Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh : : Nina Rahayu Nurcahyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto

BAB I PENDAHULUAN. tinggi bahkan melebihi tinggi dari rata-rata perbankan syari ah dunia. 1

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung pada tahun 2008 dan sepanjang tahun 2009 kinerja perbankan syariah

NPM : Pembimbing. : Lonella Dwita. : Mella Sri Kencanawati,SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah. Praktik ekonomi yang terjadi saat ini, baik yang dilakukan para praktisi maupun para

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian yakni perbankan yang berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya

DAFTAR PUSTAKA. Ascarya Akad dan produk banjk syariah, PT. Raja Grafindo Persada,

BAB II LANDASAN TEORITIS. (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut :

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

penelitian dimasa yang akan datang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis Laporan Keuangan

Analisis Tata Kelola Penyaluran Dana Berbasis Bagi Hasil pada Lembaga Keuangan Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menilai kinerja keuangan perbankan syariah tahun Hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Terbukti dengan bermunculannya bank umum syariah lainnya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH (Survei Pada PT Bank Muamalat Indonesia)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang Undang No 21 Tahun 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan menerapkan prinsip-prinsip syariah diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

AKUNTANSI BANK SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71).

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bank Syariah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya nilai tukar rupiah yang terus berubah-ubah menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan yang ada. Hal ini menimbulkan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. aktivitasnya, baik dalam menghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH TEORI DAN PRAKTIK KONTEMPORER BERDASARKAN PAPSI 2013 EDISI 2

BAB II. Tentang Perbankan Syariah, bank syariah didefinisikan sebagai : Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. digunakan sebagai dasar untuk membantu mendapatkan gambaran dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH PADA BANK SYARI AH (Studi Kasus pada PT Bank Syahriah Mandiri) Ir. Zefriyenni, MM, Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail: zefriyenni@yahoo.co.id Abstrak - Penyampaian informasi keuangan baik dalam kinerja keuangan maupun laporan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu manajemen bank dimana bank syari ah dalam kegiatan operasionalnya menggunakan prinsip syari ah. Dalam kenyataannya manajemen bank syari ah selama ini kurang mampu untuk memenuhi segala informasi bagi semua pihak para pemakai laporan keuangan, karena penilaian kinerja keuangan bank syari ah masih berdasarkan neraca dan laporan laba rugi yang mementingkan kepentingan stakeholders saja. Maka dari itu, para pakar akuntansi syari ah merekomendasikan perlu adanya Laporan Nilai Tambah dalam laporan keuangan bank syari ah agar memenuhi prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) dan sesuai dengan prinsip syari ah yaitu keadilan serta tidak hanya memenuhi kepentingan direct stakeholders saja tetapi juga indirect stakeholders. Untuk itu penulis mencoba menganalisis perbedaan kinerja keuangan menggunakan pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah pada bank syari ah. Adapun sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 dengan menggunakan analisa rasio seperti ROA, ROE, rasio perbandingan antara total laba besih dengan total aktiva produktif, dan NPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat profitabilitas kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 yang diukur berdasarkan rasio keuangan (ROA, ROE, rasio perbandingan total laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah dimana rasio yang dihasilkan oleh pendekatan Nilai Tambah lebih besar dari pada pendekatan Laba Rugi. Kata Kunci : Kinerja keuangan, pendekatan laba rugi, dan nilai tambah 1.PENDAHULUAN Saat ini terdapat dua jenis bank, yaitu bank konvensional dan bank syari ah. Dengan semakin baiknya perkembangan perbankan syari ah, maka persaingan pun semakin ketat baik antar bank syari ah maupun dengan bank-bank konvensional lainnya. Langkah strategis yang dapat ditempuh oleh bank dalam rangka memenangkan persaingan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kinerja keuangan. Penilaian kinerja keuangan bank syari ah dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang diterbitkan, yaitu dengan menganalisa tingkat profitabilitas bank syari ah yang bersangkutan. Kinerja keuangan bank syari ah, dapat dilihat dari seberapa besar rasio kinerja keuangan yang diperoleh. Namun saat ini penilaian kinerja keuangan bank syariah hanya didasarkan pada neraca dan laba rugi saja, sehingga profit yang diperoleh distribusinya hanya sebatas kepada direct stakeholders (pemilik modal) saja. Sedangkan dalam tujuan akuntansi bank syari ah seharusnya informasi keuangan lebih menekankan pada pemenuhan akuntabilitas (kepada direct stakeholders, indirect stakeholders dan kepada Tuhan). Sementara dengan laporan nilai tambah kemampuan bank syari ah dalam menghasilkan profitabilitas dihitung dengan memperhatikan kontribusi pihak lain seperti karyawan, masyarakat, pemerintah dan lingkungan. Sehingga profit yang diperoleh dalam distribusinya tidak hanya sebatas pada direct stakeholders saja melainkan juga kepada indirect stakeholders. II.Landasan Teori Menurut Beik (2006) secara umum bank syari ah dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan bebagai jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip syari ah.menurut Slamet Wiyono (2002 : 74) kegiatan bank syari ah merupakan implementasi dari prinsip ekonomi Islam dengan karakteristik, yakni: 29

a. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya; b. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time value of money); c. Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas; d. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulasif; e. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang; f. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad. Bank syari ah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syari ah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan. Perbedaan pokok antara bank syariah dengan bank konvensional, seperti tabel berikut: Tabel.1 Perbedaan Bank Islam dengan Bank Konvensional Bank Islam Bank Konvensional 1. Melakukan investasi-investasi yang halal saja 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa 3. Profit dan falah oriented 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan 5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah Sumber: Muhammad Syafi i Antonio (2001:34). Investasi yang halal dan haram Memakai perangkat bunga Profit oriented Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitor-kreditor Tidak terdapat dewan sejenis Menurut PSAK No.59, tujuan akuntansi keuangan bank syari ah dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syari ah adalah: 1. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan prinsip syari ah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis Islami. 2. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan. 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari ah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha. Sedangkan tujuan laporan keuangan bank syari ah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan keuangan yang berlaku secara umum dengan tambahan antara lain sebagai berikut: 1. Informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syari ah, informasi pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syari ah bila ada, serta bagaimana pendapatan tersebut diperoleh serta penggunaannya. 2. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggungjawab bank terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak, serta informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik dana investasi terikat. 3. Informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat. Dalam penghimpunan dana, bank syari ah mempergunakan dua prinsip yaitu: a) Prinsip wadiah yad dhamanah yang diaplikasikan pada giro wadiah dan tabungan wadiah; b) Prinsip mudharabah mutlaqah yang diaplikasikan pada produk deposito mudharabah dan tabungan mudharabah. Selain itu bank syari ah juga mempunyai sumber dana lain yang berasal dari modal sendiri. Semua penghimpunan dana atau sumber dana tersebut dicampur menjadi satu, dalam bentuk pooling dana. Dalam penghimpunan dana inilah bank syari ah sangat berperan sebagai manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun, khususnya pemilik dana mudharabah Keberhasilan pihak manajemen bank dalam melakukan manajemen dana akan tercermin pada tingkat kesehatan bank yang dapat dilihat dalam beberapa indikator (Arifin, 2002: 151-160), Indikator kinerja dan kesehatan bank syahriah dapat dilihat pada table berikut 30

Tabel 2.Kinerja dan Kesehatan Bank Syari ah No. Indikator Komponen 1. Struktur Modal Rasio modal total terhadap dana simpanan pihak ketiga 2. Likuiditas Rasio Dana Lancar terhadap Dana Simpanan Pihak Ketiga Rasio Total Pembiayaan terhadap DPK 3. Efisiensi Rasio Total Pembiayaan terhadap pendapatan operasional Rasio Nilai Inventaris terhadap Total Modal 4. Rentabilitas Rasio Laba Bersih terhadap Total Aset Rasio Laba bersih Terhadap Total Modal 5. Aktiva Produktif Rasio total pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang diberikan Sumber: Muhammad (2002:231) dalam skripsi Wahyudi (2005) III.METODOLOGI PENELITIAN 1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian Komparatif yaitu membandingkan hasil kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah tahun 2007, 2008 dan 2009. 2. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu: a. Pendekatan Laba Rugi b. Pendekatan Nilai Tambah c. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri 3. Metoda Analisa 1.Metoda pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Adapun rumus-rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut: Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Laba Bersih per Total Aktiva Produktif atau Nilai Tambah per Total Aktiva Produktif Net Profit Margin (NPM) IV. HASIL PENELITIAN 1. Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Berdasarkan Pendekatan Laba Rugi. Berdasarkan data keuangan pada PT Bank Syariah Mandiri, pos-pos pada neraca rata-rata mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan yang di alami pada pospos neraca dari tahun ke tahun tersebut, di alami pula pada pos-pos laba rugi. Secara lengkap laporan laba rugi PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 adalah sebagai berikut: Pendapatan: Tabel 3.Laporan Laba Rugi Desember 2007, 2008, 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) URAIAN 2009 2008 2007 Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Pendapatan dari jual beli: Pendapatan margin murabahah 940,223,316 824,274,869 552,679,012 Pendapatan bersih istisna' parallel 15,549,824 12,226,444 8,241,105 Pendapatan Sewa: Pendapatan sewa ijarah 15,913,020 15,240,458 24,713,676 Pendapatan dari bagi hasil: Pendapatan dari bagi hasil mudharabah 462,263,419 443,355,992 264,813,301 31

Pendapatan dari bagi hasil musyarakah 336,319,966 260,521,406 200,090,296 Pendapatan usaha utama lainnya 300,752,744 180,770,412 146,736,008 Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib 2,071,022,289 1,736,389,581 1,197,273,398 Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat (901,569,546) (793,049,197) (511,873,694) Pendapatan Usaha lainnya 346,972,304 300,986,421 209,920,110 Beban Usaha (1,090,275,833) (964,387,375) (728,252,280) Laba Usaha 426,149,214 279,939,430 167,067,534 Pendapatan non-usaha 8,473,547 8,651,995 1,147,548 Beban non-usaha (455,672) (4,506,497) (31,930) Laba Sebelum Zakat Dan Pajak 434,167,089 284,084,928 168,183,152 Zakat (15,764,576) - - Pajak (127,459,884) (87,668,988) (52,727,953) Laba bersih 290,942,629 196,415,940 115,455,199 Sumber: PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, 2009 PT Bank Syariah Mandiri selama tahun 2007, 2008 dan 2009, mampu membukukan laba bersih (laba setelah pajak) masing-masing sebesar Rp115.455 juta, Rp196.416 juta dan Rp290.943. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang 1. diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha seperti penambahan outlet. Berdasarkan data pada laporan laba rugi PT Bank Syariah Mandiri diatas, maka dapat dihitung berapa besar rasio profitabilitas PT Bank Syariah Mandiri tahun 2007, 2008 dan 2009, yakni sebagai berikut: Tabel 4 Return On Asset (ROA) TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASSET RASIO 2007 115.455 12.885.391 0,90% 2008 196.416 17.065.938 1,15% 2009 290.943 22.036.535 1,32% 2. Return On Equity (ROE) Tabel 5 Return On Equity (ROE) TAHUN LABA BERSIH TOTAL MODAL RASIO 2007 115.455 358.373 32,22% 2008 196.416 558.244 35,18% 2009 290.943 658.244 44,20% 32

3. Laba Bersih per Total Aktiva Produktif (LBAP) Tabel 6.Total Laba Bersih per Total Aktiva Produktif TAHUN TOTAL LABA BERSIH TOTAL AKTIVA PRODUKTIF RASIO 2007 115.455 12.269.374 0,94% 2008 196.416 16.399.333 1,20% 2009 290.943 21.298.203 1,37% 4. Net Profit Margin (NPM) Tabel 7.Net Profit Margin (NPM) TAHUN LABA BERSIH TOTAL PENDAPATAN RASIO 2007 115.455 1.197.273 9,64% 2008 196.416 1.736.390 11,31% 2009 290.943 2.071.022 14,05% Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat kita ketahui rasio kinerja keuangan yang dihasilkan dengan menggunakan pendekatan laba rugi selama tahun 2007, 2008, dan 2009, yakni sebagai berikut: 2 Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri dengan Pendekatan Nilai Tambah Kinerja keuangan bank syari ah dengan pendekatan nilai tambah adalah gambaran mengenai prestasi atau kemampuan kinerja bank syari ah dalam menghasilkan nilai tambah. Dalam perhitungan nilai tambah, pengertian laba dalam laporan nilai tambah berbeda dengan pengertian laba dalam laporan laba rugi. Maka berdasarkan pendapat para pakar akuntansi syari ah dan berdasarkan data yang ada, dapat disusun bentuk Laporan Nilai Tambah PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009, yakni sebagai berikut: Tabel 8. Laporan Nilai Tambah Desember 2007, 2008, 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) Sumber Nilai Tambah 2009 2008 2007 Pendapatan: Pendapatan Operasi Utama: Pendapatan dari jual beli: Pendapatan margin murabahah 940,223,316 824,274,869 552,679,012 Pendapatan bersih Istishna Paralel 15,549,824 12,226,444 8,241,105 Pendapatan dari Sewa: Pendapatan bersih Ijarah 15,913,020 15,240,458 24,713,676 Pendapatan bagi hasil: Pendapatan bagi hasil mudharabah 462,263,419 443,355,992 264,813,301 Pendapatan bagi hasil musyarakah 336,319,966 260,521,406 200,090,296 Pendapatan dari operasi utama lainnya 300,752,744 180,770,412 146,736,008 Pendapatan operasi lainnya 346,972,304 300,986,421 209,920,110 Pendapatan non operasi 8,017,876 4,145,498 1,115,618 Total Pendapatan 2,426,012,469 2,041,521,500 1,408,309,126 33

Harga Pokok Input (436,725,555) (357,952,693) (265,000,870) Depresiasi (258,362,678) (309,296,455) (253,812,932) Total Nilai Tambah 1,730,924,236 1,374,272,352 889,495,324 Distribusi Nilai Tambah Nasabah (Bagi Hasil) 901,569,546 793,049,197 511,873,694 Karyawan (Gaji) 395,187,600 294,251,847 207,798,478 Sosial (Zakat) 15,764,576 2,886,380 1,640,000 Pemerintah (Pajak) 127,459,884 87,668,988 52,727,953 Pemilik (Deviden) - - - Laba Ditahan - - - Total Nilai Tambah 1,439,981,606 1,177,856,412 774,040,125 Sebagaimana laporan laba rugi, maka dari laporan nilai tambah juga akan dapat diketahui berapa besar rasio profitabilitas PT Bank 1. Return On Asset (ROA) Syariah Mandiri tahun 2007, 2008 dan 2009, yakni sebagai berikut: Tabel 9. Return On Assert (ROA) TAHUN NILAI TAMBAH TOTAL ASSET RASIO 2007 889.495 12.885.391 6,9% 2008 1.374.272 17.065.938 8,05% 2009 1.730.924 22.036.535 7,85% 2. Return On Equity (ROE) Tabel 10. Return On Equity (ROE). TAHUN NILAI TAMBAH TOTAL MODAL RASIO 2007 889.495 358.373 248,2% 2008 1.374.272 558.244 246,18% 2009 1.730.924 658.244 262,96% 3. Total Nilai Tambah per Total Aktiva Produktif (LBAP) TAHUN Tabel 11. Total Nilai Tambah per Total Aktiva Produktif TOTAL NILAI TAMBAH TOTAL AKTIVA PRODUKTIF RASIO 2007 889.495 12.269.374 7,25% 2008 1.374.272 16.399.333 8,38% 2009 1.730.924 21.298.203 8,13% 34

4. Net Profit Margin (NPM) TAHUN Tabel 12 Net Profit Margin (NPM) NILAI TAMBAH TOTAL PENDAPATAN RASIO 2007 889.495 1.408.341 63,16% 2008 1.374.272 2.046.028 67,17% 2009 1.730.924 2.426.468 71,34% Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat kita ketahui rasio kinerja keuangan yang dihasilkan dengan menggunakan pendekatan nilai tambah selama tahun 2007, 2008, dan 2009, yakni sebagai berikut: Tabel 13 Rasio Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Nilai Tambah URAIAN 2007 2008 2009 1. ROA (Return On Asset) 6,9% 8,05% 7,85% 2. ROE (Return On Equity) 248,2% 246,18% 262,96% 3. LBAP (Total Nilai Tambah / Total Aktiva Produktif) 7,25% 8,38% 8,13% 4. NPM (Net Profit Margin) 63,16% 67,17% 71,34% 3. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah PT Bank Syariah Mandiri Pada penelitian ini, penilaian kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri dianalisis dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Laba Rugi dan pendekatan Nilai Tambah dengan menganalisa tingkat profitabilitas dari masing-masing pendekatan, yaitu dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), rasio perbandingan total laba bersih dengan total aktiva produktif, dan Net Profit Margin (NPM). Pada pendekatan Laba Rugi yaitu suatu metode penghitungan kinerja keuangan yang dinilai berdasarkan neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan PSAK, masih menekankan informasinya pada laba atau dengan kata lain lebih memperhatikan kepentingan direct stakeholders saja (pemilik modal). Sedangkan pada pendekatan Nilai Tambah yaitu suatu metode penghitungan kinerja keuangan yang dinilai berdasarkan neraca dan laporan nilai tambah sesuai dengan yang direkomendasikan oleh para pakar akuntansi syari ah, menekankan informasinya pada kenaikan nilai kekayaan yang degenerate atau dihasilkan dengan penggunaan yang produktif dari seluruh sumber-sumber kekayaan perusahaan oleh seluruh tim yang ada termasuk pemilik modal, karyawan, kreditur, dan pemerintah. Berarti dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa laba dalam pengertian laporan laba rugi berbeda dengan pengertian laba dalam laporan nilai tambah. Sehingga dalam perhitungannya pun akan berbeda. Value added tidak sama dengan laba. Laba menunjukkan pendapatan bagi pemilik saham sedangkan nilai tambah mengukur kenaikan bagi seluruh stakeholders. Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan laporan laba rugi dan laporan nilai tambah, hasil menunjukkan bahwa perolehan nilai tambah (laba) PT Bank Syariah Mandiri lebih besar jika dibandingkan perolehan laba bersih pada pendekatan laba rugi. 35

Tabel.14 Perbandingan Perolehan Laba Bersih dan Nilai Tambah (Dalam Ribuan Rupiah) Tahun Laba Bersih Nilai Tambah 2007 115.455.199 889.495.324 2008 196.415.940 1.374.272.352 2009 290.942.629 1.730.924.236 Maka analisis perbandingan kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri baik yang menggunakan pendekatan rugi maupun nilai tambah dapat kita lihat dari rasio yang dihasilkannya, yaitu sebagai berikut: No Rasio Tabel 15 Perbandingan Kinerja Keuangan Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah Tahun 2007, 2008, 2009 Laba Rugi 2007 2008 2009 Nilai Laba Nilai Laba Nilai Tambah Rugi Tambah rugi Tambah 1 ROA (Return On Asset) 0,90% 6,9% 1,15% 8,05% 1,32% 7,85% 2 ROE (Return On Equity) 32,22% 248,2% 35,18% 246,18% 44,20% 262,96% 3 LBAP (Laba Bersih/Total Aktiva Produktif atau Nilai Tambah/Total aktiva Produktif) 0,94% 7,25% 1,20% 8,38% 1,37% 8,13% 4 NPM (Net Profit Margin) 9,64% 63,16% 11,31% 67,17% 14,05% 71,34% Perbedaan nilai rasio yang begitu besar ini disebabkan adanya perbedaan konsep kepemilikan dan konsep teori dalam akuntansi yang digunakan dalam Laporan Laba Rugi dan Laporan Nilai Tambah. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang digunakan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan tingkat profitabilitas kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri yang diukur dan dihitung berdasarkan rasio profitabilitas yaitu: ROA, ROE, perbandingan laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM Tahun 2007, 2008, dan 2009 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah. 2. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 yang dihitung menggunakan pendekatan Laba Rugi menghasilkan nilai rasio lebih rendah jika dibandingkan dengan pendekatan Nilai Tambah. 3. Terdapat perbedaan pengertian konsep laba dalam Laporan Laba Rugi dan Nilai Tambah, sehingga menyebabkan bentuk perhitungan dalam kedua pendekatan tersebut pun berbeda dan menyebabkan hasil laba yang berbeda pula yakni nilai tambah (laba) pada laporan Nilai Tambah lebih tinggi dibandingkan dengan laba yang diperoleh berdasarkan Laporan Laba Rugi. 4. Berdasarkan bentuk atau format yang disajikan dalam laporan Laba Rugi dan laporan Nilai Tambah, 36

laporan Nilai Tambah lebih mengutamakan prinsip syariah yaitu keadilan dalam mendistribusikan nilai tambah kepada nasabah, karyawan, sosial, pemerintah, dan manajemen dibandingkan laporan Laba Rugi yang masih mengesampingkan pihak-pihak tersebut yang telah memberikan kontribusi terhadap perusahaan serta profit yang diperoleh distribusinya hanya sebatas kepada direct stakeholders saja. DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Furywardhana, Firdaus. 2009. Akuntansi Syariah. Yogyakarta: Pendidikan & Pelatihan Perbankan Syariah. Hadi. Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi. Harahap, Sofyan S. 2001. Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam. Jakarta: Pustaka Quantum. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Jakarta: IAI. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: IAI. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Jakarta: IAI. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Soraya, Rania. 2008. Persepsi Nasabah Bank Syari ah Terhadap Informasi Yang Harus Diungkapkan Dalam Laporan Nilai Tambah dan Laporan Pertanggungjawaban Sosial Pada Laporan Keuangan Bank Syari ah (Survey pada Bank BRI Syari ah dan Bank Muammalat Cabang Surakarta). Skripsi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wahyudi, Muhammad. 2005. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari ah Menggunakan Pendekatan Laba-Rugi dan Nilai Tambah. Skripsi pada Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Wiyono, Slamet. 2002. Cara mudah memahami Akuntansi Perbankan Syariah berdasar PSAK dan PAPSI. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 37