BAB I PENDAHULUAN. faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri tapi saling

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tempat peserta didik belajar, sehingga terjadilah proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. R. Masri, Sareb. Menulis: Meningkatkan Dan Menjual Kecerdasan Verbal Dan Linguistic Anda. (Malang: Penerbit Dioma, 2002), hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. direnungkan, dan dijadikan sebagai dasar hukum. Al-Qur an juga. yang dikehendaki oleh Allah SWT dalam menurunkannya.

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah memanusiakan manusia seutuhnya. Seorang tokoh pendidikan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. hal ini disebabkan karena guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia makhluk yang dikarunia akal dan hati oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pengajaran. Penggunaan metode

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar mereka. Dalam Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI HIMPUNAN MATEMATIKA

BAB II KAJIAN TEORI. individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. 1. suatu hal/ beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009, hlm Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam AlQur an, Yogyakarta: Teras, 2010, hlm.

STUDI TENTANG UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SD NEGERI 1 PENGASIH ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan keragu-raguan, ataupun kecemasan. Misalnya ketika seseorang diminta

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

JURNAL ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER I POKOK BAHASAN FUNGSI KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : IKA WIWIN. SW.

BAB I PENDAHULUAN. dipercayai tentang diri sendiri akan membentuk kepribadian diri dalam berkreasi

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SKALA I. 3. Sebaiknya jawaban bersifat spontan dan tidak didasarkan atas apa yang dianggap benar.

mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan. Pendidikan mengarahkan kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan dan lebih bertakwa kepada

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB I PENDAHULUAN. maka hasil yang dicapai akan rendah. Bentuk keterlibatan siswa itu ialah adanya perhatian

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Salah satu unsur tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia ilmiah, berpikir adalah hal yang biasa digunakan terutama

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pelajar, 2011), hlm Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, (Yogyakarta, Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Barnawi M Arifin, Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013, hlm. 45.

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan guru-guru. Guru sebagai fasilitator dan motivator secara berkesinambungan harus

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berurutan. Dalam pembelajaran matematika, aspek-aspek pemahaman rumus

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan

ANGKATAN 2009 NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : BAKHTIAR NUGROHO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial. membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

LAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berat pula. Kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, diantaranya dalam bidang pendidikan seperti tuntutan nilai pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

MUSRIAH A

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

BAB I PENDAHULUAN. berkenaan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotornya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Secara garis besar faktor tersebut digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri tapi saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar, salah satu faktor intern tersebut adalah percaya diri. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, rasa percaya diri merupakan modal dasar seseorang siswa dalam memenuhi berbagai kebutuhan. Rasa percaya diri merupakan kondisi psikologi seorang yang berpengaruh terhadap aktifitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Rasa percaya diri pada umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat dalam suatu aktivitas tertentu dimana pikirannya terarah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. 1 Dengan demikian rasa percaya diri merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah siswa berprestasi atau tidak, karena rasa percaya diri mempengaruhi aktivitas belajar mereka. Siswa yang kurang percaya diri cenderung akan menghindari tugas belajar, khususnya yang menantang, sedangkan siswa yang percaya dirinya tinggi menghadapi tugas belajar tersebut dengan keinginan besar, sehingga tekun 1 Ainurrahman, Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung: CV. Alfabeta, 2011), h. 184.

2 berusaha pada tugas belajar dibandingkan siswa dengan percaya diri yang rendah. 2 Sehinngga dapat dikatakan bahwa siswa yang percaya diri akan lebih rajin berusaha, tekun, dan semangat dalam belajar dibandingkan siswa yang kurang percaya diri, karena siswa yang percaya diri memiliki keyakinan atas kemampuannya dalam menyelesaikan tugas belajar yang diberikan. Dalam proses pembelajaran sikap percaya diri ini harus dicantumkan kedalam salah satu dari pilar karakter (nilai) yang selayaknya ditanamkan dan diajarkan kepada anak-anak. Dalam al-qur an juga dijelaskan tentang anjuran memiliki sifat percaya diri yaitu : Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (Q.S Fusshilat: 30). Ayat di atas dapat dikategorikan dengan ayat yang berbicara tentang persoalan percaya diri karena berkaitan dengan sifat dan sikap seorang mukmin yang memiliki nilai positif terhadap dirinya dan memiliki keyakinan yang kuat. 3 Dari ayat di atas nampak bahwa orang yang percaya diri dalam al-qur an di 2 John W. Santrock, Psikologi Pendidika, Educational Psychology, Edisi 3; (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h. 216. 3 http://papayan.desa.id/2013/10/24/konsep-kepercayaan-diri-dalam-islam/

3 sebut sebagai orang yang tidak takut, sedih dan mengalami kegelisahan karena mereka adalah orang yang beriman dan orang-orang yang istiqomah. Dalam Surah ali-imran juga dijelaskan larangan bersifar lemah, rendah diri, dan berputus asa. Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Q.S Ali Imran: 139) Dari ayat diatas dapat dilihat bawa Allah melarang kita untuk bersikap lemah karena hal itu akan membuat kita rendah diri, minder, dan mudah menutup diri dari pergaulan. Perasaan inilah salah satu penghambat proses belajar, karena merasa bodoh, kita sering minder ketika berada di kelas. Siswa lain aktif, tetapi kita masih saja pasif karena merasa rendah dari yang lain. Begitu juga dalam bergaul, kita merasa minder dan takut tidak diterima. Penyakit inilah yang sering menimpa kita, padahal tidak ada istilah kelemahan dihadapan Allah. 4 Jadi sikap percaya diri merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam belajar juga dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan percaya diri akan ada suatu keyakinan yang membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Dalam proses pembelajaran di sekolah, rasa percaya diri dari pihak siswa sangat memegang peranan penting, sebab rasa percaya diri tersebut dapat 4 Usman Zaki el Tanto, Islamic Learning; 10 Rahasia Sukses Belajar Mengajar Muslim, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 77.

4 menyebabkan siswa memiliki prestasi belajar tinggi atau bahkan sebaliknya berperstasi rendah. Demikian pula dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, faktor rasa percaya diri siswa itu sangat penting. Berdasarkan studi pendahuluan, proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Tapung diasuh oleh 4 orang guru PAI yang sudah berpengalaman, dalam proses pembelajaran guru PAI berusaha mengajar dengan menggunakan berbagai macam strategi dan metode dengan harapan agar siswa-siswa aktif, memiliki motivasi belajar yang tinggi dan percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya memperoleh hasil belajar atau prestasi belajar yang baik. Berdasarkan observasi pada studi pendahuluan ternyata penulis masih menemukan gejala-gejala seperti: (1) ada sebagian siswa yang tidak berani maju kedepan untuk mencoba, atau melakukan sesuatu yang diperintahkan oleh guru PAI, (2) apabila guru PAI meminta siswa mengemukakan pendapat, ada sebagian besar siswa yang meskipun paham dan mengerti tentang materi pelajaran tetapi kurang berani atau ragu-ragu dalam meyampaikan pendapat, (3) ada sebagian siswa yang pasif atau tidak mau bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dipahami, (4) ada sebagian peserta didik yang pendiam dan jarang berdiskusi dengan temannya apabila mendapat kesulitan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan gejala tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan ini dengan judul: Hubungan Antara Rasa

5 Percaya Diri dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri10 Tapung. B. Penegasan Istilah 1. Percaya Diri Secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap gejala aspek kelebihan yang dimiliki oleh individu dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan hidupnya. 5 Percaya diri yang penulis maksudkan dalam skripsi ini adalah keyakinan siswa SMP Negeri 10 Tapung tentang kelebihan dan kemampuan yang dimiliki dirinya yang membuatnya merasa mampu menjalani kehidupan khususnya dalam mengikuti proses pembelajaran PAI. 2. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjkan oleh seseorang, sedangkan prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai oleh seorang siswa pada jangka waktu tertentu dan dicatat dalam buku raport sekolah. 6 Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai raport siswa dalam mata pelajaran PAI. 3. Siswa 5 Hakim, Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 6 6 Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, ( Bandung : Cv. Pustaka Setia, 2012), h. 171.

6 Siswa adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekolompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Siswa secara khusus adalah orang-orang yang belajar di lembaga pendidikan tertentu yang menerima bimbingan, pengarahan, nasehat, pembelajaran, dan berbagai hal yang yang berkaitan dengan proses kependidikan. 7 Siswa yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah siswa muslim kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung Tahun Ajaran 2013/2014. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah a. Bagaimana rasa percaya diri siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? b. Seberapa besar tingkat rasa percaya diri siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? d. Bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? e. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? 7 Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, ( Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 88.

7 f. Apakah ada hubungan antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah PertamaNegeri 10 Tapung? 2. Batasan Masalah Mengingat luasnya persoalan yang terkait dengan judul ini, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Rasa percaya diri siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung. 2. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung. 3. Hubungan antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung Selain itu subjek yang diteliti juga penulis batasi yaitu hanya siswa muslim kelas VIII Tahun Ajaran 2013/2014. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana rasa percaya diri siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? b. Bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung?

8 c. Apakah ada hubungan positif antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah PertamaNegeri 10 Tapung? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk menetahui bagaimana rasa percaya diri siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? b. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tapung? 2. Kegunaan penelitian a. Bagi siswa sebagai bahan informasi dalam usaha untuk melakukan peningkatan prestasi belajar dan mengembangkan rasa percaya diri. b. Bagi pendidik, Sebagai bahan informasi dalam memecahkan permasalahan siswa dalam meningkatkan rasa percaya diri dalam proses belajar mengajar. c. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam mewujudkan suatu lingkungan sosial dan situasi belajar mengajar yang kondusif bagi siswa sehingga tingkat prestasi belajar yang dicapai bisa maksimal.

9 d. Hasil penelitian ini diharapkan memberi imformasi bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang terkait dengan judul penelitian ini. e. Sebagai salah satu syarat penyelesaian perkuliahan pada program sarjana strata satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau sekaligus untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).