BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan politik yang tidak menentu (Erikson dalam Dewanto, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Berdasarkan evolusi perkembangan akuntansi manajemen IFAC, penentuan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

BAB II PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN. membantu dalam mencapai tujuan perusahaan. The Institute of Management

STUDI EMPIRIS PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KOTA SOLO

PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System

BABI PENDAHULUAN. di perusahaan dan akuntan manajemen merasa bahwa manajemen biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang

Karakteristik Akuntansi Manajemen

BAB I. Pendahuluan. kegiatan bisnis, teknologi informasi tidak hanya sebagai pendukung atau pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan politik yang tidak menentu (Eriksson, 2008:6). Hal ini

AKUNTANSI MANAJERIAL. Tujuan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan-perusahaan disegala bidang usaha menghadapi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimum bagi. pengendalian biaya yang merupakan faktor intern perusahaan.

AKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi 1998 banyak bidang industri, baik itu dari skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah

Contents

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif jika mampu menghasilkan competitive advantage. Eugenia (2010)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang terus meningkat. negeri. Untuk menopang perekonomian suatu negara, UMKM memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kehidupan perekonomian perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

NEW COST MANAGEMENT SYSTEM DALAM ERA KONTEMPORER

BAB I PENDAHULUAN. internal karena menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti manajer,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

PENDAHULUAN Negara-negara di dunia mulai mencanangkan adanya globalisasi, yaitu upaya untuk mempermudah produk dari perusahaan asing masuk ke pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. efisien, mekanisme modal atau investasi perusahaan lalu target market serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di bidang ilmu teknologi

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan hidup seperti pencemaran, polusi, limbah dan lainlain,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Ukuran kinerja tradisional menggunakan kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara agar tetap dapat unggul. Menurut Nurimansyah (2011), daya saing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur merupakan industri yang perlu dikembangkan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

PERTEMUAN KE-2 PERAN, SEJARAH, DAN TUJUAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Pert 2. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mengalami perkembangan tren positif, kondisi ini menyebabkan setiap

LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan untuk pengusaha guna mempertahankan kontinuitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

SKRIPSI. Oleh: OEN ROCHDIYANI B

BAB II TARGET COSTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri tekstil di Indonesia terus menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. ada dapat diselesaikan secara optimal, maka manajemen memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. langsung atau Foreign Direct Investment-FDI. Investasi yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian seperti transaksi penjualan dan pembelian, melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di setiap Negara terutama Negara ASEAN dihadapkan pada situasi

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. seperti: kreditur, pemerintah, pemasok, dan lain-lain. Informasi laba

Mata Kuliah MANAJEMEN BIAYA. Materi: MANAJEMEN BIAYA DAN STRATEGI. Fakultas/Jurusan EKONOMI / AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu memberikan sesuatu terbaik dari apa yang mereka produksi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Lingkungan bisnis saat ini memiliki karakteristik yang dinamis, kompleks, berkaitan dengan perubahan teknologi, keterbatasan sumber daya, ekonomi global serta perubahan politik yang tidak menentu (Erikson dalam Dewanto, 2010). Globalisasi yang ada menyebabkan persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan harus berusaha lebih keras untuk memperebutkan pangsa pasar yang ada. Konsumen sendiri akan lebih memilih produk dengan kualitas dan mutu yang tinggi. Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage) tentu akan dapat bertahan dalam usahanya. Selain dapat meraih pangsa pasar, perusahaan juga akan meningkatkan pendapatan yang diterima. Keunggulan bersaing tersebut dapat diraih perusahaan dengan menggunakan informasi-informasi yang tepat guna membantu menentukan keputusan yang akan diambil, sehingga akan sesuai dengan tujuan perusahaan. Informasi akuntansi manajemen yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik akan menghasilkan manfaat yang baik pula bagi perusahaan. Hal ini akan mempermudah manajemen dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut masa depan. Manusia tidak dapat memperkirakan apa yang terjadi di masa mendatang, sehingga pengambilan keputusan yang tepat pasti akan sangat dibutuhkan. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada 1

2 penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan. Informasi akuntansi manajemen akan membantu manajemen memilih keputusan yang terbaik diantara alternatif-alternatif pilihan yang ada. Informasi akuntansi manajemen akan membantu manajemen mengurangi ketidakpastian yang dihadapi dalam pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen timbul akibat adanya kebutuhan akan informasi akuntansi yang dapat membantu manajemen dalam memimpin suatu perusahaan yang semakin besar dan semakin kompleks. Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi yang mana dengan informasi ini manajer dapat mengambil keputusankeputusan dalam hal memimpin serta mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Akuntansi manajemen akan memberikan informasi-informasi penting yang nantinya akan digunakan perusahaan. Ibarat sirkulasi darah dalam tubuh, informasi yang tepat akan dibutuhkan perusahaan sama seperti tubuh akan membutuhkan sirkulasi darah bagi kesehatan tubuh. Informasi yang tepat tentu akan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan untuk mencapai tujuaannya. Hal ini dibenarkan dengan pernyataan Horngren (2003) yang mengatakan bahwa akuntansi manajemen sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Perusahaan dengan sistem akuntansi manajemen yang baik tentu akan memiliki kinerja perusahaan yang baik pula. Hal ini dikarenakan informasi yang ada digunakan sebaik mungkin di dalam perusahaan, serta penggunaan teknik-teknik akuntansi manajemen yang sesuai pasti akan meningkatkan keungggulan bersaing dari perusahaan. Perusahaan yang menggunakan teknik-teknik akuntansi manajemen

3 yang tidak sesuai pasti akan berdampak buruk juga bagi perusahaan. Informasi yang tersedia menjadi tidak relevan, dimana informasi tersebut menjadi tidak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Oleh sebab itu, akuntansi manajemen berserta teknik-tekniknya sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Akuntansi manajemen merupakan bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen dalam perusahaan akan memberikan informasi-informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk mencapai tujuan perusahaan. Informasi akuntansi manajemen nantinya akan disusun untuk keperluan para pembuat keputusan. Peningkatan persaingan global telah memberikan tantangan besar terhadap manajer dan para ahli dengan paradigma bahwa jika akuntansi manajemen ingin menjaga relevansinya, maka dibutuhkan adaptasi untuk menghadapi perubahan kebutuhan manajer (Pavlatos dan Paggios, 2009). Hal ini diyakinkan oleh Johnson dan Kaplan (1987), dalam bukunya Relevanve Lost : The Rise and Fall of Management Accounting, yang menyatakan bahwa relevansi akuntansi sebagai alat manajemen berkurang sejak tahun 1925 di Amerika. Hal ini dapat dibuktikan dengan kenyataan, bahwa dalam tahun 80-an, perusahaan Amerika kalah persaingan dengan perusahaan Jepang, yang menerapkan sistem akuntansi baru berdasarkan falsafah Just In Time (JIT) atau tepat waktu dan menggunakan konsep-konsep baru

4 dalam akuntansi manajemen, sedangkan perusahaan Amerika masih menerapkan konsep-konsep tradisional. Praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna serta dapat menjelaskan secara rinci pengeluaran yang terjadi. Hal ini dibutuhkan untuk membantu manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini. Melihat permasalahan ini, adanya teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen. Teknikteknik akuntansi manajemen tersebut dapat dikatakan sebagai alat untuk mencapai kinerja perusahaan yang baik. Akuntansi manajemen sebagai penyedia informasi harus mampu menyediakan alat yang dapat menjawab tantangan tersebut. Praktik-praktik akuntansi manajemen juga harus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, sehingga akan lebih tepat lagi dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi persaingan global. Dapat dikatakan, praktik akuntansi manajemen yang tepat diperlukan dalam penyajian informasi akuntansi bagi perusahaan. Abdel-Kader dan Luther (2006) mengatakan bahwa teknik-teknik akuntansi manajemen yang baru didesain untuk mendukung teknologi modern dan prosesproses manajemen, seperti Total Quality Management (TQM) dan sistem produksi

5 Just In Time (JIT), sebagai keunggulan bersaing dalam menghadapi persaingan global. Dikatakan bahwa teknik-teknik baru tersebut mempengaruhi keseluruhan proses akuntansi manajemen (planning, controlling, decision-making, dan performance evaluation). Saat ini, telah terjadi pergeseran peran teknik-teknik akuntansi manajemen tersebut, dari peran penentuan dan pengendalian biaya yang bersifat simple atau naive menjadi peran yang bersifat sophisticated dalam menghasilkan value bagi konsumen melalui pemanfaatan sumber ekonomi yang tersedia. Teknik-teknik yang baru tentu akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, sehingga perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing dan dapat bertahan menghadapi tantangan global yang ada. Beberapa penelitian mengenai akuntansi manajemen telah dilakukan di berbagai negara namun belum banyak yang meneliti di bidang perusahaan manufaktur. Pavlatos dan Paggios (2009) dalam penelitiannya hanya mengarah pada hotel-hotel saja, belum ke perusahaan maupun sektor lain. Penelitian lain mengatakan bahwa perusahaan industri makanan dan minuman di British, UK, memiliki sistem manajemen yang masih kurang baik dibanding dengan perusahaan lain (Abdel-Kader dan Luther, 2006). Setiap perusahaan tentu akan memerlukan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur juga akan membutuhkan informasi akuntansi manajemen yang tepat. Perusahaan manufaktur (manufacturing bussines) sendiri adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-

6 biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan dengan sistem produksi yang lebih kompleks, barang yang diproduksi tentu akan melewati berbagai tahapan sebelum disampaikan kepada konsumen. Hal ini berbeda dengan perusahaan dagang, yang hanya mmemperjualbelikan barang yang ada dari supplier kepada konsumen, serta berbeda pula dari perusahaan jasa, yang hanya memberikan jasa-jasa tertentu kepada konsumen. Melihat kenyataan ini, perusahaan manufaktur membutuhkan teknikteknik akuntansi yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan lain. I.2. Rumusan Masalah Indonesia merupakan negara yang masih berkembang, dimana sektor industrinya juga masih berkembang. Banyak investor menanamkan modal di Indonesia dengan harapan mendapat keuntungan yang besar dari investasinya. Direktural Jendral Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana, mengatakan pertumbuhan industri manufaktur non migas sangat menggembirakan karena angkanya lebih tinggi dari total produk domestik bruto indonesia (beritadaerah.co.id). Ia juga mengatakan bahwa pada akhir 2014 pertumbuhan industri manufaktur akan mencapai 5,7 persen, sedangkan pada 2015 diprediksi pertumbuhan industri manufaktur sebesar 6,8 persen dan pada tahun 2020 diharapkan pertumbuhannya dapat mencapai 8,5 persen. Peluang untuk membuka industri di Indonesia sangatlah besar. Oleh sebab itu, perkembangan industri manufaktur yang ada di Indonesia juga semakin maju dan

7 berkembang. Hal ini tentu akan memberikan dampak bagi perusahaan. Perusahaan akan menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat satu sama lain, mereka harus berebut pangsa pasar dan konsumen untuk dapat bertahan dalam persaingan yang dihadapi. Solo merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang dapat menjadi salah satu cerminan dari Indonesia. Solo memiliki tingkat UMR (Upah Minimum Regional) yang tidak terlalu tinggi. Hal ini membuat banyak perusahaan manufaktur didirikan di Solo. Solo memiliki beberapa pabrik yang mempekerjakan karyawan dalam jumlah yang besar. Selain itu masih ada banyak pabrik-pabrik lain di sekitar Solo yang juga bergerak di bidang manufaktur. Industri batik juga menjadi salah satu industri khas Solo (Wikipedia). Banyaknya industri yang berada di Solo membuat persaingan yang ada menjadi semakin ketat. Oleh karenanya perusahaan akan memerlukan informasi akuntansi manajemen yang akurat untuk membantu dalam pengambilan keputusan demi mencapai tujuan perusahaan. Berbagai penelitian tentang praktik akuntansi manajemen di berbagai sektor telah banyak dilakukan di beberapa negara. Abdel-Kader dan Luther (2006) dalam penelitiannya mengenai praktik-praktik akuntansi manajemen di British, menyatakan bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional lebih dipakai dan dirasa lebih baik. Naci, Cela dan Dollani (2010) melakukan penelitian mengenai praktik-praktik akuntansi manajemen di Albania. Hasil yang ditemukan menyatakan bahwa praktikpraktik akuntansi manajemen di Albania tidak kompleks dan tidak sophisticated. Budgeting, product profitability dan financial performance measurement lebih sering

8 dipakai dibanding yang lain. Penelitian lain mengenai praktik akuntansi manajemen pada usaha perhotelan di Yunani menyatakan bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional lebih banyak digunakan dibanding yang modern. Praktikpraktik yang sering digunakan antara lain ABC, balance scorecard, dan benchmarking (Pavlatos dan Pagios,2009). Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan meneliti tentang praktikpraktik akuntansi manajemen pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Surakarta (Solo), dengan perincian permasalahan sebagai berikut: Bagaimana praktik-praktik akuntansi manajemen pada perusahaan manufaktur di kota Solo? I.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui praktik-praktik akuntansi manajemen apakah yang digunakan perusahaan manufaktur dalam menyediakan informasi akuntansi manajemen, sehingga dapat digunakan semaksimal mungkin oleh manajer untuk menjalankan fungsi manajemen (perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan). I.4. Manfaat Penelitian 1. Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu akuntansi manajemen yang telah diperoleh dengan melihat praktik mengenai teknik-teknik akuntansi manajemen yang sebenarnya terjadi di perusahaan manufaktur.

9 2. Diharapkan dapat membantu perusahaan manufaktur mengetahui praktik-praktik mana yang benar-benar bermanfaat bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan global yang ada, sehingga perusahaan memiliki keunggulan bersaing untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang semakin kompleks. 3. Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembaca dalam hal menambah pengetahuan terutama mengenai teknik-teknik akuntansi manajemen dan praktiknya pada perusahaan manufaktur. 4. Bagi pemerintah, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pengaturan regulasi-regulasi yang tepat bagi perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat terus maju dan bertumbuh menghadapi tantangan yang ada. I.5. Batasan Masalah Praktik akuntansi manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu alat yang efisien dan efektif untuk menyelesaikan suatu tugas. Dalam hal ini, praktik akuntansi manajemen tersebut merupakan penggunaan teknik-teknik akuntansi manajemen oleh perusahaan manufaktur untuk memperoleh keuntungan bersaingnya. Agar penelitian ini lebih spesifik dan untuk membatasi permasalahan yang diteliti maka penulis membuat batasan variabel yang diteliti yaitu sebagai berikut: 1. Sampel dalam penelitian ini adalah akuntan manajemen/orang yang mengerti mengenai akuntansi manajemen yang ada dalam perusahaan manufaktur yang terdapat di kota Surakarta.

10 2. Perusahaan manufaktur pada penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kelompok ukuran perusahaan menurut BPS Solo (2013) yaitu sebagai berikut: a. Industri menengah dengan jumlah karyawan 20 sampai 99 orang. b. Industri besar dengan jumlah karyawan 100 atau di atas 100 orang. I.6. Sistematika Pembahasan Bab I PENDAHULUAN, akan membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika pembahasan. Bab II PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN, akan membahas mengenai pengertian akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi manajemen, informasi akuntansi manajemen, perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, perkembangan akuntansi manajemen berdasarkan tiga sudut pandang, serta penelitian terdahulu. Bab III METODOLOGI PENELITIAN, akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, jenis dan teknik pengumpulan data, variabel penelitian, serta metode analisa data. Bab IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN, akan menjelaskan mengenai uji validitas, uji reliabilitas, data responden, uji statistik, gambaran umum praktik akuntansi manajemen, praktik akuntansi manajemen berdasarkan fungsi manajerial, analisa berdasarkan skala perusahaan, dan analisa berdasarkan perkembangan akuntansi manajemen (IFAC).

11 dan saran. BAB V PENUTUP, akan berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian