3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian ini dilakukan di kelas X 7 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 3 siswa yaitu 11 laki-laki dan 1 perempuan sedangkan kelas X 5 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 0 siswa 11 laki-laki dan 9 perempuan. 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 01/013, selama ± 3 bulan dengan tahapan-tahapan seperti tampak pada tabel berikut. Tahap Persiapan Tahap data Tabel 3.1 Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan Tahap analisis data Tahap pelaporan 1. Melapor dan memohon izin kepada kepala Sekolah dan guru mata pelajaran Fisika. Menyusun semua perangkat yang akan digunakan dalam penelitian kemudian divalidasi 3. Merevisi semua perangkat sesuai hasil validasi 1. Melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan perangkat yang sudah divalidasi. Memberikan tes evaluasi hasil belajar pada akhir proses pembelajaran. Kegiatan analisis data bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dilakukan pada akhir pembelajaran Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data penelitian dan menyusun konsep laporan serta mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing guna penyusunan laporan akhir 1
3. Metode dan Desain Penelitian 3..1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif TTW (kelas eksperimen) dengan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung (kelas kontrol), adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. 3.. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif TTW dan kelas kontrol yang menggunakan pengajaran langsung, dalam desain ini terdapat dua kelompok yang diambil secara random kemudian diberi post test untuk melihat hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Maka desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only control design seperti pada gambar berikut: Gambar 3.1. Desain Penelitian Post Test Only R a X 1 O R b X 3 O 4 (Sugiyono, 01: 11) Dengan: R a = Kelas eksperimen R b = Kelas kontrol X 1 = Kelas yang menggunakan pembelajaran Kooperatif TTW (Eksperimen) X 3 = Kelas yang menggunakan pembelajaran Langsung (Kontrol) O = Posttes untuk kelas eksperimen O 4 = Posttes untuk kelas kontrol
3 Tabel 3. Perbandingan Aspek Pembelajaran pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen. Aspek Kelas Kontrol Eksperimen Waktu 3 jam pelajaran 3 jam pelajaran Pertemuan x pertemuan x pertemuan Media LKS LKS pembelajaran Model pembelajaran Pembelajaran Langsung Strategi Pembelajaran Kooperatif TTW Pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.3 Perbedaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Aspek Kontrol Eksperimen Dari pemberian motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran tidak ada perbedaan dengan kelas Eksperimen Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Dalam pembelajaran materi yang diajarkan sama dengan kelas eksperimen dan model yang diterapkan menggunakan pengajaran langsung Kegiatan Penutup Pada pemberian kesimpulan, pemberian tugas sampai pada pemberian penghargaan tidak ada perbedaan dengan kelas eksperimen Dari pemberian motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran sama dengan pembelajaran pada kelas kontrol. Dalam pembelajaran materi yang diajarkan tidak ada perbedaan dengan kelas kontrol dan model digunakan strategi kooperatif think talk write (TTW) Pada pemberian kesimpulan, pemberian tugas sampai pada pemberian penghargaan tidak ada perbedaan dengan kelas kontrol. 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Berdasarkan judul dan hipotesis yang ada maka terdapat dua variabel dalam penelitian ini, sebagai berikut:
4 3.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kelas eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif TTW, dan kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran yang menerapkan pengajaran langsung. 3.3. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. 3.3.3 Definisi Operasional Variabel Terikat Definisi operasional hasil belajar siswa adalah skor yang diperoleh pada tes hasil belajar siswa dan diukur berdasarkan skor tes hasil belajar yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen yang menerapkan strategi pembelajaran kooperatif TTW dan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menerapkan pengajaran langsung. 3.3.4 Definisi Konstitutif Variabel Terikat Definisi konstitutif dari hasil belajar sebagai variabel terikat dalam penelitian ini yaitu penguasaan atas kemampuan-kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi yang akan dijelaskan berikut : a. Pengetahuan atau ingatan dalam ranah ini merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya dalam bentuk pengetahuan atau ingatan seperti mengemukakan definisi. b. Pemahaman merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang baru didengar atau dibacanya.
5 c. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkrit atau khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 4 Gorontalo yang duduk di kelas X pada tahun ajaran 01/ 013 yang terdiri atas tujuh kelas. Distribusi perkelasnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 3.4 Distribusi Jumlah Siswa Kelas X N0 Kelas Jumlah Siswa 1 X 1 5 X 4 3 X 3 5 4 X 4 7 5 X 5 7 6 X 6 9 7 X 7 7 Jumlah Total 184 Sumber: SMA Negeri 4 Gorontalo, 013 3.4. Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling atau pengambilan sampel secara kelompok. Dari tujuh kelas tersebut diambil dua kelas sebagai sampel yang cara pengambilannya dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,013:13). Hasil penarikan sampel diperoleh kelas X 5 dan X 7 yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi kelas X yang ada sehingga diperoleh kelas X 7 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X 5 dijadikan sebagai kelas kontrol.
6 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Instrumen Tes Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes bentuk essay. Tes essay tersebut berupa postest yang diadakan pada akhir pemberian materi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan materi yang diajarkan. Distribusi butir tes dan tujuan pembelajaran yang diukur dapat dilihat dalam tabel 3.5. Tabel 3.5 Distribusi Butir Tes dan Tujuan Pembelajaran No Tujuan Pembelajaran 1 Menjelaskan definisi arus listrik Menghitung kuat arus listrik yang mengalir pada suatu benda Butir Soal Jelaskan dengan kata-kata sendiri definisi dari arus listrik? Pada sebuah penghantar mengalir muatan sebesar 0 Coulomb selama menit. Hitunglah besar arus listrik pada penghantar tersebut! No Kognitif Soal 1 C C3 3 Menuliskan bunyi hukum ohm 4 Menghitung kuat arus listrik dan hambatan berdasarkan hukum ohm Arus listrik sebesar 4,5 A mengalir 3 pada kawat penghantar selama 4 menit. Berapakah besar muatan yang mengalir pada kawat tersebut? Tuliskan bunyi dari hukum ohm? 4 C1 Hitunglah kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat penghantar, bila besarnya hambatan kawat 10 ohm dan ujung-ujungnya diberi tegangan sebesar 1, V! 5 C3 Seutas kawat sepanjang m memiliki luas penampang 5x10-4 m. Jika hambatan jenisnya 1,5x10-4 m.ω, berapakah hambatan kawat itu? Empat resistor masing-masing sebesar 0Ω, 5Ω, 30Ω dan 35Ω disusun secara seri dalam 6 7
7 No Tujuan Pembelajaran 5 Menentukan hambatan, beda potensial dan kuat arus pada suatu rangkaian seri maupun paralel. 6 Mengidentifikasi jenis bahan berdasarkan konduktivitasnya 3.5. Validitas Tes Butir Soal rangkaian. Tentukan besar hambatan sebuah resistor pengganti (R P ), untuk menggantikan keempat resistor tersebut! Diketahui rangkaian listrik dipasang seri seperti gambar dibawah ini. Tentukan nilai V 1, V,dan V 3!. Diketahui rangkaian pembagi arus seperti gambar dibawah ini. Tentukan nilai dari I 1, I, I 3 dan arus total pada rangkaian (I)! Sebut dan jelaskan pebedaan dari bahan berdasarkan konduktivitasnya? No Soal 8 9 Kognitif C3 10 C Validitas dapat artikan sebagai kelayakan alat pengukuran untuk mengukur apa yang seharusnya diukur berdasarkan kriteria tertentu, jenis validitas yang digunakan yaitu validitas butir soal. Sebuah butir soal dikatakan valid apabila butir tersebut berkorelasi tinggi terhadap skor total atau mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, adapun teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas butir soal adalah teknik product moment sebagai berikut: r XY NXY ( X)( Y) (Arikunto, 009: 7) N X ( X) N Y ( Y) Dimana: N = Banyaknya Sampel/ responden ΣX = Jumlah skor butir ΣY = Jumlah skor total ΣXY = korelasi skor dengan skor total setiap factor r xy = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
8 Dari hasil pengujian validitas, jika diperoleh koefisien validitasnya yaitu r xy 0,413 maka tes tersebut dikatakan valid artinya tes tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Taraf nyata α = 0,05 dan n = 3 maka harga r tabel = r (0,05)(3) = 0,413 dengan membandingkan r hitung r tabel. Jumlah butir soal yang divalidasi oleh pakar adalah 10 butir soal kemudian diberikan pada kelas uji coba. Dari hasil uji coba tersebut ternyata semua soal valid. Pengujian validitas pada kelas uji coba dapat dilihat pada table 3.6. Table 3.6 Uji Validitas Tes Hasil Belajar Siswa No Item Tes Harga Koefisien Kriteria (r hitung ) (r tabel ) 1 0,487 0,413 Valid 0,718 0,413 Valid 3 0,701 0,413 Valid 4 0,51 0,413 Valid 5 0,761 0,413 Valid 6 0,807 0,413 Valid 7 0,767 0,413 Valid 8 0,799 0,413 Valid 9 0,610 0,413 Valid 10 0,761 0,413 Valid 3.5.3 Reliabilitas Tes Reliabilitas tes menunjukkan ketepatan dan ketelitian yang dicapai pada pengukuran dengan menggunakan test tersebut, sehingga hasil yang diperoleh bersifat konsisten. Untuk mengetahui reabilitas test pada penelitian ini maka digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut : n n i 1 1 t 11 - r (Arikunto, 009: 109)
9 Dengan: r 11 = Reliabilitas tes n = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal i = Jumlah varians butir soal t = Varians total Dalam penelitian ini item tes hasil belajar dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya yaitu r 11 0,413 dan item tersebut dinyatakan tidak reliabel apabila koefisien reliabilitasnya 0,413. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh reliabilitas tes pada kelas XI 3 sebagai kelas uji coba sebesar r 11 = 0,88 dengan taraf signifikan α = 0.05 dan n = 3, maka harga r tabel = 0,413 yang diperoleh melalui tabel r produk moment. Hasil nilai koefisien reliabilitas dari item pertanyaan yang valid maka diperoleh r hitung = 0,88 r tabel = 0,413. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes reliabel dan dapat digunakan sebagai pengumpulan data pada penelitian ini. 3.5.4 Tingkat Kesukaran Tes Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam memnjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dari kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar (Sudjana,01:135). Adapun cara untuk melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: B I N
30 Dimana: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut (Sudjana,01:138). Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah: 0-0,30 = soal kategori sukar 0,31-0,70 = soal kategori sedang 0,71-1,00 = soal kategori mudah Tabel 3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Soal No Soal Tingkat Kesukaran Kategori 1 0,51 Sedang 0,347 Sedang 3 0,31 Sedang 4 0,86 Mudah 5 0,60 Sukar 6 0,347 Sedang 7 0,17 Sukar 8 0 Sukar 9 0 Sukar 10 0,434 Sedang Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 3.7 diatas, diketahui hasil bahwa 1 butir soal memiliki tingkat kesukaran kategori mudah, 5 butir soal memiliki tingkat kesukaran kategori sedang, dan 4 butir soal lainnya termasuk dalam kategori sukar.
31 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Normalitas Data Untuk menguji normalitas data, apakah data hasil penelitian yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data menggunakan uji Chi Kuadrat dengan persamaan sebagai berikut: Dengan: x k i1 E i O O i x = Nilai chi kuadrat E i = Frekuensi hasil pengamatan O i = Frekuensi hasil yang diharpkan i (Sugiyono, 009: 107) Cara pengujian normallitas data dalam penelitian didasarkan pada pengujian statistik berikut: H 0 : H 1 : Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian normalitas data ini adalah jika χ hitung χ (1- α) (k-1) maka hipotesis H 0 diterima, dengan χ (1- α) (k-1) diperoleh dari daftar distribusi nilai persentil untuk dk = (k-1) dan taraf α = 0,05. Taraf nyata 0,05 untuk tingkat kesalahan 5% dianggap dapat mewakili tingkat kesalahan yang ada dalam pengukuran dengan nilai interval yang tidak terlalu besar. (Sugiyono, 009: 89). Berdasarkan hasil pengujian normalitas data pada kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif TTW diperoleh χ hitung = 8,33 dan χ tabel = 9,48 dan hasil pengujian normalitas pada kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran langsung diperoleh χ hitung =
3 7,06 dan χ tabel = 9,48. Karena hasil perhitungan ini menunjukan bahwa χ hitung χ tabel, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 0 diterima yaitu data skor tes evaluasi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif TTW dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung terdistribusi normal dan menolak hipotesis H 1. Selengkapnya hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada lampiran 16. 3.6. Uji Homogenitas Varians Pengujian homogenitas varians ini untuk mengetahui keseragaman kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai subyek penelitian. Pengujian ini menggunakan uji F, statistik uji F dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Variansterbesar F (Sugiyono, 013: 75) Variansterkecil Berdasarkan pengujian homogenitas varians diperoleh harga F tabel dengan dk pembilang (3-1 = ) dan dk penyebut adalah (0-1 = 19) berdasarkan dk tersebut dan taraf kesalahan 5% maka harga F tabel =,0. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel (1,09 <,0) dengan demikian dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelompok data tersebut adalah homogen. Selengkapnya hasil pengujian homogenitas varians dapat dilihat pada lampiran 17. 3.6.3 Uji Hipotesis Penelitian Setelah pengujian normalitas data dilakukan, maka hasil pengujian dari normalitas data tersebut digunakan dalam pemilihan statistik uji yang akan digunakan pada hipotesais penelitian. Rata-rata skor hasil belajar antara kelas
33 eksperimen dan kelas kontrol diuji dengan menggunakan uji statistika parametrik dengan statistik uji t. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kesesuaian hasil belajar siswa pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol pada objek penelitian apabila kedua data sampel penelitian terdistribusi normal. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: t Keterangan: t x 1 x n 1 n S i X X 1 ( n 1 1)s 1 ( n 1)s 1 1 n1 n n1 n = Nilai hitung = Nilai rata-rata kelas eksperimen = Nilai rata-rata kelas kontrol = Jumlah responden kelas eksperimen = Jumlah responden kelas kontrol = Simpangan baku (Sugiyono, 013: 73) Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif TTW dengan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung. H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif TTW dengan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung.
34 Kriteria pengujiannya adalah dengan dk = n 1 + n = 3+0-= 41 untuk taraf kesalahan 5%, maka t tabel =,0 dalam hal ini berlaku bahwa, bila t hitung t tabel maka H 0 diterima (Sugiyono 013: 75). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung lebih besar dari pada t tabel ( t hitung 3,91 t tabel,0 ) dengan demikian hipotesis H 0 ditolak dan hipotesis H 1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.