MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN KANAK-KANAK SE- KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN HUMAS DI SMK SE-KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN JASA PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI MAN YOGYAKARTA III

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGARUH PENYELENGGARAAN MGMP TIK DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KINERJA GURU TIK SMP SE- KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 DAN SMP NEGERI 2 NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENGELOLAAN FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN (PERSEPSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGELOLA BARANG) ARTIKEL

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DI SMA SE-KABUPATEN SLEMAN

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI GIWANGAN, GOLO DAN UNGARAN I

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

SUPERVISI KEPALA TK DAN KINERJA GURU TK DI GUGUS I KECAMATAN KALIBAWANG KULON PROGO

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

METODE PENELITIAN. menggunakan alat pengungkap data yang utama adalah observasi (sumber data

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. pada saat semester 1 Tahun 2013, yaitu pada bulan Agustus Tahun 2013 yang

REKRUTMEN GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO ARTIKEL JURNAL

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) (STUDI PADA SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA)

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

PEMGELOLAAN SARANA OLAHRAGA DALAM PENGEMBANGAN KELAS OLAHRAGA DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUSEMAS) DI SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

METODE PENELITIAN. sekarang, yang dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

THE CORRELATION BETWEEN THE LEVELS OF THE TEACHERS EDUCATION AND THE COMMUNICATION ON LEARNING IN KINDERGARTEN OF UJUNG BATU IN ROKAN HULU DISTRICT

PENGUASAAN GURU BIOLOGI SMA SWASTA KABUPATEN JEMBER TENTANG ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN HAND PUPPET PADA KELOMPOK B DI TK CEMPAKA MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, menurut

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN KINERJA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH (TAS) DI SMP NEGERI KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pemerintah menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2013 sampai dengan 19 Agustus 2013.

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH (TAS) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

MANAJEMEN KEGIATAN PRAKTIK UNIT PRODUKSI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN SE- KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Volume 3, No 1, April 2015 (1-12) Tersedia Online:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan mixemethod,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

SURVEI TINGKAT PERSENTASE FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA MEMILIH SEKOLAH DI TK GUGUS II KECAMATAN BERBAH

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk berbagai maksud penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Manajemen Hubungan Sekolah... (Sri Setiyowati) 1 MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN KANAK-KANAK SE- KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Sri Setiyowati NIM 11101244020 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DESEMBER 2015

2 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Desember 2015

Manajemen Hubungan Sekolah... (Sri Setiyowati) 3 MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TK SE- KECAMATAN MLATI MANAGEMENT RELATIONSHIP OF PUBLIC SCHOOL KINDERGARTEN IN DISTRICT MLATI Oleh: sri setiyowati, universitas negeri yogyakarta, srisetiyowati53@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat dilihat dari perencanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, dan evaluasi hubungan sekolah dengan masyarakat di TK se-kecamatan Mlati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif dengan sumber data kepala sekolah. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat dilihat dari: (1) perencanaan hubungan sekolah dengan masyarakat menunjukkan persentase 76,19% termasuk kategori baik. (2) pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat menunjukkan persentase 72,73% termasuk kategori baik dengan berbagai indikator. (3) evaluasi hubungan sekolah dengan masyarakat menunjukkan persentase 72,71% termasuk kategori baik dengan berbagai indikator. Kata Kunci : hubungan sekolah dengan masyarakat, taman kanak-kanak ABSTRACT This study aimed to describe the management of schools with community relations visits from schools with public relations planning, implementation relationships with the school community, and the evaluation of the relationship with the public schools in kindergarten throughout the District Mlati This research is descriptive quantitative approach with the principal data source. Methods of data collection using questionnaires and documentation. Data analysis techniques with descriptive data analysis. The results showed the school community relationship management visits from: (1) planning relationships with community schools shows the percentage of 76.19%, including both categories. (2) implementation of relations with the public schools shows the percentage of 72.73% including both categories. (3) evaluation of the relationship of the school with the community shows the percentage of 72.71%, including both categories. Keywords: relationship of the public schools, kindergartens

4 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Desember 2015 PENDAHULUAN Pendidikan ialah wadah untuk masyarakat dan orang tua merupakan satu kesatuan dengan dunia pendidikan. Soegarda mengembangkan minat dan potensi yang dimiliki, (Suryosubroto, 2001: 75) mengartikan partisipasi serta menumbuhkan keterampilan dan adalah gejala demokrasi tempat orang-orang pengetahuan. Pendidikan mempunyai peranan diikutsertakan dalam perencanaan dan yang penting dalam memberikan bekal terhadap anak. Pemberian bekal pendidikan merupakan modal awal bagi anak untuk menjalani kehidupan di masyarakat kelak. Hal ini secara tegas dituangkan dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 (UUSPN) pelaksanaan segala sesuatu yang berpusat pada berbagai kepentingan. Berdasarkan data dari RKPD Kabupaten Sleman tahun 2015 menyatakan bahwa di Kabupaten Sleman pada tahun 2011 terdapat 521 TK, pada tahun 2012 terdapat 535 TK, dan pada Pendidikan adalah usaha sadar dan tahun 2013 terdapat 539 TK, dan hanya terdapat 5 terencana untuk mewujudkan suasana TK yang berstatus Negeri. Setiap tahun jumlah belajar dan proses pembelajaran agar TK di Kabupaten Sleman mengalami kenaikan, di peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kecamatan Mlati sendiri terdapat 45 TK yang mana seluruh TK tersebut berstatus swasta dengan pembiayaan TK diperoleh dari Yayasan atau badan penyelenggara TK, SPP pembayaran, bantuan masyarakat, dan subsidi pemerintah yang bersumber dari wali murid, masyarakat, dan Pencapaian tujuan pendidikan guna pemerintah. Adanya pembiayaan TK yang mencerdaskan manusia seutuhnya bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena membutuhkan keterlibatan semua komponen dalam pendidikan. Keterlibatan pengelola sekolah, orang tua murid, bersumber dari berbagai pihak tentunya ada pertanggungjawaban dari pihak TK kepada pihakpihak yang telah membantu operasional TK, dengan demikian dibutuhkan transparansi dana dan masyarakat sangat mendukung dalam dan laporan pertanggungjawaban penggunaan pengembangan pendidikan. dana dari TK kepada pihak yang memberi Pengembangan pendidikan dapat dilakukan bantuan sehingga wali murid, masyarakat dengan bermacam cara salah satunya dengan maupun pemerintah dapat mengetahui kegunaan menyusun program pendidikan. Program dan manfaat dana tersebut bagi Taman Kanakkanak. pendidikan dapat berwujud program kurikuler, Sejalan dengan pendapat di atas program ekstrakurikuler, program layanan dibutuhkan suatu penghubung antara pengelola khusus, dan program hubungan masyarakat. TK dengan wali murid, masyarakat dan Seiring dengan pernyataan di atas, dalam rangka pemerintah. Humas menjadi salah satu upaya TK meningkatkan dan mengembangkan pendidikan, dalam menghubungkan komunikasi antara kegiatan pendidikan tidak hanya bergantung pada pengelola di sekolah saja, akan tetapi peran dari pengelola sekolah dengan berbagai pihak yang telah membantu operasional TK sehingga tidak

terjadi kesalahpahaman dan penyimpangan dana. Disinilah peran humas sangat penting yaitu untuk menjembatani hubungan sekolah dengan masyarakat, meminimalisir kesalahpahaman informasi, menjalin hubungan harmonis antar berbagai pihak, terutama di TK humas sangatlah penting karena masyarakat salah satu unsur terciptanya Taman Kanak-kanak, masyarakat juga turut membantu pembiayaan di TK, sehingga sudah sepatutnya terjadi hubungan timbal balik dari TK ke masyarakat dan sebaliknya Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang muncul dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Terbatasnya tenaga pendidik, waktu, dan dana yang dimiliki TK sehingga dapat menjadi kendala dalam berbagai kegiatan. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung di TK. 3. Terdapat Kepala TK yang merangkap tugas sebagai tenaga pendidik dapat berpengaruh pada kinerjanya sebagai tenaga kependidikan. 4. Pengelolaan program ekstrakurikuler yang belum optimal. 5. Tidak adanya petugas khusus bagian kehumasan di TK. Batasan Masalah Berdasarkan dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diungkapkan sebelumnya penelitian ini akan peneliti bataskan pada manajemen humas di TK. Manajemen humas merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan humas yang telah ditetapkan oleh TK. Manajemen humas Manajemen Hubungan Sekolah... (Sri Setiyowati) 5 sangat penting dilakukan agar program humas dapat berjalan secara efektif dan efisien mencapai hasil yang optimal. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka timbullah beberapa rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana perencanaan kegiatan humas di TK se-kecamatan Mlati? 2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan humas di TK se-kecamatan Mlati? 3. Bagaimana evaluasi kegiatan humas di TK se-kecamatan Mlati? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1. Perencanaan kegiatan humas di TK se- Kecamatan Mlati 2. Pelaksanaan kegiatan humas di TK se- Kecamatan Mlati 3. Evaluasi kegiatan humas di TK se- Kecamatan Mlati Manfaat Penelitian Berdasarkan judul penelitian di atas, manfaat penelitian yang dapat diperoleh adalah: 1. Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori-teori yang telah ada dan memperkaya ilmu dan pengetahuan khususnya pada bidang Manajemen Humas. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Kepala TK Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan/pertimbangan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam manajemen humas di TK se- Kecamatan Mlati.

6 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Desember 2015 b. Bagi Kepala Dinas Pendidikan Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. masukan untuk evaluasi manajemen humas 2. Dokumentasi di TK Dokumentasi merupakan metode METODE PENELITIAN Jenis Penelitian pengumpulan data melalui laporan-laporan, arsip, berkas, transkrip, dan lain-lain guna mendukung Penelitian ini menggunakan penelitian data penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. (2010: 188) menyatakan dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau varibel yang Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tentang manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di TK dilakukan pada berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. bulan April- Juni 2015, dan dilakukan di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Target/Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian populasi yaitu 42 TK se- Kecamatan Mlati. Hal Angket diberikan kepada data primer yaitu kepala sekolah untuk memperoleh data tentang manajemen hubungan sekolah dengan ini senada dengan pendapat Suharsimi Arikunto masyarakat. Pedoman dokumentasi untuk (2006: 134) dalam pengambilan sampel, yaitu memperoleh dokumen yang berkaitan dengan apabila subyeknya di bawah 100 lebih baik hubungan sekolah-masyarakat pada masingmasing diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Subyek penelitian dalam penelitian ini ialah Kepala TK. TK, dan bagaimana teknis pengum- pulannya, perlu diuraikan secara jelas dalam bagian ini. Prosedur Metode pengumpulan data yang akan Teknik Analisis Data digunakan dalam penelitian ini guna memperoleh Adapun langkah-langkah analisisnya data sebagai berikut: sebagai berikut: 1. Angket 1. Menentukan kelompok skor yang Metode angket merupakan teknik dikategorikan komunikasi tidak langsung, dalam angket ini data yang disajikan bersifat informasi dengan atau tanpa penjelasan, buah pikiran dan lain-lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:128) angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan 2. Membandingkan skor yang diperoleh dengan skor yang diharapkan 3. Menetapkan tabulasi sehingga dapat diketahui frekuensi dan presentase setiap kategori. tertulis yang digunakan untuk memperoleh

Adapun untuk mencari rumus persentase dalam penelitian ini dapat digambarkan Purwanto (2008) sebagai berikut: Manajemen Hubungan Sekolah... (Sri Setiyowati) 7 NP= R x 100% SM N P = Nilai Persentase R = yang diperoleh SM = maksimum/ ideal Selanjutnya untuk pembuatan kesimpulan akan didasarkan pada penilaian sebagai berikut: Rentang = Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Skala = 100 25 = 18,75 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel. 5 Persentase Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat di TK se-kecamatan Mlati No Indikator Peroleha n Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di TK se- Kecamatan Mlati termasuk dalam kategori baik yakni 73,90%, yang terdiri dari perencanaan hubungan sekolah dengan masyarakat menunjukkan persentase 76,19% termasuk dalam kategori baik, pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat 72,73% termasuk dalam kategori baik, dan evaluasi hubungan sekolah dengan masyarakat menunjukkan persentase 72,71% termasuk dalam kategori baik. Ideal (%) Ket 1 Perencanaan Humas 2176 2856 76,19 Baik 2 Pelaksanaan Humas 2566 3528 72,73 Baik 3 Evaluasi Humas 1466 2016 72,71 Baik Total 6208 8400 73,90 Baik Gambar 2. Diagram Batang Manajemen Humas Uraian lebih lanjut yakni: 1. Perencanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Perencanaan hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan kegiatan untuk mempersiapkan target sasaran humas, penyusunan sarana dan prasarana yang hendak digunakan, penetapan jadwal sampai dengan perencanaan teknik evaluasi hubungan sekolah dengan masyarakat. Tabel 7. Persentase Perencanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat No 1 2 3 Indikator Penentuan Tujuan Keg. Humas Penentuan Program Kerja Humas Keterlibatan Guru & Komite Perole han Ideal (%) Ket 288 336 85,7 SB 268 336 79,8 B 288 336 85,7 SB 4 Penyusunan jadwal 246 336 73 B 5 6 7 8 Penyusunan anggaran khusus humas Penyusunan sarpras humas Menetapkan teknik keg. Humas Merencanakan evaluasi humas 284 336 84,5 SB 295 504 58,5 C 274 336 81,5 SB 233 336 69.3 B Total 2176 2856 76.1 B

8 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Desember 2015 Berdasarkan tabel data perencanaan di atas Tabel 8. Persentase Pelaksanaan Hubungan indikator dengan persentase tertinggi berada pada penentuan tujuan kegiatan humas dan keterlibatan guru serta komite dalam penyusunan kegiatan humas dengan perolehan persentase masingmasing 85,7%, sedangkan indikator dengan persentase terendah berada pada penyusunan sarana dan prasarana yakni 58,5%. Pada umumnya dalam penyusunan sarana dan prasarana taman kanak-kanak memilih sarana humas yang efektif dan efisien yakni brosur TK, namun tidak semua TK memiliki brosur karena keterbatasan dana, tenaga serta sarana untuk membuat brosur tersebut. 2. Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan kegiatan untuk penggunaan sarana dan prasarana, pengkomunikasian kegiatan humas, pengorganisasian kegiatan humas, pelaksanaan teknik humas, pemantauan kegiatan, dan kerjasama sekolah dengan pihak internal maupun eksternal sekolah. Hasil persentase data mengenai pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat di TK se Kecamatan Mlati akan disajikan pada tabel dibawah ini. Sekolah dengan Masyarakat No Aspek Perole Ideal (%) han 1 2 3 4 5 6 7 Penggunaan sarpras humas 880 1344 65,5 Pengorganisasian petugas humas 244 336 72,6 Koordinasi keg. Humas 269 336 80,1 Pengkomunikasian keg. Humas 283 336 84,2 Penggunaan teknik humas 366 504 72,6 Pemantauan kegiatan 257 336 76,5 Kerjasama internal & eksternal 267 336 79,5 72.7 Total 2566 3528 32 Berdasarkan tabel data di atas indikator dengan persentase tertinggi berada pada pengkomunikasian kegiatan humas dengan persentase 84,2% sedangkan, indikator dengan persentase terendah berada pada penggunaan sarana dan prasarana humas dengan persentase 65,5%. 3. Evaluasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Evaluasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan kegiatan untuk menilai sejauh mana kesesuaian antara pelaksanaan dengan rencana yang telah dipersiapkan dengan indikator yakni evaluator kegiatan humas, waktu evaluasi kegiatan humas, teknik evaluasi humas, tindak lanjut program humas, dan sasaran evaluasi humas.

Tabel 9. Persentase Evaluasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat No Aspek Kate Peroleha Ideal (%) gori n 1 Evaluator 384 504 76,2 B 2 Waktu evalua 265 336 78,9 B 3 Teknik evaluasi 302 504 59,9 C 4 Tindak lanjut keg humas 261 336 77,7 B 5 Sasaran evaluasi 254 336 75,6 B Total 1466 2016 72.71 B Pada aspek evaluasi ini persentase indikator tertinggi berada pada waktu evaluasi humas yakni 78,9% hal ini berarti bahwa TK se-kecamatan Mlati sudah melaksanakan evaluasi pada waktu tertentu yakni pada saat pelaksanaan humas dan akhir tahun ajaran, sedangkan persentase terendah berada pada penggunaan teknik evaluasi yakni 59,9%. PEMBAHASAN Manajemen humas merupakan salah satu komponen dalam manajemen pendidikan, hubungan sekolah dengan masyarakat sangatlah diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membina kerjasama yang harmonis dari sisi internal sekolah (kepala sekolah dan guru) maupun eksternal sekolah (wali murid dan masyarakat umum). Berdasarkan hasil penelitian di 42 TK se-kecamatan Mlati, perencanaan humas berada pada persentase tertinggi yaitu 76,19%, hal ini dikarenakan tiap TK menyusun perencanaan dengan kerjasama internal yang baik, keterlibatan guru dan komite sangatlah baik pada aspek ini. Pada perencanaan humas ini penyusunan kegiatan, jadwal kegiatan, sarana dan Manajemen Hubungan Sekolah... (Sri Setiyowati) 9 prasarana, serta dana disusun dengan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing TK, baik kemampuan secara keterampilan maupun financial. Persentase terendah berada pada evaluasi humas (72,71%), hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman petugas humas dalam melakukan evaluasi humas. Terlebih humas di TK cenderung mengarah pada humas internal, sehingga evaluasi hanya dilakukan oleh pihak internal sekolah. Di samping itu, tindak lanjut program belum dilakukan dengan cermat, tindak lanjut program masih sebatas pada kegiatan humas yang dilakukan tahun ini apabila dapat terlaksana maka dilakukan lagi pada tahun berikutnya, menurut peneliti tindak lanjut program seharusnya juga melihat kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, karena tidak semua program yang diselenggarakan pada tahun ini dapat pula diselenggarakan pada tahun berikutnya. Apabila hal itu dipaksakan maka akan terjadi perubahan pada saat program humas hendak dilaksanakan, hal itu dapat mempengaruhi keberhasilan program. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai manajemen hubungan masyarakat dengan sekolah di TK Se-Kecamatan Mlati dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan humas termasuk dalam kategori baik dengan persentase 76,19%. Persentase tertinggi berada pada penentuan tujuan kegiatan humas dan keterlibatan guru-komite dalam humas yakni 85,7%, sedangkan persentase terendah berada pada penyusunan sarana dan prasarana humas yakni 58,5%.

10 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Desember 2015 2. Pelaksanaan humas termasuk dalam kategori 2. Bagi Peneliti Selanjutnya baik dengan persentase 72,73%. Persentase tertinggi berada pada pengkomunikasian kegiatan humas yakni 84,2% sedangkan, persentase terendah berada pada penggunaan sarana prasarana yakni 65,5%. 3. Evaluasi humas termasuk dalam kategori baik dengan persentase 72,71%. Persentase tertinggi berada pada waktu dilakukan evaluasi yakni 78,9% sedangkan persentase terendah berada pada teknik evaluasi yang digunakan yakni 59,9%. Saran 1. Bagi Pengelola Sekolah a. Ada baiknya petugas humas (kepala sekolah maupun guru) ikut serta dalam seminar atau diklat kehumasan sehingga dapat lebih memahami tentang kehumasan. b. Menambah dan mengembangkan media humas sehingga media yang digunakan lebih inovatif. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode wawancara dan observasi dengan berbagai narasumber. DAFTAR PUSTAKA Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. RKPD Kabupaten Sleman. (2015). Diakses dari bappeda.slemankab.go.id. Pada 01 Desember 2015, jam 21.42. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.. (2006). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Rineka Cipta. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 (UUSPN).