ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

dokumen-dokumen yang mirip
Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

WALIKOTA TASIKMALAYA,

MATERI PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN. Oleh: Galih Elham Setiawan KASUBDIT Penindakan BNN

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. 4. Prinsip APBD 5. Struktur APBD

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

G U B E R N U R J A M B I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

METODE TEKNIK PENYUSUNAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dasar Hukum. Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1

MANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 2. Analisis Keuangan Daerah MODUL 1. Pendahuluan 1.1 Pengantar Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup pada daerah. Dengan mengacu kepada undang-undang tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Undang-Undang No. 33 Tahun 2004). Dimana besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara pemerintah dan daerah. Semua sumber keuangan melekat pada setiap urusan pemerintah yang diserahkan pada daerah mejadi sumber keuangan daerah. Daerah diberikan hak mendapatkan sumber keuangan yang antara lain berupa: kepastian terjadinya pendanaan dari pemerintah sesuai dengan urusan pemerintah yang diserahkan. Dalam hal ini pada dasarnya pemerintah menetapkan prinsip uang mengikuti fungsi 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, dirancang sebagai landasan analisis pengelolaan keuangan daerah, akan dapat : Menjelaskan pengertian analisis dan pemahaman pengelolaan keuangan daerah ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH UBDistanceLearning

1.3 Definisi Didalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara terdapat penegasan di bidang pengelolaan keuangan yaitu: bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari Presiden sebagian diserahkan pada Gubernur, Bupati dan Walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah. Gubernur, Bupati dan Walikota mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan pengelolaan keuangan daerah, bahwa Gubernur, Bupati dan Walikota bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan daerah. Secara khusus asas umum pengelolaan keuangan daerah dapat diklasifikasikan dalam penyusunan APBD, dasar hukum, jangka waktu dan penyusunan pendapatan dan belanja 2. Analisis Keuangan Daerah Analisis : Metode atau teknik untuk mengungkapkan/ menggambarkan tahapan yang ada dalam pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah Keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanan, penata-usahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban, dan pengawasan keuangan dareah (PP. 58 Tahun 2005). Pada prinsipnya pengelolaan keuangan daerah terdiri dari tiga tahap yaitu : a. Tahap perencanaan Input yang digunakan adalah hasil penyaringan aspirasi masyarakat yang telah dilakukan oleh Dewan dan Eksekutif. Kemudian aspirasi-aspirasi tersebut dijabarkan dalam usulan kegiatan/ aktivitas unit kerja yang diproses dengan Standar Analisis Belanja (SAB). Sehingga setiap aktivitas yang diusulkan mencerminkan target kinerja dan anggaran yang diusulkan juga mencerminkan anggaran kinerja karena telah diproses secara wajar. Hasil akhir dari kumpulan Formulir Rencana Anggaran Satuan kerja di setiap unit kerja akan menghasilkan Rancangan APBD, yang kemudian diproses lagi dan ditetapkan oleh dewan sebagai output perencanaan berupa APBD. b. Tahap pelaksanaan Inputnya adalah output dari tahap perencanaan, yaitu berupa APBD yang sudah ditetapkan kemudian dilaksanakan dengan menggunakan sistem akuntansi yang sudah disesuaikan untuk menghasilkan dokumen pencatatan sebagai laporan pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa laporan triwulan maupun laporan tahunan sebagai laporan keuangan Kepada Daerah. [190]

c. Tahap pengendalian Input berupa laporan pelaksanaan APBD, kemudian diproses dengan melakukan evaluasi terhadap laporan tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai laporan keuangan Kepala Daerah. Gambar Pengelolaan Keuangan Daerah 1) Pengelolaan Keuangan Daerah Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pelaporan Keuangan Daerah Pertanggungjawaban Pengawasan Ruang Lingkup Perencanaan NASIONAL Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga DAERAH Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah [191]

2) Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) NASIONAL DAERAH Penjabaran Tujuan Nasional ke dalam : - Visi - Misi - Arah Pembangunan Nasional Mengacu pada RPJP Nasional dan memuat: - Visi - Misi - Arah Pembangunan Daerah 3) Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) RPJM NASIONAL Penjabaran visi, misi, program Presiden; Berpedom 1. Strategi Pemb, Nasional 2. Kebijakan Umum 3. Kerangka Ekonomi Makro 4. Program Kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam : - Kerangka regulasi - Kerangka anggaran RPJM DAERAH Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah; Berpedoman pada RPJP Daerah dan RPJM Nasional 1. Strategi Pemb, Daerah 2. Kebijakan Umum 3. Kebijakan Keuangan 4. Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: - Kerangka regulasi - Kerangka anggaran 4) Isi Renstra-KL & Renstra-SKPD Renstra-KL Berpedoman pada RPJM Nasional 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan, Strategi dan Kebijakan 4. Program-Program 5. Kegiatan Indikatif Renstra-SKPD Berpedoman pada RPJM Daerah 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan, Strategi dan Kebijakan 4. Program-Program 5. Kegiatan Indikatif [192]

5) Isi Rencana Kerja Pemerintah / Daerah (RKP/D) RKP Penjabaran RPJM Nasional 1. Prioritas Pembangunan Nasional 2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro 3. Arah Kebijakan Fiskal 4. Program Kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam : - Kerangka Regulasi - Kerangka Anggaran RKP Daerah Penjabaran RPJM Daerah; Mengacu pada RKP 1. Prioritas Pembangunan Daerah 2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro Daerah 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 4. Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: - Kerangka Regulasi - Kerangka Anggaran 6) Isi Renja-KL & Renja-SKPD Renja KL Penjabaran Renstra KL 1. Kebijakan KL 2. Program dan Kegiatan Pembangunan - Dilaksanakan Pemerintah - Mendorong Partisipasi Masyarakat Renja SKPD Penjabaran Renstra SKPD 1. Kebijakan SKPD 2. Program dan Kegiatan Pembangunan - Dilaksanakan Pemerintah - Mendorong Partisipasi Masyarakat 7) Alur Perencanaan dan Penganggaran [193]

8) Penyusunan dan Penetapan RPJM 9) Penyusunan dan Penetapan RKP/D [194]

10) Agenda Pembangunan 2005-2009 11) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2007 12) Agenda Pembangunan Nasional 1) Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Didukung oleh prioritas : Penanggulangan Kemiskinan dan Kesenjangan Peningkatan Kesempatan Kerja. Investasi, dan Ekspor Revatilisasi Pertanian dan Perdesaan Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD dan Nias [195]

2) Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai Didukung oleh prioritas : Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan dan Keamanan dan Ketertiban serta Penyelesaian Konflik 3) Agenda Menciptakan Indonesia yang Adil dan Demokrasi Didukung oleh prioritas : Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi 13) Agenda Pembangunan Pagu Indikator Tahun 2006 (Tahun Rupiah) % Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai Agenda Menciptakan Indonesia yang Adil dan Demokratis 86,4 62,9 40,4 29,4 10,6 7,7 14) Arah & Kebijakan Umum APBD TA 2006 Sesuai SE Mendagri tentang Penyusunan APBD 2006 (SE-903) Fokus, mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan pencapaian kerangka ekonomi makro dan pembiayaan pembangunan nasional Sasaran : 7 (tujuh) Program Pembangunan 2006: 1. Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan 2. Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor 3. Revitalisasi pertanian dan perdesaan 4. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan 5. Penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan reformasi birorkasi 6. Penguatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan, dan ketertiban serta mencegah munculnya konflik vertikal maupun horisontal 7. Merehabilitasi dan merekonstruksi daerah yang terkena bencana alam Tujuan, sinkronisasi dengan penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan [196]

15) Manajemen Strategik 16) Kegiatan [197]

17) Hubungan Lembaga dan Kinerja 18) Apa Saja Yang Disempurnakan? Tatacara Penyusunan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, disesuaikan dengan UU No. 17/2003, UU No. 25/2004, UU No. 32/2004, UU No. 33/2004, dan PP No. 24/2005 Penatausahaan dan Perbendaharaan disesuaikan dengan UU No. 1/2004 Pengawasan Keuangan Daerah disesuaikan dengan UU No. 15/2004 Peran Sekda selalu lkoordinator pengelolaan Keuda Peran PPKD selaku BUD Peran Pengguna Anggaran dan KPA Peran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Peran Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPTK) Struktur APBD (fungsi, program, kegiatan organisasi jenis) Penyusunan, Evaluasi dan Penetapan APBD [198]

Pelaksanaan dan Perubahan APBD Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Pengellaan Kekayaan dan Kewajiban Daerah BINMAS Pengelolaan Keuangan Daerah Penyelesaian Kerugian Daerah Pengelolaan BLUD Pengaturan Pengelolaan Keuangan Daerah Ketentuan Perlatihan 19) Pemegang Kekuasaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah Kepala Daerah sekalu Kepala Pemerintah Daerah Mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan Dilaksanakan oleh : 1 Kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku PPKD 2 Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah REFERENSI Dasire, N. (2006). Pengelolaan Keuangan Daerah. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Domai, T. (2011). Kekuasaan Pemimpin dalam Pengelolaan Keuangan Publik. LPTP. FIA. UB. Malang PROPAGASI A. Diskusi 1. Peran manajemen strategi dalam pengelolaan keuangan daerah 2. Peran kepala daerah dalam pengelolaan keuangan daerah B. Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan analisis 2. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan keuangan daerah 3. Jelaskan proses perencanaan dalam pengelolaan keuangan daerah [199]

4. Jelaskan proses pelaksanaan dalam pengelolaan keuangan daerah 5. Jelaskan proses pengendalian dalam pengelolaan keuangan daerah 6. Gambarkan dari manajemen strategi dalam pengelolaan keuangan daerah 7. Gambarkan proses hubungan lembaga dan kinerja C. Pertanyaan Multiple Choice 1. Tahapan dalam pengelolaan keuangan daerah adalah perencanaan pelaksanaan dan pengendalian a. Benar b. Salah c. Ragu-ragu 2. Dalam perencanaan input yang digunakan adalah hasil penyaringan aspirasi masyarakat yang telah dilakukan oleh dewan dan eksekutif. a. Salah b. Benar c. Ragu-ragu 3. Isu rencana pembangunan jangka panjang daerah memuat visi-misi dan arah pembangunan daerah a. Benar b. Salah c. Ragu-ragu 4. Pemegang kekuasaan dan pengelolaan keuangan daerah adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku PPKD a. Salah b. Benar c. Ragu-ragu 5. Semua kegiatan dalam pengelolaan keuangan daerah harus bersifat ekonomi, efektif dan efisiensi a. Benar b. Salah c. Ragu-ragu [200]