Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Bahasan: Bearing. Bearing/Elemen Mesin III/ ybsi

DESAIN UMUR BANTALAN CARRIER IDLER BELT CONVEYOR PT. PELINDO II BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN AKHIR ANALISA KERUSAKAN & PERAWATAN MESIN Modus, Penyebab Kegagalan, dan Perawatan Bantalan Gelinding. Oleh : Kelompok II

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 7 BANTALAN (BEARING)

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRESS BEARING KERETA API

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB III BANTALAN (BEARING)

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB II DASAR TEORI Bearing. Tujuan sebuah Bearing adalah untuk menumpu suatu beban, tetapi tetap

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA KEKUATAN BANTALAN DAN PEGAS PALANG PARKIR OTOMATIS PROYEK AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah peralatan atau mesin berputar (rotary machine) sudah pasti terdapat

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

PERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG BATU TAHAN API

Presentasi Tugas Akhir

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB II TEORI UMUM. Gambar 2.1 Gambar rantai transmisi daya

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

Analisis dan Penanganan Kerusakan Bantalan Gelinding pada Transmisi Cycloidal Disc Mesin Co-Extruder

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN BUSHING METAL BRONZE PENGGANTI BEARING PADA MESIN PABRIK GULA

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TALI TAMPAR DARI BAHAN LIMBAH PLASTIK. Oleh:

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

POROS PENGGERAK RODA

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK GETARAN PADA BANTALAN BOLA MENYELARAS SENDIRI KARENA KERUSAKAN SANGKAR

Analisis Getaran Bantalan Rotor Skala Laboratorium untuk Kondisi Lingkungan Normal dan Berdebu

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

EFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR

ANALISA PENGARUH VISKOSITAS LUBRICANT PADA BEARING TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA YANG DITRANSMISIKAN

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

Menentukan Regime Pelumasan Pada Ball Bearing Dengan Menggunakan Kurva Stribeck

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

Kecepatan putaran poros / journal BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL

BAB II DASAR TEORI. penyusun utama yaitu clutch, manual transaxle (mencakup transmisi roda gigi dan

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. korosi dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

DETEKSI KERUSAKAN BANTALAN GELINDING PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal. Tipe bantalan C C 0 Fr Fa Putaran kn

RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU UNTUK PRODUKSI JERUJI SANGKAR BURUNG

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. pada sumbunya dan berputar dengan dudukan dan poros tersebut. Tanpa bearing

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.

KARAKTERISTIK BANTALAN LUNCUR MENGGUNAKAN PELUMAS SAE 90

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

OPTIMASI DESAIN PERMANENT MAGNETIC BEARING UNTUK APLIKASI TURBIN ANGIN DAYA 10 KW

POROS PENGGERAK RODA

Transkripsi:

Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin Penyusun : Mohamad Iqbal Prodi : Teknik Otomotif 1 A NIM : 0420130026

1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Bantalan adalah suatu alat pendukung pada suatu mesin yang memiliki titik tumpu tertentu, bantalan memiliki banyak jenis dan banyak ukuran, bantalan dibuat secara khusus untuk menahan suatu tumpuan, dan dapat bertahan pada kondisi tertentu. Bantalan dapat sangat berpengaruh bagi kualitas suatu mesin, bantalan dapat mempertahankan suatu komponen mesin tetap pada posisinya dan bekerja sebagaimana mestinya, tingkat kepresisian suatu bantalan dapat ditentukan dari banyak faktor, seperti bahan dasar bantalan, desain konstruksi bantalan, dan kepresisian proses pembuatan bantalan. Bantalan dengan jenis tertentu hanya dapat digunakan pada mesin dengan spesifikasi yang sama.

2.1 Definisi Dan Prinsip Kerja BAB II ISI DAN PEMBAHASAN Bantalan didesain khusus hanya pada suatu sistem tertentu, dan memiliki nilai-nilai koefisien tertentu, bantalan berfungsi untuk menumpu sutu poros yang bergerak, dengan beban kerja yang cukup berat tersebut bantalan harus dapat menahan suatu beban dan gesekan dari pergerakan poros secara bersamaan, beban bantalan dapat ditahan dengan kombinasi bahan tertentu dan konstruksi tertentu sedangkan untuk menahan gesekan bantalan harus memiliki suatu lapisan yang mampu menahan gesekan dan panas yang dihasilkan gesekan itu sendiri. 2.2 Klasifikasi Bantalan Bantalan dapat dibedakan berdasarkan arah beban, konstruksi dan mekanisme dalam menahan beban dan gesekan. Bantalan dapat dibedakan berdasarkan arah menahan beban menjadi bantalan radial, axial, dan kombinasi. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros 1. Bantalan luncur Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. 1.1 Bantalan luncur radial (Jurnal bearing) Terdapat pada hubungan antara piston dan crackshaft, pada umumnya terdapat dua bagian (belahan) untuk dihubungkan dan disatukan pada suatu celah.

1.2 Bantalan luncur axial (Thrust bearing) Bantalan yang dapat menahan beban axial dan meneruskan puatran, terdapat pada pinion gear differential, terbagi menjadi dua bagian yang dapat dipisahkan. 1.3 Bantalan kombinasi Yaitu kombinasi dari bantalan radial dan axial 2. Bantalan gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat. 2.1 Single row groove ball bearings Pada bearing ini terdapat alur bola pada kedua cincinnya, sehingga beban dapat ditahan dari arah sejajar dengan poros dan tegak lurus dengan poros.

2.2 Double row self aligning ball bearings Bearing ini memiliki keunggulan dapat mensejajarkan barisan bola pada ring dalam dengan alur bola pada ring bagian luar. 2.3 Single row angular contact ball bearings Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban radial. Bearing ini biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara pararel maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk menahan beban axial.

2.4 Double row angular contact ball bearings Bearing yang dapat menggantikan dua buah bearing yang dipasang secara sejajar, keunggulan bearing ini adalah untuk meirngkas lahan penempatan bearing pada suatu mesin. 2.5 Double row barrel roller bearings Bearing yang memiliki dua buah alur, dan dua pasang alur, kecenderungan pergerakan yang sedikit maka bearing ini baik untuk digunakan pada poros yang berkemungkinan bergetar.

2.6 Single row cylindrical bearings Bearing yang memiliki satu alur roller dan satu pasang roller, tahan terhadap perunahan bentuk karena lahan yang cukup untuk terjadi pemuaian pada inner ring, baik digunakan pada poros berkecepatan tinggi. 2.7 Roller bearings Bearing ini dapat menahan beban radial dan axial dengan baik, terlihat pada dinding dalam outer ring menirus, sehingga celah roller dengan dinding dalam outer ring dapat diperkecil. 2.8 Single direction thrust ball bearings Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban axial dalam satu arah saja. Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban axial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis ini sangat sensitif terhadap ketidaksebarisan (misalignment) poros terhadap rumahnya.

2.9 Double direction thrust ball bearings Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksila dalam satu arah saja. Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban axial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis ini sangat sensitif terhadap ketidaksebarisan (misalignment) poros terhadap rumahnya. 2.10 Ball and socket bearings Bearing jenis ini mempunyai alur dalam berbentuk bola, yang bisa membuat elemennya berdiri sendiri. Kapasitasnya sangat besar terhadap beban axial. Selain itu juga dapat menahan beban radial secara simultan dan cocok untuk kecepatan yang tinggi.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bantalan adalah komponen penting sebagai penunjang kinerja mesin, bantalan adalah komponen yang mutalak diperlukan pada suatu mesin, karena pada bantalan dapat menahan beban dan meneruskan putaran, dimana kedua hal ini menimbulkan gesekan yang besar, dan dapat menghasilkan panas yang cukup banyak sehingga dapat berpengaruh pada bantalan itu sendiri. Bantalan dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros. 1.1 Bantalan luncur Bantalan ini memungkinkan poros dapat bergerak terhadap bantalan, lapisan yang bergesekan biasanya diperkuat dengan pelumas 1.2 Bantalan gelinding Pergerakan dapat dimungkinkan dengan adanya susunan roller yang terikat dan meluncur pada suatu alur yang pemukaannya bersesuaian sehingga putaran yang diteruskan dapat terjadi dengan halus. 2. Berdasarkan arah beban terhadap poros. 2.1 Bantalan radial Arah beban yang ditumpu bantalan berada tegak lurus dengan sumbu poros. 2.2 Bantalan axial Arah beban bantalan berada sejajar dengan sumbu poros. 2.3 Bantalan gelinding khusus Bantalan yang dapat menahan beban secara sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu poros, namun karena kegunaannya yang bermacam-macam, bantalan ini memiliki kekurangan pada segi kekuatan, dan dapat menimbulakan kebisingan karena celah roller yang lebar.