BAB IV SASARAN, ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

1 ( atau

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III Visi dan Misi

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MATRIK VISI, MISI, SASARAN, ARAH DAN TAHAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

Transkripsi:

BAB IV SASARAN, ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2005-2025 A. SASARAN POKOK PEMBANGUNAN Tujuan pembangunan jangka panjang Daerah, Tahun 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat dan Daerah Asri dan Bermartabat sebagai landasan pembangunan berikutnya menuju masyarakat yang adil makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai ukuran keberhasilan pembangunan Daerah dalam 20 tahun yang akan datang adalah sasaran-sasaran yaitu : 1. Terwujudnya sumberdaya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Meningkatnya pemahaman dan amalan ajaran keagamaan. b. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana ditunjukkan dalam Indek Pembangunan Manusia (IPM) serta Indeks Pembangunan Gender (GDI). c. Meningkatnya kesempatan memperoleh hak pelayanan pendidikan yang layak secara merata bagi setiap warga masyarakat. d. Meningkatnya kesempatan memperoleh hak pelayanan kesehatan yang merata bagi setiap warga masyarakat. e. Meningkatnya pemenuhan hak-hak dasar bagi penduduk miskin. f. Meningkatnya pemantapan kearifan budaya lokal yang tercermin dalam sikap dan perilaku yang bermartabat serta semakin meningkatnya kepribadian masyarakat. g. Meningkatnya karakter dan moral masyarakat sesuai dengan Pancasila serta keimanan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. h. Meningkatnya karya inovatif dan kreatif masyarakat, yang ditandai oleh munculnya produk baru yang lebih berkualitas. 53

2. Terwujudnya perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Meningkatnya lapangan kerja dan lapangan berusaha khususnya pada usaha mikro dan kecil. b. Meningkatnya ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat kecil. c. Menurunnya jumlah penduduk miskin alasan ekonomi secara signifikan. d. Meningkatnya aktivitas ekonomi riil baik pada sektor pertanian, industri, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan sektor jasa lainya. e. Meningkatnya kemampuan kelembagaan usaha mikro dan kecil dengan tetap mempertahankan prinsip kebersamaan. f. Meningkatnya kelembagaan koperasi baik koperasi pertanian dan non pertanian serta koperasi pedesaan maupun perkotaan. g. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Daerah setidaknya sejajar dengan daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Tengah. h. Terwujudnya struktur ekonomi yang kuat dan tangguh berdasar potensi unggulan Daerah, yang ditandai oleh meningkatnya efisiensi dan keunggulan daya saing. i. Meningkatnya kemandirian keuangan Daerah yang diupayakan melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3. Terwujudnya kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Menguatnya kesadaran politik dan meningkatnya partisipasi masyarakat khususnya yang terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia. b. Menguatnya institusi partai politik sehingga dalam memperjuangkan aspirasi rakyat lebih efektif. 54

c. Meningkatnya profesionalisme aparatur Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang dipercaya, transparan, dapat dipertanggungjawabkan serta pemerintah yang terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). d. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya. e. Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah dalam mewujudkan kemandirian Daerah dalam mendukung pembangunan Daerah di era otonomi daerah. f. Meningkatnya kemampuan pemerintahan Daerah dalam mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. g. Meningkatnya jaringan kerjasama antar berbagai pihak baik vertikal maupun horizontal dalam upaya memecahkan permasalahan pembangunan Daerah. 4. Terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Meningkatnya penggalian dan pengelolaan potensi sumber daya alam dengan tetap mempertahankan pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. b. Meningkatnya kualitas sumber daya alam baik udara, air dan tanah sehingga tidak membahayakan kehidupan masyarakat maupun organisme yang berfungsi membentuk sistem alam yang lestari. c. Meningkatnya kesadaran dan disiplin masyarakat dalam pengelolaan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam upaya memperkecil terjadinya bencana alam. d. Menguatnya penegakan hukum atas undang-undang dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 5. Terwujudnya penyediaan prasarana dan sarana publik baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai ; Dengan beberapa sasaran yaitu: 55

a. Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana wilayah yang memadai sehingga dapat meningkatkan keterjangkauan dan kemudahan aktifitas produksi yang merata di seluruh wilayah sebagai pendukung laju pembangunan Daerah. b. Meningkatnya kualitas perumahan dan pemukiman melalui penyediaan fasilitas dasar perumahan, serta penyediaan lahan perumahan yang memadai tanpa pengorbanan yang terlalu besar terhadap berkurangnya lahan produksi maupun wilayah penyangga lingkungan hidup. c. Meningkatnya pemenuhan dan pemerataan prasarana dan sarana pelayanan dasar masyarakat di seluruh wilayah sebagai upaya peningkatan derajat hidup dan kesejahteraan masyarakat. 6. Terwujudnya kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Berkurangnya penyandang masalah sosial secara signifikan, pertumbuhan penduduk yang terkendali sesuai dengan daya dukung wilayah. b. Berkurangnya diskriminasi dan kekerasan bermotif gender dan meningkatnya peran perempuan di segala bidang pembangunan. c. Meningkatnya perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) d. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan terhadap hukum dan perundangundangan sebagai wujud masyarakat yang bermartabat. e. Meningkatnya keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat itu sendiri serta fasilitasi pemerintah. f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan warga masyarakat untuk membentuk kemandirian sehingga beban pembangunan dapat diatasi dengan kebersamaan warga masyarakat dan pemerintah. g. Meningkatnya perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. B. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005-2025 Dengan adanya sasaran yang telah ditetapkan maka pembangunan Daerah dalam era Tahun 2005-2025 diarahkan pada: 56

1. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. a. Peningkatan pembinaan anak usia dini sampai dewasa di lingkungan keluarga dalam upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dimulai anak masih dalam kandungan dengan pemeliharaan kesehatan dan pemberian makanan suplemen (protein dan gizi) pada ibu hamil, serta kesehatan anak balita yang diprakarsai oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. c. Peningkatan derajat pendidikan khususnya dalam mensukseskan Wajib Belajar 9 tahun, bahkan dimulainya pencanangan Wajib Belajar 12 tahun. d. Peningkatan dan pengembangan pendidikan umum dan kejuruan serta keterampilan (skill) melalui penyediaan perpustakaan dan bengkel kerja yang diprakarsai pemerintah dan masyarakat. e. Peningkatan upaya-upaya melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya lokal melalui pemanfaatan even-even tertentu untuk memperkenalkan dan mengembangkan seni budaya lokal. f. Peningkatkan kreativitas dan inovasi hasil karya masyarakat melalui pendidikan formal dan informal serta memanfaatkan even-even tertentu untuk meningkatkan dan memperkenalkan hasil karya pada masyarakat luas. 2. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. a. Peningkatan investasi langsung oleh masyarakat dimulai dengan menggerakkan tabungan Daerah untuk menggerakkan dunia usaha Daerah sehingga lapangan kerja dan lapangan berusaha khususnya usaha mikro dan kecil dapat berkembang. b. Peningkatan produksi pangan Daerah, penganekaragaman jenis pangan dan menggerakkan kembali lumbung pangan secara kolektif untuk meningkatkan ketersediaan kebutuhan makanan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat kecil. 57

c. Peningkatan pemberdayaan ekonomi bagi warga masyarakat kurang mampu serta peningkatan dan penambahan keterampilan dan keahlian guna menurunkan jumlah penduduk miskin alasan ekonomi secara signifikan. d. Penyediaan fasilitas permodalan dan pengelolaan usaha serta peningkatan pendidikan kewirausahaan dalam upaya meningkatkan aktivitas ekonomi riil baik pada sektor pertanian, industri, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan sektor jasa lainya. e. Peningkatan pelatihan manajemen dan teknis serta penyediaan fasilitas permodalan guna meningkatkan kemampuan kelembagaan usaha mikro dan kecil dengan tetap mempertahankan prinsip kebersamaan. f. Peningkatan kemampuan manajemen koperasi dan fasilitas permodalan guna meningkatkan kelembagaan koperasi baik koperasi pertanian dan non pertanian serta koperasi pedesaan maupun perkotaan. g. Peningkatan kinerja sektor-sektor ekonomi dalam upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Daerah setidaknya sejajar dengan daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Tengah. h. Peningkatan ketersediaan bahan baku industri agar peran sektor industri pengolahan dan agroindustri dalam mewujudkan struktur ekonomi yang kuat dan tangguh berdasar potensi unggulan Daerah yang ditandai oleh meningkatnya efisiensi dan keunggulan daya saing dapat terwujud. i. Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan pajak dan retribusi guna meningkatkan kemandirian keuangan Daerah yang diupayakan melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. a. Peningkatan sosialisasi dan pendidikan politik masyarakat guna memperkuat kesadaran politik dan peningkatan partisipasi masyarakat khususnya yang terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia. b. Peningkatan institusionalisasi partai politik terhadap sistem kenegaraan dan kelembagaan sehingga dalam memperjuangkan aspirasi rakyat lebih efektif. 58

c. Peningkatan profesionalisme aparatur Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang dipercaya, transparan, dapat dipertanggungjawabkan serta pemerintah yang terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) melalui workshop dan pelatihan profesi birokrasi tertentu. d. Peningkatan kualitas pelayanan publik agar sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya melalui pendidikan dan pelatihan bidangbidang administrasi dan pelayanan publik tertentu. e. Peningkatan kemampuan aparatur pemerintah untuk mewujudkan kemandirian Daerah dalam mendukung pembangunan Daerah di era otonomi daerah melalui pendidikan dan pelatihan administrasi dan kebijakan publik. f. Peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan Daerah untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan lanjut bagi aparatur pemerintah sesuai kebutuhan. g. Peningkatan dan pembentukan jaringan kerjasama antar lembaga baik vertikal maupun horizontal sebagai upaya memecahkan permasalahan pembangunan Daerah. 4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. a. Peningkatan peran usaha swasta kecil yang terseleksi, serta memiliki pengetahuan teknis eksploitasi dan rehabilitasi sumber daya alam yang memadai guna meningkatkan penggalian dan pengelolaan potensi sumber daya alam dengan tetap mempertahankan pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. b. Peningkatan kualitas sumber daya alam baik udara, air dan tanah sehingga tidak membahayakan kehidupan masyarakat maupun organisme yang berfungsi membentuk sistem alam yang lestari melalui program rehabilitasi dan reboisasi lahan dan hutan. c. Peningkatan kesadaran dan disiplin masyarakat dalam pengelolaan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam upaya memperkecil terjadinya bencana alam melalui penyebaran informasi peraturan perundang-undangan sumber daya alam. 59

d. Peningkatan komitmen pemerintah dan lembaga terkait dalam upaya memperkuat penegakan hukum atas undang-undang dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 5. Mewujudkan prasarana dan sarana publik baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. a. Peningkatan kualitas perencanaan teknis dan ekonomis yang memadai guna terpenuhinya kebutuhan infrastruktur wilayah sebagai pendukung laju pembangunan Daerah serta pemenuhan dan pemerataan prasarana dan sarana pelayanan dasar masyarakat. b. Pengembangan perencanaan tata ruang yang memadai serta peningkatan pengendaliannya dalam meningkatkan kualitas perumahan dan pemukiman melalui penyediaan fasilitas dasar perumahan, serta penyediaan lahan perumahan yang memadai tanpa pengorbanan yang terlalu besar terhadap berkurangnya lahan produksi maupun wilayah penyangga lingkungan hidup. c. Penyusunan perencanaan teknis dan ekonomis yang handal dalam upaya meningkatkan kemampuan pemeliharaan atas prasarana umum baik oleh pemerintah maupun masyarakat. 6. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender. a. Peningkatan rehabilitasi dan pelayanan penyandang masalah sosial secara signifikan, dan mengaktifkan serta mensosialisasikan KB mandiri dan subsidi peralatan KB, guna mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk sehingga sesuai dengan daya dukung wilayah. b. Peningkatan sosialisasi perundang-undangan yang terkait dengan masalah diskriminasi dan kekerasan bermotif gender bahkan peran perempuan harus terus ditingkatkan disegala bidang pembangunan. c. Peningkatan perangkat hukum guna meningkatkan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) d. Peningkatan kesadaran dan ketaatan terhadap hukum perundangundangan. 60

e. Peningkatan sosialisasi dan pelatihan keamanan dan ketertiban masyarakat guna meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat itu sendiri bersama pemerintah. f. Peningkatan kerjasama dengan tokoh masyarakat dalam upaya bersama menggalang persatuan dan kesatuan warga masyarakat sehingga beban pembangunan dapat diatasi dengan kebersamaan warga masyarakat dan pemerintah. g. Peningkatan kepedulian aparat keamanan dalam memberikan perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat untuk memperoleh keadilan dan kebenaran. C. TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan jangka panjang Daerah, maka disusunlah rangkaian agenda pembangunan yang secara berkesinambungan menuju pencapaian tujuan pembangunan dengan mengacu pada esensi misi pembangunan yang dicanangkan disertai sasaran pokok dan prioritas pembangunan. Esensi yang ada dalam visi, misi, arah dan sasaran pokok pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) akan diimplementasikan dalam empat tahap rencana pembangunan lima tahunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo, selama kurun waktu dua puluh tahun mendatang. Mengingat pentingnya perencanaan diatas maka dirumuskanlah tahap-tahap pembangunan jangka menengah Daerah. Adapun tahapan dan skala prioritas pembangunan yang disusun mengacu pada teori evolusi yaitu bertahan (struggle of life), penguatan (survival of the fittest), kemampuan bersaing (natural selection) dan pengembangan (progress). Pada tiap tahap akan memuat pokok permasalahan yang hendak dipecahkan, tanpa mengesampingkan permasalahan lain atau kemungkinan timbulnya permasalahan baru. Skala prioritas pembangunan yang disusun mungkin masih sama namun segmentasi dan penajamannya akan berbeda, tetapi semua masih dalam mata rantai permasalahan pokok atau adanya kesinambungan antar satu tahap dengan tahap berikutnya sesuai dengan misi pembangunan jangka panjang. Dalam pelaksanaan perencanaan jangka panjang dibagi menjadi empat 61

tahapan pembangunan jangka menengah yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dibagi menjadi : 1. RPJMD I (Tahun 2005 s/d Tahun 2009) Pada RPJMD I, pembangunan Daerah masih merupakan bagian pencapaian sasaran pembangunan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2006-2010, yang diarahkan pada pemerataan pelayanan dasar, peningkatan kapasitas kelembagaan ekonomi rakyat, peningkatan partisipasi masyarakat dalam tata kelola pemerintahan serta pengelolaan sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestariannya. Hal itu semua tertuang dalam prioritas sebagai berikut : a. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. 1. Peningkatan penyebaran jangkauan dan kualitas pendidikan yang berfokus pada pendidikan dasar dan peningkatan keterkaitan kurikulum pendidikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dukungan sarana/prasarana yang sesuai dengan standar nasional pendidikan. 2. Pengembangan perpustakaan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan bahan pustaka, penyebaran informasi, ilmu pengetahuan, menampung dan menyebarluaskan karya tulis kepada masyarakat. 3. Pengembangan pendidikan nonformal keagamaan dan lembaga nonformal keterampilan kejuruan dalam rangka peningkatan keterampilan, kreativitas, dan kewirausahaan, untuk pembukaan lapangan kerja mandiri, khususnya para pemuda, yang dimotori oleh keluarga, tokoh masyarakat dan lingkungan masyarakat secara menyeluruh berdasar nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal dalam upaya membentuk budi pekerti yang luhur dan masyarakat yang bermartabat. 4. Peningkatan upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui peningkatan program KB mandiri dan pemberian alat kontrasepsi bagi penduduk kurang mampu dan optimalisasi program transmigrasi. 5. Peningkatan pemerataan, dan jangkauan persebaran sarana prasarana, tenaga medis yang memadai dan berkualitas, serta mampu menjangkau masyarakat miskin dengan kualitas pelayanan 62

kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan yang memadai. 6. Peningkatan mutu penelitian dan pengembangan iptek dengan memanfaatkan jejaring Litbang dalam rangka mendorong perkembangan teknologi tepat guna menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Peningkatan kepedulian terhadap nilai-nilai budaya lokal dalam rangka memperkuat identitas masyarakat Wonosobo. 8. Peningkatan kepedulian pada nilai-nilai keagamaan, moral dan etika serta budaya lokal untuk mewujudkan ketahanan dalam dinamika pergaulan antar daerah, nasional, regional, dan internasional. 9. Pengembangan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai agama/kepercayaan dengan tetap menjaga dan memelihara kerukunan, hubungan dan penghormatan antar umat beragama/kepercayaan. b. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 1. Peningkatan investasi masyarakat Daerah melalui gerakan menabung bagi semua lapisan masyarakat, disertai pembentukan opini publik pentingnya menabung. 2. Peningkatan pendidikan kewirausahaan bagi semua warga masyarakat yang berminat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun bekerjasama dengan dunia usaha swasta, dalam upaya menggerakkan perekonomian dan menggali potensi ekonomi Daerah serta memperluas lapangan kerja dan usaha. 3. Peningkatan peran UMKM dalam pemenuhan kebutuhan pangsa pasar Daerah dan berorientasi perluasan pangsa pasar ke daerah lain bahkan ekspor, serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing. 4. Pemberian fasilitas permodalan yang mencukupi dengan persyaratan yang dapat dipenuhi, dalam rangka penguatan kemampuan kelompok usaha khususnya, melalui berbagai pola pembinaan. 63

5. Peningkatan struktur perekonomian Daerah melalui pengembangan potensi dan produk unggulan Daerah yang berorientasi pengembangan pasar bahkan ekspor dan memiliki daya saing. 6. Peningkatan produktivitas sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan dengan model pengembangan agropolitan yang meliputi agro industri dan agro bisnis bahkan agrowisata guna memenuhi dan mempertahankan pemenuhan kebutuhan pangan Daerah dan pangsa pasar. 7. Peningkatan kualitas produk sektor perindustrian, perdagangan, dan pariwisata melalui pemanfaatan teknologi, kelembagaan, dan sarana prasarana pendukung. c. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. 1. Peningkatan kesadaran akan profesionalisme budaya kerja yang beretika, bersih, dan berwibawa melalui peningkatan kualitas aparatur birokrasi menuju terciptanya dan terlaksananya Good Governance. 2. Peningkatan kompetensi aparatur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar dalam rangka Pengembangan sistem pelayanan publik yang berstandar nasional. 3. Pengembangan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dengan diterapkannya nilai-nilai akuntabilitas, transparansi, dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 4. Pengembangan sistem perencanaan dalam rangka pemanfaatan sumber daya pembangunan secara partisipatif dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan. 5. Pengembangan proses demokratisasi, politik, dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan partisipasi dan pendidikan politik rakyat serta profesionalisme aparat dan penegak hukum. 64

6. Pengembangan masyarakat madani (civil society) yang sadar akan hak dan kewajibannya, menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menuju percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Pengembangan kerjasama dan kemitraan strategis antarpelaku pembangunan Daerah secara partisipatif. d. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. 1. Pengembangan sistem Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan penegakan hukum lingkungan dalam rangka pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2. Pengembangan Sistem insentif dan disinsentif dalam rangka pengendalian dan pelestarian lingkungan. 3. Peningkatan pendataan dan pemilahan kekayaan keanekaragaman hayati dalam rangka menyusun profil sumber daya hayati Kabupaten Wonosobo. 4. Perbaikan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam melalui pengembalian fungsi kawasan lindung dan rehabilitasi lahan kritis secara terpadu berbasis ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS). 5. Peningkatan sosialisasi dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam rangka pengurangan resiko bencana. 6. Pengembangan sistem daur ulang pemanfaatan sampah lingkungan untuk pengendalian pencemaran dan pemanfaatan potensi ekonomi persampahan. e. Mewujudkan pengadaan prasarana dan sarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. 1. Penyediaan jaringan transportasi antar desa, kecamatan dan antar kabupaten dalam upaya meningkatkan aksesibilitas sosial ekonomi antar wilayah. 65

2. Penyediaan moda transportasi yang cukup khususnya angkutan pedesaan dan antar kecamatan dalam upaya mendinamisir aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat pedesaan. 3. Pengembangan inventarisasi dan identifikasi sumber daya air dalam rangka konservasi dan pemanfaatannya. 4. Pengembangan sarana dan prasarana sumber daya air, irigasi dan drainase guna penyediaan air bersih dan air baku masyarakat, mendukung aktivitas produksi pertanian dan sektor lainnya, memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, serta pengendalian banjir, kebersihan lingkungan dan kekeringan. 5. Peningkatan rasio elektrifikasi melalui perluasan cakupan layanan energi listrik bagi masyarakat perdesaan, serta pemenuhan energi listrik untuk industri yang ada melalui perluasan jaringan distribusi. 6. Penyediaan Permukiman (perumahan) serta fasilitas sosial dan fasilitas umumnya (tempat ibadah, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan, air bersih, sanitasi, dan persampahan), terutama bagi masyarakat miskin. 7. Pengembangan sistem dan sarana-prasarana telekomunikasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian Daerah melalui Peningkatan cakupan layanan dan kemudahan akses bagi masyarakat luas. 8. Peningkatan pemerataan pembangunan wilayah yang mendasarkan karakteristik potensi dan kesesuaian dengan RTRW melalui peningkatan kerjasama pembangunan kawasan strategis; peningkatan fungsi perkotaan; percepatan pembangunan perdesaan; dan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah, terutama prime mover Wonosobo. 9. Pembangunan dan penerapan penatagunaan pertanahan mendasarkan pada RTRW dan peningkatan cakupan pelayanan administrasi pertanahan. 10. Pengembangan pembangunan penataan ruang melalui peningkatan efektivitas dan peran RTRW Kabupaten Wonosobo dan Rencana Detail Tata Ruang turunannya sebagai matra ruang pembangunan Daerah, peningkatan dan optimalisasi pemanfaatan ruang, dan pembangunan kelembagaan dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang. 66

11. Pengembangan sistem pembangunan berdimensi wilayah dalam upaya menyeimbangkan dinamika dan hasil-hasil pembangunan f. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender. 1. Penciptaan iklim yang kondusif untuk menarik investasi dan penciptaan akses pasar yang mendukung tumbuhnya sektor riil dalam rangka memperluas lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. 2. Penyediaan pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pelayanan penduduk usia lanjut melalui fasilitasi Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat. 3. Pengembangan pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) dalam rangka pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila. 4. Penyediaan fasilitasi penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Kekerasaan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta perlindungan anak. 5. Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan Daerah, serta peningkatan kesadaran masyarakat dan aparat penegak hukum dalam rangka meningkatkan kepastian hukum. 6. Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparat untuk memahami prinsip prinsip dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM. 7. Pengembangan kondisi yang aman dan tertib dalam bermasyarakat dan bernegara, melalui pengembangan pola hidup kebersamaan dan kerukunan antar warga, yang digerakkan oleh tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun informal di seluruh wilayah Daerah. 8. Pengembangan kondisi untuk menjaga dan memelihara persatuan, kesatuan, dan kerukunan serta kohesifitas masyarakat. 9. Pengembangan komitmen dan pelaksanaan penegakan hukum secara integratif diantara aparat yang terkait dalam upaya peningkatan kepastian dan keadilan hukum. 67

2. RPJMD II ( Tahun 2010 s/d Tahun 2014) Pada RPJMD II, merupakan tahap dinamisasi kegiatan pembangunan disemua bidang, dengan demikian pembangunan Daerah diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kualitas output yang berupa pelayanan publik dan produksi Daerah. Untuk itu aparatur pemerintahan dan serta sistem prosedur serta sarana prasarana penunjang yang dibutuhkan dalam dinamisasi pembangunan Daerah harus sudah tertata dengan baik. Sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Wonosobo, Tahun 2005 s.d. 2025 maka prioritas pembangunan pada RPJMD II adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. 1. Peningkatan penyebaran jangkauan dan kualitas pendidikan yang berfokus pada pendidikan menengah dan peningkatan keterkaitan kurikulum pendidikan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi serta kualifikasi kebutuhan tenaga kerja yang didukung dengan sarana/prasarana yang sesuai dengan standar nasional. 2. Peningkatan pelayanan perpustakaan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan bahan pustaka, penyebaran informasi, ilmu pengetahuan, menampung dan menyebarluaskan karya tulis kepada masyarakat sampai ke perdesaan. 3. Peningkatan mutu pendidikan nonformal keagamaan dan lembaga nonformal keterampilan kejuruan dalam rangka peningkatan keterampilan, kreativitas, dan kewirausahaan, untuk pembukaan lapangan kerja mandiri, khususnya para pemuda, yang dimotori oleh keluarga, tokoh masyarakat dan lingkungan masyarakat secara menyeluruh berdasar nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal dalam upaya membentuk budi pekerti yang luhur dan masyarakat yang bermartabat 4. Pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui peningkatan program KB mandiri dan pemberian alat kontrasepsi bagi penduduk kurang mampu dan optimalisasi program transmigrasi. 5. Peningkatan pemerataan, jangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan perseorangan/rujukan, yang didukung 68

pengembangan kompetensi tenaga medis menuju terwujudnya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). 6. Peningkatan dan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek dalam rangka mendorong perkembangan teknologi tepat guna dan pengembangannya menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Peningkatan kesadaran untuk menerapkan nilai-nilai budaya lokal dalam rangka memperkuat identitas masyarakat Wonosobo. 8. Peningkatan kesadaran untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan, moral dan etika serta budaya lokal untuk mewujudkan ketahanan dalam dinamika pergaulan antar daerah, nasional, regional, dan internasional. 9. Peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama/kepercayaan dengan tetap menjaga dan memelihara kerukunan, hubungan dan penghormatan antar umat beragama/kepercayaan. b. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 1. Pengembangan skema-skema investasi masyarakat melalui penguatan gerakan menabung bagi semua lapisan masyarakat, disertai pembentukan opini publik pentingnya menabung. 2. Pengembangan dan penerapan pendidikan kewirausahaan bagi semua warga masyarakat yang berminat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun bekerjasama dengan dunia usaha swasta, dalam upaya menggerakkan perekonomian dan menggali potensi ekonomi Daerah serta memperluas lapangan kerja dan usaha. 3. Pengembangan peran UMKM yang berorientasi perluasan pangsa pasar ke daerah lain bahkan ekspor melalui penguatan institusi UMKM dan pengembangan sarana prasarana dalam mendorong penguatan daya saing. 4. Peningkatan pemberian fasilitas permodalan yang mencukupi dengan persyaratan yang dapat dipenuhi, dalam rangka penguatan 69

kemampuan kelompok usaha khususnya, melalui berbagai pola pembinaan. 5. Pengembangan struktur perekonomian Daerah yang berbasis potensi dan produk unggulan melalui sinergi sektor hulu dan hilir. 6. Pengembangan produktifitas sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan dengan model pengembangan agropolitan yang meliputi agro industri dan agro bisnis bahkan agro wisata guna memenuhi dan mempertahankan pemenuhan kebutuhan pangan Daerah dan pangsa pasar. 7. Pengembangan diversifikasi produk, peningkatan kinerja kelembagaan dan sarana-prasarana pendukung sektor perindustrian, perdagangan, dan pariwisata. c. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. 1. Peningkatan kualitas akan profesionalisme budaya kerja yang beretika, bersih dan berwibawa melalui peningkatan kualitas aparatur birokrasi menuju terciptanya dan terlaksananya Good Governance. 2. Peningkatan kompetensi aparatur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar dalam rangka Peningkatan kualitas sistem pelayanan publik yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3. Peningkatan kualitas sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dengan diterapkannya nilai-nilai akuntabilitas, transparansi, dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 4. Peningkatan kualitas dan implementasi sistem perencanaan dalam rangka pemanfaatan sumber daya pembangunan secara terpadu dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan. 5. Peningkatan proses demokratisasi politik dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan kualitas kelembagaan politik serta akuntabilitas aparat dan penegak hukum. 70

6. Peningkatan kualitas masyarakat madani (civil society) yang sadar akan hak dan kewajibannya, menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menuju percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Peningkatan kerjasama dan kemitraan strategis pada sektor-sektor unggulan Daerah yang mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Daerah. d. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. 1. Peningkatan kualitas sistem Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan berbasis masyarakat dan penegakan hukum lingkungan dalam rangka pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2. Peningkatan pelaksanaan sistem insentif dan disinsentif dalam rangka pengendalian dan pelestarian lingkungan. 3. Peningkatan pengelolaan kekayaan keanekaragaman hayati dengan pelibatan masyarakat secara aktif dalam rangka melindungi sumber daya genetik. 4. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam melalui penguatan lembaga terkait dalam rangka pengembalian fungsi kawasan lindung serta rehabilitasi lahan kritis dan terlantar. 5. Pengembangan dan penerapan teknologi sederhana dalam rangka pengurangan resiko bencana. 6. Peningkatan kualitas sistem daur ulang pemanfaatan sampah lingkungan untuk pengendalian pencemaran dan pemanfaatan potensi ekonomi persampahan. e. Mewujudkan pengadaan prasarana dan sarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. 1. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas jaringan transportasi antar desa, kecamatan dan antar kabupaten dalam upaya meningkatkan aksesibilitas sosial ekonomi antar wilayah. 71

2. Peningkatan kualitas dan pemeliharaan moda transportasi yang cukup khususnya angkutan pedesaan dan antar kecamatan dalam upaya mendinamisir aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat pedesaan. 3. Peningkatan konservasi sumber daya air dan pencarian sumbersumber baru dalam rangka mencukupi kebutuhan air baku masyarakat. 4. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana sumber daya air, irigasi dan drainase guna penyediaan air bersih dan air baku masyarakat, mendukung aktivitas produksi pertanian dan sektor lainnya, memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, serta pengendalian banjir, kebersihan lingkungan dan kekeringan, dengan didukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. 5. Peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat dan industri melalui perbaikan dan perluasan jaringan distribusi serta penelitian untuk pemanfaatan sumber listrik mikro hidro yang cukup tersedia di Kabupaten Wonosobo. 6. Peningkatan Penyediaan Permukiman (perumahan) serta fasilitas sosial dan fasilitas umumnya (tempat ibadah, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan, air bersih, sanitasi, dan persampahan), terutama bagi masyarakat miskin secara efisien dan efektif. 7. Peningkatan sistem pengelolaan dan penyelenggaraan telekomunikasi melalui pengembangan kelembagaan maupun peraturan-peraturannya terkait dengan keamanan, kerahasiaan, privasi, dan integritas informasi, serta peningkatan peran penyelenggaraan telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan telematika melalui optimalisasi pembangunan dan pemanfaatan prasarana pos dan telekomunikasi serta prasarana non telekomunikasi. 8. Peningkatan keserasian pembangunan antarwilayah Daerah yang mendasarkan pada karakteristik potensi dan kesesuaian dengan RTRW melalui peningkatan kualitas kerjasama pembangunan kawasan strategis; peningkatan peran dan fungsi perkotaan; peningkatan pembangunan perdesaan, dan peningkatan cakupan dan sistem infrastruktur wilayah. 72

9. Pengembangan cakupan dan penerapan penatagunaan pertanahan yang mendasarkan pada RTRW dan peningkatan cakupan serta kualitas pelayanan administrasi pertanahan yang sesuai dengan standar pelayanan minimal serta pemanfaatan dan pengendalian pertanahan secara merata dan berkeadilan. 10. Peningkatan kualitas penataan ruang melalui peningkatan penerapan RTRW Kabupaten Wonosobo dan Rencana Detail Tata Ruang turunannya dalam pembangunan Daerah; peningkatan dan konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukungnya dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang, terutama pada kawasan lindung dan sawah lestari didukung kelembagaan serta peran serta masyarakat. 11. Peningkatan sistem pembangunan berdimensi wilayah dalam upaya menyeimbangkan dinamika dan hasil-hasil pembangunan dan mengurangi intervensi kepentingan politik jangka pendek. f. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender. 1. Pengembangan investasi dan akses pasar untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Daerah dalam rangka memperluas kesempatan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. 2. Peningkatan kualitas Penyediaan pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pelayanan penduduk usia lanjut melalui fasilitasi Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat 3. Peningkatan kualitas pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) dalam rangka pemberdayaan pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya kesetaraan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila. 4. Peningkatan kualitas fasilitasi penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta perlindungan anak. 5. Pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan dan kepastian hukum. 73

6. Pengembangan budaya masyarakat dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM. 7. Peningkatan kondisi yang aman dan tertib dalam bermasyarakat dan bernegara, melalui pengembangan pola hidup kebersamaan dan kerukunan antar warga, yang digerakkan oleh tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun informal di seluruh wilayah Daerah. 8. Peningkatan kondisi untuk menjaga dan memelihara persatuan, kesatuan, dan kerukunan serta kohesifitas masyarakat. 9. Peningkatan komitmen dan pelaksanaan penegakan hukum secara integratif diantara aparat yang terkait dalam upaya peningkatan kepastian dan keadilan hukum. 3. RPJMD III (Tahun 2015 s/d Tahun 2019) Pada RPJMD III, merupakan tahap pengembangan kegiatan pembangunan disemua bidang, dengan demikian pembangunan Daerah diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kualitas out put yang berupa pelayanan publik dan produksi Daerah. Untuk itu aparatur pemerintahan dan sistem prosedur serta sarana prasarana penunjang yang dibutuhkan dalam dinamisasi pembangunan Daerah harus sudah tertata dengan baik. Disisi lain situasi dan kondisi perlu dijaga stabilitasnya khususnya keamanan dan sosial politik. Sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Wonosobo, Tahun 2005 s.d. 2025 maka prioritas pembangunan pada RPJMD III adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. 1. Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas dengan dukungan tenaga pendidik yang mumpuni, serta peningkatan keterkaitan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kualifikasi kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan standar nasional pendidikan. 2. Peningkatan pelayanan perpustakaan berbasis pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka mencerdaskan masyarakat. 74

3. Penguatan tata nilai keagamaan dan budaya lokal dalam upaya membiasakan (habitual) berbudi pekerti luhur dan kebiasaan masyarakat yang bermartabat serta penguatan peranan pemuda dalam pembangunan, dalam upaya pembukaan lapangan kerja mandiri yang didukung dengan peningkatan keterampilan, kreativitas, seni budaya, dan olahraga, serta kewirausahaan. 4. Penguatan sistem pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui peningkatan program KB mandiri dan pemberian alat kontrasepsi bagi penduduk kurang mampu dan optimalisasi program transmigrasi menuju transmigrasi mandiri. 5. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan perseorangan/rujukan yang didukung penguatan kompetensi tenaga medis dengan dukungan keberadaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). 6. Penguatan kualitas kelembagaan penelitian dan pengembangan yang didukung kualifikasi SDM yang mampu menghasilkan penerapan iptek yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas, termasuk industri menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Penguatan aktualisasi nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam rangka peningkatan kualitas jati diri yang berbasis modal sosial yang makin berkembang. 8. Penguatan budaya masyarakat guna membentuk karakter masyarakat yang berbudaya, tangguh, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan budaya lokal yang memiliki ketahanan dalam dinamika pergaulan antar daerah, nasional, regional, dan internasional. 9. Penguatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama/kepercayaan dengan tetap menjaga dan memelihara kerukunan, hubungan dan penghormatan antar umat beragama/kepercayaan. b. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 75

1. Penguatan penerapan skema-skema investasi masyarakat melalui penguatan gerakan menabung bagi semua lapisan masyarakat, disertai pembentukan opini publik pentingnya menabung. 2. Penguatan penerapan pendidikan kewirausahaan bagi semua warga masyarakat yang berminat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun bekerjasama dengan dunia usaha swasta, dalam upaya menggerakkan perekonomian dan menggali potensi ekonomi Daerah serta memperluas lapangan kerja dan usaha. 3. Penguatan UMKM melalui pengembangan akses pasar dalam mendorong daya saing UMKM yang berorientasi perluasan pangsa pasar ke daerah lain bahkan ekspor. 4. Pengembangan model-model pemberian fasilitas, dalam rangka penguatan kemampuan kelompok usaha khususnya, melalui berbagai pola pembinaan. 5. Penguatan struktur perekonomian Daerah yang berbasis produk unggulan yang komparatif dan kompetitif dalam rangka mendorong peningkatan kualitas produk melalui pemanfaatan kemajuan iptek. 6. Penguatan kelembagaan agropolitan yang meliputi agro industri dan agro bisnis bahkan agro wisata guna memenuhi dan mempertahankan pemenuhan kebutuhan pangan Daerah dan pangsa pasar. 7. Penguatan sektor perindustrian, perdagangan, dan pariwisata guna menghasilkan produk yang mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif. c. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. 1. Penguatan kualitas akan profesionalisme budaya kerja yang beretika, bersih dan berwibawa melalui peningkatan kualitas aparatur birokrasi menuju terciptanya dan terlaksananya Good Governance. 2. Penguatan kompetensi aparatur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar dalam rangka Penguatan sistem pelayanan publik yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. 76

3. Penguatan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dengan diterapkannya nilai-nilai akuntabilitas, transparansi, dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 4. Penguatan sistem perencanaan dan optimalisasi sumber daya pembangunan yang didukung oleh kemitraan dengan masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya dalam mendukung pembangunan Daerah. 5. Penguatan sistem demokrasi, politik, dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan kesadaran politik serta penegakan hukum yang dilandasi prinsip keadilan dan HAM. 6. Penguatan institusionalisasi masyarakat madani (civil society) yang sadar akan hak dan kewajibannya, menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menuju percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Penguatan kelembagaan lokal yang berbasis jati diri Jawa Tengah dalam rangka kerjasama dan kemitraan strategis pada sektor-sektor unggulan Daerah yang mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Daerah. d. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. 1. Penguatan manajemen pengendalian Dampak Lingkungan dalam rangka pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui penguatan kelembagaan masyarakat dan pemantapan penegakan hukum lingkungan. 2. Penguatan dan diversifikasi insentif dan disinsentif dalam rangka pengendalian dan pelestarian lingkungan. 3. Pengembangan pemanfaatan potensi ekonomi sumber daya hayati dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Penguatan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya. 77

5. Peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem dalam rangka pengurangan resiko bencana. 6. Peningkatan kapasitas pemanfaatan potensi ekonomi persampahan melalui pengembangan jaringan pemanfaatanya e. Mewujudkan pengadaan prasarana dan sarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. 1. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas dan pelebaran jaringan transportasi antar desa, kecamatan dan antar kabupaten dalam upaya meningkatkan aksesibilitas sosial ekonomi antar wilayah dan penguatan daya saing wilayah dalam menarik investasi. 2. Pembukaan jaringan baru moda transportasi yang cukup khususnya angkutan pedesaan dan antar kecamatan dalam upaya mendinamisir aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat perdesaan dengan tingkat kenyamanan yang memadai. 3. Penguatan kualitas dan jangkauan konservasi sumber daya air dan pencarian sumber-sumber baru dalam rangka mencukupi kebutuhan air baku masyarakat. 4. Penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas pengelolaan prasarana dan sarana sumber daya air dan irigasi yang handal, guna mendukung aktivitas produksi yang berdaya saing, serta memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan dengan kemantapan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. 5. Pemantapan sistem pelayanan secara konsisten melalui perbaikan dan sistem operasi dan pemeliharaan jaringan sistem distribusi yang memenuhi syarat. 6. Peningkatan kualitas rumah serta prasarana dasar permukimannya bagi masyarakat, serta pengembangannya untuk menunjang perekonomian Daerah. 7. Penguatan sistem penyelenggaraan telematika yang tanggap terhadap kebutuhan pasar dan industri namun tetap menjaga keutuhan sistem yang ada melalui pemanfaatan konsep teknologi netral dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika yang mampu mendukung pengembangan industri konten dan aplikasinya sebagai penciptaan nilai tambah informasi. 78