Penyebab kemacetan. Upaya Penanganan. Macet di Gerbang Tol Halim Perdanakusuma 29/07/2013

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK 113/HK.207/DRJD/2010 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.276/AJ-401/DRJD/10 TENTANG

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

Oleh : YAKUB DEDY KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

KAJIAN PERBAIKAN KINERJA LALU LINTAS DI KORIDOR GERBANG PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

rata-rata 19 km/jam ; Jalan Kolektor dengan kecepatan rata-rata 21 km/jam ; Jalan Lokal dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan transportasi. Akibatnya terjadilah peningkatan pengguna jaringan. hambatan bila tidak ditangani secara teknis.

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

PENDAHULUAN. Bagaimana kondisi dan karakteristik lalu lintas pada ruas jalan Waru - Sidoarjo?

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

MANAJEMEN LALU LINTAS DI SEKITAR PERSIMPANGAN JL. PASARMINGGU - JL. KALIBATA - JL. DUREN TIGA JL. PANCORAN TIMUR DI JAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian perlu dibuat langkah-langkah penelitian, dimana langkah- langkah penelitian tersebut adalah:

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SUATU WILAYAH (STUDI KASUS DI JALAN LENTENG AGUNG)

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

M.Nurhadi,MM,MT PERSIMPANGAN

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

Kendaraan di DKI Panjang Jalan/ Luas Wilayah, km/km2. Kend/Panjang Jalan Sepeda Motor, , 61% 2.

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

PERENCANAAN SIMPANG JALAN TIDAK SEBIDANG SEBAGAI SOLUSI AKIBAT PENINGKATAN ARUS LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

TATA CARA PENGUKURAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan Yogya-Magelang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT TREM DI JALAN RAYA DARMO SURABAYA

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO

BAB IV ANALISA PENELITIAN. Kebon Jeruk - Simprug dan arah Simprug - Kebon Jeruk. Total. rabu dan jum at. Pengambilan waktu dari pukul

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 18 TAHUN 2018 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS SELAMA MASA PEMBANGUNAN

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR DI KECAMATAN DEPOK DAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan nomor KM 14 tahun 2006,

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

EVALUASI KORIDOR JALAN SULAWESI JALAN KERTAJAYA INDAH SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Laporan Survey RLL Traffic Counting Jalan Kertajaya Indah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007 TENTANG

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan di atas dapat disimpulkan sebagai

Transkripsi:

PELAKSANAAN CONTRA FLOW SEGMEN TOL CAWANG-SEMANGGI KELOMPOK 3 : Heny Krisyani Jodi Pujiadi Hutomo Manggar Wijayanti Marita Dewi Astuty Yudi Harto Suseno Latar Belakang Permasalahan Antrian panjang kendaraan keluar tol ke jalan arteri pada off ramp Tol Tegal Parang Kemacetan sampai GT. Cililitan (arah dari daerah Bogor) dan GT. Halim Perdanakusumah (arah dari daerah Cikampek/Bekasi) Magister Manajemen Rekayasa Infrastruktur segmen tol TMII-Cawang-Off Ramp tol Tegal Parang dan segmen tol Halim-Cawang-Off Ramp tol Tegal Parang P E T A K E M A C E T A N Macet di Gerbang Tol Cililitan 1

Penyebab kemacetan Macet di Gerbang Tol Halim Perdanakusuma Volume padat lalu lintas di ruas Jalan Tol Dalam Kota, terutama segmen Cawang-Semanggi Volume padat lalu lintas Jl. MT. Haryono & Jl. Gatot Subroto Operasionalisasi TransJakarta Koridor IX Koridor 3 in 1 di Jl. Gatot Subroto Jalan bottle neck Upaya Penanganan Penyekatan dengan memasang traffic cone; Penempatan petugas di Off Ramp tol Tegal Parang; Penarikan arus lalu lintas dari arah Pancoran sebagai prioritas pada TL. Kuningan. Pemasangan traffic cone dan penempatan petugas 2

Alternatif Penanganan Contra flow (kontra arus) Manajemen lalu lintas berupa pengaturan dan penggunaan lajur arah berlawanan (Semanggi- Cawang) sebagai lajur tambahan sementara (Cawang-Semanggi) Manajemen Kapasitas Dasar Hukum (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas; 20 Program Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan dalam Penanganan Transportasi di Jabodetabek; Dasar Hukum (2) Uji Coba Contra Flow Surat Telegram Kapolri Nomor ST/601/2012 tentang Jukrah Upaya Mewujudkan Kamseltibcar Lantas di 10 Kota Besar; Hasil Rapat Koordinasi dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada hari Senin, 23 April 2012 tentang Rencana Pelaksanaan Pengaturan Lalu Lintas Contra Flow di ruas Tol Dalam Kota. PT Jasa Marga (Persero) + Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Uji coba selama 14 hari (1-14 Mei 2012) di segmen tol Cawang-Semanggi setiap hari Senin- Jumat pada peak hours pagi (06.00-10.00) Jika efektif, akan diterapkan selama ± 1 tahun sebelum dievaluasi kembali 3

Tahap Persiapan (1) TAHAP PERSIAPAN Oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk : Traffic counting segmen tol Kuningan-Tebet pada bulan Oktober 2011. Survey lapangan dan penentuan lokasi sodetan untuk contra flow pada bulan Februari 2012. Pengadaan rambu dan membongkar U-turn di lokasi yang ditentukan pada bulan April 2012. Traffic Counting Tol Kuningan 2 - Tebet Volume Kendaraan Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Traffic counting menghitung volume lalu lintas dari GT. Kuningan 2 dan Main Road B. V/C ratio rata-rata < 0,80 kondisi arus lalu lintas masih stabil dengan kecepatan tempuh yang terbatas. 4

Tahap Persiapan (2) Menuju arah Semanggi Oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya : Survey lapangan pada bulan Januari 2012. Foto Udara kondisi kemacetan jalan tol pada bulan Januari 2012. Off Ramp Tegal Parang Main Road A Main Road B Dari arah Cawang Fluktuasi Sepeda Motor di Jl. Gatot Subroto Kinerja Lalu Lintas Jl. Gatot Subroto Puncak peak hours pagi -> arah Timur ke Barat (TL. Pancoran ke TL. Kuningan) jam 07.00-08.00 WIB DS simpang V/C ratio= 1,67. Tingkat pelayanan (LoS) masuk golongan F (> 1) kondisi macet karena volume kendaraan melebihi beban kapasitas yang mampu ditanggung 5

Tahap Persiapan (3) Rapat koordinasi persiapan uji coba Contra Flow pada tanggal 23 April 2012 bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor PT Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Cawang-Tomang-Cengkareng. TAHAP PENYEMPURNAAN PRASARANA TAHAP SOSIALISASI Leveling dan penyempurnaan U-turn oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (April 2012) 6

Sosialisasi Intensif melalui : media on-line media cetak media elektronik (TV swasta) radio humas dan website PT Jasa Marga (Persero) Tbk website TMC spanduk pengumuman TAHAP PELAKSANAAN UJI COBA Layout Contra Flow Layout Contra Flow dan kelengkapan prasarana 7

Penataan Prasarana Jarak rambu darurat per 400 meter. Jarak traffic cone (ada 400 buah), dengan perincian sebagai berikut: Menerus 26 meter ( lompat 1 marka center line); Awal, kemiringan minimum 100 meter dan jarak per 2,50 meter; Posisi U-turn per 2,5 meter. Pelibatan dan Penempatan Petugas Petugas/karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk 20 orang : 3 orang sopir pengangkut traffic cone dan rambu 6 orang petugas/karyawan perambuan 8 orang petugas bendera (flagman) 3 orang petugas survey traffic counting. Petugas Satuan PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya 15 orang Operasionalisasi Contra Flow pukul 05.00 06.00 Petugas Satuan PJR mengamankan petugas PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang bertugas menempatkan rambu dan traffic cone mulai Sta 08+600 s.d Sta 03+050 (main road B: Semanggi-Tebet) maupun pada lokasi sodetan (U-turn) Sta 03+050, Sta 07+150 dan Sta 08+600 (main road A: Tebet- Semanggi). Lampu pada pengatur lajur Sta 07+200B, bahu jalan dihijaukan. Setelah proses pemasangan rambu dan traffic cone, 1 (satu) unit patroli PJR dan petugas perambuan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk menempatkan diri di contra flow (main road B) Sta 03+050 dan kendaraan derek stand-by di belakang GT. Pejompongan dan GT. Kuningan 2. Petugas Satuan PJR yang lainnya, petugas bendera, petugas perambuan dan petugas survey menempatkan diri di lokasi sodetan Sta 03+050, Sta 07+150 dan Sta 08+600. 8

Operasionalisasi Contra Flow pukul 06.00 10.00 Operasionalisasi Contra Flow pukul 10.00 (contra flow ditutup) Petugas perambuan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk melaksanakan sweeping lajur contra flow. Pembukaan lajur contra flow diawali oleh kendaraan patroli PJR yang sudah siap di sodetan Sta 03+050, lalu diikuti oleh pengguna jalan yang melewati lajur contra flow. Petugas bendera (flagman) dan petugas pengatur lalu lintas yang lain mulai melakukan pengaturan. Proses pengangkatan rambu dan sarana lainnya dengan pengawalan PJR dan kendaraan patroli PT Jasa Marga (Persero) Tbk Petugas lain membantu mengamankan dengan melakukan pengaturan arus lalu lintas yang melewati titik tersebut. Lampu pada rambu pengatur jalan dimerahkan kembali dan penggunaan lajur jalan pada ruas jalan tol Dalam Kota Jakarta normal kembali. HASIL PELAKSANAAN UJI COBA 9

Peningkatan Kapasitas pengurangan jarak panjang antrian kendaraan (Sta 03+050 s.d Off Ramp tol Tegal Parang) hampir 2,416 km (kondisi awal ± 8 km ± 5,5 km) Peningkatan kapasitas jalan rata-rata kenaikan 1,3% /hari (dibandingkan dengan kondisi awal peningkatan kapasitas jalan sebesar > 29%) Pengurangan Panjang Antrean Kecepatan Rata-rata dan Waktu tempuh HASIL UJI COBA Uji coba contra flow efektif mengurangi kemacetan peningkatan kecepatan rata-rata = 45 km/jam perbaikan/ pengurangan waktu tempuh berkurang 31,5 menit Dilanjutkan selama 1 tahun ke depan, kemudian dievaluasi kembali 10

Manajemen Operasional & Pemeliharaan Standard Operation Procedure (SOP) (1) Aspek operasional dan aspek pemeliharaan berjalan beriringan - operasional tata cara pelaksanaan - pemeliharaan penataan rambu dan sarana Standard Operation Procedure (SOP) (2) REKOMENDASI 11

Rekomendasi bagi Pemerintah DKI Jakarta (1) Percepatan pembangunan sistem transportasi massal yang cepat, handal dan terintegrasi dengan moda lalu lintas lainnya ERP (Electronic Road Pricing)pada jalan-jalan protokoler yang rawan macet di Jakarta. Pembenahan sistem sinyal APIL yang efektif dengan memasang perangkat ATCS pada persimpangan TL. Kuningan yang termonitor secara real time di ITS (Intelligent Transport Systems) Center DKI Jakarta Konsep pengembangan ITS Center DKI Jakarta Rekomendasi bagi Pemerintah DKI Jakarta (2) Kebijakan pengetatan kepemilikan kendaraan pribadi Mengurangi bottle neck pada jalan arteri Jenderal Gatot Subroto di dekat Off Ramp Tegal Parang. Mempercepat kajian dan implementasi dalam pelaksanaan manajemen lalu lintas pada persimpangan Kuningan mengurangi titik crossing pengalihan arus menggunakan rambu Rekomendasi bagi PT. Jasa Marga (1) Survey bersama di lapangan dan kajian untuk memperpanjang jalur contra flow Pengadaan kelengkapan portable traffic system dan pembenahan penempatan rambu, traffic cone, kendaraan dan petugas meningkatkan safety, antara lain : 12

Rekomendasi bagi PT. Jasa Marga (2) a.) Traffic Calming (Rubber Speed Bump) Rekomendasi bagi PT. Jasa Marga (3) c.) Petugas Bendera (Flag Man) d.) Traffic Barrier b.) Arrows Board/ Variable Message Sign Daftar Pustaka Anonim, 2012, Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Uji Coba Contra Flow Pada Ruas Jalan Tol Cawang- Semanggi Periode I : Tanggal 1 s.d 4 Mei 2012 (http:/id.scribd.com diakses tanggal 18 April 2013 dipublikasi oleh Yakub Dedy Karyawan), Jakarta. Wicaksono, YI., Bahan Ajar Mata Kuliah Sistem dan Rekayasa Transportasi MMRI-PU, Semarang. 13