BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB XI DIRECT MONOEVRING SYSTEM

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III LANDASAN TEORI

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB XVII PENGISIAN TEKAN

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VIII PELUMAS. Pelumas adalah suatu zat (media) yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian yang bergerak.

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)

BAB II. Diagram P - V ( Diagram Theoritis )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB VII PENDINGINAN MOTOR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

BAB VI Aliran udara dan gas buang II. Pembilasan

BAB II. LANDASAN TEORI

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

UNIVERSITAS DIPONEGORO REKALKULASI MESIN DIESEL MITSUBISHI 4 SILINDER TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

MAKALAH PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB V PERHITUNGAN MOTOR MENGGUNAKAN SATUAN INTERNASIONAL (SI)

SKRIPSI MOTOR BAKAR RANCANGAN MOTOR BAKAR PENGGERAK KENDERAAN MINI BUS DENGAN DAYA EFEKTIP 78 PS MEMAKAI SISTEM KATUP SINGLE OVER HEAR CAM (SOHC)

BAB XIII SISTEM OLAH GERAK (MANOEVRING SYSTEM)

Di unduh dari : Bukupaket.com

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Mesin uji yang akan menggunakan cylinder head, cylinder dan crankshaft

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL BAB I PENDAHULUAN

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II LANDASAN TEORI

contoh makalah teknik mesin

BAB III PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGERTIAN - PENGERTIAN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Transkripsi:

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : a. Motor Diesel Putaran Rendah ( Low Speed Engine ) dimana putarannya dari 0 130 RPM, kebanyakan jenis motor ini untuk 2 takt disebut juga Crosshead Type. b. Motor Diesel Putaran Menengah ( Medium Speed Engine ) dimana putarannya berkisar antara 130 RPM-600 RPM, kebanyakan jenis motor ini untuk 2 takt dan 4 takt ( Trunk Piston Type ). c. Motor Diesel Putaran Tinggi ( High Speed Engine ) dimana putarannya berkisar dari 600-1500 RPM kebanyakan jenis ini untuk 4 takt ( Trunk Piston Type ). Yang dimaksud dengan Crosshead Type adalah mesin - mesin yang menggunakan kepala silang ( Crosshead ) sebagai engsel putarnya untuk melayani gerakan batang penggerak ( Connecting Rod ) secara mengayun ke kanan dan ke kiri, jenis pistonnya pendek saja, dimana ukuran panjang piston lebih besar dari pada diameternya. Sedangkan yang dimaksud dengan Trunk Piston Type adalah mesin-mesin yang tidak dilengkapi dengan kepala silang, sebagai engsel putar untuk melayani batabg penggerak yg bergerak mengayun (Ossilasi) terdapat pada piston pim bearingnya. Pada motor 2 takt kebanyaka langkah toraknya panjang sehingga banguna motor lebih besar dibandingkan dengan motor 4 takt pada daya yang sama, hal tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang torak (Piston Rod) dalam hubungannya dengan kepala silang, sedangkan pada motor 4 takt, tidak dilengkapi Piston Rod, kedua langkah toraknya pendek saja. Bagian - bagian utama dan fungsi motor diesel 2 takt Low Speed Engine (Crosshead Type), lihat gambar 1. 1. Cylinder Liner berfungsi sebagai tempat bergeraknya torak bekerja keatas dan kebawah. 2. Cylinder Head berfungsi sebagai penutup Cylinder liner, supaya terjadi ruang kedap didalam silinder. 1

3. Working Piston berfungsi sebagai torak yang melakukan proses kerja berhubungan dengan panas pembakaran bahan bakar dalam silinder saat proses pembakaran. 4. Piston Rod berfungsi sebagai memindahkan gerakan piston diteruskan ke Crank Shafe melalui Crosshead. 5. Connecting Rod berfungsi sebagai penerus gerakan dari Piston Rod ke Crank Shafe untuk memutar. 6. Crank Shafe berfungsi sebagai Out Put hasil proses pembakaran dalam bentuk tenaga yang diginakan dalam berbagai keterkaitan(memutar baling tenaga penggerak tenaga listrik, dll). 7. Crank Pin & Bearing berfungsi sebagai unit Crank Sheft dan peralatan metalmetal jalannya. 8. Main Bearing berfungsi sebagai metal duduk pendukung Crank Sheft di jurnalnya. 9. Nozzle Injector berfungsi sebagai penyabut bahan bakar untuk proses pembakaran dalam silinder. 10. Piston Ring berfungsi sebagai pengedap silinder sehingga kompresi udara dihasilkan. 11. Crosshead & Pin berfungsi sebagai engsel untuk menerima gerakan lurus dan merubahnya menjadi gerakan ayunan mengikuti irama gerakan putar proses engkel (Crank Shafe) dan Pin adalah penanya. 12. Exhaust Valve adalah batup buang yang banyak dijumpai pada pembilasan memanjang motor diesel 2 takt. 13. Cam Shaft berfungsi sebagai poros berhubungan untuk pembaturan penutupan dan pertukaran katup-katup, dan pompa bahan bakar BOSCH. 14. Push Rod berfungsi sebagai pemindah gerakan Cam Shaft ke katup-katup melalui Rocker arus. 15. Rocker arus berfungsi sebagai penghubung dalam gerakan untuk pembukaan dan penutupan katup - katup. 16. Guide Shoes berfungsi sebagai pembaur untuk gerakan Crosshead. 2

17. Fundation adalah fundasi mesin. 18. Crank Case adalah bak poros engkel yang dibawahnya terdiri pelumas (Carted) untuk pelumasan. 19. Inlet Manifold adalah saluran udara masuk ke silinder melalui inlet port. 20. Exhaust Manifold adalah saluran gas buang menampung gas untuk di ledaskan ke Coroboy. 21. Inlet Port adalah cabang-cabang udara bilas untuk menyalurkan udara masuk silinder. 22. Exhaust Valve Spring adalah pegas katup berfungsi sebagai mengembalikan gerakan katup oleh Push Rod. MOTOR DIESEL 2 TAKT Gambar 1 3

MOTOR DIESEL 4 TAKT Gambar 2 Bagian - bagian utama dan fungsi motor diesel 4 takt medium speed /high speed. (Trunk Piston Type), gambar 2. 1. Cylinder Liner berfungsi sebagai tempat bergeraknya torak bekerja keatas dan kebawah. 2. Cylinder Head berfungsi sebagai penutup Cylinder liner, supaya ruang kedap didalam silinder. 3. Piston berfungsi sebagai penampung proses kerja termasuk proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder. 4

4. Connecting Rod berfungsi sebagai penerus gerakan ke Crank Sheft dalam merubah gerakan lurus menjadi gerakan ayun. 5. Crank Sheft berfungsi sebagai penerima gerakan putar untuk produk (Out Put) berbagai keperluan (penggerak baling-baling, penggerak Tenaga listrik). 6. Crank Pin adalah luit Crank Sheft untuk dudukan nutal jalan. 7. Crank Pin Beading adalah nutal jalan dudukan Conecting Rod. 8. Main Beading adalah nutal duduk mendukung dudukan Crank Sheft. 9. Nozzle Injector adalah pengabut bahan bakar leburan dimasukan ke ruang pembakaran. 10. Conpression Ring adalah berfungsi sebagai Ring pengedap silinder untuk tujuan proses komprensi. 11. Oil Scraaped Ring berfungsi sebagai ring pelumas untuk melimasi secara di skrap silinder liner yang dilumas, untuk tidak terikut keruang pelumas pembakaran (keakurasikan saat pemasangannya). 12. Piston Pin berfungsi sebagai hubungan gerakan piston ke Connecting Rod. 13. Inlet Valve berfungsi sebagai pembuka dan penutup pintu / lubang masuk udara silinder. 14. Exhaust Valve berfungsi sebagai pembuka dan penutup pintu / lubang buang mengeluarkan gas. 15. Caim Sheft berfungsi sebagai pengaturan pembukaan dan penutupan katupkatup dan pompa bahan bakar Boseh. 16. Push Rod berfungsi sebagai pemindah gerakan Caim Sheft ke Volve melalui Rocker arm. 17. Finolation adalah fondasi mesin. 18. Crank Case adalah bak poros engkol menampung pelumas di bawahnya (Oil Puy). 19. Inlet Rocker Arm adalah penghubung gerakan pembukaan dan penutup Inlet Valve oleh Push Rod. 20. Exhaust Rocker Arm adalah penghubung gerakan pembukaan dan penutupan exhaust volve oleh Push Rod. 5

21. Inlet Volve Spring berfungsi sebagai mengembalikan gerakan oleh gerakan inlet volve oleh Push Rod. 22. Exhaust Volve Spring berfungsi sebagai mengembalikan gerakan exhaust volve oleh Push Rod. 23. Pada halaman berikut diperlihatkan jenis motor-motor 2 takt yang besar untuk perkapalan. Gambar Mitsubishi Diesel Engine 6