LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Walikota Tasikmalaya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 770 TAHUN : 2008

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN 2001 SERI D.115 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 43 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 15 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2001 SERI D.105 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 33 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon.

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 30 TAHUN 2011

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2010 GUBERNUR JAMBI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIRIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PADA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN Draft hasil pembahasan 14 Juni 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SORONG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 1 TAHUN 2014

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 838 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI AKADEMI KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Serang, perlu adanya lembaga pendidikan kesehatan yang berbentuk akademi yang mampu mendidik dan mencetak tenaga kesehatan yang profesional dan mandiri; b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pembentukan Akademi Keperawatan dan Peraturan Bupati Kabupaten Serang Nomor 47 Tahun 2008 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Akademi Keperawatan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan diploma bidang kesehatan sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan sehingga perlu diakukan penyesuan dan dicabut; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi Akademi Keperawatan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890) ; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010) ; 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia..

- 2 - Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 5234) ; 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahn Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 3859) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas.

- 3 - atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157) ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2005 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 710); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG dan BUPATI SERANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI AKADEMI KEPERAWATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Serang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelengaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Serang. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Serang. 6. Direktur adalah Direktur Akademi Keperawatan Kabupaten Serang. 7. Pembantu Direktur adalah Pembantu Direktur Akademi Keperawatan Kabupaten Serang. 8. Senat Akademi adalah Senat Akademi Keperawatan Kabupaten Serang. 9. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Akademi Keperawatan Kabupaten Serang. 10. Kepala Urusan adalah Kepala Urusan pada Akademi Keperawatan Kabupaten Serang. 11. Kepala Unit adalah Kepala Unit pada Akademi Keperawatan Kabupaten Serang. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwewenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok. BAB II

- 4 - BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Organisasi Akademi Keperawatan. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 Akademi Keperawatan adalah Perangkat Daerah sebagai unsur pelaksana fungsional bidang pendidikan kesehatan, dipimpin oleh seorang Direktur berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 4 Akademi Keperawatan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan dan pengabdian kepada masyarakat Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Akademi Keperawatan mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan pelaksanaan program pendidikan diploma III keperawatan; b. peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian dalam bidang keperawatan; dan c. pengabdian kepada masyarakat dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian dalam bidang keperawatan. BAB IV ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Akademi Keperawatan terdiri atas : a. Direktur; b. Pembantu Direktur Bidang Akademik; c. Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum; d. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan; e. Senat Akademi; f. Kepala

- 5 f. Kepala Sub Bagian Administrasi Umum, membawahkan; 1. Kepala Urusan Kepegawaian; 2. Kepala Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga; dan 3. Kepala Urusan Keuangan; g. Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, membawahkan : 1. Kepala Urusan Akademik; dan 2. Kepala Urusan Kemahasiswaan. h. Unit Laboratorium; i. Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat; j. Unit Perpustakaan dan Komputer; dan k. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Akademi Keperawatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Unsur Organisasi Akademi Keperawatan Paragraf 1 Direktur Pasal 7 (1) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pembinaan tenaga kependidikan, peserta didik, tenaga administrasi dan pembinaan hubungan yang bersifat internal dan eksternal. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur dibantu oleh Pembantu Direktur yang terdiri dari : a. Pembantu Direktur Bidang Akademik; b. Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum; dan c. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaaan. Paragraf 2 Pembantu Direktur Pasal 8 (1) Pembantu Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang akademik. (2) Pembantu Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi umum. (3) Pembantu Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf c, mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan kemahasiswaan dan kerjasama dengan pihak lain. Pasal 9 (1) Pembantu Direktur dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), mempunyai fungsi : a. pelaksanaan...

- 6 a. pelaksanaan koordinasi kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pengkajian masalah kesehatan; dan b. pengembangan tenaga edukatif. (2) Pembantu Direktur dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi kegiatan administrasi kepegawaian, keuangan, ketatusahaan, kerumahtanggaan dan perlengkapan; dan b. pengembangan administrasi umum. (3) Pembantu Direktur dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi kegiatan pengembangan minat, bakat bagi mahasiswa; b. bekerjasama dengan pihak lain; dan c. penentuan pembimbing akademik mahasiswa. Paragraf 3 Kepala Sub Bagian Administrasi Umum Pasal 10 (1) Kepala Sub Bagian Administrasi Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan surat menyurat, kerumahtanggaan, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan hubungan masyarakat. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dibantu oleh Kepala Urusan yang terdiri dari : a. Kepala Urusan Kepegawaian; b. Kepala Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga; dan c. Kepala Urusan Keuangan. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Administrasi Umum mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kegiatan administrasi kepegawaian dan keuangan; b. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan, perlengkapan dan ketatausahaan; c. pelaksanaan ketatausahaan dan perencanaan umum; dan d. pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan. Paragraf 4 Kepala Urusan Kepegawaian Pasal 11 (1) Kepala Urusan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Urusan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. pelaksanaan perencanaan kebutuhan pegawai; b. pelaksanaan penempatan dan pengembangan pegawai; dan c. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan disiplin pegawai. Paragraf 5...

- 7 - Paragraf 5 Kepala Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Pasal 12 (1) Kepala Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan Tata Usaha dan Rumah Tangga. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai fungsi : a. pelaksanaan perencanaan umum dan ketatausahaan; b. pelaksanaan kegiatan kehumasan; c. perencanaan kebutuhan barang/jasa pengadaan penyimpanan dan pendistribusian barang dan jasa; d. pelaksanaan pemeliharaan, penghapusan barang dan jasa; e. pemberian pelayanan dan penyelenggaraan rapat, diskusi, seminar dan pertemuan lainnya; dan f. pengelolaan kebersihan dan keindahan kampus, perparkiran dan pengamanan kampus serta ketertiban asrama. Paragraf 6 Kepala Urusan Keuangan Pasal 13 (1) Kepala Urusan Keuangan sebagimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c, mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Urusan Keuangan mempunyai fungsi : a. penyusunan anggaran; b. pelaksanaan pembukuan penerimaan dan pengeluaran; c. pelaksanaan kegiatan perbendaharaan; d. penyusunan laporan keuangan; dan e. pengurusan gaji pegawai. Paragraf 7 Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Pasal 14 (1) Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf g, mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi perkuliahan, ujian,dan pengembangan tenaga pendidik. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dibantu oleh Kepala Urusan yang terdiri dari : a. Kepala Urusan Administrasi Akademik; dan b. Kepala Urusan Administrasi Kemahasiswaan. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan...

- 8 - a. pelaksanaan kegiatan pendidikan, perkuliahan, ujian pengembangan tenaga pendidik dan penentuan buku-buku kepustakaan; dan b. pelaksanaan kegiatan administrasi kemahasiswaan. Paragraf 8 Kepala Urusan Administrasi Akademik Pasal 15 (1) Kepala Urusan Administrasi Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi pendidikan, perkuliahan, ujian, dan pengembangan tenaga pendidik. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Urusan Administrasi Akademik mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kegiatan administasi perkuliahan dan ujian; b. pelaksanaan kegiatan administrasi kurikulum; dan c. pelaksanaan kegiatan pengembangan tenaga pendidik dan penentuan buku-buku kepustakaan. Paragraf 9 Kepala Urusan Administrasi Kemahasiswaan Pasal 16 (1) Kepala Urusan Administrasi Kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi kemahasiswaan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Urusan Administrasi Kemahasiswaan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kegiatan administasi kemahasiswaan; b. pelaksanaan kegiatan administrasi alumni kemahasiswaan; dan c. pelaksanaan kegiatan administrasi pengembangan kemahasiswaan. Paragraf 10 Unit Laboratorium Pasal 17 (1) Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h, dipimpin oleh Kepala Unit yang bertanggungjawab kepada Direktur. (2) Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan Laboratorium. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Unit Laboratorium mempunyai fungsi : a. perencanaan program laboratorium; b. pelaksanaan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium; dan c. penyusunan rekomendasi tindak lanjut untuk penerapan hasil pengkajian laboratorium. Paragraf 11 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pasal 18...

- 9 - Pasal 18 (1) Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i, dipimpin oleh Kepala Unit yang bertanggungjawab kepada Direktur. (2) Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan penelitian dan pengabdian masyarakat. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penelitian dan pengkajian masalah-masalah kesehatan serta pengabdian pada masyarakat; b. pelaksanaan kerjasama antar lembaga dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat; dan c. penyusunan laporan dan himpunan hasil-hasil penelitian pengabdian kepada masyarakat. Paragraf 12 Unit Perpustakaan dan Komputer Pasal 19 (1) Unit Perpustakaan dan Komputer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf j, dipimpin oleh Kepala Unit yang bertanggungjawab kepada Direktur. (2) Unit Perpustakaan dan Komputer sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan komputer. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Unit Perpustakaan dan Komputer mempunyai fungsi : a. penyusunan kegiatan program perpustakaan; b. pelaksanaan administrasi perpustakaan; c. pelaksanaan pengelolaan perpustakaan. d. penyusunan kegiatan program komputer; e. pelaksanaan administrasi komputer; f. pengumpulan dan penyajian data-data kegiatan serta data-data statistik akademi keperawatan; g. penyusunan rancangan formulasi pemasukan sesuai dengan sistem dan komponen komputer; dan h. pemeliharaan dan perawatan komputer. Paragraf 13 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 20 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf k, mempunyai tugas pokok dan tanggungjawab kepada Direktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (3) Kelompok

- 10 - (3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Direktur. (4) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan dan beban kerja. BAB V SENAT AKADEMI Pasal 21 (1) Senat Akademi merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi dari unsur akademi keperawatan. (2) Senat Akademi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas pokok : a. merumuskan kebijakan dan pengembangan akademik; b. merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademi; c. merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaran akademik; d. memberikan pertimbangan dan persetujuan atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Akademi yang diajukan oleh pimpinan akademi; e. merumuskan norma dan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan akademik; dan f. menegakan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademi. BAB VI KEPEGAWAIAN Bagian Kesatu Pegawai dan Eselonering Pasal 22 (1) Pegawai Akademi Keperawatan terdiri dari : a. Pegawai Fungsional Tertentu; dan b. Pegawai Fungsional Umum. (2) Pegawai Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat diberikan tugas tambahan sebagai Direktur dan/atau Wakil Direktur dan Kasubag. (3) Syarat pengangkatan Direktur dan/atau Wakil Direktur dan Kasubag sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mengacu pada peraturan perundang-undangan yang beraku. (4) Besaran tunjangan Direktur dan/atau Wakil Direktur dan Kasubag mengacu pada peraturan perundang-undangan yang beraku. (5) Hal-hal yang berkenaan eselonering mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku dan diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian...

- 11 - Bagian Kedua Pengangkatan dan Pemberhentian Pasal 23 Direktur dan/atau Wakil Direktur dan Kasubag dilingkungan akademi keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usulan Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 24 Pembiayaan Akademi Keperawatan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Bupati. Pasal 26 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pembentukan Akademi Keperawatan, Peraturan Bupati Serang Nomor 47 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Akademi Keperawatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 27 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Serang Ditetapkan di Serang pada tanggal 28 Desember 2012 BUPATI SERANG, cap/ttd Diundangkan di Serang pada tanggal 28 Desember 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERANG, A. TAUFIK NURIMAN cap/ttd LALU ATHARUSSALAM R LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG TAHUN 2012 NOMOR 838 Salinan sesuai dengan aslinya

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 13 Tahun 2012 Tanggal : 28 Desember 2012 Tentang : Pembentukan Organisasi Akademi Keperawatan BAGAN STRUKTUR ORGANISASI AKADEMI KEPERAWATAN DEWAN PEMBINA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DIREKTUR PUDIR I PUDIR II PUDIR III SENAT AKADEMI SUB BAG ADM. UMUM SUB BAG ADM AKADEMIK & KEMAHASISWAAN URUSAN KEPEGAWAIAN URUSAN ADMINISTRASI AKADEMIK URUSAN TATA USAHA & RUMAH TANGGA URUSAN ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN URUSAN KEUANGAN UNIT PERPUSTAKAAN DAN KOMPUTER UNIT LABORATORIUM UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BUPATI SERANG, Cap/ttd Salinan sesuai dengan aslinya A. TAUFIK NURIMAN