun Kayu Putih (Melaleuca Leucadendron L) Pada mencit jantan, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah: Surakarta. 2008.