Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

DAYA TETAS, HASIL TETAS DAN LAMA MENETAS TELUR ITIK YANG DISIMPAN PADA SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April November 2016 di Desa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada1 Maret--12 April 2013 bertempat di Peternakan

Rancangan Petak Berjalur

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

3. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN MATERI. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada Desember 2014 Januari 2015,

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Telur itik Pajajaran sebanyak 600 butir. Berasal dari itik berumur 25 35

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 1 Maret--5 April 2013

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

Pengacakan dan Tata Letak

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Penyiapan Mesin Tetas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

Pengaruh Umur dan Pengelapan Telur terhadap Fertilitas dan Daya Tetas

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai evaluasi kualitas semen beku sapi Brahman post

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

Perancangan Percobaan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 28 Mei--28 Juni 2012,

III.MATERI DAN METODE. PenelitianinidilaksanakanpadabulanJuni2013. FakultasPertaniandanPeternakanUniversitas Islam Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret 2014 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium Teknologi Produksi Ternak di Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, tempat penetasan dilakukan di rumah salah satu Mahasiswa di Perumahan Asta Gardenia Panam. 3.2. Bahan dan alat Bahan penelitian adalah 108 butir telur itik Mojosari dan Medan yang dihasilkan dari induk yang dipelihara bersama dengan pejantan, larutan klorin 1 gram/1,2 liter air, dan air, alat yang digunakan adalah mesin tetas, pengukur suhu (termometer), pengukur kelembaban (hygrometer), regulator suhu, bola lampu (5 watt) sebanyak 6 buah, rak telur, kandang penampungan, bak air, dan kain pembersih. 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Split Plot pola faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu faktor perlakuan A (suhu penyimpanan telur tetas) dan faktor B (lama penyimpanan telur tetas). Dimana A ditempatkan sebagai petak utama dan B sebagai anak petak. Faktor perlakuan A terdiri dari 3 level yaitu 16 o C, 25 o C, dan 34 o C dan faktor perlakuan B terdiri dari 3 level pula yaitu 3 hari, 5 hari, 7 hari. Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan. Pada setiap kombinasi perlakuan menggunakan telur sebanyak 12 butir 11

sebagai ulangan, sehingga dibutuhkan 108 butir telur itik. Kombinasi perlakuan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Kombinasi Perlakuan Penetasan Faktor B (Lama Faktor A (suhu o C) Penyimpanan) A1 16 o C A2 25 o C A3 34 o C B1 (3 hari) A1 B1 K1 A2 B1 K1 A3 B1 K1 B2 (5 hari) A1 B2 K1 A2 B2 K1 A3 B2 K1 B3 (7 hari) A1 B3 K1 A2 B3 K1 A3 B3 K1 3.4. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Ruang Penyimpanan Telur Tetas dan Mesin Tetas Ruang penyimpanan telur tetas dibersihkan dari debu dan kotoran-kotoran dangan menggunakan sapu. Mesin tetas dibersihkan dari kotoran-kotoran, debu serta bulu-bulu yang tersisa, kemudian dilakukan penyemprotan dengan menggunakan cairan desinfektan. 2. Pengambilan Telur dari Peternak Telur diambil dari peternak sejumlah 108 butir dan selanjutnya dibawa ke lokasi penelitian, kemudian telur dibersihkan dari kotoran secara perlahan dengan kain lembab sebelum dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan. 3. Penyimpanan Telur Telur yang sudah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan (inkubator) masing -masing dengan suhu 16 o C, 25 o C, 34 o C selama 1 sampai 7 hari dengan posisi bagian tumpul di atas. Pada setiap inkubator, jumlah telur yang dimasukkan adalah sebanyak 36 butir. 4. Penetasan 12

Pada penelitian ini, penetasan menggunakan mesin tetas semi otomatis selama 28 hari. Pada tahap penetasan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1). Pengaturan suhu, dengan melakukan pengecekan pada termometer dengan rata-rata kestabilan 38,9 o C atau kisaran suhu optimal bagi embrio. Seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Pengaturan Suhu selama Penetasan Hari ke- Suhu ( o F) Suhu ( o C) 1 2 98 36,67 3 4 99 37,22 5 7 100 37,78 8 10 101 38,33 11 12 102 38,89 Sumber : Paimin (2011). 2). Pemutaran telur, dilakukan minimal 2 kali sehari dengan selang waktu 12 jam yaitu pada jam 8 pagi dan jam 8 malam. 3). Pengaturan kelembaban, dilakukan dengan memasukkan air ke dalam bak air yang telah disediakan, jika kelembaban terlalu tinggi maka ventilasi mesin tetas bisa dibuka selama 5 menit. Tinggi rendahnya kelembaban dapat dilihat dengan menggunakan hygrometer. 5. Penanganan DOD Setelah menetas DOD dibiarkan dalam mesin tetas sampai bulunya mengering, setelah bulu-bulu kering kemudian DOD dikeluarkan dari mesin tetas dan ditempatkan pada tempat yang telah disediakan atau pada kandang penampungan sementara. 13

6. Pembersihan mesin tetas Pembersihan mesin tetas dilakukan setelah mesin tetas selesai dipakai. Mesin tetas dibersihkan dari kotoran-kotoran serta dari kerabang telur yang tersisa, kemudian disemprot dengan desinfektan. 3.5. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah: 1. Daya tetas telur dihitung dalam persentase (%) dengan rumus : Daya tetas = Jumlah telur yang menetas X 100 % Jumlah telur yang fertil 2. Hasil tetas dari telur yang ditetaskan dihitung dalam persentase (%) dengan rumus : Hasil tetas = Jumlah telur yang menetas X 100 % Jumlah telur yang ditetaskan 3. Lama penetasan dihitung dalam jam mulai dari telur dimasukan ke dalam mesin tetas sampai telur menetas. 3.6. Analisis Statistik Data penelitian ditabulasi dan dihitung. Data peubah daya tetas telur, hasil tetas, dan lama penetasan dianalisis dengan sidik ragam menurut Split plot pola faktorial menurut (Steel dan Torrie,1991) sebagai berikut; Y ijk = µ + α i + δ ik + β j + (αβ) ij + ε ijk Keterangan : Y ijk = nilai pengamatan telur pada perlakuan ke-i, ke-j, dan ulangan ke-,k µ = rataan umum α i = pengaruh perlakuan ke-i 14

δ ik β j (αβ) ij ε ijk = pengaruh perlakuan ke-i ulangan ke-k = pengaruh perlakuan ke-j = pengaruh perlakuan ke-i dan ke-j = pengaruh perlakuan ke-i, ke-j dan ulangan ke-k Tabel 3.3. Tabel Sidik Ragam Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F-hitung F-tabel Petak utama A a-1 JK(A) KT(A) KT(A)/KTGa F (α,db-a, db-g) Galat a a(r-1) JK(Galat a) KT(Galat a) Anak Petak B b-1 JK(B) KT(B) KT(B)/KTGb F (α,db-b, db-g) AB (a-1) (b-1) JK(AB) KT(AB) KT(AB)/KTGb F( α,db-ab, db-g) Galat b a(r-1) (b-1) JK(Galat b) KT(Galat b) Total abr-1 JKT Jika hasil analisis berbeda nyata maka diperlukan uji lanjut uji Duncan s Multiple Range Test (DMRT) 15