BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif, karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan desain deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan berupa pertanyaan sebagai alat ukur (Nursalam, 2003). Pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak balita dengan perkembangan motorik kasar anak yang berdasarkan berat badan dan tinggi badan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Rancangan atau desain ini menggunakan pendekatan metode penelitian Cross Sectional yang bermaksud melakukan pengamatan atau observasi dan pemantauan terhadap objek yang diteliti tetapi objek hanya diteliti satu kali (Notoatmodjo, 2003). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam, 2003), sedangkan menurut Arikunto (2002) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1 sampai 5 tahun sebanyak 62 anak di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati pada bulan Januari 2008. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini dengan kriteria adalah anak yang berusia antara 1 sampai 6 tahun karena sesuai dengan

4 syarat uji skrining perkembangan dengan metode Denver II yaitu anak usia 1 sampai 5 tahun yang ditetapkan secara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebangai sampel (Sugiyono, 2006). Pada penelitian ini populasi yang ada sebanyak 62 anak, maka semuanya diambil sebagai responden dengan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau akan diteliti (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini, kriteria inklusi dari responden, yaitu: 1) Anak dengan umur 1 sampai 5 tahun 2) Ibu bersedia menjadi responden 3) Ibu bisa membaca dan menulis 4) Ibu sehat jasmani dan rohani 5) Ibu mengijinkan anaknya menjadi responden b. Kriteria Eksklusi Kriteria Eksklusi adalah kriteria dalam subyek penelitian tidak dapat dijadikan sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, karena sebagai sebab (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini, kriteria eksklusi dari responden, yaitu: 1) Anak yang menderita penyakit kronis saat penelitian 2) Anak tidak mau dites 3) Anak rewel

5 4) Anak cacat mental 5) Anak cacat fisik 6) Anak mengalami kebutaan C. Definisi Operasional Variabel Independen (Pengaruh) : Berat badan dan Tinggi badan Variabel Dependen (Terpengaruh) : Perkembangan Motorik Kasar Variabel Definisi Operasional Berat badan Berat badan adalah suatu indeks pengukuran yang menggunakan antropometri yang digunakan untuk mengetahui keadaan gizi anak balita. Agar memperoleh hasil yang tepat diperlukan suatu patokan sebagai pedoman. Tinggi badan Tinggi badan adalah suatu indeks pengukuran yang menggunakan antropometri yang digunakan untuk mengetahui keadaan gizi anak balita. Agar memperoleh hasil yang tepat diperlukan suatu patokan sebagai pedoman. Perkembangan Suatu tugas Motorik Kasar perkembangan dalam hal kemampuan yang menggunakan otototot besar dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan yang harus dicapai anak Cara Ukur Parameter Hasil Ukur Skala Diukur dengan antropometri yang menggunakan timbangan. Diukur dengan antropometri yang menggunakan meteran. Diukur dengan: - Observasi - Kuesioner A Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar normal berat badan. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar normal tinggi badan. Lembar observasi dari Denver II dengan penilaian: Normal: bila >1keberhasilan dalam melakukan instruksi dari Hasil pengukuran antropometri sesuai hasil pengukuran berat badan (kg), diperoleh nilai: Tertinggi : 21 Terendah : 8 Hasil pengukuran antropometri sesuai hasil pengukuran tinggi badan (cm), diperoleh nilai: Tertinggi : 104 Terendah : 64 Dari total 19 pertanyaan dengan skor tertinggi 38 dan terendah 19 skor, untuk menjelaskan deskriptif maka data dikategorikan sebagai berikut: Interval Interval Interval

6 sesuai umur anak berdasarkan hasil uji skrining perkembangan dengan metode Denver II. peneliti. Abnormal: bila <1 keberhasilan dalam melakukan instruksi dari peneliti Normal: 20 38 Abnormal: 3-19 D. Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner A Kuesioner A berisi antara lain data pribadi yang terdiri atas: kode balita, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur anak balita, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, status gizi dengan pedoman pengukuran antropometri. b. Kuesioner B Kuesioner B untuk mengukur perkembangan motorik kasar anak balita yang terdiri dari 19 item pertanyaan dengan jawaban sesuai diberi dengan kode (2), tidak sesuai diberi dengan kode (1). 2. Metode Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan lembar observasi sebagai alat peneliti selesai disusun yang berisi pertanyaan data responden dan lembar observasi yang merupakan tes Denver II.

7 3. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai tentang perkembangan motorik kasar anak balita. Adapun langkah - langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Peneliti mendatangi rumah keluarga yang mempunyai anak usia 1 sampai 5 tahun sesuai dengan catatan alamat yang ada di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. b. Peneliti memberikan penjelasan singkat tentang tujuan penelitian. Bila responden setuju berpatisipasi dalam kegiatan penelitian selanjutnya diberikan lembar persetujuan penelitian (informed consent) untuk ditanda tangani. c. Peneliti membagikan kuesioner kepada ibu yang ada di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. d. Peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuesioner. e. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap selanjutnya diserahkan kepada peneliti. f. Lembar Denver II yang digunakan untuk melakukan penilaian perkembangan anak balita yang dilakukan oleh peneliti.

8 E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Cara Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing Editing dilakukan untuk peneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi oleh responden, peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data-data yang ada. b. Coding Coding yaitu pengklasifikasian dan pemberian kode pada data. Hasil jawaban dari setiap pertanyaan sesuai petunjuk coding yaitu pada lembar kuesioner A berupa tentang data responden, lembar kuesioner B berupa lembar pertanyaan tentang perkembangan motorik kasar anak balita, bila sesuai diberi dengan kode (2) apabila bisa melakukan tugas perkembangan dengan kegagalan satu kali, tidak sesuai diberi dengan kode (1) apabila bisa melakukan tugas perkembangan dengan kegagalan lebih dari satu kali dengan pedoman observasi dan wawancara kepada responden. c. Entry Entry adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan menggunakan sistem atau progam SPSS for windows versi 13.0.

9 d. Tabulating Tabulating merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. e. Cleaning (Pembersihan Data) Cleaning adalah membuang data yang sudah tidak terpakai lagi (Sugiyono, 2006). 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel penelitian untuk memberikan gambaran umum terhadap data hasil penelitian. Penggambaran dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi masing - masing variabel yaitu karakteristik anak balita, berat badan, tinggi badan, dan perkembangan motorik kasar, dimana data berupa numerik maka digunakan nilai maksimum dan minimum. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan independen. Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh dari semua variabel yang meliputi berat badan, tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita, maka peneliti mengunakan uji kenormalan data dengan mengunakan uji Kolmogorov Smirnov, jika data berdistribusi normal (p value < α)

10 mengunakan korelasi Pearson dan jika data berdistribusi tidak normal (p value > α) mengunakan uji korelasi Spearman Rho. Pengujian menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 13,0. Dari uji statistik tersebut didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α (0,01), sehingga Ho ditolak, maka dinyatakan ada hubungan berat badan dengan perkembangan motorik kasar ana balita, serta didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α (0,01), sehingga Ho ditolak, maka dinyatakan ada hubungan tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita. Hal ini menunjukkan semua data memiliki distribusi normal sehingga data tersebut dianalisa dengan menggunakan uji pearson atau product momet. F. Etika Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghargai responden, dimana setiap manusia mempunyai kegiatan penelitian apapun. Penelitian ini dilakukan dengan langkah pemberian penjelasan yang diikuti dengan memberikan inform consent sebelum melakukan penelitian, anonimity (tanpa nama) pada saat melakukan penelitian atau pengumpulan data, dan confidentiality (kerahasiaan). Menurut Alimul (2003) dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi sebagai berikut:

11 1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada responden, terlebih dahulu, peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan panelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, jika responden diteliti maka diberikan lembar persetujuan menjadi responden yang harus ditanda tangani, tetapi jika pasien menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap akan menghormati hak-haknya. 2. Tanpa nama (Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan informasi dan responden peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpul data, tetapi dengan memberikan kode pada masing-masing lembar yang dilakukan pada peneliti. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti, bahwa informasi tersebut hanya akan oleh peneliti dan pembimbing atas persetujuan responden (Nursalam& Pariani, 2001). G. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian terlampir

12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil. 1. Karakteristik Responden a. Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Pendidikan Jumlah Persentase (%) SD 3 4,8 SMP 38 61,3 SMU 17 27,4 D3 4 6,5 Jumlah 62 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 tingkat pendidikan, sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan SMP sebesar 61,3 %, (38 orang) sedangkan 27,4 % (17 orang) berpendidikan SMU, 6,5 % (4 orang) berpendidikan DIII, dan 4,8 % (3 orang) adalah SD. b. Pekerjaan Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Pekerjaan Ibu Jumlah Persentase (%) Ibu Rumah Tangga 44 71,0 Pedagang 3 4,8 Wiraswasta 6 9,7 PNS 9 14,5 Jumlah 62 100,0 Dari segi pekerjaan 71 % (44 orang) sebagai ibu rumah tangga, 14,5 % (9 orang) PNS, 9,7 % (6 orang) sebagai wiraswasta, dan 4,8 % (3 orang) merupakan pedagang, tampak pada tabel 4.2.

13 c. Jenis Kelamin Anak Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Perempuan 26 41,9 Laki - Laki 36 58,1 Jumlah 62 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 memperlihatkan tentang distribusi responden berdasarkan jenis kelamin. Dari 62 responden, 58, 1 % (36 anak) berjenis kelamin laki-laki sedangkan sisanya 41, 9 % (26 anak) adalah perempuan. d. Umur Anak Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Umur Anak Jumlah Persentase (%) Batita 34 54,8 Balita 28 45,2 Jumlah 62 100,0 Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan tentang distribusi responden berdasarkan umur anak. Dari 62 responden, 54, 8 % (34 anak) adalah Batita sedangkan sisanya 45, 2 % (28 anak) adalah Balita 2. Analisis Univariat a. Berat Badan Anak Balita Tabel 4.5 Distribusi Berat Badan Anak Balita di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008.

14 Berat Badan Anak Balita Jumlah Persentase (%) Baik 60 96,8 Kurang 2 3,2 Jumlah 62 100,0 Dari tabel 4.5 diketahui bahwa berat badan anak balita sebagian besar masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 96,8 % (60 anak), dan kategori kurang sebesar 3,2 % (2 anak). b. Tinggi Badan Anak Balita Tabel 4.6 Distribusi Tinggi Badan Anak Balita di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Tinggi Badan Jumlah Persentase (%) Baik 49 79,0 Kurang 13 21,0 Jumlah 62 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar tinggi badan anak balita adalah baik sebesar 79 % (49 anak), dan sisanya kurang sebanyak 21 % balita (13 anak). c. Perkembangan Motorik Kasar Tabel 4.7 Distribusi Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Perkembangan Motorik Kasar Jumlah Persentase (%) Normal 61 98,4 Abnormal 1 1,6 Jumlah 62 100,0 Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa sebagian besar perkembangan motorik kasar anak balita adalah normal yaitu sebesar 98,4 % (61 anak) dan sisanya perkembangan motorik kasar abnormal sebesar 1,6 % (2 anak).

15 3. Analisis Bivariat a. Hubungan Berat Badan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita. Gambar 4.8 Scatter Plot Hubungan Berat Badan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita 20 Perkembangan Motorik Kasar Anak 10 0 8 10 12 14 16 18 20 22 Berat Badan Anak (Kg) p value = 0.000 r hitung = 0.665 Berdasarkan hasil uji statistik dengan korelasi Product Moment (Person) tentang hubungan berat badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α dan r = 0,665, maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan (bermakna) antara hubungan berat badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita.

16 b. Hubungan Tinggi Badan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita. Gambar 4.8 Scatter Plot Hubungan Tinggi Badan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita 20 Perkembangan Motorik Kasar Anak 10 0 50 60 70 80 90 100 110 Tinggi Badan Anak (Cm) p value = 0.000 r hitung = 0.739 Berdasarkan hasil uji statistik dengan korelasi Product Moment (Person) tentang hubungan tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α dan r = 0,739, maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan (bermakna) antara hubungan tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita.