BAB V PEMBAHASAN. sampel yang berasal dari warga yang berada di daerah Pasarkamis- Tangerang. Sampel pada penelitian ini dengan kondisi penurunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. bisa bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

BAB V PEMBAHASAN. Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta pada tanggal 4 Maret sampai

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOMETRIK PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT

PENGURANGAN NYERI MENGGUNAKAN LATIHAN OTOT QUADRICEPS DAN TENS DENGAN LATIHAN OTOT QUADRICEPS DAN FISIOTAPING PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT

PENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MYOSTIMULATION (EMS) DAN LATIHAN HURDLE HOPS TERHADAP TINGGI LOMPATAN PADA PEMAIN BOLA VOLI NASKAH PUBLIKASI

Protokol Intervensi Fisioterapi Kelompok Perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kelompok prestasi, hobi, ataupun rekreasi. 1 Berdasarkan World Health

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENAMBAHAN ISOMETRIK HAMSTRING MENINGKATKAN PANJANG LANGKAH PASIEN PEREMPUAN DENGAN OSTEOARTRITIS LUTUT

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH EFEK NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION DAN EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT QUADRICEPS PENDERITA OSTEOARTHRITIS NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENAMBAHAN ISOMETRIK HAMSTRING MENINGKATKAN PANJANG LANGKAH PASIEN PEREMPUAN DENGAN OSTEOARTRITIS LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

Keyword : Elderly Balance, strengthening exercise, coordination exercise.

BAB I PENDAHULUAN. adalah transisi epidemiologi, dimana masih tingginya jumlah kejadian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

PENGARUH PENAMBAHAN NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION (NMES) PADA STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT FLEKSOR WRIST PADA ATLET

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

EFEK NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION DAN EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMURIS PENDERITA OSTEOARTHRITIS

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

PENGARUH KEGEL EXERCISE DAN ELECTRICAL STIMULATION TERHADAP INCONTINENCIA URINE PADA LANJUT USIA

PERBEDAAN PILATES EXERCISES

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan

Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MUSCLE STIMULATION (EMS) PENINGKATAN TONUS OTOT PADA PENDERITA DD

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

PERBEDAAN TERAPI LATIHAN ISOTONIK DAN ISOMETRIK OTOT QUADRICEPS FEMORIS SETELAH PEMBERIAN

INTERVENSI ULTRASOUND

I Nyoman Ady Pranatha Bagian Fisioterapi RSUP Sanglah Denpasar Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

Oleh : KURNIA WIDYA UTAMI J

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK KOMBINASI FOOT MUSCLE STRENGTHENING

PERBEDAAN PENGARUH OPEN KINETIC CHAIN DAN CLOSE KINETIC CHAIN PADA TENS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS KNEE

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A364. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KOMBINASI FOOT MUSCLE STRENGTHENING

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise

Ni Made Sulasih RSUP Sanglah Denpasar, Juni 2012 Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOMETRIK PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya dengan kesehatan dan sangat bermanfaat bagi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

PENGARUH NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION DAN LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN TINGGI LOMPATAN PADA PEMAIN BULUTANGKIS

Kata kunci: close kinetic chain, Static Quadriceps Exercise, kekuatan otot, Quadriceps Femoris, Osteoarthritis.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

PENAMBAHAN AUTO STATIC STRETCHING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL PADA PEREMPUAN LANJUT USIA DENGAN GANGGUAN INKONTINENSIA URIN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ISCHIALGIA SINISTRA et causa HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) DI RUMKITAL DR.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang

Diajukan Guna Menyelesaikan Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma IV Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

MANFAAT PEMBERIAN MODIFIED HOLD RELAXED DAN TRAKSI- TRANSLASI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN TRAKSI OSILASI TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP DAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN SEPAK BOLA CLUB SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang pertama ingin dicapai baik dari pasien sendiri maupun dari keluarganya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

SKRIPSI AUTO STRETCHING

Perbedaan Pengaruh Penambahan Latihan Kekuatan Otot Lengan dengan Metode Oxford pada Latihan Transfer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

13Ilmu. Uji Peringkat Wilcoxon dan Mann Whitney

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modern ini banyak masyarakat menggunakan alat transportasi

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Dari Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 28 orang sampel yang berasal dari warga yang berada di daerah Pasarkamis- Tangerang. Sampel pada penelitian ini dengan kondisi penurunan kemampuan berjalan yang terbagi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II dengan masing-masing berjumlah 14 orang sampel. Dimana pada kelompok perlakuan I dilakukan pemberian latihan NMES ditambah dengan Quadriceps Isometric sedangkan pada kelompok perlakuan II dilakukan pemberian Straight Leg Raise didapatkan hasil pada uji mean berupa ada perbedaan pemberian Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) ditambah dengan Quadriceps Isometric Lebih Baik daripada Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee. Hasil penelitian ini akan menjawab hipotesa yang terdapat pada pembahasan sebelumnya. 1. Analisis Hipotesis I Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) dan Quadriceps Isometric dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada Kondisi Osteoarthritis (OA) Knee. Untuk menguji hipotesa I digunakan Uji wilcoxon kelompok perlakuan I yang berjumlah 14 orang dengan pemberian NMES dan 92

93 Quadriceps Isometric. Dalam pengukuran kemampuan berjalan yang dapat dilihat pada tabel 4.4 sebelum pemberian NMES dan Quadriceps Isometric nilai kemampuan berjalan pada kelompok perlakuan I dengan mean 16.7 (SD= 2.7), kemudian pada akhir pemberian NMES dan Quadriceps Isometric nilai kemampuan berjalan pada kelompok perlakuan I dengan mean 15.4 (SD= 2.8). Kemudian dilakukan pengujian pada kelompok perlakuan I dengan uji Wilcoxon signed ranks dan diperoleh hasil p value 0,001 dimana p< α (0,05) yang berarti Ho ditolak yaitu Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) dan Quadriceps Isometric dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada Kondisi Osteoarthritis (OA) Knee. Pada kelompok perlakuan I sampel nomor 11 mengalami peningkatan kemampuan berjalan sebelumnya 19.34 sec dan sesudah dilakukan intervensi 17.34 sec dengan selisih 2.00 sec dan sample 10 mengalami peningkatan kemampuan berjalan sampai 13.24 sec dengan selisih 1.90 sec dan ini dikarenakan pasien menghindari halhal tidak boleh dilakukan dan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kesehatannya, sedangkan sampel nomor 2 hanya mengalami peningkatan kemampuan berjalan sampai 17.56 sec dengan selisih 0.78 sec dan ini dikarenakan aktifitasnya yang padat sehingga sanpel tersebut tidak memperhatikan kesehatannya. Pemberian NMES melibatkan penerapan serangkaian rangsangan intermiten untuk superficial otot rangka, dengan tujuan utama untuk

94 memicu kontraksi otot kerena pengaktifan intramuscular kontraksi cabang saraf. Rangsangan listrik pada umumnya disampaikan menggunakan satu atau lebih aktif (input) dan kontraksi membangkitkan (output). Elektroda diposisikan dekat dengan motor otot poin, dan pra-diprogram unit stimulasi. Saraf motorik merupakan prasyarat untuk memunculkan kontraksi otot dengan NMES. NMES yang diberikan dengan intensitas tinggi pada otot quadriceps telah sukses dalam peningkatan kekuatan otot quadriceps (M. Riann et al, 2010). Efek dari penyebaran aliran listrik yang menyebabkan peningkatan kekuatan otot quadriceps (Parker et al, 2005). Pada OA knee terjadi kelemahan pada otot quadriceps sehingga ketika berjalan akan timbul fase yang hilang dan waktu yang ditempuh sangat lama, latihan isometric quadriceps termasuk latihan untuk penguatan otot paha pada kasus OA knee, ketika dilakukan latihan terus menerus maka dimana massa otot akan menambah, sehingga akan terjadi penguatan dalam melakukan berjalan, fase yang hilang akibat terjadi kelemahan pada otot quadriceps akan timbul sehingga waktu yang ditempuh sangat cepat. Ketika dilakukan secara bersamaan pemberiaan NMES dan latihan Isomteric Quadriceps massa otot akan berpengaruh secara cepat karena efek pada pemberian NMES juga mempengaruhi massa otot dalam memperbaiki adanya kelemahan pada otot.

95 Penelitian yang menggunakan NMES juga telah dilakukan oleh Jennifer, et all, 2012, dengan melakukan penelitian Early Neuromuscular Electrical Stimulation to Improve Quadriceps Muscle Strength After Total Knee Arthroplasty: A Randomized Controlled Trial, dan penelitian yang menggunakan Isometric Quadriceps juga telah dilakukan oleh Kristen A, et all, 2010, dengan melakukan penelitian The Effect of Baseline Quadriceps Activation on Changes in Quadriceps Strength After Exercise Therapy in Subject with Knee Osteoarthritis. Dimana diantara keduanya secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan berjalan pada pasien Osteaoathritis knee. 2. Analisis hipotesis II Intervensi Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee.. Untuk menguji hipotesa II digunakan uji wilcoxon pada kelompok perlakuan II yang berjumlah 14 sampel dengan pemberian Straight Leg Raise. Dengan pengukuran nilai kemampuan berjalan dengan menggunakan TUG, diperoleh peningkatan kemampuan berjalan yang dapat dilihat tabel 4.5. pada sebelum pemberian latihan Straight Leg Raise nilai kemampuan berjalan sebelum pada kelompok perlakuan II dengan mean 13.3 (SD=1.7), kemudian pada akhir pemberian latihan Straight Leg Raise nilai kemampuan berjalan pada kelompok perlakuan II dengan mean 11.9 (SD= 2.0 ). Kemudian dilakukan pengujian pada kelompok perlakuan II dengan uji Wilcoxon signed

96 ranks dan diperoleh hasil p value 0,001 dimana p< α (0,05) yang berarti Ho ditolak yaitu Intervensi Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee. Pada kelompok perlakuan II ini semua sampel mengalami peningkatan kemampuan berjalan. Latihan straight leg raise termasuk jenis latihan isometric dimana panjang otot tidak berubah dan tidak ada gerakan namun massa otot meningkat, pada latihan straight Leg Raise akan timbul penguatan pada otot quadriceps dapat memperbaiki pola jalan dan mengembalikan fase yang hilang sehingga meningkatkan kemampuan berjalan dan waktu tempuhnya. Penelitian yang menggunakan latihan Straight Leg Raise juga telah dilakukan oleh Kim L Bennell, 2011. dengan melakukan penelitian Comparison of neuromuscular and quadriceps strengthening exercise in the treatment of varus malaligned knees with medial knee osteoarthritis: a randomised controlled trial protocol. Dimana secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan berjalan pada pasien Osteaoathritis knee. 3. Analisis hipotesis III Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) ditambah dengan Quadriceps Isometric Lebih Baik daripada Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee..

97 Berdasarkan data yang didapat pada pembahasan sebelumnya diperoleh pada tabel 4.11 didapat nilai mean pada kelompok perlakuan I adalah 16.7 sedangkan pada kelompok perlakuan II nilai mean adalah 13.3 Kemudian data tersebut dilakukan uji independent t-test, berdasarkan data diperoleh pada tabel 4.11 didapat hasil dari kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II didapat p= 0,001 dimana p < α (0,05) sehingga Ho ditolak, ini berarti Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) ditambah dengan Quadriceps Isometric Lebih Baik daripada Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee. Pada Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) ditambah dengan Quadriceps Isometric Lebih Baik daripada Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee yang lebih baik pada kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II, hal tersebut dibuktikan pada uji hipotesa I dan II secara deskriptif walaupun secara statistik belom teruji. Pada uji hipotesa III yang dilakukan pada kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dalam peningkatan kemampuan berjalan pada Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) ditambah dengan Quadriceps Isometric Lebih Baik daripada Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee.

98 Penelitian yang menggunakan NMES juga telah dilakukan oleh Jennifer, et all, 2012, dengan melakukan penelitian Early Neuromuscular Electrical Stimulation to Improve Quadriceps Muscle Strength After Total Knee Arthroplasty: A Randomized Controlled Trial, dan penelitian yang menggunakan Isometric Quadriceps juga telah dilakukan oleh Kristen A, et all, 2010, dengan melakukan penelitian The Effect of Baseline Quadriceps Activation on Changes in Quadriceps Strength After Exercise Therapy in Subject with Knee Osteoarthritis. Dimana diantara keduanya secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan berjalan pada pasien Osteaoathritis knee. Penelitian yang menggunakan latihan Straight Leg Raise juga telah dilakukan oleh Kim L Bennell, 2011. dengan melakukan penelitian Comparison of neuromuscular and quadriceps strengthening exercise in the treatment of varus malaligned knees with medial knee osteoarthritis: a randomised controlled trial protocol. Dimana secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan berjalan pada pasien Osteaoathritis knee Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian Intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) ditambah dengan Quadriceps Isometric Lebih Baik daripada Straight Leg Raise dalam meningkatkan kemampuan berjalan pada kondisi Osteoarthritis (OA) Knee.

99 B. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan keterbatasan yang dihadapi oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Waktu penelitian yang terbatas 2. Tidak terkontrolnya latihan home selama home program sehingga tidak diketahui apakah sample melakukannya atau tidak sesuai dengan petunjuk yang diberikan. 3. Bervariasi respon sampel terhadap stimulus saat pemberian intervensi dan tingkat kemampuan berjalan pada saat intervensi berbeda-beda pada masing-masing sampel sehingga mempengaruhi keefektifitan intervensi yang diberikan.