BAB I PENDAHULUAN. memiliki peluang lebih dibandingkan yang tidak menguasai informasi. Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sasaran penelitian. Dalam penyusunan penelitian ini, yang menjadi objek

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya. Bank-bank yang masih beroperasi tidak mau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha kecil atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengungkapan kebenaran penelitian menggunakan metode ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting bagi perekonomian masyarakat. Dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi

BAB I PENDAHULUAN. semakin keteat seiring mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

I. PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia telah memberi peranan yang sangat berarti dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan bisnis tersebut. Sistem teknologi informasi dapat. lingkungan yang dinamis (Asty Almaida dan Sony Warsono, 2007: 2).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992, yang telah diubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/SEOJK.03/2015

EVALUASI PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak sekali lembaga keuangan yang tujuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Perusahaan di bidang perbankan dituntut untuk memiliki kinerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sendi penting dalam perekonomian nasional. Dengan kondisi perbankan yang. dalam menjaga kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERANAN BANK INDONESIA DALAM PENGAWASAN DAN PEMBINAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Oleh Eli Ratnaningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari era pasar bebas yang saat ini dirasakan adalah persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usahanya terutama dalam bidang bisnis. Sebagai alat bantu manusia, Dalam dunia pendidikan di masa kini, teknologi informasi (TI)

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Tak terkecuali di dunia perbankan. Kehadiran bank mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendasar atau kepentingan tingkat yang lebih tinggi.

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia terasa

BAB I PENDAHULUAN. berasaskan pada prinsip kehati-hatian. Berdasarkan Undang-undang Pokok

BAB I PENDAHULUAN. akhibat krisis moneter yang melanda pada pertengahan Penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. baru dan masuknya cabang-cabang bank asing di Indonesia, sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi terjadi begitu pesat di era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/2/PBI/2001 TENTANG PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL GUBERNUR BANK INDONESIA,

2015, No.74 2 d. bahwa informasi yang diungkapkan kepada masyarakat perlu memperhatikan faktor keseragaman dan kompetisi antar Bank; e. bahwa berdasar

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang berbasis teknologi. Dalam penelitian Astuti dan Suryanawa

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future,

BAB III LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. moneter, meningkatkan perekonomian masyarakat maupun dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi keuangan suatu organisasi (Nabizadeh, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada bank telah mendorong munculnya bank-bank baru dan. menimbulkan persaingan antar bank dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era informasi saat ini, informasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Siapa yang menguasai informasi, maka ia yang memiliki peluang lebih dibandingkan yang tidak menguasai informasi. Organisasi atau perusahaan sangat membutuhkan informasi yang akurat untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan dalam penerjemahan suatu informasi yang mempengaruhi kondisi suatu organisasi atau perusahaan. Era informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, mengakibatkan teknologi informasi menjadi suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap organisasi atau perusahaan. Pesatnya perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi menjadikan pemanfaatan teknologi informasi dalam sebuah perusahaan menjadi competitive weapon yang wajib dimiliki untuk memenangkan persaingan di dunia bisnis. Menurut Rahadi (2007), sistem informasi dan teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan dasar bagi perusahaan terutama dalam segala aspek aktivitas. Suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki teknologi informasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi dengan baik akan mampu menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan organisasi atau perusahaan.

2 Perkembangan teknologi informasi ini tidak bisa terlepas dari dunia bisnis termasuk pada industri perbankan, dimana penerapan suatu teknologi informasi pada dunia perbankan memiliki dampak yang luar biasa mengingat perbankan merupakan salah satu industri yang paling tinggi tingkat ketergantungannya pada aktivitas pengumpulan, pemrosesan, analisa dan penyampaian laporan (informasi) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasabah (Lindawati dan Salamah : 2012). Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan keluaran (output) informasi yang berguna, relevan, tepat waktu, dan akurat (Romney, 2006). Oleh karena itu, efektivitas penggunaan sistem informasi yang digunakan dilihat dari sejauh mana output yang dihasilkan telah memenuhi kriteria kualitatif laporan keuangan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha BPR meliputi, menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, memberikan kredit, menyediakan pembinaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain.

3 Dalam melaksanakan usaha tersebut, BPR harus dapat bersaing dengan lembaga-lembaga keuangan sejenis yang saat ini semakin ketat. Apalagi saat ini, Indonesia sedang memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 yang akan ditandai dengan tiga hal yang membutuhkan kesiapan dan daya saing tinggi. Selain bebasnya aliran barang, MEA juga ditandai dengan aliran bebas jasa dan pekerja dari 10 negara Asean. Memasuki pasar terbuka Asean, Ketua Dewan Juri Anugerah BPR 2013 mengatakan,bpr memiliki tugas yang amat berat diantaranya menjaga agar bank asing tak berombongan masuk merebut pasar Indonesia. BPR dituntut untuk meningkatkan profesionalitas dengan lebih efisien dan inovatif dalam menjalankan usahanya dan memperbaiki strategi pasarnya dengan lebih berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi (Infobanknews.com, 2013) Saat ini, beberapa Bank Umum telah memiliki program yang merambah ke pedesaaan dengan prosedur dan layanan penyaluran kredit yang hampir sama dengan BPR, sehingga dikhawatirkan kondisi ini akan mengancam kelangsungan hidup BPR. Founder Economic Review, Irlisa Rachmadiana dalam sebuah artikel online mengatakan BPR selama ini dinilai kurang mengembangkan TI karena besarnya ongkos yang diperlukan, ia lebih lanjut mengatakan bahwa BPR harus melakukan sejumlah pembenahan, yang salah satunya adalah pembenahan di bidang teknologi informasi (IT) agar bisa bersaing dengan bank-bank umum lain (Infobanknews.com, 2013).

4 Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia perbankan bertujuan yaitu sebagai pengurang kesalahan dalam pemrosesan data transaksi yang selama ini dilakukan secara manual serta untuk memberikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu yang dapat digunakan manajemen dalam membuat keputusan. Bank Perkreditan Rakyat sebagai salah satu lembaga mikro perbankan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian negara, juga tidak dapat terlepas dari pengaruh adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi. BPR merupakan bank kebanggaan UMKM yang berperan penting sebagai penjaga ekonomi bangsa. Sebagai lembaga keuangan yang bertugas menyalurkan uang masyarakat, BPR memiliki kewajiban menjaga transparansi kondisi keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/3/PBI/2013. BPR berkewajiban menyajikan laporan keuangan yang berkualitas. Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan BPR dan penyusunan laporan keuangan yang relevan, komprehensif, andal dan dapat diperbandingkan, BPR wajib menyusun dan menyajikan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang relevan bagi BPR. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/14/DKBU Tahun 2010, dengan berlakunya Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) bagi BPR, maka diperlukan petunjuk pelaksanaan yang berisi penjelasan lebih lanjut dari SAK ETAP bagi industri BPR. Pedoman Akuntansi BPR (PA BPR) merupakan petunjuk pelaksanaan bagi BPR dalam melakukan pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi akuntansi sesuai dengan SAK ETAP.

5 Dalam Peraturan BI No. 15/3/PBI/2013 dikatakan bahwa penyusunan laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan publikasi Bank Perkreditan Rakyat harus sesuai dengan SAK ETAP dan PA BPR. Tetapi, dalam kenyataannya, berdasarkan informasi yang didapat dari catatan Laporan Publikasi BPR yang diakses dari website BI ataupun OJK, seluruh Laporan Publikasi BPR dikatakan belum sepenuhnya sesuai dengan Pedoman Akuntansi BPR (PA BPR). Selain itu, dari 25 PT BPR yang ada di Kota Bandung, ada sebanyak 5 PT BPR yang Laporan Publikasinya hanya sampai Bulan Maret dan Juni 2013. Berikut data rekapitulasi Laporan Publikasi PT BPR yang ada di kota Bandung: Tabel 1. 1 Data Laporan Publikasi Triwulan PT BPR Terakhir No. Nama BPR Laporan Publikasi Data Terakhir 1 PT BPR Artha Karya Usaha September 2013 2 PT BPR Arta Mitra Kencana September 2013 3 PT BPR Metro Asia Mandiri September 2013 4 PT BPR Mutiara Artha Pratama September 2013 5 PT BPR Utama Kita Mandiri Juni 2013 6 PT BPR Artha Niaga Finatama September 2013 7 PT BPR Bina Maju Usaha September 2013 8 PT BPR Citradana Rahayu September 2013 9 PT BPR Muria Harta Nusantara September 2013

6 10 PT BPR Daya Lumbung Asia September 2013 11 PT BPR Emasnusantara Sentosa September 2013 12 PT BPR Karyajatnika Sadaya September 2013 13 PT BPR Kertamulia September 2013 14 PT BPR Kop Jawa Barat Juni 2013 15 PT BPR Lexi Pratama Mandiri Maret 2013 16 PT BPR Mangun Pundiyasa September 2013 17 PT BPR Mitra Andita September 2013 18 PT BPR Multidana Indonesia Juni 2013 19 PT BPR Nata Citraperdana September 2013 20 PT BPR Permata Dhanawira September 2013 21 PT BPR Pundi Kencana Makmur September 2013 22 PT BPR Ratna Artha Pusaka September 2013 23 PT BPR Sentral Investasi September 2013 24 PT BPR Trisurya Marga Artha September 2013 25 PT BPR Karya Guna Mandiri September 2013 Sumber : http://bi.go.id/ dan http://ojk.go.id/ Penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang telah digunakan di BPR seharusnya sudah bisa menyelesaikan permasalahan terkait keterlambatan laporan dan ketidaksesuaian laporan yang dihasilkan dengan pedoman yang berlaku. Temuan ini mengindikasikan bahwa penggunaan sistem

7 informasi akuntansi berbasis komputer pada PT BPR di Kota Bandung belum efektif. Efektivitas penggunaan teknologi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh faktor perilaku pengguna teknologi. Baridwan (1990) mengungkapkan salah satu yang dapat menentukan keberhasilan dari suatu sistem adalah perilaku manusia dalam organisasi. Pengguna sistem adalah manusia yang secara psikologis memiliki suatu perilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keperilakukan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) teknologi informasi menjadi penting sebagai faktor penentu setiap orang yang menjalankan teknologi informasi. Perilaku manusia perlu dipertimbangkan karena suatu sistem tidak mungkin dapat berjalan tanpa manusia. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan dalam penelitian Satria (2008), Lamb dan Kling (2003) bahwa salah satu faktor terpenting dalam sistem informasi adalah pengguna (user). Menurut teori model keberterimaan (Theory Acceptance Model, TAM) pemanfaatan teknologi (Actual use) ditentukan oleh sampai sejauhmana pemahaman pengguna dalam memanfaatkan teknologi yang digunakannya. Pemahaman pengguna tersebut dalam TAM dikenal sebagai Perceive Usefulness dan Perceive Ease of Use. Perceive usefulness merupakan tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu ia dapat meningkatkan kinerjanya, sedangkan perceive ease of use tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tidak diperlukan usaha apapun

8 dengan kata lain mudah dipelajari. Model TAM telah banyak diuji dalam banyak penelitian diantaranya penelitian Davis, 1989 ; Davis et. Al, 1989 ; Mathienson, 1991; Adams et. al,1992 ; Davis, 1992 ; Segar dan Grover, 1993 ; Taylor dan Todd, 1995 dan secara konsisten mampu menjelaskan jumlah yang signifikan dari antara persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan terhadap penggunaan teknologi informasi (Firmawan, 2009). Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana pengaruh faktor persepsi pengguna (user) terhadap efektivitas penggunaan aplikasi akuntansi dengan objek yang telah ditentukan, sehingga penelitian ini mengambil judul PENGARUH PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP EFEKTIVITASPENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT BPR DI KOTA BANDUNG. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran persepsi pengguna atas sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang digunakan pada BPR di kota Bandung? 2. Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada BPR di kota Bandung?

9 3. Seberapa besar pengaruh persepsi pengguna terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada BPR di kota Bandung? 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi pengguna dilihat dari dimensi perceive usefulness dan perceive ease of use terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung. 1.3.2 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengetahui gambaran persepsi pengguna atas sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang digunakan pada BPR di kota Bandung. 2. Mengetahui gambaran efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada BPR di kota Bandung. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi pengguna terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada BPR di kota Bandung.

10 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pemahaman bagi yang membacanya mengenai bagaimana hubungan antara faktor perilaku yaitu persepsi pengguna dengan efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung serta pengetahuan tentang sejauh mana faktor persepsi mempengaruhi efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung. 1.4.2 Kegunaan Praktis Kegunaan penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menjadi evaluasi kepada pihak manajemen Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung atas pemanfaatan sistem informasi akuntansi berbasis komputer di unitnya.