BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Persero

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus.

PELAKSANAAN SIMPANAN TABUNGAN BRITAMA DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

BAB I PENDAHULUAN. terhadap produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Pertumbuhan bank dapat

PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia)

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM :

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB III METODE PENELITIAN. karyawan bagian Sales Person, Account Officer, dan Administrasi Kredit

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA. A. Sejarah Berdirinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perbankan bertambah lagi sebagai tempat peminjaman uang. pembukaan Tabungan BritAma Junio?

BAB III METODE PENELITIAN. fakta yang ada di lapangan dengan teori yang berhubungan dengan

LATAR BELAKANG, STRATEGI, dan TAKTIK PERUSAHAAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Awal Berdiri PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

UNISKA TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kas Bayar, Teras BRI dan Teras Mobile yang tersebar diseluruh Indonesia.

PROSEDUR TABUNGAN BRITAMA MAN OF STEEL DI BANK BRI CABANG PAHLAWAN SURABAYA TUGAS AKHIR RANGKUMAN TUGAS AKHIR

MAKALAH SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Sukabumi Timur

Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan. 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa

PELAKSANAAN TABUNGAN SIMPEL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG RAJAWALI DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB III PEMBAHASAN. Semula, bank ini bernama Hulpen Spaarbank der Inlandsche

PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SURABAYA KERTAJAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

DI BANK RAKYAT. Oleh: SHOFIAR

BAB II LANDASAN TEORI. perbankan yang paling banyak diminati oleh masyarakat, mulai dari kalangan

BAB II PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG MEDAN PUTRI HIJAU. yang berkebangsaan Indonesia (pribumi) dikenal sebagai pendiri bank

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Umum PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Gambaran Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Tbk.) Persero

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

PEMBERIAN KREDIT RITEL KOMERSIAL DAN MENENGAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. JAKARTA PUSAT

LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAN MAGANG MANDIRI. PT. BANK RAKYATINDONESIA (PERSERO) Tbk. UNIT CAMPUS CENTER CABANG JEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Utama Surabaya sebagai objek laporan Tugas Akhir.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero)

Bank BRI Profil Perusahaan

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN TRANSFER DALAM NEGERI PADA. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi memerlukan peran serta lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

Sejarah BRI dimulai sejak didirikan sebuah lembaga semacam Bank. menjadi Centralekas Voor Het Volkscredietwezen dan pada tahu 1934, berubah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Objek Studi PT. Bank Central Asia Tbk 1. Sejarah Perusahaan 2. Visi, Misi Perusahaan Visi : Misi :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keuangan tahunan ( annual report ). Berdasarkan teknik purposive sampling,

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal

PENGARUH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di Jl. Ion Martasasmita No. 39 Pamanukan Telp. (0260) Dimana

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENGEMBANGAN WILAYAH KKN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

Transkripsi:

26 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang 26

27 merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang- Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,

28 Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Sumber : www.bri.co.id 2. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia a. Visi BRI Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. b. Misi BRI 1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik. 3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders) (sumber: BRI cabang Karanganyar). 3. Produk-produk Simpanan Bank Rakyat Indonesia a. Giro

29 Giro BRI adalah sebuah produk simpanan yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan warkat cek/ bilyet giro. Persyaratan yang dibutuhkan dalam membuka giro sebagai berikut : 1) Perorangan a) Setoran awal minimum Rp. 500.000,00 b) Melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM/Pasport) dan NPWP (bila ada) 2) Non perorangan (perusahaan) a) Setoran awal Rp. 1.000.000,00 b) Melampirkan fotokopi Akte Pendirian/ Anggaran Dasar, Ijin usaha, NPWP dan dokumen identitas pengurus serta asli Surat Kuasa. b. Tabungan 1) Britama a) Britama Umum Produk tabungan yang memberikan beragam kemudahan bagi nasabah yang dilengkapi dengan fasilitas e-banking agar dapat bertransaksi kapanpun dan dimanapun. Persyaratan menjadi nasabah : (1) Mengisi form aplikasi pembukaan rekening. (2) Identitas diri : WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP)*.

30 WNA : Paspor dan KIMS/KITAP/KITAS. Pembukaan rekening dapat dilakukan di Kantor BRI yang terdapat di wilayah domisili KTP. Pembukaan rekening di luar wilayah domisili KTP harus disertai dengan Surat Keterangan Domisili. (3) Setoran awal sebesar Rp 250.000,- b) Britama Bisnis Tabungan BRI Britama Bisnis merupakan tabungan yang memberikan keleluasaan bagi nasabah dalam memenuhi kebutuhan bisnis dan bertransaksi. Syarat Pembukaan nasabah : (1) Nasabah Perorangan (a) Mengisi form aplikasi pembukaan rekening. (b) Identitas diri WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau WNA : Paspor dan KIMS/KITAP/KITAS. (2) Nasabah Non-Perorangan (a) Berbentuk Non Badan Usaha atau Badan Usaha yang belum berbadan hukum. (b) Surat kuasa pengelolaan rekening. (c) Identitas diri : pengelola rekening WNI (Kartu Tanda Penduduk (KTP) ) sedangkan WNA (Paspor dan KIMS/KITAP/KITAS). (3) Setoran awal sebesar Rp. 1.000.000,00.

31 c) Britama Rencana Tabungan investasi dengan setoran tetap bulanan yang dilengkapi dengan fasilitas perlindungan asuransi jiwa bagi nasabah. Persyaratan menjadi nasabah : (1) Berusia minimum 17 tahun dan maksimum 64 tahun. (2) Memiliki rekening Tabungan BRI BritAma/ Simpedes/ Giro. (3) Mengisi form aplikasi pembukaan rekening. (4) Identitas diri : WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP)*. WNA : Paspor dan KIMS/KITAP/KITAS. Pembukaan rekening dapat dilakukan di Kantor BRI yang terdapat di wilayah domisili KTP. Pembukaan rekening di luar wilayah domisili KTP harus disertai dengan Surat Keterangan Domisili. d) Britama Junio Merupakan produk Tabungan BRI yang ditujukan khusus kepada segmen anak dengan fasilitas dan fitur yang menarik bagi anak. Syarat Pembukaan : (1) Usia Nasabah < 17 Tahun (a) Orang tua memiliki rekening Tabungan BRI BritAma/ Simpedes (Bagi orang tua yang belum memiliki

32 rekening di BRI dapat melakukan pembukaan rekening Tabungan BRI BritAma/ Simpedes terlebih dahulu). (b) Mengisi form aplikasi pembukaan rekening. (c) Kartu Keluarga/ Akte Kelahiran. (d) Setoran awal Tabungan BRI Junio sebesar Rp 250.000,- (2) Usia Nasabah > 17 Tahun (a) Mengisi form aplikasi pembukaan rekening. (b) Identitas diri : WNI (Kartu Tanda Penduduk (KTP))* atau WNA (Paspor dan KIMS/KITAP/KITAS). Pembukaan rekening dapat dilakukan di Kantor BRI yang terdapat di wilayah domisili KTP. Pembukaan rekening di luar wilayah domisili KTP harus disertai dengan Surat Keterangan Domisili. (c) Setoran awal Tabungan BRI Junio sebesar Rp 300.000,- 2) Simpedes Simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dengan mata uang rupiah, yang dapat dilayani di Kantor Cabang Khusus BRI / Kanca BRI / KCP BRI / BRI Unit / Teras BRI, yang jumlah penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku. Persyaratan : a) Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening. b) Setoran awal sebesar Rp 100.000,-

33 c) Perorangan (1) Melengkapi identitas diri. (2) WNI : KTP / SIM / Paspor. (3) WNA : KITAS atau KITAP. d) Non Perorangan (1) Melengkapi identitas perusahaan. (2) Anggaran Dasar. (3) SIUP, SITU, dsb. 3) Tabungan lainnya (TabunganKu dan Tabungan Haji) a) TabunganKu TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Persyaratannya : (1) Hanya untuk Warga Negara Indonesia dan perorangan. (2) Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening. (3) Melengkapi identitas diri: KTP/ SIM/ Passpor. b) Tabungan Haji Tabungan Haji dari Bank BRI merupakan tabungan yang dikhususkan untuk nasabah dalam memenuhi biaya perjalanan haji. Persyaratan untuk dapat menunaikan ibadah haji : (1) Mengisi form aplikasi pembukaan rekening.

34 (2) Identitas diri : WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP)*. WNA : Paspor dan KIMS/KITAP/KITAS. Pembukaan rekening dapat dilakukan di Kantor BRI yang terdapat di wilayah domisili KTP. Pembukaan rekening di luar wilayah domisili KTP harus disertai dengan Surat Keterangan Domisili. c. Deposito Simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu (1, 2, 3, 6, 8, 12, 18, dan 24 bulan). Persyaratan : 1) Setoran minimal Rp 10.000.000,- 2) Mengisi formulir pembukaan Deposito BRI. 3) Perorangan Melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/ SIM/ Pasport dan KITAS/ KITAP) dan NPWP (jika ada). 4) Non perorangan Melampirkan fotokopi Akte Pendirian/ Anggaran Dasar, Ijin Usaha, NPWP dan dokumen identitas pengurus serta asli Surat Kuasa.

35 B. Pembahasan Masalah Jumlah dan persentase yang dihasilkan oleh unit-unit kerja BRI sangat berbeda dengan jumlah simpanan yang dilakukan pada BRI cabang. Simpanan BRI cabang dapat dibandingkan sesama BRI cabang dalam satu kantor wilayah, sedangkan unit kerja BRI akan dibandingkan dengan unit-unit BRI yang lain dalam satu kota. Penulis membandingkan pertumbuhan simpanan antar unit-unit kerja BRI Karanganyar sebagai berikut : 1. Bagaimana perbandingan jumlah Simpanan antar unit kerja BRI? Faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan dan penurunan simpanan adalah kepercayaan nasabah terhadap bank BRI, resiko penyimpanan dan pelayanan yang diberikan. Simpanan meliputi giro, tabungan dan deposito. Simpanan yang dimiliki oleh unit-unit kerja BRI sebagai berikut :

36 a. Giro Tasikmadu, 0.15% Karangrejo, 2.65% Munggur, 2.5 Ngargoyoso, 0.11% Jumantono, 0.29% Mojolaban, 7.8 Ngringo, 0.25% Jatiyoso, 0.41% Kebakkramat, 0.18% Klumprit, 4.4 Papahan, 0.16% Lalung, 0.18% Ngadiluwih, Palur, 0.11% 0.56% Balong, 0.16% Jumapolo, 0.98% Jaten, 21.96% Karanganyar, 5.4 Karangpandan, 2.28% Kutho, 5.37% Jatipuro, 0.1 Pulosari, 0.27% Popongan, 0.18% Tawangmangu, 36.41% Matesih, 6.8 Mojogedang, 0.18% (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.1 Diagram Persentase Jumlah Giro 2012-2015 Unit kerja BRI Cabang Karanganyar Berdasarkan persentase jumlah giro tahun 2012 sampai tahun 2015 diatas, dapat disimpulkan bahwa perolehan jumlah giro tertinggi diperoleh unit Tawangmangu sebesar 36.41 persen. Tingginya jumlah giro dikarenakan unit Tawangmangu merupakan daerah wisata seperti grojokan sewu, taman ria balekambang, bumi perkemahan kalisoro sekipan sehingga pendapatan daerahnya tinggi, BRI unit Tawangmangu adalah satu-satunya Bank Pemerintah

37 didaerah Tawangmangu, pemenuhan target yang ditetapkan dari BRI selama tahun 2013 adalah Rp.176,434,000 dan unit Tawangmangu mampu memperoleh giro tahun 2013 sebesar Rp.258,224,000. Unitunit yang mempunyai jumlah giro terendah adalah Ngadiluwih dan Ngargoyoso sebesar 0.11 persen dikarenakan pada tahun 2012 dan 2013 unit tersebut tidak mendapatkan simpanan jenis giro, perolehan simpanan giro pada tahun 2014 dan 2015 rendah serta kurangnya pengetahuan dan kegunaan akan simpanan giro oleh nasabah.

38 b. Tabungan Tasikmadu, 3.86% Papahan, 2.8 Ngringo, 4.61% Jatiyoso, 2.76% Jumantono, 3.10% Kebakkramat, 5.08% Lalung, 1.8 TABUNGAN Ngadiluwih, 0.78% Palur, 3.50% Balong, 1.99% Jaten, 5.20% Jumapolo, 5.76% Matesih, 6.46% Mojogedang, 3.08% Tawangmangu, 7.16% Mojolaban, 5.96% Klumprit, 1.91% Karangrejo, 2.88% Munggur, 3.8 Ngargoyoso, 2.95% Karanganyar, 5.50% Karangpandan, 4.8 Popongan, 3.41% Pulosari, 3.2 Kutho, 3.07% Jatipuro, 4.40% (Sumber : Data Primer, diolah 2016) Gambar 3.2 Diagram Persentase Jumlah Tabungan 2012-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Persentase jumlah tabungan pada tahun 2012 sampai tahun 2015 tertinggi diraih oleh unit Tawangmangu dengan 7.16 persen dikarenakan tempatnya strategis, dekat tempat wisata sehingga mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi pada unit Tawangmangu, pelayanan yang diberikan baik dan nasabah

39 memperoleh fasilitas-fasilitas tabungan seperti kartu ATM, mobile banking atau internet banking yang mempermudah kegiatan nasabah dalam lingkup pedesaan. Unit yang memiliki nilai tabungan paling rendah adalah unit Ngadiluwih dengan tingkat persentase sebesar 0.78 persen dikarenakan kalah bersaing dengan BPR Antar Rumeksa, PD BPR BKK, 50 unit Koperasi, BRI unit Matesih dan rendahnya target yang ditetapkan oleh BRI.

40 c. Deposito DEPOSITO Jatiyoso, 0.88% Jumantono, 1.1 Kebakkramat, 7.80% Papahan, 2.66% Ngadiluwih, 0.60% Lalung, 1.05% Ngringo, 11.06% Palur, 4.80% Balong, 1.36% Jaten, 8.15% Jumapolo, 3.1 Matesih, 3.9 Mojogedang, 1.9 Tawangmangu, 6.4 Popongan, 3.35% Tasikmadu, 3.7 Mojolaban, 10.56% Pulosari, 2.7 Kutho, 1.3 Klumprit, 2.45% Karangrejo, 1.68% Ngargoyoso, 2.15% Karanganyar, 5.87% Jatipuro, 3.11% Munggur, 5.0 Karangpandan, 3.0 (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.3 Diagram Persentase Jumlah Deposito 2012-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2012 sampai tahun 2015 unit Ngringo memiliki jumlah deposito tertinggi dengan perolehan persentase 11.06 persen. Unit Ngringo berada di Kecamatan Jaten yang memiliki 5 bank pemerintah, BKK, BPR, bank Jateng dan 4 unit koperasi. Tingginya perolehan unit

41 Ngringo dikarenakan target yang ditetapkan BRI tinggi, mampu bersaing, dan penggunaan strategi pemasaran yang tepat. Unit yang memiliki persentase jumlah deposito terendah oleh unit Ngadiluwih 0.60 persen dikarenakan targetnya rendah dan kalah bersaing dengan BPR Antar Rumeksa, PD BPR BKK, 50 unit Koperasi, BRI unit Matesih.

42 d. Simpanan SIMPANAN Papahan, 2.8 Ngadiluwih, 0.76% Jumapolo, 5.45% Ngringo, 5.35% Jatiyoso, 2.5 Jumantono, 2.87% Kebakkramat, 5.39% Lalung, 1.7 Palur, 3.6 Balong, 1.9 Jaten, 5.55% Mojogedang, 2.95% Matesih, 6.17% Tawangmangu, 7.11% Tasikmadu, 3.85% Mojolaban, 6.49% Klumprit, 1.98% Karangrejo, 2.7 Munggur, 3.97% Karanganyar, 5.55% Ngargoyoso, 2.86% Kutho, Jatipuro, 2.87% 4.25% Karangpandan, Pulosari, 3.18% 4.6 Popongan, 3.40% (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.4 Diagram Persentase Jumlah Simpanan 2012-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Berdasarkan persentase diatas maka dapat diketahui bahwa perbandingan jumlah simpanan sangat berbeda. Dapat dilihat bahwa unit yang memiliki jumlah persentase tinggi adalah unit Tawangmangu 7.11 persen, Mojolaban 6.49 persen dan Matesih 6.17 persen, hal ini dikarenakan pada daerah pedesaan Bank Rakyat Indonesia mampu mempermudah nasabah dalam melakukan

43 transaksi (transfer) dengan bank pemerintah yang lain, banyak orang desa yang bekerja diluar kota atau diluar negeri. Pengetahuan nasabah akan rendahnya resiko penyimpanan, kepercayaan nasabah pada BRI dan pelayanan yang diberikan kepada nasabah memuaskan. Unit Ngadiluwih berada jauh dibawah unit-unit yang lain sebesar 0.76 persen dikarenakan target yang ditetapkan oleh BRI, kalah bersaing dengan bank lain dan penerapan strategi yang dilakukan oleh unit Ngadiluwih pada nasabah.

44 2. Berapa besar persentase pertumbuhan simpanan pada unit-unit kerja BRI? a. Giro Papahan Ngringo Jatiyoso Jumantono Kebakkramat 1% Tasikmadu 5% Ngadiluwih Lalung 1% GIRO Palur 1 Balong Jaten Jumapolo 5% Matesih Tawangmangu 6% Kutho 29% Mojogedang 1% Popongan Pulosari Mojolaban Klumprit Karangrejo 1% Munggur 1% Karanganyar 1% Ngargoyoso 1% Karangpandan 1% (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Jatipuro Gambar 3.5 Diagram Rata-rata Persentase Pertumbuhan Giro 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Berdasarkan rata-rata persentase pertumbuhan giro diatas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan giro tahun 2013-2015 unitunit kerja yang memiliki jumlah giro tertinggi adalah unit Kutho 29 persen dikarenakan tingginya perolehan persentase giro pada tahun 2014. Unit Lalung, Kebakkramat, Karangrejo, Munggur, Karanganyar, Ngargoyoso, Karangpandan, Mojogedang memperoleh persentase terendah sebesar 1 persen dikarenakan tidak mengalami

45 kenaikan persentase pertumbuhan giro, perolehan simpanan giro yang diperoleh unit kerja BRI pada setiap tahunnya, pelayanan yang diberikan oleh unit kerja serta persaingan yang terjadi pada masingmasing daerah unit kerja BRI seperti Bank Jateng, BKK, Alfa Dinar, Sinar Mentari, Bank BTPN, Bank Karanganyar, Koperasi, BPR, Bank Daerah, dan bank-bank lain. b. Tabungan Papahan Ngringo Jatiyoso Jumantono Lalung Ngadiluwih 9% TABUNGAN Palur Balong Jaten Jumapolo Matesih Popongan Mojogedang 5% Tawangmangu Pulosari Kutho Kebakkramat Tasikmadu Karangrejo 1 Ngargoyoso 9% Jatipuro Mojolaban Klumprit Munggur 5% Karangpandan Karanganyar (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.6 Diagram Rata-rata Persentase Pertumbuhan Tabungan 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar

46 Besarnya rata-rata persentase pertumbuhan tabungan diatas, diketahui persentase tertinggi adalah unit Karangrejo dengan 13 persen dikarenakan BRI unit Karangrejo mendapatkan tabungan yang besar dari lingkungan pemasaran unit Karangrejo tahun 2015. Pada tahun 2015 di daerah Kecamatan Kerjo terjadi pembebasan lahan untuk pembuatan tempat wisata waduk sehingga jumlah tabungan unit Karangrejo meningkat dan memperoleh kenaikan tertinggi sebesar Rp.24,202,199 jika dibandingkan dengan unit yang lain dan strategi pemasaran seperti hubungan dengan nasabah, getok tular yang diterapkan oleh bank kepada nasabah juga berhasil. Persentase terendah unit Jaten, Popongan, Karangpandan, Mojolaban, Kebakkramat dan Ngringo sebesar 2 persen dipengaruhi oleh besar kecilnya kenaikan jumlah tabungan, perolehan jumlah tabungan yang dicapai pada unit kerja, dan pelayanan masing-masing unit kepada nasabah.

47 c. Deposito DEPOSITO Papahan Ngringo Jatiyoso 5% Lalung 9% Ngadiluwih 6% Palur Balong Jaten 1% Jumapolo Matesih Tawangmangu Mojogedang 6% Popongan Pulosari Jumantono 7% Kebakkramat Tasikmadu Mojolaban Karangrejo Klumprit Munggur Ngargoyoso Kutho Jatipuro Karangpandan Karanganyar 5% (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.7 Diagram Rata-rata Persentase Pertumbuhan Deposito 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Persentase besarnya rata-rata pertumbuhan deposito diatas, dapat diketahui nilai tertinggi oleh unit Lalung 9 persen. Tingginya pertumbuhan deposito dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan memuaskan dan keberhasilan strategi pemasaran (hubungan ke nasabah) yang diterapkan dalam meyakinkan nasabah untuk menyimpan uangnya pada unit kerja Lalung berhasil. Pada unit

48 Karanganyar dan Jatiyoso 5 persen. Unit Balong, Matesih, Kutho, Karangpandan, Ngargoyoso, Munggur, Karangrejo sebesar 4 persen dan unit terendah unit Jaten 1 persen. Rendahnya persentase pertumbuhan deposito unit Jaten dikarenakan kalah bersaing dengan BPD, Bank Mandiri, BCA, BTN, Bank Jateng, BPR, 4 unit Koperasi. d. Simpanan Jumantono Tasikmadu Papahan Jatiyoso Ngringo Kebakkramat Mojolaban Klumprit Lalung Ngadiluwih 8% Palur Karangrejo 11% SIMPANAN Balong Jaten Jumapolo Munggur Matesih Ngargoyoso 9% Mojogedang 5% Tawangmangu Popongan Pulosari Kutho Jatipuro Karangpandan Karanganyar (Sumber : Data Primer, diolah 2016) Gambar 3.8 Diagram Rata-rata Persentase Pertumbuhan Simpanan 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Kesimpulan data diatas, unit yang memiliki jumlah persentase 3 persen diperoleh unit Balong, Jumapolo, Tawangmangu, Popongan, Kutho, Karangpandan, Karanganyar, Tasikmadu, Jumantono, Jatiyoso, Papahan dan Lalung. 2 persen oleh unit Jaten, Mojolaban, Kebakkramat, Ngringo. Unit Matesih, Pulosari, Jatipuro,

49 Munggur, Klumprit, Palur sebesar 4 persen dan unit Mojogedang 5 persen. Perolehan tertinggi oleh unit Karangrejo 11 persen dikarenakan unit Karangrejo memperoleh kenaikan tabungan tertinggi pada tahun 2015 dan terendah unit-unit dengan persentase 2 persen yang dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan, besar kecilnya jumlah simpanan, perolehan jumlah simpanan yang dicapai pada unit kerja dan banyaknya bank yang berada dalam daerahdaerah tersebut seperti BPD, Bank Mandiri, BCA, BTN, BKK, Bank Jateng, BPR, dan Koperasi,. 3. Bagaimana prestasi pertumbuhan yang dicapai unit kerja BRI Karanganyar? Peningkatan pertumbuhan dari tahun ke tahun dapat digunakan unit-unit BRI Karanganyar sebagai suatu prestasi dan kesuksesan jangka pendek serta usaha mengembangkan jumlah simpanan dalam jangka panjang. Prestasi dapat dilihat berdasarkan pencapaian jumlah persentase pertumbuhan simpanan yang telah dicapai oleh unit kerja BRI cabang Karanganyar pada tahun 2013 sampai tahun 2015 yang dihitung berdasarkan pertumbuhan ekonominya.

Balong Jaten Jumapolo Matesih Mojogedang Tawangmangu Popongan Pulosari Kutho Jatipuro Karangpandan Karanganyar Ngargoyoso Munggur Karangrejo Klumprit Mojolaban Tasikmadu Kebakkramat Jumantono Jatiyoso Ngringo Papahan Lalung Ngadiluwih Palur 50 a. Giro GIRO 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00-2.00 2013 2014 2015 (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.9 Histrogram Persentase Pertumbuhan Giro 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Berdasarkan persentase pertumbuhan giro diatas yang menunjukkan peningkatan pertumbuhan tahun 2013 sampai tahun 2015 adalah unit Jatipuro dan Munggur, yang prestasi tertinggi diperoleh unit Jatipuro. Jatipuro unggul dikarenakan BRI unit Jatipuro mampu bersaing dengan Bank Daerah, BPR, BKK dan Koperasi. Unit-unit kerja BRI yang lain tidak mengalami peningkatan persentase pertumbuhan dari tahun 2013 sampai 2015 yang diakibatkan giro pada unit tersebut kurang diminati oleh nasabah dan pesaing.

Balong Jaten Jumapolo Matesih Mojogedang Tawangmangu Popongan Pulosari Kutho Jatipuro Karangpandan Karanganyar Ngargoyoso Munggur Karangrejo Klumprit Mojolaban Tasikmadu Kebakkramat Jumantono Jatiyoso Ngringo Papahan Lalung Ngadiluwih Palur 51 b. Tabungan 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00-0.50 TABUNGAN 2013 2014 2015 (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.10 Histrogram Persentase Pertumbuhan Tabungan 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Tingkat persentase pertumbuhan dari tahun 2013 sampai tahun 2015 yang menunjukan pertumbuhan adalah unit Tawangmangu, Kutho, Ngargoyoso, Lalung dan Ngadiluwih. BRI lebih berpotensi pada unit-unit tersebut karena wilayah yang mudah dijangkau untuk daerah pedesaan, tersedianya kartu ATM dan biaya administrasi BRI yang rendah jika dibandingkan dengan bank pemerintah lainnya. Prestasi peningkatan persentase pertumbuhan tabungan dengan tingkat persentase tertinggi ialah unit Ngargoyoso. Unit-unit untuk daerah yang lain tidak mengalami pertumbuhan dipengaruhi oleh pesaing, dan pelayanan yang diberikan kepada nasabah.

Balong Jaten Jumapolo Matesih Mojogedang Tawangmangu Popongan Pulosari Kutho Jatipuro Karangpandan Karanganyar Ngargoyoso Munggur Karangrejo Klumprit Mojolaban Tasikmadu Kebakkramat Jumantono Jatiyoso Ngringo Papahan Lalung Ngadiluwih Palur 52 c. Deposito 2.00 DEPOSITO 1.50 1.00 0.50 0.00 (Sumber : Data Primer diolah, 2016) 2013 2014 2015 Gambar 3.11 Histrogram Persentase Pertumbuhan Deposito 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Persentase pertumbuhan deposito yang mengalami kenaikan dari tahun 2013-2015 ialah unit Balong, Jaten, Popongan, Pulosari, Jatipuro, Tasikmadu dan Klumprit. Hal ini karena resiko penyimpanan yang kecil. Prestasi tertinggi diraih oleh unit Balong. BRI Unit Balong merupakan satu-satunya bank pemerintah meski di Balong juga terdapat banyak koperasi namun memiliki kelebihan seperti resiko penyimpanan yang kecil karna dijamin oleh LPS dan memiliki ATM untuk kemudahan transfer dan tarik tunai uang karna banyak warga Balong yang bekerja diluar daerah Balong. Unit-unit kerja BRI yang lain tidak mengalami pertumbuhan dikarenakan

Balong Jaten Jumapolo Matesih Mojogedang Tawangmangu Popongan Pulosari Kutho Jatipuro Karangpandan Karanganyar Ngargoyoso Munggur Karangrejo Klumprit Mojolaban Tasikmadu Kebakkramat Jumantono Jatiyoso Ngringo Papahan Lalung Ngadiluwih Palur 53 kalah dengan pesaing, dan pelayanan yang diberikan kepada nasabah. d. Simpanan SIMPANAN 2.000 1.500 1.000 0.500 0.000-0.500 2013 2014 2015 (Sumber : Data Primer diolah, 2016) Gambar 3.12 Histrogram Persentase Pertumbuhan Simpanan 2013-2015 Unit Kerja BRI Cabang Karanganyar Berdasarkan persentase pertumbuhan simpanan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa unit yang mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun adalah unit Tawangmangu, Kutho, Ngargoyoso, dan Lalung. Hal ini dipengaruhi oleh potensi masyarakat yang ingin melakukan simpanan pada unit BRI, wilayah bank pemerintah yang mudah dijangkau atau dekat dengan pedesaan, dan biaya administrasi yang rendah, sedangkan untuk unit yang lain tidak mengalami kenaikan atau naik turun dikarenakan persaingan, pelayanan yang diberikan dan strategi yang diterapkan.