BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2016 PERSEPSI PEMIRSA TENTANG OBJEKTIVITAS BERITA DI KOMPAS TV

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ruh dari politik itu sendiri, yakni sebuah perjuangan untuk mencapai kepentingan

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal:

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

Teknik Reportase dan Wawancara

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat kepada media massa menjadikan peranan pers semakin penting. Seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

PENDAHULUAN Latar Belakang

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah

PRESS RELEASE SEBAGAI WAHANA PENYAMPAI INFORMASI KEPADA PUBLIK DALAM AKTIVITAS KAMPANYE POLITIK. Oleh : Novy Purnama N*)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Komunikasi digunakan manusia untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan yang dibuat agar diketahui masyarakat. Misalnya ; kampanye, seminar,

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Mengutip Laswell, dalam bukunya yang berjudul Manusia Komunikasi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat, sehingga hal ini menimbulkan tingkat pengetahuan manusia semakin maju dengan pesat pula. Berkaitan dengan tingkat pengetahuan manusia tersebut maka ketergantungan manusia akan informasi dan komunikasi semakin sulit untuk dihindari. Bahkan dapat dikatakan bahwa manusia harus membutuhkan informasi tersebut dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup dan pengetahuannya terutama dari media massa baik media cetak maupun media elektronik. Menurut McLuhan (Nimmo, 1989, hlm. 170) mengatakan bahwa, Setiap media komunikasi mempunyai gramatika. Gramatika adalah aturan kerja yang erat hubungannya dengan gabungan indera yang berkaitan dengan penggunaan media oleh seseorang. Dari pendapat diatas bisa kita tarik bahwa semua proses yang ditangkap oleh indera kita merupakan bagian dalam pencernaan pengetahuan yang terjadi di pikiran kita yaitu proses melihat, mengamati, membayangkan, menduga, menilai, mempertimbangkan, memperkirakan dan mengingat. Media mempunyai peran yang sangat dominan dalam pembentukan dan peningkatan pengetahuan seseorang. Media memberikan informasi dan pengetahuan yang pada akhirnya dapat membentuk pandangan terhadap sesuatu.

Media massa juga dapat membentuk opini publik pada kalangan masyarakat luas hal ini senada dengan pendapat Tamburaka (2012, hlm. 100) yang menyatkan bahwa: Pembentukan opini publik tidak berlangsung begitu saja melainkan berperantara, tidak ada opini yang dibentuk melalui komunikasi face to face, tetapi ada media yang menjadi perantara untuk membentuk opini publik. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh media massa. Mengapa? Karena media massa memiliki sejumlah kemampuan dan keterampilan yang dapat dilakukan dan memungkinkan hal itu terjadi. Dari pendapat diatas dapat ditarik bahwa media massa memilki kemampuan yang sangat bepengaruh pada pandangan seseorang dan bahkan dapat menumbuhkan pendapat umum atau masyarakat terhadap suatu peristiwa yang terjadi, yang sebelumnya telah diberitakan oleh media massa tersebut. Menurut McLuhan (Arifin, 2011, hlm. 158) menyebutkan bahwa media adalah perluasan alat indera manusia. Pandangan McLuhan dikenal sebagai teori perpanjangan alat indera (sense extension theory). Media masa menyampaikan peristiwa-peristiwa yang beragam tentang kehidupan sosial, budaya dan politik. Media massa juga dapat menjadi alat bantu untuk mengetahui berbagai peristiwa sosial dan politik yang aktual yang sedang terjadi di seluruh dunia. Di sinilah dampak komunikasi massa melalui media massa yang terpenting, kemampuan media massa tersebut untuk menstruktur dunia untuk kehidupan kita. Media massa mempengaruhi pandangan masyarakat umum tentang apa yang dianggap penting. Dengan memilih peristiwa yang disajikan media massa tersebut dalam hal ini yaitu berita, berita tertentu dan mengabaikan berita yang lain, dengan melihat satu persoalan dan

mengabaikan yang lain, media membentuk pesan atau gambaran dunia kita seperti yang disajikan dalam media massa. Media massa selain terbukti sanggup membentuk pandangan orang tentang lingkungan dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik dengan informasi yang diberitakannya, kita juga dapat melihat bahwa media massa berperan juga dalam menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang baik. Hal ini sejalan degan pendapat Tamburaka (2012, hlm. 160) meyatakan bahwa sudah selayaknya dan sepatutnya media massa berporos pada masyarakat memberikan informasi bukan hanya aktual dan faktual, tetapi memiliki nilai tanggung jawab sosial. Dari pendapat diatas bisa kita lihat bahwa media massa memiliki tanggung jawab sosial pada masyarakat. Dimana media massa melakukan pemilihan terhadap berita yang akan diterbitkan, sehingga dampak yang akan ditimbulkan mempengaruhi perubahan pengetahuan tertentu dari berita yang telah di konsumsi masyarakat, termasuk mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa adalah bagian yang akan banyak terkena dampak dari pemberitaan-pemberitaan di media massa baik media cetak maupun media elektronik. Mahasiswa sangatlah membutuhkan banyak informasi mengenai peristiwa-peristiwa baru di kehidupan dan lingkungan sosial, budaya dan bahkan politik. Mahasiswa membutuhkan hal tersebut dalam rangka meningkatkan pengetahuannya. Politik dapat dikatakan sebagai bagian dari media dan politik tidak dapat dipisahkan dengan media, karena media seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa salah satu keunggulan dari media massa yakni untuk membentuk pendapat dan pandangan umum mengenai berbagai peristiwa yang terjadi, bahkan peristiwa politik yang hangat untuk dibicarakan. Ketika pendapat dan pandangan umum tersebut bisa diatur seperti yang

diinginkan media massa dalam pemberitaannya, maka disitulah hal yang menjadi acuan keberhasilan suatu media menyampaikan pesan politiknya atau informasi politiknya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Anwar Arifin (2011, hlm. 159): Penggunaan media massa dalam komunikasi politik, sangat sesuai dengan upaya membentuk citra diri para politikus dan citra para partai politik untuk memperoleh dukungan pendapat umum. Komunikasi politik dengan menggunakan media massa, dinamakan komunikasi massa, dengan ciri-ciri dasar, yaitu bersifat umum, terbuka, dan aktual. Antara kehidupan politik dengan media terjalin hubungan yang saling membutuhkan dan mempengaruhi bahkan dapat menguntungkan. Media massa mampu membentuk pendapat umum dan mampu mempengaruhi pendapat masyarakat terhadap peristiwa atau isu-isu politik yang sedang terjadi atau berkembang. Media massa bergantung pada sistem pers, dan sistem pers itu juga bergantung pada sistem politik yang ada atau berlaku di suatu negara. Maka dari itu media massa dalam memberikan informasi untuk masyarakat atau dalam penyampaian pesan dalam sebuah peristiwa yang terjadi, media massa dalam hal ini surat kabar harus berada dalam lingkaran regulasi atau aturan yang berlaku dan ditetapkan oleh negara yang bersangkutan. Cara media massa dalam menampilkan peristiwa-peristiwa politik dapat mempengaruhi pandangan masyarakat umum dan para aktor politik mengenai perkembangan politik yang terjadi. Dengan hadirnya media massa dalam mengubah pandangan terhadap politik seseorang dengan cara pembentukan pendapat umum, media massa berupaya untuk membentuk pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang mengenai sebuah

peristiwa atau masalah politik dan aktor politik yang terlibat dalam pemberitaan tersebut. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa berbicara tentang media massa sudah tidak bisa dilepaskan lagi dengan hal-hal yang berkaitan dengan politik dan begitu juga sebaliknya, berbicara politik tidak bisa dilepaskan dari media yang telah membuat pemberitaan politik. Politik menjadi bagian dari masyarakat, politik adalah masyarakat itu sendiri, dengan kata lain setiap kehidupan yang dilakukan oleh masyarakat tidak dapat terlepas dari hal-hal politik, yang dalam kehidupannya terdapat kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi, terdapat aturan serta norma-norma yang berlaku dan mengikat dikehidupan sehari-hari.s. Menurut Mc Quail (Yuniati, 2002, hlm. 85): Secara umum media massa memiliki berbagai fungsi bagi khalayaknya yaitu 1) sebagai pemberi informasi; 2) pemberian komentar atau interpretasi yang membantu pemahaman makna informasi; 3) pembentukan kesepakatan; 4) korelasi bagian-bagian masyarakat dalam pemberian respon terhadap lingkungan; 5) transmisi warisan budaya; dan 6) ekspresi nilai-nilai dan simbol budaya yang diperlukan untuk melestarikan identitas dan kesinambungan masyarakat. Dalam bagian-bagian dalam penulisan ini media menyampaikan pemberitaan-pemberitaan politik kepada masyarakat umum atau khalayak. Penyampaiannya bisa dalam berbagai bentuk, diantaranya bisa melalui audio, visual atau audio-visual yang didalamnya terdapat berbagai hal yang berkaitan dengan politik dan fakta politik. Namun dalam penelitian ini yang menjadi fokus kajiannya adalah media massa cetak, yaitu Surat Kabar Pikiran Rakyat. Masyarakat mengetahui politik yang dilakukan oleh aktor-aktor politik, peristiwa politik dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan politik

dari berbagai media massa yang telah memuat pemberitaan-pemberitaan politik tersebut. Pada akhirnya masyarakat sendiri yang membentuk pandangan dari informasi yang didapat dan diterimanya dari media massa tidak terkecuali dari Surat Kabar Pikiran Rakyat. Begitu juga dengan, informasi dari peristiwa politik yang diterima dari media massa yang menyajikan berita-berita politik memberikan dampak terhadap pengetahuan politiknya. Kekuatan media massa untuk membentuk pengetahuan politik sangat berpengaruh atau signifikan terhadap kelangsungan hidup suatu negara dan masyarakat. Termasuk didalamnya adalah masyarakat intelektual atau kalangan mahasiswa. Oleh karena itu media massa seharusnya dapat menjadi sarana atau alat bantu dalam pencerahan dan transformasi nilai-nilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara nyata kehidupan yang terjadi di negara ini. Media massa seharusnya tidak memunculkan kesan yang terlalu menilai atau memihak dalam masa kampanye pemilu. Seharusnya media massa menyampaikan informasi yang sebenarnya, sesuai fakta yang didapat. Sehingga masyarakat tidak terjebak pada pilihan mereka, karena persoalan pemilu adalah persoalan masa depan bangsa dan negara. Media massa harus mampu bersikap objektif dalam pembuatan berita. Kaum muda atau masyarakat intelektual yakni mahasiswa dapat dikatakan sebagai tulang punggung suatu negara dan hal tersebut merupakan pernyataan yang sangat tepat. Generasi muda adalah bagian terpenting bagi berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat dan Negara. Kekuatan ini dibuktikan ketika mahasiswa menyatukan persepsi pada tahun 1997 tentang keotoriteran rezim Orde Baru mampu melahirkan Reformasi dalam Negara Indonesia. Maka, tepatlah kiranya jika peneliti

mencoba menyajikan kaum terpelajar yang tentunya kaum muda yakni yang masih mengecap perkuliahan disalah satu Perguruan Tinggi di Jawa Barat sebagai objek penelitian yakni Mahasiswa Ilmu Sosial Se-Kota Bandung. Mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan membaca, dan melihat karena dengan membaca, dan melihat, merupakan suatu proses untuk meningkatkan pengetahuannya. Media massa cetak adalah gudang informasi yang bisa dijadikan alat bantu mahasiswa untuk menjawab sebagian rasa keingintahuannya dalam masalah politik. Membaca dan melihat adalah salah satu upaya untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan. Dengan membaca dan melihat kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya kita tidak ketahui. Mahasiswa sekarang ini merupakan gambaran negara kita untuk masa depan. Mahasiswa memiliki peran dan tanggung jawab ideologi dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa dan sebagai pewaris perjuangan bangsa serta nantinya memiliki tangung jawab profesional yang dipersiapkan untuk menjadi ahli dalam bidang-bidang yang sesuai keahliannya agar dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Apalagi jika kita lihat pada masa kini setelah diberikannya kebebasan pers untuk memberitakan apa yang menjadi kejadian atau peristiwa sebenarnya dan apa yang benar-benar terjadi pada kenyataanya. Bebas mengemukakan berbagai hal kepada masyarakat yang tentunya masih dalam batas-batas yang sudah berlaku dan ditentukan. Informasi yang diberikan oleh media massa khususnya media massa cetak mengenai isu-isu politik mengundang perhatian banyak masyarakat. Isu-isu politik

yang ditawarkan oleh media cetak maupun media elektronik sangat beraneka ragam apalagi menjelang adanya suatu peristiwa politik. Maka dari itu kaum intelektual seperti mahasiswa memerlukan sebuah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan politiknya. Berita-berita politik dalam surat kabar bisa dikatakan sebagai alat bantu sebagai pendidikan politik. Karena pendidikan politik mampu menentukan generasi yang dapat membangun negara. Hal tersebut senada dengan pendapat Kartono (2009, hlm. 64) yang menyebutkan: Pendidikan politik adalah upaya edukatif yang intensional, disengaja dan sistematis untuk membentuk individu sadar politik, dan mampu menjadi pelaku politik yang bertanggung jawab secara etis atau moril dalam mencapai tujuan-tujuan politik. Pendidikan politik menjadi hal yang amat penting bagi mahasiswa dalam rangka penyampaian dan penanaman nilai-nilai pengetahuan politik agar menjadi warga negara yang baik. Pengetahuan politik ini sangat penting bagi mahasiswa untuk mengetahui hak-hak dan kewajibannya dalam upaya berkehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, sudah seharusnya pendidikan politik menjadi bagian dan tanggung jawab pemerintah dan khususnya untuk perguruan tinggi, bahkan media massa sekalipun. Surat kabar atau media cetak memiliki peran dalam pembentukan pandangan masyarakat. Pandangan masyarakat sangat dipengaruhi oleh informasi yang diterima atau ditangkap secara keseluruhan. Berita adalah salah satu informasi yang diberikan dan disajikan oleh surat kabar atau media cetak. Dalam hal penyajian berita, media massa harus melakukan seleksi. Karena isi berita sangat berpengaruh pada minat masyarakat untuk membaca. Selain minat untuk membaca masyarakat, seleksi terhadap berita yang akan dipublikasikan juga bertujuan agar isi berita yang

disampaikan sesuai dengan ketentuan pers dan tidak menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Dengan adanya seleksi dalam penyajian berita, maka tidak semua berita atau informasi yang ada dapat dipublikasikan kepada masyarakat. Berita yang dimuat atau dipublikasikan oleh media biasanya hanya berita yang memiliki nilai jual atau nilai ekonomis. Pada kenyataannya media massa mempunyai peran sangat besar bagi kemenangan dalam sebuah pemilihan umum. Komunikasi politik melalui media massa atau sarana tidak langsung ini memang sangat tepat dan efektif. Hal tersebut dikarenakan pesan politik yang disampaikan akan diketahui oleh orang banyak. Pandangan maupun pendapat masyarakat dapat dengan mudah dipengaruhi melalui pesan politik atau berita dalam media massa. Maka dari itu media massa harus mampu menghindari terjadinya salah tujuan dalam pemberitaan politik di media, media harus menjadi penghubung bagi pemerintah, aktor politik dan khususnya bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan politik baik masyarakat umum ataupun masyarakat intelektual yakni mahasiswa akan politik yang terjadi di negara ini. Maka dari itu, tepatlah jika mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat yang menjadi generasi yang akan datang sangat penting dan perlu mendapatkan pendidikan dan pengetahuan politik. Dari hal tersebut, kita mengetahui bahwa sangat amat penting masalah-masalah, peristiwaperistiwa dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan politik terutama dalam berita-berita politik yang selalu menjadi perhatian banyak kalangan termasuk masyarakat pada umumnya sekaligus menjadi informasi dan alat

bantu dalam mempelajari pendidikan politik mahasiswa untuk dapat meningkatkan pengetahuan politik mahasiswa itu sendiri. Dari hal berita-berita politik, kemudian surat kabar yang kemudian dipilih peneliti menjadi sarana pendidikan politik yang akan diteliti dalam upaya peningkatan Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung, karena dari berbagai fakta dan data yang disajikan, media massa surat kabar sangat besar pengaruhnya dan sangat cepat penyebaran informasinya bahkan dapat dikonsumsi setiap hari, termasuk masyarakat intelektual didalamnya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang jadi permasalahan adalah bagaimana penonjolan dan penyajian beritaberita politik di surat kabar terhadap peningkatan pengetahuan politik mahasiswa. Berita politik yang diangkat sebagai obyek penelitian adalah berita surat kabar Pikiran Rakyat. Karena Surat Kabar Pikiran Rakyat merupakan media cetak koran terbesar di jawa barat. Adapun mahasiswa yang menjadi obyek studi adalah mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung. Adapun judul dari penelitian ini yaitu Peran Berita Politik dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat tehadap Pengetahuan Politik. Judul tersebut diambil karena politik sangat berhubungan erat dengan media, karena salah satu tujuan media ialah pembentukan opini publik mengenai berbagai hal, yang salah satunya ialah hal politik. Ketika opini publik terbentuk maka disitulah tolak ukur keberhasilan atau peran media dalam mempengaruhi khalayak. Selain itu media memberikan pengetahuan berupa wawasan tentang peristiwa-peristiwa apa saja yang sedang terjadi, tidak terkecuali peristiwa politik. Hal tersebut menjadi sangat penting karena dalam kehidupan, pengetahuan berupa wawasan

akan sangat berguna dalam menyikapi kehidupan sosial disekitar kita. Pengetahuan berupa wawasan mengenai politik dari apa yang disampaikan media tentang peristiwa politik secara langsung atau tidak langsung akan menumbuhkan kesadaran politik khalayaknya. Sehingga hal ini penting dan menarik untuk diketahui, sejauh mana media berperan dalam menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran politik masyarakat dengan berita politik yang disampaikan oleh media tersebut. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan umum dalam penelitian ini adalah: Bagaimana hubungan intensitas membaca berita politik oleh yang ada pada Surat Kabar Pikiran Rakyat terhadap pengetahuan politik mahasiswa? Mengingat begitu luas dan kompleksnya rumusan masalah tersebut, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung. 2. Penelitian ini juga hanya dilakukan pada Surat Kabar Pikiran Rakyat yang cukup banyak pembacanya baik dikalangan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya serta disebabkan juga surat kabar ini memuat berita-berita politik cukup banyak. 3. Pengetahuan politik yang akan diteliti hanya menyangkut berita politik yang dimuat oleh Surat Kabar Pikiran Rakyat dari tanggal 10-21 Maret 2014.

C. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan hal utama yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan. Dengan tujuan, tindakan akan terarahkan secara fokus dan terarah, begitu pula dalam penelitian ini yang memiliki tujuan tertentu. Pada akhirnya memberikan eksplanasi atau kejelasan mengenai intensitas membaca mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung berkaitan dengan berita-berita politik di media massa khususnya media cetak dalam surat kabar Pikiran Rakyat dan peran media massa terhadap pengetahuan politik mahasiswa. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu pembelajaran dan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah sesuatu yang baru dan memperkaya bahan penelitian ruang lingkup disiplin komunikasi politik khususnya dalam bidang ilmu politik. 3. Penelitian ini dapat memberikan sumbang saran kepada media massa cetak khususnya Surat Kabar Pikiran Rakyat untuk meningkatkan perannya sebagai wahana pendidikan politik dan sosialisasi politik. E. Sistematika Penulisan 1. Judul 2. Pernyataan mengenai maksud penulisan karya ilmiah 3. Nama dan kedudukan tim pembimbing

4. Pernyataan tentang keaslian karya ilmiah 5. Kata pengantar 6. Abstrak 7. Daftar isi 8. Daftar tabel 9. Daftar gambar 10. Daftar lampiran 11. Bab. I. Pendahuluan 12. Bab. II. Kajian pustaka 13. Bab. III. Metode penelitian 14. Bab. IV. Hasil penelitian dan pembahasan 15. Bab. V. Kesimpulan dan rekomendasi 16. Bab. VI. Daftar pustaka 17. Daftar lampiran