Gambar 4.1 Hasil anodizing aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit o C dan variasi waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengujian anodizing pada aluminium seri 6, maka

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Melimpahnya aluminium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU PENCELUPAN PADA PROSES ANODIZING ALUMINIUM SERI 1XXX

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK TERHADAP KEKERASAN, KECERAHAN DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA HASIL PROSES ANODIZING PADA ALUMINIUM

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN ASAM SULFAT (H2SO4) PADA PROSES ANODIZING

PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK TERHADAP KEKERASAN, KECERAHAN DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA HASIL PROSES ANODIZING PADA ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR. : D3 Teknik Mesin Program Vokasi. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI ASAM OKSALAT TERHADAP KETEBALAN LAPISAN OKSIDA PADA ALUMINIUM FOIL HASIL PROSES ANODISASI SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LISTRIK PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN LOGAM ALUMINIUM SERI 2XXX

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Pengaruh penambahan konsentrasi..., Martino R. Hutasoit, FT UI, 2008

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUAT ARUS PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KARAKTERISTIK VELG MOBIL MERK BSA

PENGARUH INTENSITAS ARUS TERHADAP KEKERASAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA, DAN LAJU KOROSI PADA PROSES ANODIZING

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LISTRIK PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN LOGAM ALUMINIUM SERI 2XXX

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sifat kimia pada baja karbon rendah yang dilapisi dengan metode Hot Dip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a) b) c) d)

BAB V HASIL PENELITIAN. peralatan sebagai berikut : XRF (X-Ray Fluorecense), SEM (Scanning Electron

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI WAKTU PROSES ANODIZING TERHADAP KARAKTERISTIK VELG RACING MERK SPRINT

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA HASIL ANODIZING ALUMINIUM SERI 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penyambungan Aluminium 6061 T6 dengan Metode CDFW. Gambar 4.1 Hasil Sambungan

Gambar 4.1. Hasil pengelasan gesek.

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil Eksperimen dan Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Start

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU PENCELUPAN PADA PROSES ANODIZING ALUMINIUM SERI 1XXX

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

PENGARUH TEMPERATUR ATOMISASI SEMPROT UDARA TERHADAP UKURAN, BENTUK DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK TIMAH PUTIH.

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Teknika ATW(2013) halaman 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. waktu pengelasan dan pengaruh penambahan filler serbuk pada

VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

PELAPISAN STAINLESS STEEL AISI 304 MENGGUNAKAN NIKEL (Ni) MELALUI PROSES ELEKTROPLATING

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MOTTO. (Ahmad Zainal Arifin) (Terjemahan Surat Al-Baqarah, 286)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Anodizing Hasil anodizing spesimen aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit yang dijaga antara 40-45 o C dan waktu pencelupan anodizing selama 5, 10 dan 15 menit dapat dilihat pada Gambar 4.1 a b c Gambar 4.1 Hasil anodizing aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit 40-45 o C dan variasi waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit. Dari hasil anodizing yang ditampilkan pada gambar (a) dengan waktu pencelupan anodizing selama 5 menit, dapat terlihat permukaan lapisan oksida yang terbentuk lebih halus dan rata dibandingkan dengan spesimen lainnya dengan variasi pencelupan selama 10 dan 15 menit selain itu terlihat pula suatu titik-titik berukuran kecil yang terbentuk pada permukaan lapisan oksida. Lalu pada gambar (b) dengan waktu pencelupan anodizing selama 10 menit, dapat terlihat sudah terbentuknya lapisan oksida dengan tekstur kasar dan terlihat homogen tersebar pada permukaan lapisan oksida, apabila lapisan tersebut terkena cahaya akan memberi kesan mengkilap. Lalu pada gambar (c) dengan waktu pencelupan anodizing selama 15 menit, dapat terlihat terbentuknya permukaan 50

dengan tekstur kasar namun permukaan tersebut lebih halus jika dibandingkan permukaan lapisan oksida dengan waktu pencelupan selama 10 menit. Setelah dilakukan proses anodizing terhadap aluminium 1XXX didapatkan beberapa hasil anodizing yang sesuai, yaitu terbentuknya lapisan oksida dengan tekstur kasar, namun adapula hasil anodizing yang tidak sesuai, hal tersebut disebabkan oleh salah satu parameter yang digunakan dalam proses anodizing yaitu suhu cairan elektrolit. dalam penelitian ini suhu elektrolit dijaga antara 40-45 o C. Suhu elektrolit yang kurang dari 40 o C atau lebih dari 45 o C akan menyebabkan perbedaan bentuk permukaan lapisan oksida. yang dapat dilihat pada Gambar 4.2. a b Gambar 4.2 (a) Hasil anodizing selama 15 menit dengan suhu kamar (b) Hasil anodizing selama 15 menit dengan suhu elektrolit diatas 45 o C. Dari hasil anodizing diatas, pada gambar (a) dapat diketahui bahwa apabila suhu elektrolit berada pada suhu kurang dari 40 o C atau pada suhu kamar akan menyebabkan tidak terbentuknya lapisan oksida dengan tekstur kasar. Hal tersebut disebabkan oleh turunnya densitas arus akibat suhu elektrolit yang rendah yang menyebabkan lapisan kasar menjadi sulit terbentuk. Lalu pada gambar (b) dapat diketahui bahwa suhu elektrolit yang lebih dari 45 o C akan menyebabkan burning (Hangus) pada lapisan dengan tekstur kasar yang telah terbentuk. Hal 51

tersebut disebabkan oleh suhu elektrolit yang tinggi dapat mempengaruhi naiknya densitas arus, sehingga spesimen (anoda) akan menerima arus berlebih yang membuat suhu spesimen (anoda) menjadi terlalu tinggi dan menyebabkan burning (hangus) sehingga terlihat kusam. Dari hasil anodizing diatas dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya waktu pencelupan anodizing dapat mempengaruhi struktur permukaan yang terbentuk, dimana semakin lama waktu pencelupan akan menghasilkan permukaan yang semakin kasar, namun terdapat waktu pencelupan maksimum dimana permukaan dengan tekstur kasar terbentuk secara maksimal yaitu pada pencelupan selama 10 menit, setelah itu permukaan tersebut akan cenderung berubah teksturnya. selain waktu pencelupan, suhu cairan elektrolit juga dapat mempengaruhi hasil anodizing dimana suhu cairan elektrolit dibawah 40 o C menyebabkan tidak terbentuknya lapisan kasar pada permukaan dan jika suhu suhu cairan elektrolit diatas 45 o C akan menyebabkan permukaan kasar yang terbentuk menjadi kusam akibat burning. 1.2. Hasil Pengujian Foto Makro 1. Foto Makro Permukaan Setelah dilakukan proses foto makro, didapat hasil berupa foto permukaan dari 3 spesimen dengan variasi waktu pencelupan 5, 10 dan 15 menit menggunakan perbesaran masing-masing 10 kali. hasil pengujian foto makro adalah sebagai berikut : a b c Gambar 4.3 Foto makro aluminium 1XXX setelah anodizing dengan waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit. 52

1. Dari hasil pengujian foto makro pada gambar (a) dengan waktu pencelupan anodizing selama 5 menit, dapat terlihat mulai terbentuknya suatu titik-titik (dotted surface) yang tidak homogen tersebar pada bagian atas permukaan lapisan oksida. karakteristik dari permukaan tersebut memiliki bentuk yang menonjol dan kasar jika dibandingkan dengan permukaan lainya yang terlihat lebih rata. Selain itu terlihat pula goresan pada permukaan aluminium akibat dari pengamplasan yang terlalu dalam. 2. Dari hasil pengujian foto makro pada gambar (b) dengan waktu pencelupan anodizing selama 10 menit, dapat terlihat titik-titik (dotted surface) mulai tampak homogen dan tersebar merata pada permukaan aluminium. Selain itu secara visual ukuran titik tersebut tampak lebih besar dibanding dengan ukuran titik pada aluminium sebelumnya dengan variasi pencelupan 5 menit. Hal ini mengindikasikan bahwa waktu pencelupan selama 10 menit dapat mempengaruhi bertambahnya jumlah dan ukuran titik-titik pada permukaan aluminium. karakteristik titik tersebut yaitu kasar, keras dan tidak rata. Selain itu jika terkena cahaya, permukaan (dotted surface) tersebut akan memantulkan cahaya sehingga memberi kesan mengkilap yang sangat berbeda dengan karakteristik material dasarnya yang kusam. 3. Dari hasil pengujian foto makro pada gambar (c) dengan waktu pencelupan anodizing selama 15 menit, dapat terlihat titik-titik (dotted surface) tampak seperti mengalami peluruhan pada permukaan aluminium. Peluruhan ini disebabkan oleh pencelupan anodizing yang terlalu lama, selain itu secara visual ukuran titik tersebut tampak lebih kecil jika dibandingkan dengan titik pada aluminium sebelumnya dengan variasi pencelupan 10 menit. Hal ini mengindikasikan bahwa waktu pencelupan selama 15 menit dapat menyebabkan permukaan mengalami peluruhan sehingga menurunkan ukuran titik pada permukaan aluminium, dengan kata lain waktu pencelupan selama 10 menit adalah waktu dimana titik terbentuk secara maksimal. 53

2. Foto Makro Lapisan Foto makro selanjutnya dilakukan pada sisi samping dari 3 spesimen dengan variasi waktu pencelupan 5, 10 dan 15 menit dengan tujuan agar terlihat kontur titik/butiran yang terbentuk pada lapisan. Setelah itu dilakukan pengukuran ketinggian pada titik/butiran tersebut. Perbesaran yang digunakan masing-masing 55 kali. hasil foto makro adalah sebagai berikut : 1. Foto makro lapisan setelah proses anodizing dengan variasi waktu pencelupan selama 5 menit memperlihatkan kontur yang kasar pada permukaan aluminium dengan ketinggian butir rata-rata 18.4 µm.yang dapat dilihat pada Gambar 4.4. 11µm 14µm 22µm 20µm 25µm Gambar 4.4 Foto Makro lapisan oksida dengan variasi pencelupan anodizing 5 menit. 2. Foto makro lapisan setelah proses anodizing dengan variasi waktu pencelupan selama 10 menit memperlihatkan kontur yang lebih kasar dan tidak rata dibanding lapisan dengan pencelupan selama 5 menit. Ketinggian butir rata-rata 21.6 µm.yang dapat dilihat pada Gambar 4.5. 11 µm 17 µm 20 µm 25 µm 35 µm Gambar 4.5 Foto Makro lapisan oksida dengan variasi pencelupan anodizing 10 menit. 54

3. Foto makro lapisan setelah proses anodizing dengan variasi waktu pencelupan selama 15 menit memperlihatkan kontur butir yang lebih halus dibanding lapisan dengan pencelupan 10 menit Ketinggian butir rata-rata 19.6 µm. 12µm 20µm 16µm 20µm 30µm Gambar 4.6 Foto Makro lapisan oksida dengan variasi pencelupan anodizing 10 menit. Hasil pengukuran ketinggian butir rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.1, kemudian ditampilkan dalam grafik variasi waktu pencelupan terhadap ketinggian butir rata-rata yang ditampilkan pada Gambar 4.7. Tabel 4.1 Hasil pengukuran ketinggian butir aluminium1xxx dengan waktu anodizing 5, 10 dan 5 menit Waktu anodizing (Menit) 5 10 15 *SD : Standar Deviasi Ketinggian butir (µm) 11 14 22 20 25 11 17 20 25 35 12 20 16 20 30 Ketinggian butir rata-rata (µm) 18.4 ± 5.77 SD 21.6 ± 9.04 SD 19.6 ± 6.69 SD 55

Ketinggian butir (µm) 40 30 20 18.4 21.6 19.6 10 0 5 10 15 Waktu (Menit) Gambar 4.7 Grafik hubungan antara lama waktu pencelupan pada proses anodizing terhadap ketinggian butir rata-rata. 1.3. Hasil Pengujian Foto Mikro Setelah dilakukan pengujian foto mikro, didapatkan hasil yang memperlihatkan ketebalan lapisan oksida setelah proses anodizing menggunakan perbesaran masing masing 100 kali. Hasil pengujian adalah sebagai berikut : 1. Foto mikro aluminium setelah proses anodizing dengan variasi waktu pencelupan selama 5 menit menunjukan adanya lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan aluminium dengan ketebalan lapisan oksida rata-rata 30.8 µm. Foto mikro dapat dilihat pada Gambar 4.8. Resin 40µm 30µm 30µm 28µm 26µm Base metal Gambar 4.8 Foto mikro ketebalan lapisan oksida dengan variasi pencelupan anodizing 5 menit 56

2. Foto mikro aluminium setelah proses anodizing dengan variasi waktu pencelupan selama 10 menit menunjukan bahwa lapisan oksida yang terbentuk terlihat semakin kasar dan semakin tebal pada permukaan aluminium dengan ketebalan rata-rata 44.4 µm Foto mikro dapat dilihat pada Gambar 4.9. Resin 50µm 44µm 48µm 40µm 40µm Base metal Gambar 4.9 Foto mikro ketebalan lapisan oksida dengan variasi pencelupan anodizing 10 menit 3. Foto mikro aluminium pada variasi waktu pencelupan selama 15 menit menunjukan bahwa lapisan oksida yang terbentuk terlihat semakin tebal pada permukaan aluminium dengan ketebalan rata-rata 56.8µm. Resin 56µm 58µm 56µm 54µm 60µm Base metal Gambar 4.10 Foto mikro ketebalan lapisan oksida dengan variasi pencelupan anodizing 15 menit 57

Ketebalan lapisan (µm) Tabel 4.2 Hasil pengukuran ketebalan lapisan oksida aluminium1xxx dengan waktu anodizing 5, 10 dan 5 menit Waktu anodizing (Menit) 5 10 15 *SD : Standar Deviasi Ketebalan lapisan (µm) 40 30 30 28 26 50 44 48 40 40 56 58 56 54 60 Ketebalan lapisan rata-rata (µm) 30.8 ± 5.40 SD 44.4 ± 4.56 SD 56.8 ± 2.28 SD Hasil pengukuran ketebalan lapisan oksida rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.2. Kemudian ditampilkan dalam grafik variasi waktu pencelupan terhadap ketinggian butir rata-rata yang ditampilkan pada Gambar 4.11 80 60 40 20 30.8 44.4 56.8 0 5 10 15 Waktu (Menit) Gambar 4.11 Grafik hubungan antara lama waktu pencelupan pada proses anodizing terhadap ketebalan lapisan oksida. 58

Grafik diatas menunjukan hubungan antara ketebalan lapisan oksida pada permukaan aluminium setelah proses anodizing terhadap variasi lama waktu pencelupan selama 5, 10 dan 15 menit. pada waktu pencelupan selama 5 menit menghasilkan ketebalan rata-rata sebesar 30.8 µm. Selanjutnya ketebalan lapisan oksida pada permukaan aluminium setelah proses anodizing dengan variasi lama waktu pencelupan selama 10 menit menghasilkan ketebalan rata-rata sebesar 44.4µm. Selanjutnya ketebalan lapisan oksida pada permukaan aluminium setelah proses anodizing dengan variasi lama waktu pencelupan selama 15 menit menghasilkan ketebalan rata-rata 56.8 µm. Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa variasi lama waktu pencelupan pada proses anodizing dapat mempengaruhi ketebalan lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan aluminium 1XXX, dimana semakin lama waktu pencelupan pada proses anodizing akan menyebabkan lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan aluminium menjadi semakin tebal hal ini disebabkan oleh perpindahan ion-ion dalam larutan elektrolit yang bertambah, dimana ion-ion tersebut semakin merapat dan membentuk suatu lapisan oksida yang semakin tebal seiring bertambahnya waktu pencelupan. Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Shantiarsa (2009) mengenai variasi waktu pencelupan anodizing terhadap ketebalan lapisan oksida pada aluminium seri 2024-T3. Dari hasil penelitian anodizing menggunakan arus 3 A dengan variasi pencelupan 10, 20 dan 30 menit menghasilkan ketebalan berturut-turut 3,3 µm, 4,16 µm dan 5 µm. Penelitian tersebut Memberikan kesimpulan bahwa semakin lama waktu pencelupan pada proses anodizing, maka akan menghasilkan lapisan aluminium oksida yang semakin tebal. 1.4. Hasil pengujian scanning electron microscope (SEM) Hasil pengujian SEM berupa gambar struktur mikro permukaan aluminium 1XXX yang telah di anodizing dengan magnifikasi (perbesaran) 3000, 10000 dan 12000 kali. hasil pengujian SEM adalah sebagai berikut : 1. Foto SEM aluminium yang di anodizing selama 10 menit dengan magnifikasi 3000 kali memperlihatkan struktur permukaan yang tidak rata serta 59

masih terdapat charging pada gambar yang disebabkan oleh menumpuknya elektron pada satu titik yang dikarenakan coating yang kurang merata. Charging Gambar 4.12 Foto SEM aluminium anodizing selama 10 menit dengan magnifikasi 3000 kali 2. Foto SEM aluminium yang di anodizing selama 10 menit dengan magnifikasi 10000 kali memperlihatkan adanya lapisan yang berpori namun tidak homogen dan tersebar tidak merata pada permukaan. Permukaan yang berpori merupakan karakteristik dari material yang mengalami proses anodizing. Charging Pori-Pori Gambar 4.13 Foto SEM aluminium anodizing selama 10 menit dengan magnifikasi 10000 kali 60

3. Foto SEM aluminium yang di anodizing selama 10 menit dengan magnifikasi 12000 kali memperlihatkan lapisan berpori terlihat lebih dominan namun tidak homogen tersebar pada permukaan aluminium anodizing. Ukuran pori berkisar antara 5 µm hingga 10µm. Yang ditunjukkan pada Gambar 4.13. Charging Pori-Pori Gambar 4.14 Foto SEM aluminium anodizing selama 10 menit dengan magnifikasi 12000 kali Dari hasil pengujian SEM dapat disimpulkan bahwa struktur permukaan berpori yang terlihat mengindikasikan adanya lapisan aluminium oksida yang terbentuk pada permukaan aluminium 1XXX. Namun demikian lapisan aluminium oksida yang dihasilkan menunjukan adanya permukaan yang tidak rata, hal ini disebabkan oleh suplai arus yang berlebihan ketika proses anodizing, sehingga terjadi proses peluruhan pada lapisan aluminium oksida kedalam larutan elektrolit dengan jumlah besar, dan menyebabkan pori pori lapisan aluminium oksida tergerus sehingga secara visual terlihat tidak rata. Nugroho (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh lama waktu anodizing terhadap struktur mikro permukaan aluminium paduan 2024-T3 menggunakan alat uji SEM. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan adanya struktur berpori yang terbentuk pada aluminium paduan 2024-T3 setelah anodizing. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa proses anodizing yang semakin lama dapat menyebabkan pori-pori menjadi bertambah, selain itu ukuran pori-pori menjadi semakin besar dengan ukuran pori hingga 50 mikron. 61

1.5.Hasil pengujian kekerasan permukaan Spesimen yang telah melalui proses anodizing kemudian diuji kekerasan permukaannya menggunakan metode Micro Vickers Hardness Test. Untuk membandingkan nilai kekerasan pada lapisan oksida yang terbentuk dipermukaan sebelum dan sesudah proses anodizing, dengan variasi waktu pencelupan selama 5, 10 dan 15 menit. Pembebanan yang digunakan pada pengujian micro vickers ini sebesar 25 gf dengan waktu pembebanan selama 5 detik. TU1 TU2 TU3 Setelah anodizing Sebelum anodizing TU1 TU2 TU3 Gambar 4.15 Contoh titik uji (TU) injakan indentor pada 3 titik pengujian micro Vickers sebelum dan sesudah anodizing Dalam pengujian micro vickers, pengukuran nilai kekerasan dihitung dari hasil penumbukan dimana diperoleh suatu bekas injakan indentor pada spesimen. Bekas injakan indentor kemudian diukur pada diagonal (d). besar diagonal ratarata dimasukan dalam persamaan yang selanjutnya akan diperoleh vickers hardness number (VHN) atau nilai kekerasan vickers. Hasil uji kekerasan berupa nilai kekerasan dapat dilihat pada Tabel 4.1, serta grafik hubungan antara lama waktu pencelupan terhadap nilai kekerasan yang ditunjukan pada Gambar 4.16. 62

Tabel 4.3 Hasil pengujian kekerasan spesimen 1XXX sebelum dan sesudah proses anodizing. Waktu (Menit) Spesimen d 1 (µm) Raw Material 5 Anodized 10 Anodized 15 Anodized *SD : Standar Deviasi d 2 (µm) d re-rata (µm) Kekerasan (VHN) 40.0 40.0 40.0 29.0 36.0 37.0 36.5 34.8 35.0 36.0 35.5 36.8 29.0 31.0 30.0 51.50 30.0 30.0 30.0 51.50 29.5 30.5 29.75 52.37 29.0 29.5 29.25 54.17 29.0 29.5 29.25 54.17 29.5 29.5 29.5 53.26 29.0 29.0 29.0 55.1 28.0 29.0 28.5 57.1 29.0 30.0 29.5 53.3 Kekerasan Rata- Rata (VHN) 33.53 ± 4.05 SD 51.79 ± 0.50 SD 53.86 ± 0.52 SD 55.16 ± 1.90 SD Contoh perhitungan nilai kekerasan (VHN) pada posisi injakan acak untuk pengujian raw material aluminium 1XXX ; Diketahui : P = 25 gf P = 25 gf x 10-3 kgf P = 0,025 kgf d rata-rata = 40 µm x 10-3 mm =0,040 mm Ditanyakan : VHN VHN = 1.854 x P (d) 2 VHN = VHN = 28,96 1.854 x 0,025 (0,40) 2 63

Kekerasan permukaan (VHN) Dari tabel nilai kekerasan vickers (VHN) lalu dikonversi menjadi sebuah grafik hubungan antara nilai kekerasan permukaan aluminium terhadap lama waktu pencelupan anodizing yang ditunjukan pada gambar 4.16 dibawah ini. 80 70 60 50 40 30 20 10 0 53.86 55.16 51.79 33.53 0 5 10 15 Waktu ( Menit) Gambar 4.16 Grafik hubungan antara variasi waktu pencelupan anodizing terhadap nilai kekerasan (VHN). Grafik di atas menunjukan hubungan antara lama waktu pencelupan anodizing dengan variasi 5, 10 dan 15 menit terhadap nilai kekerasan permukaan berserta standar deviasinya. dari grafik tersebut dapat diketahui nilai kekerasan pada material dasar (raw material) sebelum proses anodizing adalah 33.53 VHN. lalu kekerasan rata-rata pada waktu pencelupan setelah anodizing selama 5 menit menghasilkan nilai kekerasan sebesar 51.79 VHN. Selanjutnya kekerasan rata-rata pada waktu pencelupan selama 10 menit menghasilkan nilai kekerasan sebesar 53.86 VHN. Selanjutnya nilai kekerasan rata-rata pada waktu pencelupan selama 15 menit menghasilkan nilai kekerasan sebesar 55.16 VHN. Sehingga nilai kekerasan tertinggi terdapat pada waktu pencelupan anodizing selama 15 menit, diikuti dengan nilai kekerasan pada waktu pencelupan anodizing selama 10 menit dan nilai kekerasan pada waktu anodizing selama 5 menit. Dari hasil pengujian kekerasan yang ditampilkan pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa lama waktu pencelupan pada proses anodizing dapat mempengaruhi naiknya nilai kekerasan pada permukaan aluminium seri 1XXX, 64

dimana semakin lama waktu pencelupan pada proses anodizing dapat menyebabkan kekerasan permukaan menjadi semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh lapisan oksida yang bersifat keras sehingga ketika lapisan tersebut semakin tebal maka kekerasan pada permukaan menjadi semakin meningkat. Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Shantiarsa (2009), tentang pengaruh variasi waktu pencelupan terhadap kekerasan permukaan aluminium 2024-T3 dengan variasi waktu 10, 20, 30 menit pada arus 3 ampere menghasilkan nilai kekerasan berturut turut sebesar 100,54 gr/μm, 112,23 gr/μm, dan 121,45 gr/μm. Penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa semakin lama waktu pencelupan anodizing dapat menyebabkan nilai kekerasan aluminium 2024-T3 menjadi semakin meningkat. 65