V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

dokumen-dokumen yang mirip
LKPJ- Bupati Berau Tahun 2014 Bab V halaman 286

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SOSIALISASI PERENCANAAN PROGRAM TAHUN 2016

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Click to edit Master subtitle style

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TIM PENERTIBAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

Click to edit Master subtitle style

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.07/2008 TENTANG DANA ALOKASI CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2011 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

B A B IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/TOR LAYANAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM YANG BERMUTU (2135

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DI KABUPATEN MALANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

Walikota Medan PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V. LKPJ Tahun LKPJ Tahun

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

LAPORAN BULANAN PERIODE MEI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 1 TAHUN 2013 TENTANG POKOK PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH

LAPORAN TRIWULAN I T.A KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

LAPORAN BULANAN PERIODE APRIL Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

B U P A T I W O N O S O B O PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 10 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. Pajak. Alokasi Kurang Bayar.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

LAPORAN BULANAN PERIODE MARET Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 97/Penrentan/ar.140/12/2011 RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 95/Perrrentan/ar.140/12/2011 TENTANG

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

Pendanaan Sektor Kesehatan di Indonesia: Studi Kasus Bantuan Operasional Kesehatan. Fatmah Afrianty Gobel

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN BULANAN PERIODE JULI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BUPATI LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI LAMPUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

Click to edit Master subtitle style

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

Transkripsi:

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem desentralisasi merupakan salah satu upaya untuk mempercepat proses pembangunan di Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, tentang Pemerintahan Daerah, menyebutkan bahwa Pemerintahan Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, disebutkan bahwa tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa, dari Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten, atau kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten, atau kota kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. Tugas Pembantuan sebagai salah satu asas penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat didesentralisasikan dan diotonomkan kepada Daerah. Pemberian Tugas Pembantuan kepada Daerah dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Sedangkan tujuannya adalah untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu penyelenggaraan pemerintahan dan pengembangan pembangunan daerah. Sebagai konsekuensi penyelenggaraan tugas pembantuan ini, Pemerintah Pusat sebagai pemberi tugas mengalokasikan anggaran serta pedoman pelaksanaannya dari masing masing Kementerian /Lembaga/Departemen/Direktorat Jenderal (Ditjen) melalui Kementerian Keuangan (Bendahara Umum Negara) berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada Satuan Kerja (Satker) Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Daerah, demikian pula Pemerintah Daerah V-1

berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada pemberi tugas pembantuan. Pemerintah Kota Bandung pada Tahun Anggaran 2012 melaksanakan Tugas Pembantuan dari 3 kementerian yaitu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dengan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa, dari Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten, atau kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten, atau Kota kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah. A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Kekayaan Negara/Daerah. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. V-2

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 210/Menkes/Per/2011 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan. 12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 152/Menkes/SK/2011 tentang Alokasi Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pelaksanaan Program Pembantuan Kesehatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2011. 13. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 dari Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 7533/018-04.4.01/12/2012. 14. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 dari Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 3234/024-04.4.01/12/2012. 15. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 dari Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 5136/032-06.4.01.12/2012 tanggal 9 Desember 2011. 16. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 dari Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 2455/024-03.4.01/12/2012. 17. Surat Keputusan Walikota Bandung Nomor 954/Kep.239-Dinkes/2012 tentang Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan/Barang Dana Tugas Pembantuan Bantuan Operasional Kesehatan dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Kesehatan di Kota Bandung Tahun 2012. 18. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor 188/8585a-Dinkes tentang Perubahan Tim Pengelola Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Bantuan Operasional Kesehatan Tingkat Kota Bandung Tahun 2012. 19. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor 800/3962.A-Dinkes tentang Pengangkatan Staf Pengelola dan Pejabat Pengadaan Barang dalam Tim Pengelola Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan Tingkat Puskesmas Tahun 2012. 20. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor 445/3330 -Dinkes tentang Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Sumber Dana Tugas Pembantuan untuk Puskesmas dan Jaringannya di Kota Bandung Tahun 2012. 21. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor 445/3838 -Dinkes tentang Tim Pengelola Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan Tingkat Puskesmas Tahun 2012. B. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi Pemerintah yang memberikan tugas pembantuan kepada Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2012 sebanyak 3 kementerian, yaitu: 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2. Kementerian Pertanian Republik Indonesia; dan 3. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. V-3

C. SKPD Pelaksana Tugas Pembantuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bandung yang melaksanakan tugas-tugas pembantuan pada Tahun Anggaran 2012 adalah: 1. Dinas Kesehatan Kota Bandung melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 3. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 4. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 5. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. D. Program dan Tugas Pembantuan 1. Dinas Kesehatan Pada Tahun 2012, Dinas Kesehatan Kota Bandung mendapat alokasi anggaran tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebesar Rp6.274.650.000,00 (enam milyar dua ratus tujuh puluh empat juta enam ratus lima puluh ribu rupiah), yang digunakan untuk melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Bantuan Operasional (BOK). BOK adalah bantuan biaya operasional kesehatan non gaji untuk Puskesmas dan jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat/UKBM (Poskesdes, Posyandu) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif KIA-KB, gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, dan pengendalian penyakit untuk mempercepat pencapaian tujuan MDGs kesehatan. Realisasi anggaran dari pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah sebesar Rp5.282.547.026,00 (lima milyar dua ratus delapan puluh dua juta lima ratus empat puluh tujuh ribu dua puluh enam rupiah) atau mencapai 84,19%. Hasil (outcome) dari pelaksanaan Program Bina Gizi dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) adalah meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi bagi seluruh masyarakat. Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan BOK adalah tersalurkannya BOK untuk 73 puskesmas yang ada di Kota Bandung, tersusunnya 1 paket dokumen manajemen Dinas Kesehatan yang terdiri atas honorarium BOK serta pelaporan dan pencatatan, 1 Hasil (outcome) dari pelaksanaan Program Bina Gizi dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) adalah meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi bagi seluruh masyarakat V-4

dokumen perencanaan BOK, serta 1 dokumen monitoring dan evaluasi kegiatan. Tabel V.1 Realisasi Program dan Tugas Pembantuan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012 Program/ Program Bina Gizi dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Bantuan Operasional (BOK) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%) Outcome/Output 6.274.650.000 5.282.547.026 84,19 Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi bagi seluruh masyarakat 6.274.650.000 5.282.547.026 84,19 Tersalurkannya BOK untuk 73 puskesmas yang ada di Kota Bandung Tersusunnya 1 paket dokumen manajemen Dinas Kesehatan yang terdiri atas honorarium BOK serta pelaporan dan pencatatan, 1 dokumen perencanaan BOK, serta 1 dokumen monitoring dan evaluasi kegiatan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2012 2. Rumah Sakit Umum Daerah Pada Tahun 2012, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung mendapat anggaran tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebesar Rp4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah), yang digunakan untuk melaksanakan Program Pembinaan Upaya Kesehatan, melalui Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Hasil (outcome) dari pelaksanaan Program Pembinaan Upaya Kesehatan adalah meningkatnya upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif dan komplementer, kesehatan kerja, olahraga, dan matra, serta standarisasi, akreditasi, dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan V-5

Realisasi anggaran dari pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung adalah sebesar Rp3.965.310.500,00 (tiga milyar sembilan ratus enam puluh lima juta tiga ratus sepuluh ribu lima ratus rupiah) atau mencapai 99,13%. Hasil (outcome) dari pelaksanaan Program Pembinaan Upaya Kesehatan adalah meningkatnya upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif dan komplementer, kesehatan kerja, olahraga, dan matra, serta standarisasi, akreditasi, dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan adalah terlaksananya layanan perkantoran serta tersedianya alat kedokteran, kesehatan, dan KB. Tabel V.2 Realisasi Program dan Tugas Pembantuan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Tahun 2012 Program/ Program Pembinaan Upaya Kesehatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%) Outcome/Output 4.000.000.000 3.965.310.500 99,13 Meningkatnya upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif dan komplementer, kesehatan kerja, olahraga, dan matra, serta standarisasi, akreditasi, dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan 4.000.000.000 3.965.310.500 99,13 Tersedianya layanan perkantoran. Tersedianya alat kedokteran, kesehatan, dan KB. Sumber: Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung, 2012 Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 3. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Pada Tahun 2012, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung mendapat alokasi anggaran tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebesar Rp3.500.000.000,00 (tiga milyar lima ratus juta rupiah), yang digunakan untuk melaksanakan Program Pembinaan Upaya Kesehatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Realisasi anggaran dari pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan pada Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung adalah sebesar Rp3.467.825.000,00 (tiga milyar empat ratus enam puluh tujuh juta delapan ratus dua puluh lima ribu rupiah) atau mencapai 99,08%. V-6

Hasil (outcome) dari pelaksanaan Program Pembinaan Upaya Kesehatan adalah meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan BOK adalah tersedianya alat kedokteran, kesehatan, dan KB. Tabel V.3 Realisasi Program dan Tugas Pembantuan pada Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung Tahun 2012 Program/ Program Pembinaan Upaya Kesehatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%) Outcome/Output 3.500.000.000 3.467.825.000 99,08 Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak 3.500.000.000 3.467.825.000 99,08 Tersedianya alat kedokteran, kesehatan, dan KB Sumber: Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, 2012 Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pada Tahun 2012, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mendapat anggaran tugas pembantuan dari 2 kementerian yaitu: a. Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebesar Rp1.082.500.000,00 (satu milyar delapan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah), yang digunakan untuk melaksanakan Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan (kode kegiatan 018.04.07.1770) dengan anggaran sebesar Rp1.022.500.000,00. (satu milyar dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). 2) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura (kode kegiatan 018.04.07.1774) dengan anggaran sebesar Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah). Realisasi anggaran dari pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan adalah sebesar Rp1.067.363.000,00 (satu milyar enam puluh tujuh juta tiga ratus enam puluh tiga ribu rupiah) atau mencapai 95,41 %, dengan perincian sebagai berikut: 1) Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan, realisasinya adalah sebesar Rp1.011.350.000,00 (satu milyar sebelas juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) atau mencapai 97,28%. 2) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura, realisasinya adalah sebesar Rp56.013.000,00 (lima puluh enam juta tiga belas ribu rupiah) atau mencapai 74,28%. V-7

Hasil (outcome) dari pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan adalah terwujudnya agribisnis hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan. Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan adalah terlaksananya pengembangan kawasan tanaman florikultura, terlaksananya pemberdayaan kelembagaan usaha, dan tersedianya sarana prasarana. b. Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia sebesar Rp1.100.000.000,00 (satu milyar seratus juta rupiah), yang digunakan untuk melaksanakan Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan, melalui kegiatan yang terdiri atas: 1) Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan Non Konsumsi dengan anggaran sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah); 2) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP dengan anggaran sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Realisasi anggaran dari pelaksanaan Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan adalah sebesar Rp1.049.568.220,00 (satu milyar empat puluh sembilan juta lima ratus enam puluh delapan ribu dua ratus dua puluh rupiah) atau mencapai 99,18% dengan perincian sebagai berikut: 1) Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan Non Konsumsi, realisasinya adalah sebesar Rp975.287.920,00 (sembilan ratus tujuh puluh lima juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu sembilan ratus dua puluh rupiah) atau mencapai 97,53%; 2) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP, realisasinya adalah sebesar Rp74.280.300,00 (tujuh puluh empat juta dua ratus delapan puluh ribu tiga ratus rupiah) atau mencapai 74,28%. Hasil (outcome) dari pelaksanaan Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan adalah tersedianya pusat promosi dan pemasaran ikan hias. Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut: 1) Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan Non Konsumsi, output/keluarannya adalah terencananya pembangunan sarana promosi ikan non konsumsi yang baik dan terawasinya pekerjaan pembangunan sarana promosi ikan non konsumsi yang baik; 2) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP, output/keluarannya adalah terlaksananya seluruh perencanaan, pelaporan dan publikasi secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan Ditjen P2HP, terlaksananya dukungan teknis inovasi teknologi pengolahan, metode pengujian dan monitoring hasil perikanan yang siap diimplementasikan. Tabel V.4 Realisasi Program dan Tugas Pembantuan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2012 Program/ Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%) Outcome/Output Instansi Pemberi Tugas Pembantuan V-8

Program/ Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Fasilitasi Penguatan dan Pengem-bangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan Non Konsumsi Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%) Outcome/Output 1.082.500.000 1.067.363.000 98,6 Terwujudnya agribisnis hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan 1.082.500.000 1.067.363.000 98,6 Terlaksananya pengembangan kawasan tanaman florikultura Terlaksananya pemberdayaan kelembagaan usaha Tersedianya sarana prasarana 1.100.000.000 1.049.568.220 99,18 Tersedianya pusat promosi dan pemasaran ikan hias 1.000.000.000 975.287.920 97,53 Terencananya pembangunan sarana promosi ikan non konsumsi yang baik Terawasinya pekerjaan pembangunan sarana promosi ikan non konsumsi yang baik 100.000.000 74.280.300 74,28 Terlaksananya seluruh perencanaan, pelaporan dan publikasi secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan Ditjen P2HP Terlaksananya dukungan teknis inovasi teknologi pengolahan, metode pengujian dan monitoring hasil perikanan yang siap diimplementasikan Sumber: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, 2012 Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia V-9

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. (Gbr.48) Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan (Gbr.49) Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat/UKBM (Poskesdes, Posyandu) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif KIA-KB, gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, dan pengendalian penyakit untuk mempercepat pencapaian tujuan MDGs kesehatan (Gbr.50, Gbr.51) Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan Non Konsumsi (Gbr.52) V-10

V-11

E. Sumber dan Jumlah Anggaran Pelaksanaan tugas pembantuan di Kota Bandung pada Tahun 2012 adalah sebesar Rp15.957.150.000,00 (lima belas milyar sembilan ratus lima puluh tujuh juta seratus lima puluh ribu rupiah) dengan sumber dan jumlah anggaran secara rinci sebagai berikut: 1. Dinas Kesehatan Kota Bandung mendapatkan anggaran sebesar Rp6.274.650.000,00 (enam milyar dua ratus tujuh puluh empat juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada DIPA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung mendapatkan anggaran sebesar Rp4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada DIPA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 3. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung mendapatkan anggaran sebesar Rp3.500.000.000,00 (tiga milyar lima ratus juta rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada DIPA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 4. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mendapatkan anggaran sebesar Rp2.182.500.000,00 (dua milyar seratus delapan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah), yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada DIPA Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan DIPA Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. F. Permasalahan dan Solusi Permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan di Pemerintah Kota Bandung dan upaya pemecahan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Permasalahan a. Dinas Kesehatan 1) Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Adanya keterlambatan dalam penerbitan Surat Keputusan Satuan Kerja Tim Pengelola BOK sehingga kegiatan belum dapat dilaksanakan di awal tahun. 2) Perencanaan BOK - Mekanisme perencanaan BOK belum optimal baik di tingkat Dinas Kesehatan maupun di tingkat puskesmas/jejaring. - Jadwal verifikasi yang sudah disepakati tidak bisa dijalankan sehingga verifikator menerima POA pada bulan berjalan. - Pemahaman Puskesmas dalam mengusulkan kegiatan yang menunjang SPM masih kurang. V-12

3) Pelaporan dan Pencatatan Pelaporan dan pencatatan BOK dari UPT puskesmas dan jejaring belum sesuai dengan jadwal yang ditentukan sehingga pelaporan ke tingkat pusat atau provinsi tidak tepat waktu. 4) Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK Penyerahan dokumen monitoring dan evaluasi BOK belum tepat waktu. b. Rumah Sakit Umum Daerah Anggaran tidak terserap semuanya dikarenakan ketidaktepatan kode belanja untuk pengadaan barang dan jasa. c. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Keterlambatan penerimaan DIPA dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, DIPA yang ditetapkan tertanggal 11 Desember 2011 tetapi DIPA diterima oleh RSKIA pada bulan Juli-Agustus 2012 sehingga kegiatan Tugas Pembantuan dilaksanakan pada awal triwulan 4 Tahun 2012 sesuai dengan POK yang telah dibuat. d. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 1) Dibutuhkan pengelola yang profesional untuk pengelolaan Pasar Ikan Higienis. 2) Pendukung sarana dan prasarana di lingkungan Pasar Ikan Higienis perlu diperbaiki karena sering terjadi banjir. 2. Solusi a. Dinas Kesehatan 1) Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Penetapan SK Satker Tim Pengelola BOK diawal tahun serta sosialisasi BOK tahun 2013 kepada lintas program Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas secara komprehensif. 2) Perencanaan BOK - Pembinaan dan pengawasan mengenai pembuatan perencanaan tingkat puskesmas. - Hubungan manajemen antara UPT Puskesmas dan jejaring diperkuat. 3) Pelaporan dan Pencatatan Pembinaan dan monitoring evaluasi oleh Tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan dan Kepala UPT Puskesmas terhadap Pelaporan dan Pencatatan sesuai SOP dan petunjuk teknis. 4) Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK V-13

Optimalisasi monitoring dan evaluasi sesuai petunjuk teknis oleh Tim Pengelola BOK dan Satker. b. Rumah Sakit Umum Daerah Pada tahun berikutnya, harus lebih memperhatikan kode belanja sesuai dengan jenis belanja berdasarkan akuntansi. c. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Daerah Melakukan koordinasi lebih intensif dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat. d. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 1) Melakukan mekanisme pemilihan calon pengelola yang profesional sesuai dengan aturan yang berlaku. 2) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan Pasar Ikan Higienis. V-14