HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 1 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGUNDU SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU DALAM MELAKSANAKAN IMUNISASI DI POSYANDU GADING SEHAT GADING TAMBAKSARI SURABAYA

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINEGARA TAHUN 2015

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN BAYINYA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

KUESIONER PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

ABSTRACT. on Immunization (EPI) atau Program

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KETEPATAN IMUNISASI POLIO DI POSYANDU RW 10 KAMPUNG BANTENG KOTA SEMARANG

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENGARUH REAKSI IMUNISASI DPT/HB TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI DPT/HB DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun. tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi dan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

ABSTRAK. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Peran Petugas Kesehatan, Kelengkapan Imunisasi.

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN PENGALAMAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DPT 2 DI DESA PAYUDAN DUNG-DANG KECAMATAN GULUK- GULUK KABUPATEN SUMENEP TAHUN

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES BASIC IMMUNIZATION IN REGION PUSKESMAS SP II SEKUTUR JAYA IN TEBO DISTRICT 2015

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes Telogorejo Semarang **) Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UNIMUS Semarang ***) Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Depkes KeMenkes Poltekkes Semarang ABSTRAK Setiap tahun ada 10% bayi (sekitar 450.000 bayi) yang belum mendapat imunisasi, sehingga dalam 5 tahun menjadi 2 juta anak yang belum mendapat imunisai dasar lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal. Desain penelitian ini adalah Descriptive corelation menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel 60 responden dengan tekhnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar dalam kategori cukup, sikap responden dalam kategori tidak mendukung dan kepatuhan responden dalam kategori tidak patuh. Penelitian ini menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar dengan nilai p= 0,000 (p<0,05). Kata Kunci: pengetahuan, sikap, dan kepatuhan ABSTRACT There were 10% of infants (about 450.000 infants) who had not obtained immunization every year, so that in 5 years, the number becomes 2 millions children who had not received basic complete immunization. This research was determined to perceived the correlation between the level of knowledge and the mother s attitude towarded basic immunization compliance for infants in Mororejo village Kaliwungu, Kendal Regency. The design of the research was descriptive corelaion was using the plan of cross sectional. It also took 60 respondents as a sample and it applied purposive sampling technique. The result of the research showed the level of knowledge of respondents towarded basic immunization compliance in an adequate category, the respondents obedience in non-adherent category. This research applied chi-square test that showed a significant correlation between the level of knowledge, attitude, and obedience in giving basic immunization with a value of p=0,000 (p<0,05). Key Words: knowledge, attitude, and obedience 1

PENDAHULUAN Bayi-bayi di Indonesia yang diimunisasi setiap tahun sekitar 90% dari sekitar 4,5 juta bayi yang lahir. Hal itu karena masih ada hambatan geografis, jarak, jangkauan layanan, transportasi, ekonomi. Setiap tahun ada 10% bayi (sekitar 450.000 bayi) yang belum mendapat imunisasi, sehingga dalam 5 tahun menjadi 2 juta anak yang belum mendapat imunisai dasar lengkap. Bila terjadi wabah, maka 2 juta balita yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap akan mudah tertular penyakit berbahaya tersebut, akan sakit berat, meninggal atau cacat(soedjatmiko, 2009, 27). Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas departemen kesehatan yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibatakibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) (Effendi & Hayati, 2007, 3). Program imunisasi di Puskesmas dilaksanakan baik melalui program rutin maupun program tambahan untuk PD3I seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B (HB) dan Campak. Bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG satu kali, DPT tiga kali, Polio empat kali, HB tiga kali, Campak satu kali (Depkes RI, 2005, dalam Anonim, 2010, 6). Berdasarkan hasil riset kesehatan (Riskesdas) tahun 2008, di Indonesia cakupan imunisasi BCG sebesar 86,9%, imunisasi campak sebesar 81,6%, imunisasi Polio sebesar 71%, imunisasi DPT sebesar 67,7%, dan imunisasi Hepatitis B sebesar 62,8% sedangkan cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 46,2% (Depkes RI, 2008, dalam Handers, 2011, 7). Sekitar 1,7 juta kematian yang terjadi pada anak atau 5% pada balita di Indonesia disebabkan oleh Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, difteri, pertusis, campak, tetanus, polio, dan hepatitis B. PD3I merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, oleh karena itu cakupan imunisasi harus dipertahankan lebih tinggi dan merata sampai mencapai tingkat kekebalan masyarakat (Depkes, 2007, dalam Maryani, 2009, 2). Menurut data laporan bulanan Puskesmas Kaliwungu, target imunisasi pada bulan pada bulan April 2011 di desa Mororejo dengan sasaran bayi 145 yaitu di dapatkan data bulanan tahun terakhir berdasarkan laporan puskesmas tahun 2011 masih banyak ibu yang tidak membawa bayinya imunisasi sesuai umur/ jadwal pemberian. Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal. Sedangkan tujuan khusus ini adalah 1. mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal, 2. mendeskripsikan sikap ibu tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal, 3. mendeskripsikan kepatuhan ibu tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa 2

Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal, 4. menganalisis hubungan pengetahuan ibu terhadap tingkat kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal, 5. menganalisis hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal. Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2009, hlm.101). Tujuan Imunisasi adalah memberikan kekebalan terhadap tubuh bayi dengan cara pemberian vaksin. Vaksin berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat menimbulkan penyakit, tetapi penyakit ini terlebih dahulu dilemahkan atau dimatikan sehingga tidak berbahaya (Riyadi, Sujono & Sukarmin, 2009, hlm.47). Manfaat Imunisasi adalah bayi dapat mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat berdampak cacat atau kematian (Setiati, 2009, hlm.20). Menurut jadwal imunisasi dari Depkes (2009) imunisasi dasar diberikan pada usia 0-9 bulan. Imunisasi BCG diberikan 1 kali pada usia 0-1 bulan, imunisasi Hepatitis B diberikan sebanyak 4 kali pada usia 0-4 bulan. HB 0 diberikan pada usia 0-7 hari, HB 1 diberikan pada usia 2 bulan, HB 2 diberikan pada usia 3 bulan, HB 3 diberikan pada usia 4 bulan Imunisasi Polio diberikan sebanyak 4 kali pada usia 0-4 bulan. Imunisasi Polio 0 diberikan pada usia 0-1 bulan, imunisasi Polio 1 diberikan pada usia 2 bulan, imunisasi Polio 2 diberikan pada usia 3 bulan, imunisasi Polio 3 diberikan pada usia 4 bulan. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali pada usia 2-4 bulan. Imunisasi DPT 1 diberikan pada usia 2 bulan, imunisasi DPT 2 diberikan pada usia 3 bulan, imunisasi DPT 3 diberikan pada usia 4 bulan. Imunisasi campak diberikan 1 kali pada usia 9 bulan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelatif, dengan metode pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang berumur 12-23 bulan di Desa Mororejo Kaliwungu sebanyak 145 ibu. Pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tekhnik purposive sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan yang telah ditentukan dalam criteria inklusi dan eksklusi sebanyak 60 responden. Kriteria dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak umur 12-23 bulan, ibu yang mempunyai KMS, Ibu yang bersedia menjadi responden, ibu yang bisa membaca dan menulis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia,pendidikan dan pekerjaan ibu Umur Frekuensi Persentase 1. <20 3 5,0 2. 3. 4. 5. 20-24 25-29 30-34 >34 16 22 16 3 26,7 36,7 26,7 5,0 3

PPendidikan Frekuensi Persentase 1. Tidak 1 1,7 Sekolah 2. SD 12 20,0 3. SMP 20 33,3 4. SMA 18 30,0 5. PT 9 15,0 Pekerjaan Frekuensi Persentase 1. IRT 42 70,0 2. Buruh 1 1,7 3. Swasta 15 25,0 4. PNS 2 3,3 Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa dari 60 ibu paling banyak umur 25-29 tahun sebanyak 22 ibu (36,7%). Berdasarkan pendidikan paling banyak mempunyai pendidikan SMP yaitu 20 ibu (33,3%). Sedangkan dilihat dari pekerjaan paling banyak 42 ibu (68,9%) sebagai IRT. 2. Tingkat Pengetahuan Tabel 2 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 60 ibu sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang cukup yaitu sebesar 73,3%. 3. Sikap Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 60 ibu sebagian besar memiliki sikap yang tidak mendukung dalam pemberian imunisasi dasar yaitu sebanyak 55,0% dan sisanya hanya 27 ibu yang mempunyai sikap mendukung. Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan sikap ibu tentang pemberian imunisasi dasar Sikap Frekuensi Persentase 1. Tidak 33 55,0 mendukung 2. Mendukung 27 45,0 4. Kepatuhan dalam pemberian imunisasi. Sebagian besar ibu pada penelitian ini yaitu tidak patuh dalam pemberian imunisasi sebanyak 85,0%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Distribusi Frekuensi berdasarkan kepatuhan ibu tentang pemberian imunisasi dasar Kepatuhan Frekuensi Persentase 1. Tidak 51 85,0 patuh 2. Patuh 9 15,0 1. 2. 3. Pengetahuan frekuensi Persentase Kurang 2 3,3 Cukup 44 73,3 Baik 14 23,0 4

5. Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal. Tabel 5 Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi Pengetahuan Kepatuhan Total % P Value Patuh % Tidak Patuh % 1. Kurang 0 0 2 3,3 2 3,3 2. Cukup 1 1,7 43 71,7 44 73,3 0,000 3. Baik 8 13,3 6 10,0 14 23,3 Total 9 15,0 51 85,0 60 100,0 Hasil uji hubungan tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar menunjukkan hasil bahwa nilai analisis dari uji Chi-Square dengan nilai p value=0,000<0,05 sehingga dinyatakan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar di Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu. Pengetahuan ibu tentang imunisasi akan berpengaruh terhadap kesadaran responden untuk membawa bayinya imunisasi. Ibu yang tidak bersedia mengimunisasikan bayinya dapat disebabkan karena belum memahami secara benar dan mendalam mengenai imunisasi dasar. Selain itu kurang memperhatikan dalam membawa bayinya imunisasi sesuai jadwal. Kesadaran yang kurang akan mempengaruhi ibu dalam memperoleh informasi mengenai pemberian imunisasi. Setelah menyadari tentang pentingnya manfaat imunisasi, ibu dapat membawa bayinya untuk diberikan imunisasi dasar sesuai dengan jadwal (Notoadmodjo, 2003, hlm.121). 6. Hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal. Tabel 6 Hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi Sikap Kepatuhan Total % Patuh % Tidak Patuh % P value 1. Tidak 0 0 33 55,0 33 55,0 Mendukung 0,000 2. Mendukung 9 15,0 18 30,0 27 45,0 Total 9 15,0 51 85,0 60 100 5

Hasil uji hubungan sikap terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar menunjukkan hasil bahwa nilai analisis dari uji Chi-Square dengan nilai p value=0,000<0,05 sehingga dinyatakan ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar di Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu. Terbentuknya sikap didasari oleh kemampuan berpikir untuk memahami secara benar dan mendalam mengenai imunisasi dasar untuk terbentuknya sikap yang mendukung, dan kemampuan dalam bertindak secara tepat tentang pemberian imunisasi. Penelitian ini didapatkan sebagian besar ibu tidak mempunyai ketiga komponen tersebut. Ibu juga belum dapat menerima informasi dari petugas kesehatan secara benar. Contohnya jika bayi damam ringan boleh diberikan imunisasi, apabila ibu belum memahami secara benar maka ibu tidak akan membawa bayinya untuk diberikan imunisasi secara tepat. Menurut Azwar (2005, dalam Wawan & Dewi, 2010, hlm.35) faktor yang mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang yang dianggap penting serta informasi yang diperoleh dari media massa. Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini dipengaruhi oleh faktorfaktor perancu yang tidak dapat dianalisis oleh peneliti, faktor-faktor perancu tersebut antara lain intelegensia, ekonomi, pengaruh kebudayaan, faktor emosional. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada 60 responden di Desa Mororejo, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar dalam kategori cukup. 2. Sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar dalam kategori tidak mendukung. 3. Kepatuhan pemberian imunisasi dasar dalam kategori tidak patuh. 4. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar. 5. Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Ibu yang mempunyai bayi Berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dengan mencari sumber informasi tentang pemberian imunisasi dasar dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar sesuai dengan jadwal pemberian imunisasi. 2. Pelayanan kesehatan Memberikan dukungan yang positif serta informasi kepada ibu untuk meningkatkan motivasi dan keinginan untuk membawa bayinya tepat sesuai jadwal supaya bayi dapat terhindar dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. 6

3. Penelitian selanjutnya Diharapkan dapat menganalisis faktor-faktor perancu antara lain intelegensia, ekonomi, pengaruh kebudayaan, faktor emosional terhadap kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2011). Jadwal Imunisasi Depkes2009.http://www.dep kes.go.id diperoleh tanggal 10 Desember 2011 Effendi, L., & Hayati, T. (2007). Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 3(1). 39-53 Soedjatmiko. (2009). Kejadian Imunisasi Dasar pada Balita. http://www.idai.or.id/imunisasi/ artikel.asp?q=2010113104241 diperoleh pada tanggal 18 Agustus 2011 Setiati, E. (2009). Mengenal Penyakit Balita. Jogjakarta: EGC Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Jogjakarta: Nuha Medika Handers. (2011). Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi. http://www.henders.ucoz.com/p ubl/ diperoleh pada tanggal 10 Agustus 2011 Hidayat, A. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: EGC Maryani, I. (2009). Faktor -faktor yang Tidak Mempengaruhi Ketidakpatuhan Ibu Terhadap Pelaksanaan Imunisasi Pada Balita di Desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. hlm.1 Notoadmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Riyadi, Sujono., & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Jogjakarta: Graha Ilmu 7

8