ISSN 2302-0253 9 Pages pp. 65-73 EVALUASI KINERJA JALAN DI BANDA ACEH DAN PENERAPAN MANAJEMEN LALU LINTAS Neon Megahmi 1, M. Isya 2, Renni Anggraini 2 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstract: Pocut Baren street is one of the most crowded streets in Banda Aceh city. Schools and public facilities are located in this area, the The aim of the study was to analyze the performance these conditions :(1.) Existing (2.) Growth vehicles prediction in 2017 (3.) Management implementation in 2017. The method used in this study were descriptive and quantitative methods. Primary data obtained from the field observation was traffic volume. Secondary data was obtained from particular government institutions. The results showed that the existing road performance was at LOS C, with degree of saturation (DS) 0.68 and capacity 1771 pcu/hour. In 2017 it was predicted that the road performance will be at the level of E, in which unstable flow, low speed and fluctuative, volume is nearly reached the capacity, delay occurred at anytime, degree of saturation (DS) 0.88 and capacity 1544 pcu/hour, By implementing one way direction, the degree of saturation (DS) will be reduced to 0.45 and road capacity will be increased to 2036 pcu/hour. Side friction should be managed well, onstreet parking vehicle and street vendors should be placed in certain location. Keywords: traffic management, existing, prediction, level of service Abstrak: Jalan Pocut Baren adalah salah satu jalan paling ramai di kota Banda Aceh dimana ada beberapa sekolah yang terletak di daerah ini, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja jalan pada kondisi saat ini: (1.) Existing (2.) Berdasarkan prediksi pertumbuhan kendaraan pada tahun 2017 (3.) Penerapan manajemen lalu lintas pada tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan Data primer diperoleh dari observasi lapangan terhadap volume lalu lintas. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kinerja jalan berada di LOS C, dengan derajat kejenuhan (DS) 0,68 dan kapasitas 1.771 smp / jam. Pada tahun 2017 diprediksi bahwa kinerja jalan akan berada dilevel E, di mana arus tidak stabil, kecepatan rendah dan fluktuatif, volume hampir mencapai kapasitas, tundaan terjadi sewaktu-waktu, derajat kejenuhan (DS) 0,88 dan kapasitas 1..544 smp / jam, Dengan diberlakukannya arus satu arah dengan derajat kejenuhan 0,45 dan kapasitas 2.036 smp/jam maka hambatan samping dapat ditingkatkan seperti kendaraan parkir disisi jalan dan pedagang kaki lima pada tempat-tempat tertentu. Kata kunci : manajemen lalu lintas, eksisting, prediksi, tingkat pelayanan jalan Salah satu jalan di kota Banda Aceh yang mengalami permasalahan lalu lintas adalah jalan Pocut Baren. Oleh sebab itu maka manajemen lalu lintas perlu diterapkan pada jalan tersebut baik pada kondisi eksisting maupun pada tahun prediksi yaitu pada tahun 2017 dengan tingkat pelayanan V/C rasio adalah 0,88. Berdasarkan Qanun kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 disepanjang jalan tersebut merupakan daerah yang diperbolehkan untuk perdagangan dan jasa. Permasalahan lalu lintas jalan Pocut Baren kota terutama terjadi pada jam-jam puncak seperti pagi, siang dan sore hari. Sehubungan dengan latar belakang tersebut di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yang mendasari penelitian, yaitu: 1). Sejauhmanakah kinerja ruas jalan Pocut Baren pada Volume 1, No. 1, November 2012-65
kondisi saat ini (eksisting); 2). Sejauhmanakah kinerja ruas jalan Pocut Baren ditinjau dari pertumbuhan kendaraan pada tahun 2017. 3). Sejauhmanakah kinerja jalan Pocut Baren pada tahun 2017 akibat penerapan manajemen lalu lintas. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan dua metode analisis, yaitu : 1. Metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memberikan gambaran dan penjelasan mengenai kondisi sistem transportasi yang ada dikota Banda Aceh dan untuk mengidentifikasi kondisi lalu lintas di jalan Pocut Baren. 2. Metode kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menganalisa permasalahan lalu lintas jalan, analisaanalisa yang digunakan dalam studi ini adalah : a. Analisa kapasitas jalan yaitu melakukan analisis kapasitas jalan berdasarkan geometrik jalan. b. Analisa volume lalu lintas yaitu melakukan analisis terhadap banyaknya volume lalu lintas yang dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (SMP), yang mana setiap jenis kendaraan dikalikan dengan ekivalensi mobil penumpang (EMP) sehingga menjadi satuan mobil penumpang (SMP). Jadi jumlah volume lalu lintas dalam satuan SMP dikelompokkan menjadi total seluruh kendaraan. c. Analisa hambatan samping yaitu melakukan analisa jenis hambatan samping yang sangat berpengaruh terhadap permasalahan lalu lintas jalan seperti kendaraan parkir, pejalan kaki, kendaraan lambat. d. Analisa kecepatan sesaat (spot speed) dan kerapatan kendaraan, dengan melakukan analisis terhadap kecepatan sesaat dan waktu antara pada ruas jalan, baik yang dipengaruhi oleh hambatan samping maupun yang tidak dipengaruhi hambatan samping. e. Analisa alternatif penanganan masalah yaitu melakukan analisa terhadap peningkatan kinerja jalan melalui manajemen lalu lintas. Manajemen lalu lintas yang dimaksud pada penelitian ini adalah tindakan mencari suatu alternatif penanganan masalah melalui skenario mengerjakan sesuatu (do something), antara lain dengan meningkatkan kapasitas jalan dan mengatur arus lalu lintas. Bagan Alir Penelitian MULAI IDENTIFIKASI MASALAH Kinerja jalan Pocut Baren STUDI LITERATUR A Volume 1, No.1, Agustus 2012-66
DATA PRIMER - Geometrik Jalan Existing - Data Volume Lalu lintas Gambar 1. Bagan Alir Penelitian KAJIAN PUSTAKA A PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA Dalam usaha memecahkan permasalahn transportasi perkotaan yang sangat tinggi, diperlukan pembangunan sarana prasarana yang dapat mendukung dalam mengurangi permasalahn lalu lintas, terutama meningkatkan kapasitas jaringan jalan dan ditambah lagi dengan rekayasa lalu lintas serta manajemen lalu lintas (Tamin, 1997). DATA SEKUNDER - Peta Lokasi - Data Jumlah Penduduk - Data Jumlah Kendaraan KINERJA JALAN EKSISTING (Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997) PREDIKSI PERTUMBUHAN LALU LINTAS (tahun 2017) KINERJA LALU LINTAS TAHUN 2017 MANAJEMEN LALU LINTAS / DISKUSI KINERJA JALAN SETELAH MANAJEMEN LALU LINTAS SELESAI Kemacetan, ditinjau dari tingkat pelayanan jalan (Level Of Service = LOS), pada saat LOS < C.LOS < C, kondisi arus lalu lintas mulai tidak stabil, kecepatan operasi menurun relatif cepat akibat hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil. Pada kondisi ini nisbah volume-kapasitas lebih besar atau sama dengan 0,75 ( V/ C > 0,75 ). Jika LOS (Level Of Service) sudah mencapai E, aliran lalu lintas menjadi tidak stabil sehingga terjadilah tundaan berat, yang disebut dengan kemacetan lalu lintas (Tamin 1992). Kapasitas didefinisikan sebagai arus minimum melalui suatu titik dijalan yang dapat dipertahankan persatuan jam pada kondisi tertentu. Persamaan dasar untuk mendapatkan kapasitas adalah sebagai berikut (Direktorat Jenderal Bina Marga 1997) : Kapasitas Jalan C = FC w x FC sp x FC sf x FC cs... (1) Dimana : C : kapasitas (smp/jam); C o : Kapasitas dasar (smp/jam); FC w : Faktor koreksi lebar jalan; FC sp : Faktor koreksi pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi); FC sf : Faktor koreksi hambatan samping dan bahu jalan/kerb; FC cs : Faktor koreksi ukuran kota. Regresi Linear Sederhana Untuk melakukan prediksi pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor digunakan metode regresi linier atau disebut juga metode selisih kuadrat minimum, dimana penyimpangan yang akan terjadi diusahakan sekecil mungkin agar dicapai hasil mendekati keadaan sebenarnya. Prediksi dengan menggunakan regresi linier, dari 67 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
data yang telah ada akan didapatkan persamaan garis linier sebagai hubungan fungsional antara variable-variabelnya. Jumlah kendaraan dinyatakan sebagai variabel tidak bebas dengan notasi Y, dan tahun dinyatakan sebagai variabel bebas dengan notasi X. Secara matematis hal diatas dapat dirumuskan dalam persamaan : Y = a + bx... (2) HASIL PEMBAHASAN Deskripsi Data Geometrik Jalan Ruas Jalan Pocut Baren memiliki panjang 1.100 m dan lebar badan jalan 7 m dengan kelas III C yaitu jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan panjang 18 meter, lebar 2.500 mm dan berat 8 ton untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 penampang melintang jalan di bawah ini: Tabel 1. Hasil traffic counting Jumlah moda Satuan Mobil Jenis transportasi Penumpang kendaraan No. Titik 1 Titik 2 Titik 1 Titik 2 1 Sepeda Motor 1450 1572 725 786 2 Kendaraan Berat 9 12 18 24 3 Kendaraan ringan 335 390 335 390 Jumlah 1794 1974 1078 1200 Kapasitas Eksisting Jalan Pocut Baren Untuk nilai C rasio pada Jalan Pocut Baren dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut : C=C o xfc w x FC sp x FC sf x FC cs (smp/jam) C = 2900 x 0,87 x 1,00 x 0,78 x 0,90 C = 1771 smp/jam Dengan mengetahui volume dan kapasitas ruas jalan dapat diketahui tingkat pelayanan jalan Pocut Baren dengan perhitungan sebagai berikut: 1078 Titik 1: V/C = -------- 1771 = 0,61 1200 Titik 2: V/C = -------- 1771 = 0,68 1,50 0,8 5,50 0,8 1,50 Gambar 2. Penampang Melintang Jalan Pocut Baren Volume Jam Puncak Jalan Pocut Baren Data hasil survei volume lalu lintas pada ruas jalan dengan satuan kenderaan per-jam (kend./jam) selanjutnya ditentukan jam puncak volume lalu lintasnya dan ditabulasi berdasarkan jenis, seperti dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini : Prediksi Pertumbuhan Lalu lintas Untuk Tahun 2017 Pada studi ini digunakan pendekatan dengan menggunakan data pertumbuhan lalu lintas di kota Banda Aceh sebagai prediksi pertumbuhan, Jumlah kendaraan di Banda Aceh tahun 2007 s/d 2011 berdasarkan data dari Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini : Volume 1, No.1, Agustus 2012-68
Tabel 2. Data Jumlah Kendaraan Bermotor di No. Kota Banda Aceh Tahun Jumlah Kendaraan MC HV LV 1 2007 67.867 1.713 17.735 2 2008 69.072 1.805 18.060 3 2009 71.082 1.925 18.596 4 2010 73.370 2.076 18.779 5 2011 76.269 2.055 20.772 Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh Data di atas kemudian dianalisa dengan metode regresi. Dalam analisa regresi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel variabelnya. Tabel 3. Jumlah Pertumbuhan Sepeda Motor No (MC) di Kota Banda Aceh Tahun Jumlah Kendaraan Pertumbuhan (X) (Y) (%) 1 2007 67.867-2 2008 69.072 1,78 3 2009 71.082 2,91 4 2010 73.370 3,22 5 2011 76.269 3,95 Dengan analisa model regresi maka didapatkan persamaan sebagai berikut: Dari analisa regresi didapatkan nilai Y dan R², sehingga untuk selanjutnya dapat diketahui prediksi jumlah volume kendaraan seperti pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Prediksi Pertumbuhan Sepeda motor No (MC) di Kota Banda Aceh Tahun Jumlah Kendaraan Pertumbuhan X Y % 1 2007 67.867-2 2008 69.072 1,78 3 2009 71.082 2,91 4 2010 73.370 3,22 5 2011 76.269 3,95 6 2012 77.863 2,09 7 2013 79.973 2,71 8 2014 82.083 2,64 9 2015 84.193 2,57 10 2016 86.303 2,51 11 2017 88.414 2,45 Prosentase pertumbuhan Sepeda Motor (MC) setiap tahun dari tahun 2007 s/d 2011 dan prediksi hingga tahun 2017 mendatang dapat dilihat sebagaimana Tabel 4 diatas. Dari hasil analisa di atas maka dapat diketahui prediksi pertumbuhan Sepeda Motor antara 2013 s/d 2017 adalah sebesar 12,87 %. Jumlah pertumbuhan kendaraan berat (HV) Pertumbuhan lalu lintas untuk Kendaraan Berat (HV) di Banda Aceh dari tahun 2007 s/d 2011 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut : Gambar 1. Grafik Hubungan Volume Sepeda Motor (MC) Dengan Waktu. 69 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Tabel 5. Jumlah Pertumbuhan Kendaraan Berat No (HV) di Kota Banda Aceh Tahun Jumlah Kendaraan Pertumbuhan X Y % 1 2007 1.713-2 2008 1.805 5,37 3 2009 1.925 6,65 4 2010 2.076 7,84 5 2011 2.055 (1,01) 5 2011 2.055 (1,01) 6 2012 2.201 7,12 7 2013 2.297 4,34 8 2014 2.392 4,16 9 2015 2.488 3,99 10 2016 2.583 3,84 11 2017 2.679 3,70 Dengan analisa model regresi maka didapatkan persamaan sebagai berikut: Prosentase pertumbuhan Kendaraan Berat (HV) setiap tahun dari tahun 2007 s/d 2011 dan prediksi hingga tahun 2017 mendatang dapat dilihat sebagaimana Tabel 6 di atas. Dari hasil analisa di atas maka dapat diketahui prediksi pertumbuhan Kendaraan Berat (HV) antara 2013 s/d 2017 adalah sebesar 20,02 %. Jumlah pertumbuhan kendaraan ringan (LV) Gambar 2. Grafik Hubungan Volume HV dengan Waktu Dari analisa regresi didapatkan nilai Y dan R², sehingga untuk selanjutnya dapat diketahui prediksi jumlah volume kendaraan seperti pada Tabel 6 berikut : Tabel 6. No Prediksi Pertumbuhan Kendaraan Berat (HV) Tahun Jumlah Kendaraan Pertumbuhan X Y % 1 2007 1.713-2 2008 1.805 5,37 3 2009 1.925 6,65 4 2010 2.076 7,84 Pertumbuhan lalu lintas untuk kendaraan ringan (LV) di Banda Aceh dari tahun 2009 s/d 2010 dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Tabel 7. Jumlah pertumbuhan kendaraan ringan (LV) di Kota Banda Aceh Tahun Jumlah Kendaraan Pertumbuhan No. (X) (Y) (%) 1 2007 17.735-2 2008 18.060 1,83 3 2009 18.596 2,97 4 2010 18.779 0,98 5 2011 20.772 10,61 Volume 1, No.1, Agustus 2012-70
Dengan analisa model regresi maka didapatkan persamaan sebagai berikut : : mendatang dapat dilihat sebagaimana Tabel 4.10 diatas. Dari hasil analisa di atas maka dapat diketahui prediksi pertumbuhan Kendaraan Ringan (LV) antara 2013 s/d 2017 adalah sebesar 15,34%. Gambar 3. Grafik Hubungan Volume LV Dengan Waktu Dari analisa regresi didapatkan nilai Y dan R², sehingga untuk selanjutnya dapat diketahui prediksi jumlah volume kendaraan seperti pada Tabel 8 berikut: Tabel 8. Prediksi Pertumbuhan Kendaraan Ringan (LV) di Kota Banda Aceh Tahun Jumlah Kendaraan Pertumbuhan No. (X) (Y) (%) 1 2007 17.735-2 2008 18.060 1,83 3 2009 18.596 2,97 4 2010 18.779 0,98 5 2011 20.772 10,61 6 2012 20.826 0,26 7 2013 21.506 3,26 8 2014 22.185 3,16 9 2015 22.864 3,06 10 2016 23.544 2,97 11 2017 24.223 2,89 Prosentase pertumbuhan Kendaraan Ringan (LV) setiap tahun dari tahun 2007 s/d 2011 dan prediksi hingga tahun 2017 Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Pocut Baren Pada Tahun 2017 Dengan mengetahui volume setelah diprediksi pada tahun 2017 dan kapasitas ruas jalan dapat diketahui tingkat pelayanan jalan Pocut Baren dengan perhitungan sebagai berikut: 1227 Titik 1: V/C = -------- 1544 = 0,79 1365 Titik 2: V/C = -------- 1544 = 0,88 Dari data diatas dijalan Pocut Baren pada titik 1 dan titik 2 V/C > 0,75. Arus mendekati tidak stabil, kecepatan menurun cepat akibat volume yang berfluktuasi dan hambatan sewaktu-waktu, kebebasan bermanuver dan kenyamanan rendah, biasanya ditoleransi tapi dalam waktu singkat. (Tamin, 1997). Alternatif Penanganan Masalah: 1. Meningkatkan kapasitas jalan dengan mengurangi hambatan samping. C = C o x FC w x FC sp x FC sf x FC cs (smp/jam) C = 2900 x 1,00 x 1,00 x 0,93 x 0,9 C = 2427 smp/jam Dengan mengetahui volume dan kapasitas 71 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
ruas jalan dapat diketahui tingkat pelayanan ruas jalan sebagai berikut: 1365 Titik 2: V/C = ------- = 0,56 2427 2. Meningkatkan kapasitas jalan Pocut Baren dengan cara arus satu dan menghilangkan hambatan samping. C = Co. FCw. FCsp. FCsf. FCcs (smp/jam) C = 2.900 x 1,00 x 1,00 x 0,93 x 0,9 C = 2427 smp/jam Volume arus searah V = 1365 455 = 910 smp/jam 910 Titik 2: V/C = ------- 2427 Meningkatkan kapasitas jalan Pocut Baren dengan cara arus satu dan meningkatkan hambatan samping. C = C o x FC w x FC sp x FC sf x FC cs (smp/jam) C = 2.900 x 1,00 x 1,00 x 0,78 x 0,9 C = 2036 smp/jam 910 Titik 2: V/C = ------- 2036 = 0,45 Tabel 9. Kondisi Jalan Pocut Baren pada Tahun 2012 (Eksisting) dan Tahun 2017 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Secara umum kinerja ruas jalan eksisting masih cukup baik, akan tetapi sudah harus dilakukan peninjauan kembali manajemen lalu lintas yang ada. 2. Kinerja ruas jalan setelah diprediksi pada tahun 2017 mencapai 0,88. Oleh sebab maka penerapan manajemen lalu lintas yang sesuai perlu segera dilaksanakan. 3. Kinerja ruas jalan pada tahun 2017 dan diterapkannya manajemen lalu lintas terdiri dari 3 strategi sebagai berikut: a. Mengurangi hambatan samping dan arus dua arah dengan DS = 0,56 masih belum meningkatkan kinerja jalan. b. Arus lalu lintas satu arah dan tanpa hambatan samping dengan DS = 0,37 akan tetapi menjadikan jalan tersebut tidak efektif dan efisien. c. Arus satu arah dan meningkatkan hambatan samping seperti parkir dan pedagang kaki lima disepanjang sisi jalan dengan DS=0,45 sudah menjadikan jalan tersebut efektif dan efesien. Saran 1. Kepada Pemerintah Kota Banda Aceh agar segera melakukan sosialiasi arus jalan satu arah. 2. Perlu peningkatan kualitas jalan di jalur sekitar jalan Pocut Baren sehingga lalu lintas dapat terbagi dan tidak menumpuk di ruas jalan Pocut Baren. Volume 1, No.1, Agustus 2012-72
3. Perlu dilakukan analisis dari dampak penataan ruang sekitar jalan Pocut Baren secara intensif untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang disepanjang kawasan studi. 4. Penelitian masih perlu dilanjutkan dengan melakukan studi kelayakan perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah dilihat dari aspek ekonomi, maupun sosial kemasyarakatan. DAFTAR PUSTAKA Abubakar, I., 1995. Menuju Lalulintas dan Angkutan Jalan yang Tertib. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. BPS Kota Banda Aceh, 2011. Banda Aceh Dalam Angka, Banda Aceh. Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta. Hadi, S. 2004, Manfaat Excel Untuk Analisis Statistik. Ekonisia, Yogyakarta. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2009-2029, Pemerintah Kota Banda Aceh. Tamin, O.Z. & Frazilia, R.B., 1997. Arah Penetapan Interaksi Tata Guna Lahan-Sistem Transportasi dalam Perencanaan Sistem Jaringan Transportasi. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. FTSP-ITB Bandung. Undang-undang Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Jakarta. Suwardjoko, W. 1988. Rekayasa lalu Lintas. Jakarta: Bhatara. 73 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012