BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. I.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. peran yang besar dalam mempopulerkan gaya hidup sehat. Banyaknya role model

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pertumbuhan sarana Sports Club atau sarana olahraga di kota kota besar,tidak


BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG


BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR-37 PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

REDESAIN INTERIOR ORNAMENTAL FISH MARKET DUNIA IKAN PTC SURABAYA SEBAGAI PUSAT HOBBIIS dan EDUKASI DENGAN SUASANA FUTURISTIK BERTEMA WATERFALL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tuntutan akan hidup sehat disaat sekarang ini, membuat banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

KONSEP TUGAS AKHIR INTERIOR

FITNESS CENTRE DAN SPA DI SEMARANG

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERANCANGAN INTERIOR VIRENKA GYM BANTUL, YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat, menuntut para pemilik gym centre untuk dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Women and Child Center di Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar, memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan yang berat banyak membuat masyarakat lelah, baik pikiran maupun fisik mereka. Berangkat ke kantor pagi, setelah itu pulang saat sore hari, dan belum ditambah dengan sederetan meeting. Dengan begitu, mereka harus mampu menjaga kesehatan mereka agar dalam kondisi yang selalu prima. Oleh karena itu, kesehatan merupakan salah satu topik yang banyak menjadi perbincangan dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini. Bahkan, masyarakat perkotaan menjadi lebih peduli terhadap kesehatan mereka seiring makin berkembangnya isu-isu tentang hal kesehatan ini. Fenomena tentang perubahan gaya hidup sekarang inilah yang sekarang sedang marak berkembang di kota-kota besar, pemenuhan akan gaya hidup. Untuk itu, diperlukan gaya hidup sehat bagi masyarakat perkotaan sebagai solusi akan masalah menjaga kondisi tubuh mereka untuk tetap prima. Olahraga yang teratur tentunya membuat orang lebih awet muda, fit dan segar. Aktifitas olahraga seperti fitnes dan aerobik sudah dianggap sebagai kebutuhan untuk selalu sehat dan sebagai salah satu gaya hidup masyarakat kini. Begitulah pusat kebugaran yang makin banyak bermunculan. Potensi pasar pusat kebugaran di Indonesia sangat luas dengan tren yang meningkat, khususnya di kota-kota besar. Fitness sudah menjadi bagian dari kehidupan, apalagi di kota besar. Ini menjadi tempat berkumpulnya para pekerja kantoran, dan juga anak muda-anak muda yang ingin bertubuh sehat dan juga membentuk badan. Dimana banyak masyarakat di kota-kota besar banyak yang mulai memperhatikan penampilan fisik mereka. Selain itu, tempat fitnes juga dijadikan ajang bersosialisasi atau berkumpul bersama kawan maupun sesama peserta fitness. Sehingga hubungan sesama rekan 1

bisnis akan terjalin semakin akrab dan tubuh akan lebih sehat. Nge-gym telah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini. Bahkan sekarang tempat fitness sudah muncul di mall-mall. Pusat-pusat kebugaran itu umumnya berada di mall-mall dan pusat perbelanjaan yang biasanya ada di kota-kota besar. Sekarang, pusat kebugaran pun sudah menjadi bagian dari gaya hidup belanja dan cuci mata. I.1.2 Perkembangan Fitness Center di Indonesia dan Surabaya Keberadaan fitness center di Indonesia saat ini semakin banyak, tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi di kota-kota kecil pun, banyak terdapat tempat fitness. Data ini merujuk pada data Direktorat Perindustrian Departemen Perindustrian, nilai impor peralatan olahraga saat ini mencapai 39 juta dollar AS dan paling besar dari peralatan gimnastik. Bahkan, munculnya fitness center di pusat perbelanjaan, seakanc membuka sebuah kelas sosial baru pada pengguna fitness center tersebut. Semua ini ikut memberi warna baru pada budaya perkotaan di Indonesia. Muncul pula fasilitas-fasilitas tambahan pada sebuah tempat latihan kebugaran, seperti sauna, spa, ataupun Jacuzzi untuk memanjakan pelanggan mereka, demi memberi pelayanan yang terbaik. Walau terkadang, ada pula tempat fitness yang tidak menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan, dan hanya focus terhadap tempat latihan saja. Keadaan tersebut membuat persaingan akan industri tempat kebugaran di Indonesia dan secara tidak langsung, menciptakan segmentasi akan konsumen bagi fitness center. Surabaya, sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia, merupakan salah satu kota dengan perkembanagn budaya perkotaan yang cukup pesat. Banyak orang yang mengikuti perkembangan kebudayaan tersebut, selalu up to date akan hal-hal yang popular di kalangan mereka. Salah satunya ialah bisnis kebugaran. Seperti kota besar lainnya, Surabaya memiliki prospek yang sangat bagus dalam bisnis ini, dengan banyaknya penduduk dan status Surabaya sebagai kota metropolitan. Masyarakat dengan gaya hidup yang sibuk akan pekerjaan kantor, memilih tempat fitness sebagi tempat untuk melepaskan kepenatan dengan berolah raga untuk menjaga kesehatan mereka. Namun, bagi 2

sebagian orang, masuk tempat latihan demi menjaga penampilan, merupakan suatu keharusan, mempengaruhi bagaimana nantinya orang akan memandang mereka dalam sebuah kounitas ataupun tempat mereka bersosialisasi. Di Surabaya, fitness center semakin beragam, dan menyediakan berbagai fasilitas demi memberi kenyamanan bagi pelanggan untuk berlatih. Dengan munculnya banyak fitness center ini, membantu masyarakat perkotaan untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kesehatan, memberi kebugaran dan mementuk badan untuk menjaga penampilan. I.1.3 Java Fitness Club Salah satu fitness center di Surabaya. Bertempat di Hotel Narita Surabaya, jalan Barata Jaya XVII / 57-59. Fitness center ini memiliki member yang cukup banyak, dengan ruang latihan yang tidak terlalu besar. Fitness Club memiliki fasilitas jacuzzi dan sauna. Tidak hanya pria, tetapi juga ada wanita yang menjadi member. Terdapat sepeda statis, treadmill untuk latihan kardio, dumbell set, matrass, dan juga alat-alat berat untuk melatih otot tubuh. I.2 Pengertian Judul Judul : Desain Interior Java Fitness Club dengan konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan Pengertian Desain Interior Susunan ruang-ruang untuk kegiatan tertentu yang diintegrasikan dengan harmonis dalam sebuah komposisi. ( Menurut H.K.Ishar ) adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam 3

proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaankebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya- gaya kontemporer. (Menurut Sumardji 1995:6 ) proses perancangan baik sistem atau fasilitas konkrit melalui media ruang sebagai bagian dari proses adaptasi manusia dengan lingkungan di mana ia tinggal dengan mempertimbangkan faktor fungsi dan estetika. ( www.wikipedia.com ) Java Fitness Club Salah satu fitness center di Surabaya. Bertempat di Hotel Narita Surabaya, jalan Barata Jaya XVII / 57-59. Java Fitness Club memiliki fasilitas jacuzzi dan sauna. Tidak hanya pria, tetapi juga ada wanita yang menjadi member. Terdapat sepeda statis, treadmill untuk latihan kardio. Konsep 1 rancangan atau buram surat dsb; 2 ide atau pengertian yg diabstrakkan dr peristiwa konkret: satu istilah dapat mengandung dua -- yg berbeda; 3 Ling gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yg ada di luar bahasa, yg digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Modern 1 a terbaru; mutakhir: pasukan diperlengkapi dng senjata-senjata --; 2 n sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dng tuntutan zaman. merujuk pada sesuatu yang "terkini", "baru", dsb. 4

Natural 1 bersifat alam; alamiah; 2 bebas dr pengaruh; bukan buatan; asli; 3 dapat dipakai untuk warna apa saja (tt semir dsb) Maskulin 1 a bersifat jantan: laki-laki yg dadanya berbulu akan tampak lebih --; 2 n jenis lakilaki. Maskulin atau maskulinitas dari bahasa Perancis, masculinine adalah sebuah kata sifat, adjektif yang berarti "kepriaan" atau menunjukkan sifat laki-laki.lawan katanya adalah feminin. Istilah ini berbeda dengan "kejantanan" (yang lawan katanya adalah "kebetinaan"). (www.wikipedia.com ) Secara positf, dapat digolongkan sebagai sifat dengan kualitas ; yang kuat, hubungan antar sosial yang baik, bermanfaat, dan simple/praktis. Secara negative, digolongkan sebagai sifat yang terlalu agresif, kasar, dan dingin ; sering diartikan agresif, kuat, dan dingin atau tenang. ( Urban Directory ) Menyegarkan menjadikan segar (nyaman, sehat, kuat, dsb) - badan; rekreasi pikiran. I.3 Masalah I.3.1 Identifikasi Masalah i. Menciptakan kesan maskulin pada desain interior Java Fitness Club yang mayoriats adalah pria dengan tidak mengabaikan konsumen wanita. ii. Penciptaan suasana yang menyegarkan terhadap kondisi konsumen yang lelah stelah pulang kerja. 5

iii. Layout ruang yang belum memberi kenyamanan dan kebutuhan. I.3.2 Batasan Masalah Batasan masalah pada desain interior Java Fitnes Club dengan konsep Modern Natural ini pada desain interior tempat latihan Java Fitness Center agar lebih berkesan maskulin dan menyegarkan. I.3.3 Rumusan Masalah i. Mengedepankan estetika ruangan interior dalam Java Fitness Club,, ii. iii. iv. memberi kesan maskulin dan menyegarkan pada ruang latihan fitness center. Membuat sirkulasi menjadi nyaman baik dalam ruangan latihan maupun hubungan dengan ruang lainnya. Menciptakan suasana menyegarkan terhadap kondisi psikologis konsumen yang lelah Dengan konsumen yang 80% adalah pria, kesan maskulin perlu diperlihatkan, namun tanpa menagbaikan 20% konsumen lainnya, yaitu para wanita. I.4 Tujuan dan Manfaat I.4.1 Tujuan i. Menciptakan sebuah desain interior fitness center yang sesuai karakter pria, ii. I.4.2 Manfaat yaitu maskulin, namun tidak mengabaikan dari sisi konsumen wanita dengan memberi sentuhan menyegarkan pada interiornya. Menciptakan sirkulasi yang optimal dalam ruang latihan maupun hubungan antar ruang lain. i. Memberikan image Java Fitness Club dengan merasakan image baru Java ii. Fitness Club yang maskulin dan fresh Memberi kenyamanan yang lebih, dan memberi motivasi kepada pengguna ruang latihan dengan interior yang baru I.5 Metodologi Desain 6

a. Ide awal perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang terjadi sekarang ini, dimana kesehatan menjadi sesuatu yang sangat penting, dan juga bentuk tubuh menjadi salah satu masalah yang menjadi perhatian utama. Hingga membentuk tubuh juga jadi bagian dari gaya hidup setelah menjaga kesehatan. b. Pencarian data dan Identifikasi objek desain Tahap pengumpulan data. Studi Lapangan / Survei yaitu proses pengumpulan data dengan cara melihat langsung objek yakni Java Fitness Club dan lahan yang akan dibangun Java Fitness Club Surabaya. Survei yang dilakukan ini diarahkan kepada masalah-masalah yang timbul mengenai desain interior dan sirkulasi Java Fitness Club. Untuk survei mengenai aspek sirkulasi ini dapat ditinjau mengenai luasan ruangan, serta aktifitas yang dilakukan pengguna didalamnya. Sedangkan pengamatan mengenai desain interior Java Fitness Club, berguna demi menemukan kekurangan yang terdapat pada existing yang ada untuk mencapai hasil yang optimal pada konsep baru Java Fitness Club. Studi Komparatif, yaitu proses pengambilan data dengan cara membandingkan, Java Fitness Club dengan Fitness Club lainnya, baik dari literatur maupun di lapangan. Hasil data yang didapatkan pada studi ini adalah kelebihan dan kekurangan pada objek pembanding mengenai aspek sirkulasi, penciptaan suasana melalui pencahayaan, material, penghawaan maupun bentukan-bentukan dari elemen interior. Kelebihan pada objek pembanding akan diterapkan pada interior Java Fitness Club dengan tetap memperhatikan konsep awal yang ingin dicapai oleh penelola Java Fitness Club. 7

Studi Literatur, yaitu studi pengumpulan data yang berhubungan dengan aspek-aspek elemen interior pada Java Fitness Club yang diambil dari buku, internet, majalah, dan sebagainya. c. Tahap analisa didapat dari pengamatan langsung dan juga dengan menanyakan kepada pelanggan tentang kekurangan apa saja yang ada pada Fitness Club. Dengan adanya data data ini, maka dapat ditarik kesimpulan tentang masalah apa saja yang ada di Java Fitness Club, yang nanantinya akan banyak sekali membantu dalam pencarian solusi desain dengan konsep-konsep baru Java Fitness Club. d. Konsep Desain Data-data yang telah dianalisa kemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk sebuah konsep yang sesuai dengan judul yaitu Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. Pada konsep desain dapat terjadi proses kembali pada tahap analisa ketika pada konsep desain dianggap kurang memenuhi judul dan dapat memecahkan masalah-masalah yang timbul pada eksisting. e. Desain Awal ide-ide desain dan penyelesaian awal dari permasalahan yang didapatkan pada saat analisa data-data yang didapatkan f. Alternatif Desain Pada tahap ini desain tersebut dibuat lebih dari satu sehingga memperoleh alternatif desain. Alternatif desain disesuaikan dengan konsep desain, dan dapat kembali pada proses konsep desain jika pada alternatif ditemukan ideide baru g.evaluasi 8

Pada tahap ini, kesulurah alternatif desain akan dipilih melalui tahap kriteria dan score hingga diperoleh satu desain terbaik. Kriteria yang diajukan yaitu kesesuaian desain dengan judul, pengamplikasian aspek interior pada desain, dan masih banyak lagi, kemudian diberi score dengan range 1-10. h.pengembangan Desain Setelah tahap evaluasi selesai, maka desain tersebut akan melalui proses pengembangan desain, jika pada tahap ini desain kurang sesuai maka dapat kembali lagi pada proses alternatif desain. i. Desain Akhir Jika keseluruhan tahap desain selesai dilaksanakan, maka samapailah pada tahap desain akhir berupa sketsa 3D, gambar tekhnik, maket dan animasi. I.6. Sistematika Laporan BAB I Pendahuluan Berisi latar belakang, definisi judul, masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi desain dalam proses analisa kebutuhan desain untuk perancangan, dan sistematika penyusunan laporan. BAB II Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi mengenai pembahasan Fitness Club, elemen-elemen interior apa saja yang ada pada sebuah Fitness Club, dan studi-studi tentang konsep maskulin dan menyegarkan yang akan diaplikasikan pada Java Fitness Club yang baru. Tinjauan pustaka ini berasal dari sumber-sumber yang berkompeten dalam penulisan mengenai bahasan desain seperti buku-buku referensi dan teks keluaran impor maupun lokal, majalah-majalah desain, dan artikel dari website internet. BAB III Data Eksisting dan Analisa Berisi mengenai analisa eksisting Java Fitness Club, baik aktivitas, sifat dan kebutuhan ruang, warna, bentuk, dan segala elemen-elemen interior lain dengan 9

kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sehingga dapat memberikan batasan pada konsep desain nantinya. Di sini disertakan pula studi dan analisa komparasi atau pembanding memberikan pandangan tentang berbagai macam Fitness Club sebagai acuan desain Java Fitness Club yang baru. BAB IV Konsep Desain Konsep desain berisi tentang tema dan penerapan dari konsep baru Java Fitness Club pada desain interior Java Fitness Club. BAB V Alternatif Desain dan Desain Akhir Berisi alternatif elemen-elemen interior, mulai dari furnitur, dinding, lantai, dan juga pengolahan ceiling dari inerior Java Fitness Center, serta brainstorming atas ide awal hingga terciptanya interior fitness club secara utuh pada desain akhir Java Fitness Club. BAB VI Kesimpulan dan Saran Bab 6 berisi kesimpulan atas desain akhir Java Fitness Club dan saran terhadap pihak pengelola. 10