BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kognitif, afektif, dan psikomotorik (Rusman, 2013: 123). Lebih lanjut Rusman mengungkapkan

dokumen-dokumen yang mirip
1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?

Bagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.

KESEHATAN MATA DAN TELINGA

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

Sistem Saraf Tepi (perifer)

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

Alat Optik dalam Kehidupan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.3

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

ALAT - ALAT OPTIK MATA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

INDERA PENGLIHATAN (MATA)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Pemahaman Siswa pada Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

Kondisi Mata By I Nengah Surata

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

fisika CAHAYA DAN OPTIK

BAB II KAJIAN TEORI Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

Skor Evaluasi pada Observasi Awal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

ENTROPION PADA KUCING

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA DAN HASIL BELAJAR. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tebak Kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI HASIL BELAJAR Pengertian Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ALAT OPTIK ALAT OPTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. lainnya merasa berada dalam satu tempat dengan tujuan-tujuan yang secara bersama-sama

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

10/6/2011 INDERA MATA. Paryono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diri pada suatu proses. Menurut Poerwadarminta ( ) peran adalah sesuatu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER KOMUNIKATIF DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu wadah yang berperan sebagai penyampaian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

ILMU PENGETAHUAN ALAM 4

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

commit to user BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan

BAB I PENDAHULUAN. SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan. sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB II ANALISIS KONSEPSI SISWA PADA KONSEP MATA DAN CACAT MATA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II di SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort

BAGIAN-BAGIAN MATA DAN SISTEM VISUAL KELENJAR LACRIMAL, AIR MATA, SISTEM PENGERINGAN LACRIMAL DENGAN PEMBULUH NASOLACRIMAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar siswa Materi Alat Indera Manusia (Mata) 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Materi Alat Indera Manusia (Mata) Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Rusman, 2013: 123). Lebih lanjut Rusman mengungkapkan bahwa belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan. Hamalik (dalam Rusman, 2013: 123) juga mengemukakan bahwa hasil belajar itu dapat dilihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya menurut Purwanto (2013: 44) bahwa hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar pengertian hasil menurutnya (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakuknnya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya infut secara fungsional. Sedangkan hasil adalah infut akibat perubahan oleh proses. Dalam hal ini Winkel (dalam Purwanto (2013: 45) menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar 7 materi alat indera manusia (mata) adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar materi alat indera manusia (mata) yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu rancangan pembelajaran (RPP). 7 2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Materi Alat Indera Manusia (Mata) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi (dalam Rusman, 2013: 124) meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:

a. Faktor Internal 1) Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran. 2) Faktor Psikolgis Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikolgis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa. b. Faktor Eksternal 1) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini m eliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban, dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruangan yang memiliki ventilasi udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega. 2) Faktor instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapakan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru. 2.2 Hakikat Media Powerpoint Materi Alat Indera Manusia (Mata) 2.2.1 Pengertian Media Powerpoint Menurut Djamarah dan Zain (2010: 120) bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Sedangkan Ibrahim dan Syaodih (2010: 112) mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu dalam mengajar adalah merupakan salah satu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. untuk itu siswa dapat termotivasi untuk lebih giat belajar. Adapun kaitannya dengan penelitian ini dalam pembelajaran materi alat indera (mata) dengan menggunakan media powerpoint. Menurut Pramayanti (2011: 2) bahwa powerpoint merupakan salah satu program berbasis multimedia yang dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Menurut beliau hal-hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai media presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Selanjutnya pengertian tentang media powerpoint dikemukakan oleh Riyana (Imron Sayuti, 2012: 10) bahwa owerpoint adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Berdasarkan teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media powerpoint adalah adalah perangkat lunak yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan dan penggunaan relative murah. 2.2.2 Karakteristik Media Powerpoint Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik masing-masing yang membedakan antara sebuah media dengan media yang lainnya. Karakteristik media powerpont sebagai berikut (Rusman, 2013: 147): a. Merupakan salah satu jenis media multimedia b. Menggunakan projektor dalam implementasinya c. Pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. 2.2.3 Langkah-langkah Penggunaan Media Powerpoint

Menurut Kenthut dan Rahardi (dalam Raras, 2012: 13) terdapat langkah-langkah dalam mendesain media pembelajaran powerpoint yang tepat agar materi yang dipresentasikan dapat dipahami secara maksimal oleh siswa sebagai berikut. a. Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan, b. Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, pemilihan materi ini sangat penting karena tidak semua materi dianjurkan untuk menggunakan powerpoint, c. Identifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi mana yang sesuai dengan karakteristik media presentasi. Ingat tidak semua materi tersebut cocok untuk dituangkan melalui media presentasi. d. Tulis materi yang telah dipilih dalam kalimat yang singkat, pointers dan hanya memuat poin-poin penting saja (key words). Penulisan penjelasan yang panjang lebar sangat tidak dianjurkan dalam penulisan naskah presentasi. Pada saat membuat outline ini, pikirkan juga bahan-bahan pendukung presentasi, misalnya: clip art, picture, sound, background music, video klip dan lain sebagainya. e. Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti teks (kata-kata), gambar, animasi atau audio-visual. Lengkapi outline yang sudah dibuat dengan keterangan tambahan. Berilah warna pada font. Atur tata letaknya. Berilah warna pada background. f. Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah dipahami oleh sasaran. Menyelesaikan desain, mengulas ulang desain yang telah dibuat. Jika perlu minta pendapat dan masukan dari orang lain. Lakukan perbaikan-perbaikan jika diperlukan, hingga Anda telah yakin presentasi telah seperti yang diinginkan. g. Sajikan isi materi secara urut dan sistematis agar mempermudah penyajian dan pesan mudah dipahami oleh siswa. 2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Media Powerpoint Bekti (2012: 4) mengemukakan bahwa penggunaan program microsoft office powerpoint memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut: a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar, b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang

tersaji, c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik, d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan, e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang, f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. Seperti CD, disket, flashdisck sehingga praktis untuk di bawa kemana-mana. Sanaky (dalam Raras, 2012: 12) mengemukakan kekurangan penggunaan media powerpoint sebagai berikut: a. Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki, b. Tidak semua materi dapat disajikan dengan menggunakan powerpoint, c. Membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoint sehingga mudah dicerna oleh siswa, d. Memerlukan persiapan yang matang bila menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks. 2.2.5 Peningkatan Hasil Belajar pada Materi Alat Indera Manusia (Mata) Melalui Media Powerpoint Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi alat indera manusia, guru melakukan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Raras (2012: 13) berikut; a. Menyampaikan topik yang akan dipelajari, b. Menunjukkan gambar-gambar yang ada di dalam slide media powerpoint yang terkait dengan topik guna mengawali pembahasan topik, c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. d. Siswa berupaya memahami setiap slide yang diajarkan guru, e. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, f. Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, g. Siswa melakukan kegiatan yang ada pada lembar kerja kelompok yang telah dirancang guna semakin memahami materi dari slide media powerpoint h. Selama kegiatan diskusi, guru berkeliling mengontrol dan memotivasi siswa, i. Beberapa kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompok j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, k. Guru memberikan evaluasi berupa tes tertulis. 2.3 Konsep Alat Indera Manusia (Mata) a. Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya Menurut Wahyono dan Nurachmandani (2008: 12-12) bagian luar mata, antara lain, alis mata, kelopak mata, kelenjar mata, dan bulu mata.

Gambar 1. Bagian-Bagian Luar Mata 1) Alis Mata. Alis mata terdapat di atas mata. Alis mata berguna untuk mencegah masuknya keringat ke dalam mata. Pernahkah matamu kemasukan keringat? Bagaimana rasanya? 2) Kelopak Mata. Kelopak mata berguna untuk menutup bola mata. Pernahkah kamu memperhatikan orang yang sedang tidur? Bagaimana keadaan kelopak matanya? Kelopak mata akan segera menutup jika ada cahaya yang terlalu terang atau ada benda yang akan masuk ke mata. Tanpa disadari, kita sering berkedip (menutup dan membuka kelopak mata). Gerakan tersebut termasuk gerak refleks. Fungsi kelopak mata berkedip, adalah untuk membasahi mata, menggiring kotoran keluar dari mata, dan mengistirahatkan retina dari terpaan cahaya yang terus-menerus. 3) Kelenjar Mata. Pada kelopak mata bagian atas terdapat kelenjar air mata yang selalu menghasilkan air mata. Ketika kita menangis, mata kita akan mengeluarkan air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea, melindungi mata dari kuman, dan menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat dan lembut. 4) Bulu Mata. Bulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai (kisi-kisi). Kegunaan bulu mata untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata apabila cahayanya terlalu kuat dan mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke dalam mata. Bagian dalam mata, antara lain, lapisan sclera, lapisan koroid, retina atau selaput jala, lensa mata, otot mata, dan saraf mata. 5) Lapisan Sclera. Lapisan sclera adalah lapisan terluar yang berwarna putih, kecuali bagian depan tidak berwarna atau bening. Bagian yang bening tersebut dinamakan kornea. Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. Kornea adalah bagian mata yang dapat disumbangkan dan dicangkokkan pada orang lain yang membutuhkannya. 6) Lapisan Koroid. Lapisan koroid adalah lapisan tengah yang banyak mengandung pembuluh

darah. Di bagian depan, lapisan koroid membentuk iris (selaput pelangi). Warna iris menentukan warna mata seseorang. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Di tengah iris terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina. Jika cahaya terlalu terang, maka pupil mengecil. Dan jika cahaya terlalu redup, maka pupil melebar. 7) Retina atau Selaput Jala. Pada retina terdapat bagian yang sangat peka terhadap cahaya. Bagian ini disebut bintik kuning (fovea). Selain itu terdapat pula bintik buta. Bintik buta adalah bagian yang tidak peka terhadap cahaya dan merupakan tempat keluarnya saraf mata menuju otak. 8) Lensa Mata. Pada bola mata terdapat lensa mata. Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata berfungsi meneruskan dan mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat di retina. Lensa mata memiliki kemampuan untuk berubah menjadi cembung atau pipih. Kemampuan ini disebut daya akomodasi. 9) Otot Mata. Otot mata berguna untuk menambatkan bola mata pada dinding dalam rongga mata dan menggerakkan bola mata. Otot mata berjumlah tiga pasang. Ketiga pasang otot tersebut adalah otot penggerak ke arah atas dan ke arah bawah, otot penggerak ke arah kiri dan ke arah kanan, serta otot pemutar bola mata. Otot-otot mata melekat pada tulang tengkorak, tepatnya pada rongga mata. 10) Saraf Mata. Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor ke susunan saraf pusat di otak. Denga demikian, kita dapat melihat suatu benda. 11) Cairan Bola Mata. Cairan bola mata terdapat di antara kornea dan lensa mata dan di antara lensa dan retina. Cairan ini berwarna keputih-putihan dan berbentuk seperti agar-agar. Cairan bola mata berfungsi memberi bentuk pada mata. b. Cara Kerja Mata Bagaimanakah cara kerja mata? Mata bekerja saat menerima cahaya. Tanpa cahaya, mata tidak dapat berfungsi dengan baik. Pantulan cahaya dari suatu benda masuk melalui pupil kemudian diteruskan ke dalam lensa mata. Oleh lensa mata, cahaya diarahkan sehingga bayangan benda jatuh

pada retina. Ujung-ujung saraf di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Selanjutnya, otak mengolah bayangan tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut. Kita wajib bersyukur kepada Tuhan karena dikaruniai mata. Dengan mata kita dapat menikmati pemandangan di sekitar. c. Kelainan pada Mata Menurut Wahyono dan Nurachmandani (2008: 14) Kelainan pada mata yang sering muncul, antara lain, rabun jauh, rabun dekat, rabun tua, rabun senja, dan buta warna. 1) Rabun Jauh (Miopi). Orang yang menderita rabun jauh tidak dapat melihat suatu benda dengan jelas apabila jaraknya jauh. Penyebabnya adalah lensa mata terlalu pipih. Pada mata orang yang menderita rabun jauh, bayangan benda jatuh di depan retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata yang berlensa cekung (lensa negatif). 2) Rabun Dekat (Hipermetropi). Penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda kecil di dekatnya. Misalnya, tidak dapat membaca huruf kecil di koran dari jarak dekat. Pada mata orang yang menderita rabun dekat, bayangan benda jatuh di belakang retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata berlensa cembung (lensa positif). 3) Rabun Tua (Presbiopi). Daya akomodasi orang yang berusia lanjut biasanya sudah lemah. Akibatnya, orang tersebut tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh maupun dekat. Penderita dapat ditolong dengan menggunakan kaca mata berlensa rangkap. Kacamata berlensa rangkap adalah kacamata yang terdiri atas lensa positif dan lensa negatif. 4) Rabun Senja (Hemerolopi). Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu senja hari. Hal tersebut disebabkan penderita kekurangan vitamin A. 5) Buta Warna. Buta warna termasuk salah satu kelainan pada mata. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu. Misalnya, warna merah, kuning, hijau, dan biru. Cacat mata ini termasuk kelainan yang bersifat menurun. d. Memelihara Kesehatan Mata Agar mata kita tetap sehat, maka kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik. Menurut Wahyono dan Nurachmandani (2008: 15) hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain: mengusahakan untuk makan makanan yang mengandung vitamin A seperti sayuran dan

buah-buahan; jangan membaca di bawah penerangan yang terlalu redup atau terlalu terang; saat membaca, jarak tulisan dengan mata diusahakan sekitar 30 cm; jangan membaca buku atau menonton televisi sambil berbaring; dan hindarkan mata dari kotoran atau debu dengan cara memakai kacamata. Mintalah nasehat orang tua agar kamu dapat menjaga kesehatan mata dengan baik. 2.4 Kajian Penelitian yang Relevan Mashudi. 2011. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi Kelompok Menggunakan Program Microsoft Powerpoint Pada Siswa Kelas VI SDN Curahnongko 02 Tahun Pelajaran 2011-2012. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar; Jurusan Ilmu Pendidikan; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Universitas Jember. Dari analisis data hasil penelitian untuk aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa klasikal dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I, aktivitas siswa mencapai 65,44% dan berada pada kategori aktif. Pada Siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi 68,87% dan berada pada kategori aktif. Dari analisis hasil belajar diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar klasikal siklus I sebesar 76,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,3%. Dari hasil analisis tersebut terlihat persentase pada setiap siklus mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tri Hartanti Setianingsih, Penggunaan Media Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan Sederhana Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Ngaren Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi awal berdasarkan hasil ulangan matematika siswa yaitu 64,7% atau 11 siswa belum tuntas belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (65) yang ditetapkan sedangkan 35,3% atau 6 siswa sudah tuntas belajar dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 60,58. Hasil post tes pada siklus I menunjukan 13 siswa atau 76,47% tuntas belajar sesuai dengan (KKM=65), sedangkan 4 siswa atau 23,53% belum tuntas belajar karena masih dibawah (KKM=65) dan nilai rata-rata mencapai 74,41. Hasil tersebut masih harus diperbaiki pada siklus II karena belum mencapai indikator keberhasilan. Dari hasil post tes siklus II menunjukan 100% atau sebanyak 17 siswa sudah memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 79,12. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan media power

point dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan pecahan sederhana pada siswa kelas III SD Negeri 2 Ngaren semester II tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan penelitian di atas maka dapat dilihat adanya perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Perbedaan yang dimaksud yaitu pada materi yang diberikan, sedangkan persamaannya adalah bahwa semua penelitian pada kajian yang relevan dan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah menggunakan media pembelajaran yang sama yaitu berupa media powerpoint. 2.5 Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah jika digunakan media powrpoint, maka hasil belajar siswa materi alat indera manusia (mata) di kelas IV SDN 2 Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango akan meningkat. 2.6 Indikator Kinerja Pembelajaran dianggap berhasil jika sebanyak 75% dari jumlah siswa yang dikenai tindakan memiliki nilai hasil belajar sesuai KKM (65) atau lebih besar dari 65 pada materi alat indera manusia (mata) dengan baik dan jika hasil pengamatan guru dan siswa mencapai 85% dari seluruh aspek yang diamati, maka pembelajaran bersifat ideal.