Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/ :46:33

dokumen-dokumen yang mirip
Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

41 A. Menyampaikan Pesan Pendek

Tema 1. Keluarga yang Rukun

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

dengan penuh hormat. rumah. mata.

kegiatan sehari hari pelajaran 2

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Bab 1. Awal Perjuangan

Matahari dan Kehidupan Kita

Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Belajar Memahami Drama

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

No.6/ 25 /DPU Jakarta, 30 Juni 2004 SURAT EDARAN. Perihal : Penukaran Uang Rupiah

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

Pemilik jiwa yang sepi

Butterfly in the Winter

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

tempat umum gambar 1

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

No.10/8/DPU Jakarta, 28 Februari 2008 SURAT EDARAN

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

BAB 1 BERKEMAH. Petualangan Ke Dunia Es Krim 9

Seru sekali lomba lari itu! Siapa yang lebih dulu tiba di lapangan, dialah yang menjadi pemenang...

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Mengajarkan Budi Pekerti

Kegiatan yang Menyenangkan

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Arif Rahman

keluarga gambar 2.1 ini keluarga dani

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

benda di sekitar pelajaran 5

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

orang tuanya itu selesai. Tak jarang ia akan berlari ke kamarnya di tingkat atas gedung itu atau ke taman pribadi keluarganya di tingkat paling atas.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Ramadan di Negeri Jiran

Kegiatan Sehari-hari

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

AKU AKAN MATI HARI INI

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan

The Coffee Shop Chronicles

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/14/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN, PENGEDARAN, PENCABUTAN DAN PENARIKAN, SERTA PEMUSNAHAN UANG RUPIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Bab 1. Kehilangan mimpi

Bagian Satu: Masa Pencarian Cahaya

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/13/PADG/2017 TENTANG PENUKARAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

2

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

.satu. yang selalu mengirim surat

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Bab. Penggunaan Uang. kompetensi dasar. Mengetahui penggunaan uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

ALBINO. Written by Aprilia Rahayu ( ) (Copyright 2011)

PELAYANAN ANAK GPdI HALELUYA. Jalan Kolonel Masturi 67 Cimahi Telepon: (022)

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

PATI AGNI Antologi Kematian

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Judul : POLIP KARANG Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Layout : Imam

Pernah Jatuh Cinta?! Pasti Jawabannya Pernah dong?! Tapi kalau jatuh CINTA-nya sama IDOLA, gimana ya?!.

Ayo Amati. Amati gambar ini. Kegiatan mana yang menggunakan kaki? Beri tanda pada kegiatan yang menggunakan kaki. Subtema 2: Tubuhku

Transkripsi:

Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/2014 14:46:33

Malam itu, Ayah Gilang sangat repot. Ia baru menerima banyak kiriman barang untuk warungnya. Ada berkotak-kotak minuman dalam botol, sabun, kopi, susu cokelat, sereal, dan banyak lagi. Belum lagi beras dalam karung. Ayah membereskan itu sendirian saja. Ibu sedang merawat adiknya yang demam. Aku bantu ya, Ayah, kata Gilang. Eh boleh, sahut Ayah senang. 2 Buku BI 2 (9 des).indd 2 11/12/2014 14:46:35

Buku BI 2 (9 des).indd 3 11/12/2014 14:46:36 3

Ayah pun memberi instruksi kepada Gilang. Tak terasa sudah tiga jam mereka membereskan warung. Uaaah, Gilang menguap tanda kelelahan. Ha ha ha... Kamu sudah mengantuk, ya! Tidur sana! kata Ayah. 4 Buku BI 2 (9 des).indd 4 11/12/2014 14:46:38

Gilang memang sudah sangat kelelahan. Ia beranjak ke kamar mandi, mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah itu ia tidur dengan nyenyak. 5 Buku BI 2 (9 des).indd 5 11/12/2014 14:46:40

Adzan shubuh berkumandang. Gilang bangun lalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia sarapan pagi dan bersiap-siap pergi ke sekolah. Saat membereskan tasnya, tiba-tiba ia teringat kalau hari ini ada ulangan Sejarah. Aduh, karena sibuk membantu Ayah, ia jadi lupa belajar Sejarah. Gilang kebingungan sendiri. 6 Buku BI 2 (9 des).indd 6 11/12/2014 14:46:41

Sebenarnya, Gilang adalah anak yang cerdas di sekolah, tetapi kalau ia tidak belajar sama sekali, ia pun akan mengalami kesulitan dalam menjawab soal ulangan itu. Gilang melihat selembar uang kertas Rp2.000. Aha, ia ada akal! Ia membuka buku Sejarahnya dan mencatat hal-hal penting di uang kertas itu. Tulisannya kecil-kecil dan rapi sekali. Ia melipat uang itu dan menyelipkannya di saku celana seragamnya. 7 Buku BI 2 (9 des).indd 7 11/12/2014 14:46:43

Ulangan Sejarah tiba. Pak Gultom, sang guru Sejarah terus berkeliling kelas. Suasana kelas hening dan sunyi. Gilang membaca soal ulangan itu. Hei, jawaban soal ini ada di contekannya. Gilang mencoba mengambil uang kertas Rp2.000 itu dari sakunya. Tapi, mata Pak Gultom memandangnya tajam. Ia langsung mengurungkan niatnya. Aaah, jujur lebih baik, gumamnya pelan. Gilang merasa lega. Akhirnya, ia menjawab soal ulangan Sejarah tanpa mencontek. Ia bertekad lain kali akan belajar lebih baik. 8 Buku BI 2 (9 des).indd 8 11/12/2014 14:46:44

Buku BI 2 (9 des).indd 9 11/12/2014 14:46:45 9

Bel istirahat berbunyi nyaring. Anak-anak bergegas keluar, demikian juga dengan Gilang dan sahabatnya, Bintang. Gilang, bagaimana ulanganmu? tanya Bintang Lancar, jawab Gilang. Ia mengeluarkan uang Rp2.000 yang akan dia pakai mencontek untuk membeli bakwan. Namun, Bu Eli pedagang bakwan meminta uang Rp2.000 lain karena uang Gilang itu penuh coretan. Uangmu banyak coretannya, ujar Bu Eli. 10 Buku BI 2 (9 des).indd 10 11/12/2014 14:46:47

Bintang yang melihat itu langsung merebut uang Rp2.000 Gilang. Hei, kamu menyontek, ya? tanya Bintang. Gilang langsung menggelengkan kepala. Panji, Utha, dan Jelita yang mendengar itu langsung menghampiri mereka. 11 Buku BI 2 (9 des).indd 11 11/12/2014 14:46:48

Wuih, contekan ulangan Sejarah, ujar Panji. Ya, tapi aku tidak jadi menyontek. Pak Gultom terus mengawasi, jawab Gilang sambil garuk-garuk kepala. Teman-temannya langsung tertawa. Wah, kamu tidak bisa jajan, Gilang? Aku traktir, ya, kata Panji. Ah, terima kasih, sahut Gilang malu tapi senang. 12 Buku BI 2 (9 des).indd 12 11/12/2014 14:46:50

Buku BI 2 (9 des).indd 13 11/12/2014 14:46:51 13

Lonceng tanda masuk kelas berbunyi. Sekarang pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Meina masuk ke ruang kelas. Selamat siang, anak-anak, salamnya. Selamat siang, Bu, sahut anak-anak. Bu, Gilang mencoret-coret uang! kata Panji tiba-tiba. Gilang langsung melotot pada Panji. 14 Buku BI 2 (9 des).indd 14 11/12/2014 14:46:52

Hi hi hi, Panji mengikik. Mana uangnya? tanya Bu Meina. Ayo, Gilang perlihatkan, kata Panji. Gilang melotot lagi pada Panji. Dengan berat hati ia mengambil uangnya dari saku celananya. 15 Buku BI 2 (9 des).indd 15 11/12/2014 14:46:54

Bu Meina membuka lipatan uang dan tampaklah tulisan yang memenuhi uang Rp2.000 itu. Anak-anak, mencoret-coret uang bukanlah perbuatan yang baik, katanya. Dengan mencoret-coret uang Rupiah sama saja kita tidak menghormati dan menghargai Rupiah sebagai simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bu Meina pun menjelaskan kewenangan Bank Indonesia untuk melakukan Pengeluaran, Pengedaran, serta Pencabutan dan Penarikan uang Rupiah. 16 Buku BI 2 (9 des).indd 16 11/12/2014 14:46:55

Bu Meina menjelaskan lagi bahwa dengan melipat-lipat uang, menaruh di saku celana, dan mencoretcoretnya, bahkan menyatukannya dengan staples bisa membuat uang cepat lusuh dan rusak. Padahal uang seharusnya dirawat. Dengan merawat uang, uang jadi tidak mudah lusuh sehingga mudah untuk mengenali ciri-ciri keasliannya dan kita terhindar dari uang palsu. Nah, kalau kalian punya uang yang sudah lusuh atau rusak, kalian bisa menukarnya di bank. 17 Buku BI 2 (9 des).indd 17 11/12/2014 14:46:56

Apa beda uang lusuh dan rusak, Bu? tanya Gilang. Uang lusuh adalah uang yang ukuran dan bentuk fisiknya tidak berubah dari ukuran aslinya, tapi kondisinya berubah antara lain karena adanya jamur, minyak, bahan kimia, atau coretan, ujar Bu Meina. Uang rusak adalah uang yang ukuran atau fisiknya telah berubah dari ukuran aslinya, antara lain karena terbakar, berlubang, atau hilang sebagian. Itu bisa terjadi karena uang itu robek atau mengerut. 18 Buku BI 2 (9 des).indd 18 11/12/2014 14:46:58

Bank Indonesia akan mencetak uang Rupiah baru untuk menggantikan uang yang rusak itu. Kalau kita merawat dan menyimpan uang Rupiah dengan baik, kita sudah ikut menghemat anggaran negara, lho jelas Bu Meina. Mendengar ucapan Bu Meina, Bintang jadi ingat kalau ibunya menyimpan uang US Dollar dengan baik, tanpa terlipat. Seandainya semua orang Indonesia memperlakukan uang Rupiah seperti itu... Anak-anak senang sekali mendengar cerita Bu Meina yang menarik. Mereka belum pernah memikirkan hal itu sebelumnya. Diam-diam mereka kagum kepada Bu Meina. Bu Meina pasti banyak membaca buku, koran, dan majalah. Ketika anak-anak masih tenggelam dalam lamunan, Bu Meina berseru, Nah, mari kita belajar Bahasa Indonesia! 19 Buku BI 2 (9 des).indd 19 11/12/2014 14:46:59

Siang itu udara sangat terik, anak-anak SD keluar dari kelas masing-masing. Tetapi Gilang, Bintang, Utha, Jelita, dan Panji malah berkumpul di bawah pohon. Mereka akan pergi ke rumah Bintang untuk belajar bersama. 20 Buku BI 2 (9 des).indd 20 11/12/2014 14:47:00

Tadinya, sopir keluarga Bintang akan menjemput mereka. Tetapi tiba-tiba ada keperluan mendadak, sehingga batal menjemput mereka. Kita naik angkutan umum saja, yuk, kata Gilang. Awalnya, Bintang ragu, namun akhirnya ia setuju. Siang itu, angkutan umum penuh dengan anak sekolah yang pulang. Mereka menunggu cukup lama. Teriknya matahari membuat mereka kehausan. 21 Buku BI 2 (9 des).indd 21 11/12/2014 14:47:02

Untunglah angkutan umum yang dinanti datang. Mereka naik dengan gembira. Di angkutan umum, ada satu orang yang menarik perhatian mereka. Ada seorang yang berpakaian compang-camping, kelihatannya orang itu adalah pengemis. 22 Buku BI 2 (9 des).indd 22 11/12/2014 14:47:03

Orang itu membawa sebuah kantong plastik. Isi plastik itu sungguh mengejutkan mereka. Isinya uang yang sangat banyak! Tanpa memedulikan sekelilingnya, orang itu menghitung uangnya, lalu memasukkannya ke kantong plastik yang lain. Gilang berpikir, kantong plastik bukan tempat yang benar untuk menyimpan uang. Uang di kantong plastik bisa mudah tertinggal dan hilang. Uang sebaiknya disimpan di tempat yang tertutup, agar tidak terlihat oleh orang yang berniat jahat. 23 Buku BI 2 (9 des).indd 23 11/12/2014 14:47:04

Wah, kaya juga, ya, dia, bisik Jelita. Ya, ternyata dengan mengemis bisa mendapatkan uang banyak, bisik Utha. Tapi tetap lebih baik bekerja dibanding mengemis, sahut Bintang. 24 Buku BI 2 (9 des).indd 24 11/12/2014 14:47:05

Mendengar dirinya dibicarakan, pengemis itu memandang anak-anak, kemudian menunduk dan kembali menghitung uang. Ya, uang-uang logam dan uang kertas itu sudah sangat kumal. Pasti uang itu sudah melakukan perjalanan yang sangat panjang, berpindah tangan dari satu orang ke tangan yang lain. Begitulah terus menerus... 25 Buku BI 2 (9 des).indd 25 11/12/2014 14:47:06

26 Buku BI 2 (9 des).indd 26 11/12/2014 14:47:08

Tak lama kemudian masuk seorang pemuda berseragam SMA. Wajahnya kelihatan sangat sedih, bahkan matanya kelihatan sembab. Ia memilih duduk di pojok, di dekat pengemis. Ia mengeluarkan uang Rp5.000 dan pulpen. Ia meletakkan uang itu di atas buku dan mulai menulis. Ya, seperti orang yang menulis di buku harian! Kelihatannya ia sedang sedih sekali. Panji menyikut Gilang. Dia seperti kamu, tuh, suka mencorat-coret uang! ujar Panji dengan suara yang cukup keras, tapi pemuda itu tak peduli dan terus menulis. 27 Buku BI 2 (9 des).indd 27 11/12/2014 14:47:09

Di Jalan Bungur, mereka turun. Berjalan sedikit, dan sampailah di rumah Bintang. Mereka sangat senang ketika Mbak Asih, pembantu Bintang sudah menyambut mereka dengan sirup markisa dingin. 28 Buku BI 2 (9 des).indd 28 11/12/2014 14:47:11

Buku BI 2 (9 des).indd 29 11/12/2014 14:47:12 29

30 Buku BI 2 (9 des).indd 30 11/12/2014 14:47:13

Wah, segarnya! gumam Gilang. Ia teringat semua kejadian di hari ini. Ia sadar apa yang dia lakukan terhadap uang adalah tindakan yang salah. Ia salah karena sudah mencorat-coret dan melipatnya. 31 Buku BI 2 (9 des).indd 31 11/12/2014 14:47:14

Bayangkan kalau banyak orang yang melakukan hal itu, tentu akan lebih banyak uang Rupiah yang rusak. Dan Bank Indonesia pun harus kembali mencetak uang baru. Betapa borosnya! Ia berjanji dalam hati, akan merawat uangnya dengan baik. Dan ia akan mengajak semua orang yang ia kenal untuk menyayangi uang Rupiah. 32 Buku BI 2 (9 des).indd 32 11/12/2014 14:47:15