PEMBUATAN FILM PENDEK 14 JUNI YANG TERLUPAKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM. Naskah Publikasi

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Multimedia Animasi E-Love Menggunakan Adobe Flash Cs3

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

Produksi Iklan Audio _ Visual

MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SD KELAS VI PADA SD MINOMARTANI 1 SLEMAN. Naskah Publikasi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

ANALISIS DAN PEMBUATAN COMPANY PROFILE SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GAMBUT BERBASIS FLASH NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN IKLAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PRODUK JENIFFER COLLECTION DI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan

II. METODE PERANCANGAN

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI CARA MERAWAT GIGI YANG BAIK DI TK KARTINI KARANGGAYAM DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM PENDEK MAS PAY MENGGUNAKAN ADOBE PREMIERE PRO CS3 DAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

PEMBUATAN VIDEOGRAFI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN NGAWI NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

PERANCANGAN ANIMASI 2D MEDIA PEMBELAJARAN TATA SURYA PADA SD NEGERI KELING I KEPUNG KEDIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

Disusun oleh : Anita Iskhayati, S.Kom

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB II METODE PERANCANGAN

PEMBUATAN VIDEO PROFIL UNTUK SOSIALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN SENI RUPA MURNI DAN TERAPAN SELURUH PROVINSI INDONESIA UNTUK KELAS XII SMA N 1 KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. yang populer lewat sistem operasi Android dan Apple, aplikasi dekstop. Multimedia sendiri berada didalam lingkungan komputer dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN VIDEO KLIP TAK KAN TERDIAM SAJA DENGAN TEKNIK TIMELAPSE SKRIPSI

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

PEMBUATAN ANIMASI 2D MATERI PENGLIHATAN PADA MANUSIA SEBAGAI MEDIA BANTU GURU DALAM MENGAJAR DI SD NEGERI TIMBULHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

PEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND LANTERN. Naskah Publikasi. Diajukan oleh: Andi Ardiles Masela

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI 2D PERMAINAN TRADISIONAL STUDY KASUS MUSEUM ANAK KOLONG TANGGA YOGAYAKARTA

PERANCANGAN GAME BENAR ATAU SALAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER BERBASIS ANDROID (Studi Kasus : SMK Miftahul Huda Rawalo)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan menggunakan teknik

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

Oleh: Bambang Herlandi. Pelatihan Video Editing & Streaming

PEMBUATAN GAME HOUSE PETUALANGAN HARTA TERSEMBUNYI MENGGUNAKAN ADOBE FLASH

PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK RIWAYAT SYEKH YUSUF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

Produksi Media PR Audio-Visual

PERANCANGAN FILM FEATURE DINOYO HERITAGE ARTIKEL. Oleh : Wendy Goerid Ernanta NIM

CARA SEDERHANA MEMBUAT FILM MENGGUNAKAN WINDOWS MOVIE MAKER

PENERAPAN ANIMASI 2D PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT STOP! PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN TEKNIK BONE TOOL DAN LIPSYNC

NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Debby Arum Widyastuti

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano

PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DENGAN ANIMASI 2D MENGENAI PENTINGNYA KANDUNGAN GIZI PADA IKAN SEBAGAI KONSUMSI MASYARAKAT OLEH PT.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

ANALISIS DAN PEMBUTAN ENSIKLOPEDIA BINATANG PURBA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh I Gede Bayu Rangsang Satria Jaya

PENERAPAN TEKNIK SLOW MOTION PADA PEMBUATAN VIDEO KLIP "RATU DALAM KERAJAANKU" UNTUK LIFELY BAND NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PEMBUATAN VIDEO CLIP MEMO OF 2 YEARS PERGI DARI HIDUPKU MENGUNAKAN TEKNIK HYPERLAPSE SKRIPSI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

ADOBE MASTER COLLECTION DAN FUNGSINYA

Disusun Oleh. Nama : Yulius Sugeng Ariviyanto NIM : Pembimbing 1 : Ir. Tri Irianto Tj., MT. Pembimbing 2 : Gesang Kristianto N., S.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

PERANCANGAN ANIMASI 2 DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK INVERSE KINEMATIK UNTUK PROJECT VIDEO KLIP LAGU CINTA PUTIH - ALPONDS NASKAH PUBLIKASI

Pengenalan Multimedia. Mendeskripsikan tentang multimedia

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERIKLANAN TELEVISI LOKAL SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI PADA WAROENG SS (SPESIAL SAMBAL) DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Cara Edit Video Pada Adobe Premiere Pro CC 2015

Transkripsi:

PEMBUATAN FILM PENDEK 14 JUNI YANG TERLUPAKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM Naskah Publikasi diajukan oleh Desky Wahyu Ramadhan 08.12.3474 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

SHORT FILM MAKING 14 JUNI YANG TERLUPAKAN USING THE ALTERNATIVE MEDIA CAMCORDER PEMBUATAN FILM PENDEK 14 JUNI YANG TERLUPAKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM Desky Wahyu Ramadhan Melwin Syafrizal, S.Kom, M.Eng. Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Development of technology makes many things easier like making movies. Many film production houses and communities have used the media more advanced technology like the first movie camera using roll film is now easy enough to use with memory cards or MiniDV. Yet many people still think that the filming process must use a lot of professional cameras used by professionals such as television or PH and needs to raise a large production. Make a short film with low production costs and the use of alternative media that camcorders need a proper system design as story ideas, themes, logline, synopsis and then set up a script and give an overview on the storyboard. The system will not properly formed in the absence of proper scheduling. Taking pictures using the techniques needed to support alternative lighting can reduce expenses. Acting actor and actress is also a major concern so that it can be to facilitate the evaluation process of editing. By using the power of creativity will make the system more attractive with artistic packaging. The results of a system of making a short film by using alternative media camcorders that make the film did not prove to be difficult and expensive, all can be overcome with proper system design, the idea that creativity is endless as to make a simple reflector of the material without having to buy a reflector which has been be a boom mic or assemble your own with simple tools, but does not reduce its main function so trained to not think about the practical and the courage to try something new. Keyword: Technology, alternative media, handycam, short film, creativity. 1

1. Pendahuluan Dewasa ini dunia global mengalami kemajuan yang pesat, banyak hal menjadi lebih mudah seiring perkembangan ilmu teknologi. Seperti halnya dalam proses pembuatan film. Banyak rumah produksi dan komunitas film sudah menggunakan media teknologi yang canggih. Oleh karena itu banyak orang berfikir bahwa proses pembuatan film memerlukan dana produksi yang besar, proses pembuatan yang sulit dan harus menggunakan kamera professional yang banyak di gunakan oleh kalangan profesional seperti Televisi dan PH. Media alternatif Handycam kini sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Namun tidak banyak orang meliriknya sebagai perangkat yang layak digunakan dalam proses pembuatan film. Sehingga banyak ide kreatifitas anak-anak muda yang tidak dapat terealisasikan dengan sebuah karya. Kurangnya rasa keingintahuan mengenai proses pembuatan film yang lebih mudah, membuat banyak anak muda hanya berfikir mengenai dana produksi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis akan membuat film pendek menggunakan media alternatif Handycam. Dengan media tersebut Ide kreatifitas tidak akan terbatasi lagi dengan peralatan, proses editing yang sulit atau biaya yang besar. 2. Landasan Teori 2.1 Sejarah Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem Multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Pada 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran. 2

Citra visual dapat dimasukkan ke dalam system dari paket perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video, dan scanner optic. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset, dan compact disk. Output visual dapat ditampilkan di layar komputer dan di monitor televisi yang tersambung. Output audio dapat disediakan oleh alat output suara, speaker stereo, dan headset. Pada 1990, harga sistem multimedia yang lengkap bekisar $10.000, tapi harganya sejak itu menurun, membuat teknologi itu dalam jangkauan perusahaan kecil yang benar-benar membutuhkan. Namun, harga perangkat keras tidak mencerminkan total biaya untuk Multimedia. (Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, M. Suyanto) 2.2 Sejarah Film Pendek Dalam sejarah film dunia, istilah film pendek mulai populer sejak dekade 50-an. Alur perkembangan terbesar film pendek dimulai dari Jerman dan Perancis. Bersamaan dengan perkembangan zaman, film pendek mulai deperkenalkan di Indonesia pada era 70-an, film pendek sendiri memiliki pengertian film yang memiliki durasi waktu tidak lebih dari 30 menit. 3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Proses Pra Produksi Proses pra produksi digunakan sebelum terjadinya proses yang lain, sebagai awal mula terbentuk konsep film hingga menjadi proses pembuatan film. Ada beberapa hal yang menjadi tahapan proses pra produksi yaitu: 3.1.1 Ide Cerita Ide cerita yang diangkat mengenai impian seorang anak yang berharap dengan penuhnya map pemberian ayahnya membuat keadaan dan hubungan ayah serta ibunya membaik, sedikit ulasan ide cerita tadi menunjukkan bahwa ide cerita yang diambil adalah bertema keluarga. 3

3.1.2 Tema Penulis mengambil tema pokok yaitu perjuangan seorang anak untuk mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya. 3.1.3 Logline Logline dari pembuatan film pendek 14 Juni yang Terlupakan, menceritakan seorang anak yang berjuang untuk mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya. Ayah yang sangat pekerja keras sering lupa untuk membagi waktu dirumah dan ibu yang selalu curiga serta merasa kesepian membuat mereka selalu bertengkar. Ayah memberi sebuah map pada si anak dan ayah meminta si anak dapat memenuhi map tersebut dengan prestasi, agar suatu saat nanti si anak menjadi anak kebanggaan ayah. Namun dalam berjalannya waktu si anak yang beranjak dewasa menyadari kedua orangtuanya telah berpisah dan dia bersama prestasinya tidak dapat merubah semua keadaan tersebut. 3.1.4 Sinopsis Sinopsis adalah rangkuman sebuah cerita yang menggambarkan alur dan konflik pada sebuah novel, film atau naskah. Sinopsis dibuat agar mempermudah orang lain memahami isi dari sebuah cerita tersebut (Panggung Teater Dunia, Dra. Yudiaryani, M.A). 3.1.5 Naskah Naskah adalah susunan dialog satu tokoh dengan tokoh yang lain dengan berpusat pada satu atau beberapa konflik menggunakan alur cerita tertentu. Sedangkan dalam film pendek naskah dibuat dengan lebih detil dengan mengutamakan waktu,tempat dan adegan yang akan diambil, sehingga memudahkan dalam proses editing. 3.1.6 Alur Alur yang digunakan dalam pembuatan film ini adalah maju-mundur-maju, yang berarti menggambarkan masa lalu tokoh yang kemudian menuju masa kini bersamaan dengan konflik yang dibawa dari masa lalu yang akan menemui titik klimaks alur diakhir cerita. 4

3.1.7 Storyboard Pembuatan film 14 Juni yang Terlupakan membutuhkan peran penting storyboard karena saat pengambilan gambar cameraman dapat lebih mudah mengerti tentang bagian-bagian gambar yang harus diambil, serta sudut pengambilan gambarnya. Dalam produksi film pendek dapat lebih searah untuk mengetahui gambar yang akan diambil pada waktu produksi. 3.1.8 Analisis Biaya Manfaat Anilisis biaya digunakan agar penggunaan dana dalam proses pembuatan film tidak membengkak, adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Dalam prinsip meminimalisir pengeluaran, utamakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi agar proses pembuatan film tidak mengalami kesulitan yang berarti. Pengembangan sistem multimedia dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan) suatu sistem multimedia, menggunakan metode analisis biaya manfaat antara lain: Metode Periode Pengambilan (Payback Periode), Metode pengambilan investasi (Return On Investation=ROI), Metode Nilai Bersih (Net Present Value=NPV) dan Metode Tingkat Pengembalian (Internal Rate of Return=IRR). 3.1.9 Pencarian Crew (Assembling a Crew) Pencarian crew dilakukan sebelum proses produksi dilaksanakan. Crew sendiri memiliki peran penting dalam kelancaran pembuatan film. Penulis menentukan crew berdasarkan kemampuan seseorang tersebut dalam menguasai bidangnya masingmasing. Dalam proses pembuatan film pendek 14 Juni yang Terlupakan penulis menggunakan beberapa crew. 3.1.10 Hunting Lokasi Pencarian lokasi selalu harus dipertimbangkan dengan jarak tempuh dengan lokasi lain, waktu dan tema tempat. Jarak tempuh sangat mempengaruhi mood actor maupun aktris belum lagi antara lokasi satu dan yang lain, Penulis mencari tempat yang saling berdekatan satu dengan yang lain sehingga membuat proses pengambilan gambar lebih cepat dan mood pemain tetap terjaga. 5

3.1.11 Casting Casting adalah proses pencarian tokoh dalam naskah melalui seleksi dengan ketentuan pada kemampuan seseorang memerankan tokoh seperti naskah. 3.1.12 Memilih Busana (Costum Design) Pemilihan kostum untuk pemain harus disesuaikan dengan tema atau gambaran visual seperti dalam naskah, bukan hanya dalam segi postur tubuh namun citra yang ingin dibentuk tokoh dalam sebuah naskah juga menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan busana. Dalam pembuatan film pendek 14 Juni yang Terlupakan penulis menggunakan kostum sehari-hari karena ingin menggambarkan kehidupan yang nyata. 3.1.13 Properti Proses pembuatan film membutuhkan properti, sedangkan properti itu sendiri berarti sesuatu yang mendukung pemain agar mendapatkan hasil yang baik dalam proses penokohannya atau mendukung setting tempat sehingga terlihat lebih nyata. 3.1.14 Treatment Talent Treatment merupakan perwujudan jalan cerita film pendek 14 Juni yang Terlupakan dari sekedar bayangan menjadi sebuah tulisan atau cerita sinopsis, yang digunakan agar cerita di dalam film pendek menjadi lebih jelas maksud dan tujuannya. Sedangkan treatment talent merupakan proses pendalaman karakter sebelum memasuki proses pengambilan gambar. Ada 3 proses dalam treatment talent, yaitu reading, articulation dan acting. 3.1.15 Jadwal Penjadwalan ada beberapa jenis jadwal yang biasanya dipakai dalam sebuah proses pembuatan film, namun untuk jenis film pendek penulis menggunakan Jadwal produksi harian, karena proses pembuatan film pendek tidak memakan waktu yang lama. Dalam pembuatan film pendek 14 Juni yang Terlupakan memerlukan dua hari pengambilan gambar dengan beberapa lokasi yang telah diperhitungkan waktu dan jarak tempuh sebelumnya. 6

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Proses Produksi Film Pendek 14 Juni yang Terlupakan Pembuatan film 14 Juni yang Terlupakan menggunakan tiga tahapan sebagai proses produksi antaralain, proses pra produksi, proses produksi dan proses pasca produksi. Penulis akan memberikan penjelasan yang lebih terperinci mengenai proses prosuksi sebagai berikut: 4.1.1 Shooting Shooting adalah proses pengambilan gambar dari adegan yang diperankan oleh aktor atau aktris sesuai dengan naskah. Dalam shooting film pendek 14 Juni yang Terlupakan penulis menggunakan beberapa teknik pengambilan gambar untuk mendapatkan hasil gambar yang artistik. 4.1.2 Evaluasi Evaluasi digunakan untuk melihat masih ada tidaknya kekurangan dalam proses produksi terutama pada saat pengambilan gambar. Evaluasi dalam proses pembuatan film pendek 14 Juni yang Terlupakan membuat penulis dapat langsung melakukan perbaikan dalam pengambilan gambar sehingga mendapatkan hasil gambar adegan yang baik. 4.1.3 Retake Retake adalah proses pengambilan gambar ulang pada suatu adegan yang dinilai kurang sesuai menurut sutradara. Pembuatan film pendek 14 Juni yang Terlupakan penulis melakukan beberapa kali retake, selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal, retake juga berfungsi sebagai stok gambar apabila dalam proses editing hasil gambar kurang sesuai, penulis masih memiliki gambar yang lain. 4.1.4 List Editing List editing adalah check list yang dibuat untuk mempermudah proses editing karena penulis dapat mengetahui gambar mana saja yang akan digunakan pada saat proses editing. 7

4.2 Proses Pasca Produksi 4.2.1 Import Import adalah proses pemindahan file video dari folder directory komputer ke dalam software editing yang akan digunakan, agar proses editing bisa berjalan dengan lebih mudah dan maksimal. 4.2.2 Teknik Editing Video Teknik yang penulis gunakan dalam pengeditan film menggunakan software Adobe Premiere Pro CS3. Dalam proses pengeditan film, penulis menggunakan beberapa teknik pengeditan seperti efek slow motion, fast motion, coloring frame. 4.2.3 Teknik Editing Credit Film Adobe After Effects merupakan software yang digunakan untuk membuat animasi. Hampir sama fungsinya dengan Adobe Premiere Pro, namun software ini mempunyai fitur editing animasi yang lebih lengkap. 4.2.4 Teknik Editing Suara Adobe Soundbooth merupakan software editing audio yang terdapat pada Adobe CS3. Software ini memiliki kemampuan dalam menyeleksi frekuensi suara dan menyeleksi secara custom. 4.2.5 Rendering Rendering adalah sebuah proses akhir yang dilakukan setelah file video, suara dan efek telah disusun oleh editor. Dalam hal ini penulis menggunakan software Adobe Premiere CS3 untuk rendering. 4.2.6 Packaging Packaging adalah proses pengemasan suatu produk agar menjadi lebih menarik, namun dalam proses pembuatan film proses ini digunakan sebagai tahap akhir atau sering disebut sebagai finishing, baik pengemasan dalam segi editing maupun cover CD. Sehingga secara materi dalam CD yang berupa film atau cover CD menjadi menarik untuk dilihat. 8

4.2.7 Menggunakan Sistem Penggunaan film ini sebagai sarana hiburan, pengguna tinggal memasukkan DVD aplikasi ke dalam DVD ROM dan kemudian jalankan program Nero atau Media Player Clasic, tunggu beberapa saat secara otomatis aplikasi akan berjalan sendiri (bekerja). Apabila aplikasi tidak bekerja maka dapat dilakukan dengan cara mengklik dan kemudian drag file ke Windows Media Player Clasic. 4.2.8 Pemeliharaan Sistem 1. Segala sesuatu yang telah dibuat seseorang membutuhkan perawatan, perubahan pada sistem aplikasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada sistem serta penambahan pada objek-objek aplikasi, baik perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak dan dokumentasi. 2. Jika terdapat kesalahan pada software maka kita dapat melakukan pembetulan ulang terhadap software tersebut misalnya, dalam software player tersebut ada yang hilang maka dapat dilakukan penginstalan ulang pada software playernya. Dan apabila pada sistem file film rusak, maka dapat dilakukan pembenahan pada file master yang penulis buat. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dalam proses pembuatan film pendek 14 Juni yang Terlupakan adalah film pendek dapat dikemas menjadi sebuah film yang menarik dan layak disajikan sebagai tontonan baik secara hiburan ataupun edukatif. Penulis menggunakan tiga langkah proses pembuatan film pendek yaitu proses pra produksi, proses produksi dan proses pasca produksi. Daftar Pustaka Aries. 2010, Sejarah Film Pendek http://aries55history.blogspot.com/2010/03/sejarah-film-pendek.html/, tanggal 13 November 2011. Ghoqielt O. 2010, Pengenalan Alat Produksi diakses 9

http://opiqueghoqielt.blog.com/2010/03/10/pengenalan-alat-produksi/, diakses tanggal 13 November 2011. Suyanto, M. 2005. Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Multimedia. Andi Yogyakarta Sofyan, AF. 2008. Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Digital Multimedia. Andi Yogyakarta Teguh. 2008. Istilah-istilah broadcast. Depok. http://teguhdepok.wordpress.com/2008/05/29/ Istilah-istilah-broadcast/, diakses tanggal 13 November 2011 Yudiaryani. 2002. Panggung Teater Dunia. Gondho Suli Pustaka. 10