Laporan Perkembangan Bidang Data dan Informasi Komite Penanggulangan Kanker Nasional. dr. Evlina Suzanna, SpPA Ketua Bidang Data dan Informasi

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Pemetaan Layanan Rujukan Berbasis Web. Laksono Trisnantoro PKMK FK UGM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/528/2017 TENTANG PENUNJUKAN RUMAH SAKIT PELAKSANA LAYANAN HEPATITIS C

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

PENYIAPAN FASYANKES RUJUKAN DALAM JKN. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan KEMENTERIAN KESEHATAN R.I

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Memperkuat Perlindungan Hukum bagi Residen Senior di RS Jejaring Pendidikan 1 : Sebagai Respon Keputusan MA terhadap Kasus dr.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Menular 64,49% 60,48% 50,72% 48,46% 44,57% Tidak Menular 25,41% 33,83% 43,60% 45,42% 48,53%

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

Lampiran Surat Nomor : KP

Atribut Kepemimpinan Direktur RS Pendidikan dan Rujukan Nasional

yayasan anyo indonesia the indonesian anyo foundation

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik

Mencari RS Rujukan Nasional dalam era JKN. Pemetaan Motivasi Direksi dan Spesialis 6 Juni 2014

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/217/2017 TENTANG TIM PENYELENGGARA BIDANG KESEHATAN ASIAN GAMES XVIII TAHUN 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

RUMAH SAKIT Untuk Masyarakat Indonesia

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya mutu pelayanan dengan berbagai kosekuensinya. Hal ini juga yang harus dihadapi

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BENGKULU TENTANG SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DI PROVINSI BANTEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Work di Propinsi DIY. Bondan Agus Suryanto

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:

BAB II SEJARAH BERDIRI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Kebutuhan akan RS pendidikan dikemukakan oleh para dosen Fakultas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO

Review Hasil Workshop hari 1. Devi Tandrasari FK UGM

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

E-Health. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 783/MENKES/SK/X/2006. TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Daftar Lampiran Undangan Sosialisasi Penyelenggaraan Pertimbangan Klinis (Clinical Advisory) Nomor : TU.05.01/3/555/2016

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN T.A 2013

Pembangunan sistem pencegahan fraud/korupsi menurut Permenkes 36/2015 harus melalui 3 hal yakni:

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

DAFTAR PERTANYAAN. Lampiran 1 ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG

Dr. Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. RAKERKESNAS 2016 Gelombang II 4-6 April 2016

HASIL MONITORING DAN EVALUASI Performance Management and Leadership (PML) RUMAH SAKIT TAHUN 2013

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

A. KOMITE MEDIK Susunan Komite Medik terdiri diri dari : a. Ketua, b. Wakil Ketua, c. Sekretaris d. Anggota

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non. akupunktur, dan bekam. Definisi CAM (Complementary and Alternative

P E N G U M U M A N NOMOR : KP A.1225

Lembar&Fakta! Panel&&Diskusi!!Ke!7!!! Harapan,((Kenyataan((dan((Solusi((JKN:((Peran&Manajemen&Rumah&Sakit&dan&BPJS&Dalam% Percepatan)Verifikasi!

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

Transkripsi:

Laporan Perkembangan Bidang Data dan Informasi Komite Penanggulangan Kanker Nasional dr. Evlina Suzanna, SpPA Ketua Bidang Data dan Informasi

14 RS RUJUKAN NASIONAL (Kepmen No. HK.02.02/Menkes/390/2014) RSUP H. Adam Malik RSUP M. Djamil RSUP M. Hoesin RSUPN Cipto Mangunkusumo RSUP Dr. Hasan Sadikin RSUP Dr. Kariadi RSUP Dr. Sardjito RSUD Dr. Soetomo RSUP Sanglah RSUD Dr. Soedarso RSUD H. A Wahab Syahranie RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo RSUP Prof.Dr. R.D. Kandou RSUD Dok II : Medan, Sumatera Utara : Padang, Sumatera Utara : Palembang, Sumatera Selatan : Jakarta Pusat, DKI Jakarta : Bandung, Jawa Barat : Semarang, Jawa Tengah : Sleman, DI Yogyakarta : Surabaya, Jawa Timur : Denpasar, Bali : Pontianak, Kalimantan Barat : Samarinda, Kalimantan Timur : Makassar, Sulawesi Selatan : Manado, Sulawesi Utara : Jayapura, Papua

DRAFT LAMPIRAN SK PEMBENTUKAN REGISTRASI KANKER NASIONAL Registrasi kanker nasional di Indonesia melakukan kegiatan Registrasi Kanker Berbasis Rumah Sakit untuk institusinya dan Registrasi Kanker Berbasis Populasi untuk wilayah kerjanya yang diwakili oleh 14 Rumah Sakit Rujukan Nasional di wilayah regional indonesia, mencakup 14% dari penduduk Indonesia. Penetapan Pusat Data Kanker Nasional bertindak sebagai pengendali mutu data beban kanker yang berkedudukan di Dharmais Pusat Kanker Nasional Indonesia. Penetapan struktur organisasi Pusat Data Kanker Nasional dan sistem jejaring dengan 14 Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional di Indonesia. Pusat Data Kanker Nasional menerima, melakukan pengendalian mutu data beban kanker dari Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional di regional dan melaporkan hasil analisis data beban kanker tersebut ke Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI agar dapat diinformasikan kepada masyarakat. Pusat Data Kanker Nasional dapat berperan aktif dalam penguatan sistem registrasi kanker di Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional. Penunjukkan petugas di Pusat Data Kanker Nasional yang bertindak sebagai petugas pengendali mutu data beban kanker nasional. Pusat Data Kanker Nasional Melaksanakan koordinasi lintas sektoral dalam pelaksanaan tugas fungsionalnya. Pusat Data Kanker Nasional menyusun Rencana Belanja Anggaran untuk kesinambungan kegiatan Registrasi Kanker Nasional.

Penetapan Dewan Komite Registrasi Kanker Nasional yang bertugas: 1. Mengkaji infrastruktur yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pengembangan registrasi kanker, baik berbasis rumah sakit maupun berbasis populasi 2. Menyiapkan dan mengkaji referensi yang relevan untuk pembentukan dan pengembangan registrasi kanker 3. Mengkaji dan memberikan bahan pertimbangan metode teknologi informasi dan rancangan analisis hasil registrasi kanker 4. Memberikan bahan pertimbangan untuk membangun jejaring kerja dan kemitraan serta kerjasama dengan berbagai pihak yang relevan untuk pengembangan registrasi kanker Indonesia 5. Mempersiapkan pelaksanaan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan populasi di wilayah kerja 14 Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional 6. Tugas Dewan Komite Nasional akan ditindaklanjuti oleh Dewan Komite di fasilitas pelayanan kesehatan secara berjenjang. 7. Dewan Komite Nasional berkoordinasi dengan Ketua Divisi Data dan Informasi Komite Penanggulangan Kanker Nasional.

Penetapan Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional di Regional yang bertugas: 1. Melaksanakan registrasi kanker sesuai tahapannya. 2. Membentuk unit kerja registrasi kanker di rumah sakit dan melaksanakan registrasi kanker berbasis rumah sakit populasi secara berkesinambungan. 3. Melakukan kegiatan manajemen data registrasi kanker berbasis rumah sakit dan populasi. 4. Melaporkan secara aktif ke Pusat Data Kanker Nasional agar dapat dilakukan pengendalian mutu. 5. Menyusun Rencana Belanja Anggaran untuk kesinambungan kegiatan Registrasi Kanker Berbasis Rumah Sakit dan Registrasi Kanker Berbasis Populasi di wilayah kerjanya. 6. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral dalam pelaksanaan tugas fungsionalnya. 7. Membentuk sistem jejaring dengan seluruh fasilitas kesehatan dalam pelaksanaan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan populasi di wilayah kerjanya. 8. Melakukan penguatan sistem registrasi kanker. Seluruh fasilitas kesehatan di 14 wilayah regional melakukan kegiatan registrasi kanker yang berkesinambungan sesuai dengan standard yang ditetapkan Divisi Data dan Informasi Komite Penanggulangan Kanker Nasional.

Alur Teknis Kerja Registrasi Kanker Berbasis Populasi

Workshop Penguatan Cancer Registry Bagi Petugas di RS Rujukan Nasional Jakarta, 22-24 Maret 2016

Tempat : Hotel Peninsula (Hari 1 dan 2) RSK Dharmais (Hari 3) Panitia : SubDit RS Pendidikan Kemkes RI Wilayah Peserta Dinas Kesehatan Propinsi RS Rujukan Regional Sumatera Utara 1 2 Sumatera Barat - 3 Sumatera Selatan 1 2 DKI Jakarta 1 8 Jawa Barat - 2 Jawa Tengah 1 2 Jawa Timur 1 3 DI Yogyakarta 1 1 Bali 1 - Kalimantan Barat - - Kalimantan Timur 1 2 Sulawesi Utara 1 2 Sulawesi Selatan - 2 Papua 1 2 TOTAL 10 31

Jadwal Acara Pembicara : 1. Ka KPKN 2. Ka Bidang bidang KPKN 3. Ka Direktorat PTM Kemkes RI 4. Ka Direktorat YanMed Kemkes RI 5. Ka Bidang Pusdatin Kemkes RI 6. Dirut RS Kanker Dharmais 7. Staf SubBag RS Kanker Dharmais Moderator : 1. Ka SubDit RS Pendidikan Kemkes RI 2. Ka KPKN Bentuk Kegiatan : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Kunjungan Lapangan

Hasil Kegiatan : Laporan Pelaksanaan Workshop (1) Beberapa hal penting yang ditekankan Narasumber 1. Komite Penanggulangan Kanker Nasional berupaya mendukung terbentuknya sistem Registrasi Kanker Nasional selain peningkatan awareness kanker, deteksi dini, pelayanan kanker yang maksimal, peningkatan pendidikan akan kanker serta upaya paliatif terhadap kanker. 2. Registrasi Kanker merupakan hal penting untuk mendapatkan data beban kanker Indonesia yang sesuai dengan standard Internasional. 3. Ketiadaan data beban kanker Indonesia menjadikan Globocan 2012 yang merupakan data ekstrapolasi dari sebagian kecil data beban kanker Jakarta dan daerah-daerah di Negara tetangga menjadi sumber / acuan kebijakan saat ini, sehingga kemungkinan besar belum dapat menyentuh masalah yang sesungguhnya di lapangan. 4. Adanya data registrasi kanker berbasis populasi di daerah akan mempermudah berbagai upaya pencegahan dan pengendalian kanker, seperti deteksi dini dan sosialisasi peningkatan awareness akan kanker lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di daerah. 5. Pengendalian kanker sebaiknya melibatkan semua unsur, termasuk melibatkan organisasi profesi. Organisasi profesi merupakan salah satu sarana yang terbaik dan kompeten dalam melatih tenaga medis dan paramedis.

Hasil Kegiatan : Laporan Pelaksanaan Workshop (2) Beberapa hal penting yang ditekankan Narasumber 6. Pusdatin siap menyediakan data beban kanker setelah diberikan masukan data dengan kualitas yang baik. Di Pusdatin telah tersedia sarana dan prasarana termasuk back up data jika terjadi data disaster. 7. Data Registrasi Kanker merupakan laporan, bukan data penelitian secara keseluruhan, tetapi data registrasi kanker dapat membantu penelitian pendahuluan dan latar belakang suatu penelitian. 8. Sesuai permintaan data WHO-IARC-IACR, pada tahun ini diupayakan pengumpulan data registrasi kanker tahun 2008 2012 sesuai kondisi yang ada di lapangan. 9. Kegiatan Registrasi Kanker merupakan kegiatan yang berkesinambungan, sehingga daerah diminta untuk mempersiapkan diri. 10. Setiap Rumah Sakit Rujukan Nasional wajib menjalankan Hospital Based Cancer Registry dan menjadi pusat kualitas data daerah regionalnya. 11. Dalam system Registrasi Kanker harus ada kantor (cancer registry) dan proses/kegiatan (cancer registration). Sehingga Rumah sakit rujukan kanker nasional harus menyediakan kantor/tempat untuk registrasi kanker.

Hasil Kegiatan : Dokumen Rencana Pembentukan/Pengembangan Registrasi Kanker di 14 Regional (1) Mengingat Negara Indonesia adalah Negara yang luas dan tersebar atas ribuan pulau, maka system Registrasi Kanker di Indonesia direncanakan dapat menghasilkan data insidens dengan kualitas tinggi (High quality* regional : coverage between 10% and 50%). Disesuaikan dengan penetapan 14 Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional, maka disusunlah strategi penetapan wilayah registrasi kanker berbasis populasi (Population Based Cancer Registry/PBCR) Diharapkan 100% kasus kanker yang didiagnosa secara klinis hingga diagnosa pasti dapat dilaporkan ke pusat kualitas data regional di seluruh rumah sakit rujukan kanker Nasional untuk selanjutnya dikirimkan ke RS Kanker Dharmais sebagai pusat pengawasan kualitas data. Data yang sudah direkapitulasi setelah diverifikasi dan divalidasi akan dikirim ke Pusdatin untuk diumumkan, termasuk ke dinkes provinsi maupun kabupaten yang terlibat.

Hasil Kegiatan : Dokumen Rencana Pembentukan/Pengembangan Registrasi Kanker di 14 Regional (2)

Hasil Kegiatan : Tersusunnya rencana tindak lanjut pembentukan/pengembangan registrasi kanker di 14 regional 1. RSUP H. Adam Malik : Medan, Sumatera Utara 2. RSUP M. Djamil : Padang, Sumatera Utara 3. RSUP M. Hoesin : Palembang, Sumatera Selatan 4. RSUPN Cipto Mangunkusumo : Jakarta Pusat, DKI Jakarta 5. RSUP Dr. Hasan Sadikin : Bandung, Jawa Barat 6. RSUP Dr. Kariadi : Semarang, Jawa Tengah 7. RSUP Dr. Sardjito : Sleman, DI Yogyakarta 8. RSUD Dr. Soetomo : Surabaya, Jawa Timur 9. RSUP Sanglah : Denpasar, Bali 10. RSUD Dr. Soedarso : Pontianak, Kalimantan Barat 11. RSUD H. A Wahab Syahranie : Samarinda, Kalimantan Timur 12. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo : Makassar, Sulawesi Selatan 13. RSUP Prof.Dr. R.D. Kandou : Manado, Sulawesi Utara 14. RSUD Dok II : Jayapura, Papua

Rencana Waktu dan Tempat Kegiatan 2016

Uraian Kegiatan 1. Workshop Cancer Registry bagi petugas di FKTP Dilakukan workshop di 14 Provinsi yang menjadi Rujukan Nasional/Regional Kanker. Pada workshop, pembukaan dan kebijakan umum akan dilakukan dalam 1 ruangan, kemudian akan dibagi 2 kelas menjadi Kelas Manajemen dan Kelas Teknis. Peserta dalam workshop ini adalah manajemen dan petugas teknis di semua Rumah Sakit dan fasilitas layanan kesehatan yang ada di wilayah yang sudah ditentukan sebagai denumerator populasi. 2. Penguatan Sistem Registrasi Kanker Nasional (Kualitas data dan pelaporan) Kegiatan ini terdiri dari pemenuhan kebutuhan akan perlengkapan system peralatan dan pengolahan data serta dana awal untuk pengumpulan data (registrar), verifikasi (oleh verifikator), validasi (oleh tim pengkajian mutu data sesuai kekhususannya/ Spesialis PA/Radiologi/Dokter Penanggung Jawab Pasien secara sampling) hingga pengolah data di 14 regional dan Pusat Pengkajian Data hingga dikirimkan ke Pusat Informasi dan Komunikasi Kemkes. 3. Workshop Penguatan Cancer Registry Bagi Petugas di RS Rujukan Nasional, Provinsi, dan Regional Kegiatan ini terdiri dari pertemuan/ workshop perencanaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan registrasi kanker secara berkala. Dilakukan 4 kali setahun.

Draft KERANGKA ACUAN Workshop Cancer Registry Bagi Petugas di FKTP dan Dinkes

Disebut insidens kanker berkualitas tinggi jika mencakup semua (100%) kasus kanker termasuk yang masih diduga kanker di wilayah/ daerah yang sudah ditentukan dengan diagnosa secara histopatologi (microscopic verification) minimal 80% dan tidak diketahuinya data lokasi primer tumor kurang dari 10%. Karena perlu mencatat seluruh data kasus kanker dan angka kematian akibat kanker di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan biro pencatatan daerah yang ada di wilayah populasi yang sudah ditetapkan, maka yang menjadi sumber data untuk Registrasi Kanker Berbasis Populasi adalah: 1. Data kanker dari seluruh penduduk wilayah yang ditentukan di seluruh Rumah Sakit di wilayah yang ditentukan. 2. Data kanker dari seluruh penduduk wilayah yang ditentukan yang berobat ke Rumah Sakit di luar wilayah yang ditentukan. 3. Data kanker dari seluruh penduduk wilayah yang ditentukan yang berobat ke Puskesmas termasuk Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Bidan Desa baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung. 4. Data kanker dari seluruh penduduk wilayah yang ditentukan di seluruh Klinik swasta di wilayah yang ditentukan. 5. Data kanker dari seluruh penduduk wilayah yang ditentukan yang berobat ke Klinik swasta di luar wilayah yang ditentukan. 6. Data kematian dari kelurahan, kecamatan dan BPS.

Tujuan Umum: Terdapatnya sistem registrasi kankeruntuk menghasilkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker yang mewakili Indonesia dengan kualitas data yang baik sesuai standard Internasional (WHO-IARC- IACR). Khusus: 1. Terlaksananya sosialisasipenetapan Sistem Registrasi Kanker Nasional dan Regional. 2. Dapat dipahaminya sistem registrasi kanker berbasis rumah sakit maupun berbasis populasi di 14 regional. 3. Tersusunnya rencana tindak lanjut pembentukan/pengembangan registrasi kanker di 14 regional. Rencana Kegiatan Kegiatan workshop akan diselenggarakan di 14 Provinsi yang mempunyai Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional, selama 4 (empat) hari. Direncanakan kegiatan akan berlangsung pada bulan Mei 2016 hingga Juni 2016.

Rencana Jadwal dan Topik

Metode 1. Presentasi 2. Demonstrasi 3. Praktek 4. Diskusi 5. Tanya Jawab Narasumber Pusat: Kemkes RI: KPKN, Dit Pelayanan Medik, Dit Pengendalian PTM, Pusdatin, RSK Dharmais Narasumber Lokal: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Direktur RS Rujukan Nasional Panitia Lokal (sekaligus peserta) 5 orang: 3 orang peserta workshop di Jakarta 22-24 Maret 2016 1 orang yang bertanggung jawab di YanMed Dinas Kesehatan Propinsi 1 orang yang bertanggung jawab pada program PPTM di Dinas Kesehatan Propinsi)

Peserta min. 40 orang Peserta pengampu Registrasi Kanker di Rumah Sakit Rujukan Nasional di Regional: 1. Kepala Tim Onkologi RS Rujukan Nasional 2. Kepala Rekam Medis RS Rujukan Nasional 3. Kepala Instalasi Patologi Anatomi RS Rujukan Nasional 4. Kepala Instalasi Radiodiagnostik RS Rujukan Nasional 5. Kepala Instalasi IT/SIM RS RS Rujukan Nasional 6. Registrar yang bertanggung jawab untuk PBCR di Provinsi (digaji oleh Kemkes) 7. Registrar yang bertanggung jawab untuk HBCR di RS Rujukan Nasional 8. Kepala BPJS Provinsi 9. Kepala BPS / Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Peserta pengampu Registrasi Kanker di Fasilitas Pelayanan Kesehatan cakupan Registrasi Kanker Berbasis Populasi: 1. Suku Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang membawahi PTM/BUKR 2. Rumah sakit yang memiliki fasilitas diagnostik dan atau pengobatan pelayanan kanker : Kepala Tim Onkologi / Kepala Rekam Medis 3. Rumah sakit yang memiliki fasilitas diagnostik dan atau pengobatan pelayanan kanker: Registrar yang bertanggung jawab HBCR (WAJIB) 4. Puskesmas / Fasyankes lainnya yang berpotensi mendapatkan kasus kanker

Rencana Jadwal Workshop Periode 1 6 Regional 1. Papua : 16-19 Mei 2016 2. Sulawesi Utara : 18-21 Mei 2016 3. Sumatera Barat : 23-26 Mei 2016 4. Jawa Tengah : 25-28 Mei 2016 5. Sumatera Utara : 30 Mei - 2 Juni 2016 6. Jawa Barat : 1-4 Juni 2016

Keluaran workshop yang diharapkan 1. Laporan Workshop 2. Dokumen Sistem Registrasi Kanker di 14 Provinsi yang mempunyai Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional Dampak yang diharapkan: 1. Terlaksananya sistem registrasi kanker berbasis rumah sakit dan berbasis populasi yang berkelanjutan di Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional dan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta di wilayah kabupaten/kota yang telah ditentukan. 2. Diperolehnya data insidens kanker tahun 2008-2012 di Indonesia 3. Terdapatnya program penanggulangan kanker berbasis data insidens kanker 2008-2012 di Indonesia umumnya, dan di 14 wilayah kerja khususnya. Penutup Demikianlah kerangka acuan ini dibuat, untuk dapat sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

RAB PERKIRAAN PER PROVINSI WORKSHOP CANCER REGISTRY BAGI PETUGAS DI FKTP DAN DINKES File : RAB PERKIRAAN PER PROV.xlsx, sheet Revisi POK2-KPKN-SubditProfTati

RAB PERKIRAAN PER PROVINSI WORKSHOP CANCER REGISTRY BAGI PETUGAS DI FKTP DAN DINKES File : RAB PERKIRAAN PER PROV.xlsx, sheet Revisi POK2-KPKN-SubditProfTati

DRAFT KERANGKA ACUAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BIDANG DATA DAN INFORMASI KOMITE PENANGGULANGAN KANKER NASIONAL TAHUN 2017

Tujuan Umum: Terdapatnya sistem registrasi kanker di masyarakat baik di tingkat regional hingga tingkat nasional untuk menghasilkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker yang mewakili Indonesia dengan kualitas data yang baik sesuai standard Internasional (WHO-IARC-IACR). Khusus: 1. Terdapatnya data insidens kanker Indonesia yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Kemkes. 2. Berjalannya sistem registrasi kanker baik berbasis rumah sakit maupun berbasis populasi di minimal 14 regional mewakili masyarakat urban dan rural. 3. Tersusunnya laporan PBCR dari minimal 14 regional pada akhir tahun 2017 4. Tersusunnya laporan registrasi kanker nasional. 5. Terdapatnya review/penilaian data beban kanker Indonesia dari IARC. 6. Meningkatnya sumber daya manusia registrasi kanker Indonesia yang berkualitas Internasional.

Rencana Kegiatan Tahun 2017 1. Operasional Kantor PBCR : Penguatan Sistem Registrasi Kanker (Pelaporan) Kegiatan ini berupa pengadaan penambahan komputer, pengadaan meja/kursi dan lemari di kantor registrasi kanker nasional. Juga terdapat dana untukpemeliharaan alat, jaringan internet, alat tulis kantor dan penggandaan buku. Selain untuk keperluan kantor registrasi kanker nasional, juga dibayarkan gaji tenaga kontrak/honorer di kantor pusat maupun regional, serta dana untuk analisa hingga validasi data (pengawasan mutu data beban kanker). 2. Kegiatan Penanganan Kanker di FKTP : Pertemuan perencanaan dan evaluasi registrasi kanker bagi petugas di FKTP dan Dinkes. Berupa pertemuan di regional dengan seluruh petugas terlibat di wilayah kerja regional tersebut. Kegiatan ini dilakukan 1 kali setahun di masing-masing regional.

3. Kegiatan Penanganan Kanker di FKRTL, berupa: a. Workshop Penguatan Cancer Registry bagi Petugas di RS Rujukan Nasional, Provinsi dan Regional Kegiatan ini berupa workshop di tingkat Nasional, dimana ke 14 regional mengirimkan staf ke pusat. Dilakukan sebanyak 6 kali, dimana peserta yang hadir bergiliran sesuai tugas dan fungsi masing-masing. b. Bimbingan pemantauan mutu data beban kanker di Pusat Rujukan Kanker Nasional di Provinsi. Kegiatan ini berupa pemantauan mutu dan supervise dari petugas pusat langsung ke daerah hingga ke salah satu fasyankes. Dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun. 4. Kegiatan pertemuan internasional, terdari dari kegiatan: a. IACR Annual Meeting dan Workshop Regitrasi Kanker a. Petugas nasional mengikuti rapat IARC tahunan yang agar memperoleh informasi terbaru tentang Registrasi Kanker. Juga mengikuti workshop berskala internasional untuk meningkatkan kapasitas petugas. b. Internasional Workshop Registrasi Kanker bagi Regional Terbaik. a. Kegiatan ini untuk memberikan penghargaan bagi regional yang menghasilkan data beban kanker dengan kualitas terbaik. c. Pelaporan dan konsultasi data beban kanker nasional ke Lyion (IARC) a. Kegiatan ini untuk mengupayakan data beban kanker Indonesia dapat diterima dan dipublikasi secara internasional sehingga dapat menjadi data dasar dan acuan data kanker Indonesia.

Rencana Waktu dan Tempat Kegiatan 2017

RBA 2017

Terima kasih