AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)BENTUK BULAT

dokumen-dokumen yang mirip
OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

NOVIANA SYLVIA CHRISTY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH ( PIPER CROCATUM LINN

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IGNASIUS JEFFREY FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAUN KUBIS (BRASSICA OLERACEA VAR. CAPITATA) TERHADAP TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA

KRISTINAWATI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

EFEK ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH WINDA NUGAS LESTARI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MENCIT JANTAN

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB IV PROSEDUR KERJA

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA LINN.) PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES MELITUS TIPE II INFUS BUAH KESEMEK (Diospyros kaki Linn.) TERHADAP TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR

HANS ALARIKE ASAELI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

PENGARUH EKSTRAK DAUN BELIMBING MANIS (AVERRHOA CARAMBOLA L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA

POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN POHPOHAN (Pilea trinervia Wight.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

Susilawati: Aktivitas Antidiabetes Dariekstrak Etanol Biji Hanjeli (Coix lacryma-jobi) Pada mencit galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

Kata kunci: antihiperglikemia, tes toleransi glukosa, glibenklamid, belimbing wuluh (Averrhoa biimbi L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

SIENDY KURNIAWAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

VIVI CHRISTIANAWATI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal Vol. 8 No. 1 ISSN:

UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL BUAH TANAMAN SAWO (Achras zapota L.) TERHADAP MENCIT JANTAN SKRIPSI

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN JUDUL...ii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iv

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES INFUSA DAUN POHPOHAN (Pilea trinervia Wight.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

EKSTRAK SECANG SEBAGAI BAHAN DIURETIKUM (PERCOBAAN TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY)

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

DAFTAR ISI... Halaman. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii. DEKLARASI... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR...

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEH (Camellia sinensis L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI FITOKIMIA DAN UJI STABILITAS ZAT WARNA DARI EKSTRAK BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill) DENGAN METODE SPEKTROSKOPI UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

EFEK FRAKSI AIR EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) PADA PENURUNAN NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH

Pengaruh Fraksi Air Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium cepa L.) terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Darah Tikus Putih

SETYO HARIANTO FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB I PENDAHULUAN. progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus

UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha)

EFEK ANTIDIABETES FRAKSI PETROLEUM ETER EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH ARINA NUR NGAINI

JESIKA ZEFANYA FLORENCIA S FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA L.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH MATHILDA KAMILA

SKRIPSI. AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK DAUN WANI (Mangifera caesia) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE SOXHLETASI

CATHARINA MAYA ANGGRAINI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

PENGARUH EKSTRAK DAUN DANDANG GENDIS (CLINACANTHUS NUTANS LINDAU) TERHADAP PENGELUARAN AIR SENI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK DAUN SAWI PUTIH (BRASSICA CHINENSIS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

PENGARUH EKSTRAK DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS LINN) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA

FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL.) SECARA KOLOM KROMATOGRAFI

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

EFEK FRAKSI AIR EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU [CAMELLIA SINENSIS (L.)O.K.] PADA PENURUNAN NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

Penapisan Aktivitas dan Senyawa Antidiabetes Ekstrak Air Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KACA PIRING (GARDENIA AUGUSTA LINN.MERR.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Aktivitas Diuretik Ekstrak Etanol Pecut Kuda (Stachytharpheta Jamaicensis L. Vahl) Pada Tikus SKRIPSI

KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ALPUKAT (Persea

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

DAVIANTY NUR OCTAVIONY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL BUAH INGGIR-INGGIR (Solanum sanitwongsei Craib) PADA TIKUS PUTIH JANTAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

UJI EFEKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETANOL DAUN MAHONI (Swietenia macrophylla King) TERHADAP TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI GLUKOSA

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BAYAM (Amaranthus cruentus L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

studi populasi diabetes melitus diberbagai negara, Indonesia menempati urutan ke-4 pada tahun 2000 dengan jumlah penderita DM 8,4 juta jiwa setelah

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang 1

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

ANTI-INFLAMATORY ACTIVITY OF Hisbiscus sabdariffa CALYX EXTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK KULIT BATANG ANGSANA (PTEROCARPUS INDICUS WILLD.) PADA TIKUS PUTIH

Transkripsi:

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)BENTUK BULAT KARYA ILMIAH YANG TIDAK DIPUBLIKSASIKAN Oleh: ADE ZUHROTUN, S.Si., Apt. NIP 132 317 756 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS FARMASI JATINANGOR 2007

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) BENTUK BULAT KARYA ILMIAH YANG TIDAK DIPUBLIKSASIKAN Oleh: ADE ZUHROTUN, S.Si., Apt. NIP 132 317 756 Jatinangor, Oktober 2007 Mengetahui dan menyetujui, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Kepala Laboratorium Kimia Bahan Alam Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc. NIP 131 479 508 Yoppi Iskandar, S.Si., M.Si NIP 132 206 495

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIPEPTIK ULSER PADA PENDERITA RAWAT TINGGAL DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG KARYA ILMIAH YANG TIDAK DIPUBLIKSASIKAN Oleh: ALIYA NUR HASANAH, S.Si. NIP 132 317 749 Jatinangor, Oktober 2007 Mengetahui dan menyetujui, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Kepala Laboratorium Kimia Analisis Dasar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc. NIP 131 479 508 Ida Musfiroh, S.Si., M.Si NIP 132 296 650

Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill. ) Bentuk Bulat Oleh: Ade Zuhrotun Laboratorium Kimia Bahan Alam Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor ABSTRAK Telah dilakukan pengujian aktivitas antidiabetes ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill.) bentuk bulat dengan masing-masing dosis 0,245 g/kg BB; 0,490 g/kg BB dan 0,980 g/kg BB yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan dengan metode uji toleransi glukosa. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan setiap 30 menit selama 120 menit dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 546 nm. Pemberian variasi dosis ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat menunjukkan bahwa pada dosis 0,980 g/kg BB memberikan penurunan kadar glukosa darah yang terkuat (40,00%), diikuti oleh dosis 0,490 g/kg BB (26,82%) dan 0,245 g/kg BB (22,82%) pada taraf nyata 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan dosis ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat dapat meningkatkan aktivitas antidiabetes. Skrining fitokimia yang dilakukan terhadap simplisia dan ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat menunjukkan adanya senyawa golongan polifenol, tanin, flavonoid, triterpenoid, kuinon, monoterpenoid dan seskuiterpenoid, sedangkan saponin hanya terdeteksi dalam ekstrak. ABSTRACT An investigation of the antidiabetic activity of spherical avocado s seed (Persea americana Mill.) extract in ethanol with doses of 0,245 g/kg BW; 0,490 g/kg BW and 0,980 g/kg BW given orally to white male rats using glucose tolerance method was carried out. Measurement of the blood glucose level was done every 30 minutes during 120 minutes using UV-VIS spectrophotometry with a wavelength of 546 nm.doses variation of the ethanol extract showed that the dose of 0,980 g/kg BW gave the best antidiabetic activity (40,00%) followed by doses 0,490 g/kg BW (26,82%) and 0,245 g/kg BW (22,82%) on significancy 0,05. This experiment showed that increasing doses of the ethanol extract can increase the antidiabetic activity. Phytochemical screening of the powder and the ethanol extract showed the presence of polyphenols, tannins, flavonoids, triterpenoids, quinones, monoterpenoids and sesquiterpenoids, while saponins were only detected in the extract. 1

LATAR BELAKANG Di Indonesia, belum ada data yang jelas mengenai jumlah penduduk yang mengidap penyakit diabetes melitus, namun telah diteliti bahwa frekuensi penderita penyakit diabetes melitus berkisar antara 1,2-2,3% dari jumlah penduduk yang berusia di atas 15 tahun. Angka ini cenderung bertambah terus seiring dengan pertumbuhan ekonomi (Sulastri, 1999). Diabetes melitus adalah istilah kedokteran untuk sebutan penyakit yang di Indonesia dikenal dengan nama penyakit gula atau kencing manis. Penyakit ini merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Penyakit ini dapat terjadi pada semua lapisan umur dan bersifat menahun atau kronik. Masalahnya, lebih dari 50% penderita tidak menyadari bahwa ia mengidap penyakit tersebut dan tidak berobat ke dokter sehingga dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronik yang dapat berakibat fatal (Dalimartha, 1999; Mutschler, 1999; Sulastri, 1999). Salah satu sasaran penelitian mengenai diabetes, khususnya dalam usaha mencari terapi alternatif adalah sumber hayati sebagai bahan hipoglikemik. Menurut informasi, secara empirik biji buah alpukat dapat menurunkan kadar glukosa darah. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian, dengan pemberian dosis berturut-turut 0,245 g/kg BB; 0,245 g/kg BB dan 0,980 g/kg BB dinyatakan bahwa peningkatan dosis ekstrak etanol biji alpukat dapat meningkatkan aktivitas antidiabetes (Muhtadi, 2

1999). Penelitian tersebut belum memperhitungkan faktor keragaman bentuk buah alpukat yang digunakan. Menurut penelitian, biji buah alpukat mengandung alkaloid, tanin, triterpen dan kuinon. Kandungan kimia buah dan daun alpukat adalah saponin, alkaloid dan flavonoid. Buah juga mengandung tanin sedangkan daun mengandung polifenol, kuersetin dan gula alkohol persiit. Khasiat lain tumbuhan ini diantaranya untuk mengobati sariawan, sebagai pelembab, kencing batu, darah tinggi, nyeri syaraf, nyeri lambung, saluran nafas membengkak, menstruasi tidak teratur dan sakit gigi (Nurrasid, 1999; Wijayakusuma, 1998). Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi dengan glukosa, dan dosis yang mempunyai aktivitas antidiabetes paling baik serta golongan senyawa apa saja yang terdapat dalam ekstrak tersebut. ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN Alat Alat yang digunakan adalah penggiling simplisia (blender), maserator, neraca analitik, rotary evaporator, timbangan hewan, sonde oral, tabung evendorf, spatel, restrainer, lampu pemanas, pisau, sentrifuge, stopwatch, mikropipet, kuvet, spektrofotometer dan alat-alat lazim laboratorium lainnya. 3

Bahan Biji buah alpukat bentuk bulat diperoleh dari daerah sekitar Bandung yang kemudian dideterminasi di Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Padjadjaran. Bahan kimia yang digunakan adalah etanol 80%, kit pereaksi penetapan kadar glukosa darah GOD-PAP, glukosa, PGA (Pulvis Gummi Arabicum), klorpropamid (tablet Diabinese) dan kit pereaksi skrining fitokimia. Hewan yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar, jenis kelamin jantan, sehat dan mempunyai aktivitas normal, bobot badan antara 150-200 gram. Tikus diperoleh dari Fakultas Peternakan IPB Bogor. Semua tikus sebelum penelitian dipelihara dahulu selama satu minggu untuk disesuaikan dengan lingkungannya. Metode Penelitian Metode penelitian dilaksanakan melalui tahap kerja sebagai berikut: 1. Ekstraksi, dengan cara maserasi menggunakan etanol 80% selama 3x24 jam. 2. Pembuatan sediaan uji dari ekstrak yang diperoleh, menggunakan PGA 2% 3. Pengujian aktivitas antidiabetes, menggunakan metode GOD-PAP. 4. Analisis data secara statistik, Tabel ANAVA 5. Skrining fitokimia 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ekstraksi Ekstraksi biji buah alpukat bentuk bulat yang telah dikeringkan dan dihaluskan (500 g) menggunakan etanol 80% setelah dievaporasi menghasilkan ekstrak kental sebanyak 57,58 g. setelah dihitung kesetaraannya dengan berat kering serbuk simplisia maka diperoleh rendemen sebesar 11,52%. 2. Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat Bentuk Bulat Pengujian aktivitas antidiabetes ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat dilakukan menggunakan metode uji toleransi glukosa dengan dosis berturut-turut 0,245 g/kg BB; 0,490 g/kg BB dan 0,980 g/lg BB yang diberikan secara per oral pada tikus putih. Hasil pengukuran kadar glukosa darah (mg/dl) dan kadar glukosa darah relatif (%) setelah perlakuan pada rentang waktu 0, 30, 60, 90 dan 120 menit pada setiap kelompok tikus tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2 yang selanjutnya diuji dengan ANAVA. 5

Tabel 1 Kadar Glukosa Darah (mg/dl) Masing-masing Kelompok Uji Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat Bentuk Bulat Sebelum dan Sesudah Pemberian Glukosa 2 g/kg BB Waktu KN K(+) K(-) D I D II D III 0 400,00 2 133,33 133,33 30 60 90 120 Keterangan: 400,00 1 1 133,33 1133,33 133,33 133,33 133,33 133,33 KN : PGA 2% K(+) : PGA 2% + klorpropamid 22,5 mg/kg BB + glukosa 2 g/kg BB K(-) : PGA 2% + glukosa 2 g/kg BB D I : PGA 2% + ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat 0,245 g/kg BB + glukosa 2 g/kg BB D II : PGA 2% + ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat 0,490 g/kg BB + glukosa 2 g/kg BB D III : PGA 2% + ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk 0,980 g/kg BB + glukosa 2 g/kg BB 6

Tabel 2 Kadar Glukosa Darah Relatif (%) Masing-masing Kelompok Uji Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat Bentuk Bulat Sebelum dan Sesudah Pemberian Glukosa 2 g/kg BB Waktu KN K(+) K(-) D I D II D III 0 Rata-rataa 100.00 30 75,00 1 75,00 1 Rata-rata 108,33 91,67 88,89 105,56 55,56 60 75,00 25,00 Rata-rata 83,33 83,33 122,22 88,89 91,67 58,33 90 25,00 125,00 33,33 Rata-rata 83,33 133,33 77,78 120 25,00 1 75,00 Rata-rata 91,67 1 91,67 Keterangan: KN : PGA 2% K(+) : PGA 2% + klorpropamid 22,5 mg/kg BB + glukosa 2 g/kg BB K(-) : PGA 2% + glukosa 2 g/kg BB D I : PGA 2% + ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat 0,245 g/kg BB + glukosa 2 g/kg BB D II : PGA 2% + ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat 0,490 g/kg BB + glukosa 2 g/kg BB D III : PGA 2% + ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk 0,980 g/kg BB + glukosa 2 g/kg BB 7

Grafik rata-rata kadar glukosa darah relatif dari masing-masing kelompok uji dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini: Kadar glukosa darah relatif (%) 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 0 30 60 90 120 Waktu (menit) Kontrol normal kontrol positif kontrol negatif Dosis 0,980 g/kg BB Dosis 0,490 g/kg BB Dosis 0,245 g/kg BB Gambar 1 Grafik Kadar Glukosa Darah Relatif (%) Masing-masing Kelompok Uji Ekstrak Sebelum dan Sesudah Pemberian Glukosa 2 g/kg BB Berdasarkan grafik pada Gambar 1 tersebut dapat terlihat bahwa pada menit ke-30 dosis 0,980 g/kg BB dan 0,490 gg/kg BB sudah menunjukkan aktivitas hipoglikemik dan terus berlanjut sampai menit ke-120, sedangkan pada dosis 0,245 g/kg BB aktivitas hipoglikemik baru terjadi pada menit ke-60 dan 90 kemudian kadar glukosa darah naik lagi sampai di atas normal pada menit ke-120. 8

Pengujian data percobaan dengan menggunakan metode ANAVA dengan desain blok lengkap acak (DBLA) bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nyata dari masing-masing dosis ekstrak terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus. Tabel 3 Hasil Perhitungan Analisis Varians (ANAVA) Pada Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat Bentuk Bulat Sumber Variasi dk JK KT F hit F tab F tab 0,05 0,01 Rata-rata 1 759311,0914 759311,0914 Waktu 4 4055,43326 1013,858315 Perlakuan 5 21941,76413 4388,352826 3,53 2,71 4,10 Kekeliruan eksperimen 20 24833,15567 1241,657784 Kekeliruan sampling 60 58193,88594 969,898159 Jumlah 90 868335,334 Dari hasil uji ANAVA telihat bahwa F hitung > F tabel, ini berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna antara perlakuan yang diberikan terhadap parameter yang diukur ( = 0,05). Dengan kata lain, masingmasing dosis ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat memberikan perbedaan yang bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus dengan kepercayaan 95%. Uji Newman-Keuls digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara tiap kelompok jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif 9

pada taraf nyata 0,05. Hasil uji Newman-Keuls ini dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Hasil Uji Newman-Keuls Antara Kelompok Dosis Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat Bentuk Bulat dengan Kontrol Normal, Kontrol Positif dan Kontrol Negatif D III K(+) D II KN D I K(-) RST D III - 5 16,11 20 21,11 48,89* 26,8391 K(+) - - 11,11 15 16,11 43,89* 32,57084 D II - - - 3,89 5 322,78* 336,02808 KN - - - - 11,11 28,89 38,57552 D I - - - - - 27,78 40,4861 K(-) - - - - - - Keterangan: KN : Kontrol normal K(+) : Kontrol positif K(-) : Kontrol negatif D I : Ekstrak etanol biji buah alpukat dosis 0,245 g/kg BB D II : Ekstrak etanol biji buah alpukat dosis 0,490 g/kg BB D III : Ekstrak etanol biji buah alpukat dosis 0,980 g/kg BB * : Menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna Dari grafik serta uji Newman-Keuls di atas diketahui bahwa: - Ekstrak biji buah alpukat bentuk bulat memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah; hal ini terlihat dari adanya perbedaan yang bermakna antara setiap dosis ekstrak biji buah alpukat bentuk bulat dengan kontrol negatif. - Ekstrak biji buah alpukat bentuk bulat secara umum tidak menimbulkan hipoglikemia (kadar glukosa darah di bawah normal); hal ini terlihat dari tidak 10

adanya perbedaan yang bermakna antara setiap dosis ekstrak biji buah alpukat bentuk bulat dengan kontrol normal. - Ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat dosis 0,245 g/kg BB tidak menunjukkan aktivitas hipoglikemia yang berarti, hal ini terlihat dari tidak adanya perbedaan yang bermakna antara dosis 0,245 g/kg BB dengan kontrol negatif. Keadaan ini dapat disebabkan karena dosis tersebut terlalu kecil sehingga efeknya tidak cukup besar yang mengakibatkan kadar glukosa darah meningkat lagi pada menit ke-120. - Setelah dihitung persentase penurunan kadar glukosa darah dibandingkan dengan kontrol negatif, diperoleh hasil bahwa penurunan kadar glukosa darah oleh dosis 0,245 g/kg BB sebesar 22,82%; dosis 0,490 g/kg BB sebesar 26,82% dan dosis 0,980 g/kg BB sebesar 40,00%, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat dosis 0,980 g/kg BB memiliki efek hipoglikemik paling kuat diikuti oleh dosis 0,490 g/kg BB dan dosis 0,245 g/kg BB 3. Skrining Fitokimia Skrining fitokimia dilakukan terhadap serbuk simplisia dan ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.1 berikut: 11

Tabel 5 Hasil Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat Bentuk Bulat Hasil Pengujian Simplisia Ekstrak Alkaloid - - Senyawa Polifenol + + Flavonoid + + Steroid - - Triterpenoid + + Kuinon + + Saponin - + Tanin + + Monoterpenoid dan + + Seskuiterpenoid Keterangan: + : Terdeteksi - : Tidak terdeteksi Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa simplisia dan ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat mengandung senyawa polifenol, tannin, flavonoid, triterpenoid, kuinon, monoterpenoid dan seskuiterpenoid, sedangkan saponin hanya terdeteksi dalam ekstrak. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Hasil penelitian uji aktivitas antidiabetes ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat dengan pemberian dosis berturut-turut 0,245 g/kg BB; 0,490 g/kg BB dan 0,980 g/kg BB yang diberikan secara oral pada tikus hiperglikemik dengan menggunakan metode uji toleransi glukosa menunjukkan bahwa ekstrak dengan dosis 12

0,980 g/kg BB dan 0,490 g/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus, sedangkan dosis 0,245 g/kg BB tidak menunjukkan efek yang berarti. Aktivitas hipoglikemik terjadi mulai menit ke-30 pada dosis 0,490 g/kg BB dan dosis 0,980 g/kg BB dan semakin berlanjut mendekati normal pada menit ke-90 dan 120 sedangkan pada dosis 0,245 g/kg BB aktivitas hipoglikemik terjadi pada menit ke-60 dan 90 lalu kemudian menurun pada menit ke-120. Pemberian variasi dosis ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat menunjukkan bahwa pada dosis 0,980 g/kg BB memberikan kadar glukosa darah terkuat (40,00%), diikuti oleh dosis 0,490 g/kg BB (26,82%) dan dosis 0,245 g/kg BB (22,82%) dengan taraf nyata 0,05. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan dosis ekstrak etanol biji buah alpukat dapat meningkatkan aktivitas antidiabetes pada tikus yang dibuat hiperglikemik. Hasil skrining fitokimia terhadap simplisia dan ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat menunjukkan bahwa simplisia dan ekstrak etanol biji buah alpukat bentuk bulat mengandung senyawa polifenol, tanin, flavonoid, triterpenoid, kuinon, monoterpenoid dan seskuiterpenoid, sedangkan saponin hanya terdeteksi dalam ekstrak. 13

2. Saran - Untuk lebih melengkapi data ilmiah, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas antidiabetes tumbuhan ini menggunakan metode yang lebih baik serta mencari kandungan senyawa aktif yang berkhasiat sebagai senyawa hipoglikemiknya. - Perlu dilakukan sosialisasi biji buah alpukat bentuk bulat sebagai komplemen pengobatan diabetes sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sediaan yang bernilai ekonomi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. H. Ahmad Muhtadi, M.S. dan Dra. Titi W. Nikodemus, M.S. yang telah memberikan bantuan, arahan serta petunjuk yang diperlukan dalam penyusunan karya ini. 14

DAFTAR PUSTAKA Dalimartha, S. 1999. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. Cetakan ke-4. Penebar Swadaya. Jakarta Muhtadi, A.,et.al. 1999. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Pada Tikus.[Makalah]. Jurusan Farmasi FMIPA Unpad. Bandung. Mutschler, E. 1999. Dinamika Obat. (Penerjemah: Mathilda B.W, Anna S). penerbit ITB. Bandung. Hal 339-352 Nurrasid, E.S. 1998. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat, Daun Murbei dan Buah Terong Ungu Pada Tikus Putih. [skripsi]. Jurusan Farmasi FMIPA Unpad. Bandung Sulastri, R.1999. Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Alternatif Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. [Laporan Tugas]. Jurusan Farmasi FMIPA Unpad. Bandung Wijayakusuma, H, et al. 1998. Tanaman Berkhasiat Obat Di Indonesia. Jilid IV. Cetakan ke-4. Jakarta. 15