PENGARUH DIMENSI DAN KEDALAMAN TERTANAM TERHADAP RESPONS DINAMIS PONDASI MESIN TIPE BLOK PADA GETARAN VERTIKAL DAN LATERAL. Ir. Sjachrul Balamba, MT

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (55-65) ISSN:

Iqbal Fiqri, Hari Wibisono,Kristina Sembiring, Perencanaan Struktur Pondasi

PERENCANAAN PONDASI BLOK SEGI EMPAT (RECTANGULAR BLOCK FOUNDATIONS) SEBAGAI PENDUKUNG BEBAN DINAMIS MESIN (STUDI KASUS PADA PT. PAL - UJUNG, SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TINGGI, KEDALAMAN PONDASI MESIN JENIS BLOK DAN PARAMETER TANAH BERBUTIR HALUS TERHADAP AMPLITUDO

PENGARUH TINGGI, KEDALAMAN PONDASI MESIN JENIS BLOK DAN PARAMETER TANAH BERBUTIR HALUS TERHADAP AMPLITUDO

PERENCANAAN PONDASI MESIN GENERATOR SET PADA PABRIK NPK SUPER PT. PUPUK KALTIM BONTANG DENGAN PERHATIAN KHUSUS PADA PENGARUH KARET PEREDAM GETARAN

BAB III LANDASAN TEORI

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK

DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR NOTASI

Studi Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Butir batuan terhadap Sifat Fisik dan Nilai Kuat Tekan

PENGARUH LUAS PENAMPANG PONDASI MESIN JENIS BLOK DAN PARAMETER TANAH BERBUTIR HALUS TERHADAP AMPLITUDO

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

PENGARUH PASIR TERHADAP PENINGKATAN RASIO REDAMAN PADA PERANGKAT KONTROL PASIF (238S)

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN SABUT KELAPA

PERILAKU PONDASI DANGKAL YANG DIBERI PERKUATAN TYRESOIL DAN MATERIAL GRANULER AKIBAT BEBAN DINAMIS

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

Identifikasi Kekuatan Batu Kumbung (Batu Putih) Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Bangunan ABSTRAK

Studi Pengaruh Beban Dinamis pada Perencanaan PondasiTurbin dengan Studi Kasus Pondasi Turbin di Duri, Riau

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN VARIASI ORIENTASI SUMBU KOLOM

STUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA

PEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI

ANALISA STABILITAS LERENG PADA CAMPURAN PASIR DAN TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN PERMODELAN DI LABORATORIUM ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

Gambar 1. Sistem pegas-massa diagram benda bebas

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

DESAIN KEBUTUHAN PVD UNTUK TANAH LUNAK

PENGARUH VARIASI FILLER TERHADAP NILAI KEPADATAN UNTUK AGREGAT PASIR KASAR

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID)

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE JANBU (STUDI KASUS : KAWASAN CITRALAND)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Pesyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun Oleh: Lestari

ANALISIS TINGGI MUKA AIR PADA PERKUATAN TANAH DAS NIMANGA

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN TIMBUNAN TERHADAP KESTABILAN LERENG

APLIKASI METODE FUNGSI TRANSFER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

BAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal

ANALISIS PERENCANAAN PONDASI AKIBAT BEBAN STATIS DAN BEBAN DINAMIS (STUDI KASUS : MESIN VERTICAL MILL DI PT. SEMEN BATURAJA)

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN SOFTWARE L-PILE

PERENCANAAN PONDASI DINAMIS UNTUK TANGKI DIGESTER DENGAN SISTEM PONDASI DALAM PADA PROYEK PT. PETRO JORDAN ABADI GRESIK

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Kestabilan Struktur Embankment Di Daerah Reklamasi (Studi Kasus : Malalayang)

PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH. Oleh. Endah Retnoningtyas

TINJAUAN PUSTAKA Pola Keruntuhan Akibat Pondasi Dangkal di Tanah Datar

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis. Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016

I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

ANALISA BEBAN GEMPA PADA DINDING BASEMENT DENGAN METODA PSEUDO-STATIK DAN DINAMIK

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan

PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT

PENGARUH PENEMPATAN DAN POSISI DINDING GESER TERHADAP SIMPANGAN BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT BEBAN GEMPA

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 ISSN : X JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

BAB III KOMPILASI DATA

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

Transkripsi:

PENGARUH DIMENSI DAN KEDALAMAN TERTANAM TERHADAP RESPONS DINAMIS PONDASI MESIN TIPE BLOK PADA GETARAN VERTIKAL DAN LATERAL Ir. Sjachrul Balamba, MT ABSTRAK Hingga saat ini masih banyak terdapat pondasi mesin yang direncanakan secara praktis yaitu dengan mengambil massa pondasi sama dengan dua sampai tiga kali massa mesin. Kontrol stabilitas pondasi banyak dilakukan untuk kondisi statis saja sedangkan respons dinamis akibat getaran mesin tidak ditinjau. Kenyataannya, sebagian besar pondasi tersebut memiliki rasio redaman kurang dari satu sehingga akan menimbulkan masalah bagi lingkungan di sekitarnya. Untuk mengantisipasi masalah tersebut perlu dilakukan analisis terhadap respons dinamis sistem pondasi-tanah yang meliputi perhitungan konstanta pegas ekivalen, rasio redaman, frekuensi natural dan amplitudo sistem yang sangat tergantung pada dimensi dan kedalaman tertanam pondasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap respons dinamis sistem pondasi sesuai dengan perubahan dimensi dan kedalaman tertanam sehingga diperoleh solusi yang tepat untuk mengatasi ketidakstabilan dinamis dari pondasi mesin tipe blok. Pada penelitian ini dibuat beberapa model pondasi dengan berbagai variasi panjang, lebar dan kedalaman tertanam untuk mendapatkan dimensi yang sesuai dengan amplitude yang memenuhi persyaratan. Hasil penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa dimensi pondasi blok akan memberikan amplitude yang kecil pada G=Gs dan G=0,5Gs untuk getaran vertikal dan lateral. Untuk ragam getaran besar akan memberikan amplitudo kecil. Kata kunci : respon dinamis, pondasi mesin, getaran vertikal dan lateral PENDAHULUAN Pondasi mesin merupakan pondasi yang digunakan untuk menopang beban dinamis berupa frekuensi getaran yang dihasilkan oleh mesin yang berada diatas pondasi tersebut.untuk pondasi yang menopang beban dinamis ini digunakan perhitungan yang jelas berbeda dengan pondasi yang hanya menopang beban statis, dimana harus memperhatikan adanya beban dinamis akibat kerja mesin selain beban statis yang ada.dengan memperhatikan Laporan Penyelidikan Tanah yang dilakukan oleh Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sam Ratulangi Manado, yang terdiri dari percobaan Kadar Air, Berat Jenis, Berat Isi, Boring, Sondir dan Analisa Saringan, yaitu berat isi basah = 1,52 (gram/cm2), kadar air = 33,90 dan berat isi kering = 1,14 gr/cm3, Tanah terdiri atas silt dan sebagian besar adalah pasir halus, sedang dan kasar. Untuk mendapatkan parameter tanah yang akan digunakan tabel 1, tabel 2 dan tabel 3. Mesin yang digunakan adalah mesin dengan putaran tetap (rotating machines). Mesin yang termasuk dalam kategori inidiantaranya adalah mesin turbogenerator, turbine dan rotary compressor. Berat total mesin = 25,500 ton.pondasi yang digunakan adalah tipe blok (block foundation) yang langsung di dukung oleh tanah. Ukuran pondasi blok panjang pondasi (l) dan lebar pondasi (b). Dimensi pondasi blok terdiri dari;; dan dengan tinggi pondasi blokt=1,5 m dengan kedalaman tertanam Df = 1,0 m Permasalahan Pondasi blok yang memikul gaya dinamik seperti mesin harus didesain seteliti mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan, baik kepada pekerja maupun pada mesin. Parameter yang perlu diperhatikan adalah dimensi pondasi blok dan getaran yang bekerja. Makalah itu mengangkat kedua masalah tersebut. LANDASAN TEORI Disain pondasi blokharus mempertimbangkan tiga hal utama, yaitu efeknya terhadap mesin itu sendiri, struktur secara keseluruhan, dan terhadap manusia. Disain pondasi mesin dianggap memuaskan apabila kondisi berikut terpenuhi : 1. Tidak ada kerusakan struktur pada lokasi mesin ditempatkan maupun pada struktur yang berdekatan. 2. Tidak ada kerusakan pada mesin itu sendiri. 3. Tidak menimbulkan perawatan dan perbaikan struktur maupun mesin yang berlebihan dari segi biaya. 4. Tidak menimbulkan gangguan bagi pekerja dalam mengoperasikan maupun memeriksa mesin. TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus 2013 50

5. Tidak menimbulkan gangguan kesehatan maupun ketidaknyamanan bagi orangorang dalam ingkungan sekitarnya. Dalam mendisain pondasi mesin, haruslah memenuhi disain kriteria sebagai berikut : 1. Untuk beban statik: Pondasi harus aman dari kegagalan geser Pondasi tidak boleh mengalami penurunan yang berlebihan 2. Untuk beban dinamik: Tidak boleh terjadi resonansi Pondasi mesin harus didisain pada high tuned (frekuensi natural lebih besar daripada putaran mesin) ataupun low tuned (frekuensi natural lebih kecil daripada putaran mesin). Indian Standard mensyaratkan bahwa untuk mesin putaran tinggi, frekuensi alami tidak boleh berada dalam daerah 20% dari frekuensi mesin. Amplitudo pada frekuensi operasi tidak boleh melebihi nilai yang diijinkan. Batasan nilai ini biasanya ditentukan oleh pabrik pembuat mesin. Vibrasi yang terjadi pada saat mesin beroperasi tidak boleh mengganggu orang atau pun membahayakan posisi peralatan yang ditempatkan berdekatan atau menempel pada struktur pondasi mesin. Secara umum, parameter dari disain pondasi mesin yang sering dijadikan ukuran kelayakan adalah frekuensi dan amplitudo. Frekuensi dan amplitudo yang terjadi seringkali menimbulkan efek yang bervariasi, mulai dari ketidaknyamanan yang dirasakan oleh manusia yang berada di dekat mesin sampai kerusakan struktural. Secara umum, parameter dari disain pondasi mesin yang sering dijadikan ukuran kelayakan adalah frekuensi dan amplitudo. Frekuensi dan amplitudo yang terjadi seringkali menimbulkan efek yang bervariasi, mulai dari ketidaknyamanan yang dirasakan oleh manusia yang berada di dekat mesin sampai kerusakan struktural. Pemodelan Kebebasan Pondasi Mesin Akibat gaya-gaya yang bekerja secara dinamis, maka suatu pondasi mesin dapat bergetar dalam enam ragam getaran dan masing-masing ragam getaran tersebut memiliki enam frekuensi natural. Keenam ragam tersebut terbagi dalam dua bagian yaitu : 1. Translasi (perpindahan), yang terdiri dari : a. Perpindahan dalam arah sumbu X b. Perpindahan dalam arah sumbu Y c. Perpindahan dalam arah sumbu Z Dimana (a) dan (b) disebut ragam horizontal (sliding) dan (c) disebut ragam vertikal. 2. Rotasi (perputaran), yang terdiri dari : a. Perputaran terhadap sumbu X b. Perputaran terhadap sumbu Y c. Perputaran terhadap sumbu Z Dimana (a) dan (b) disebut ragam goyangan (pitching untuk arah memendek dan rocking untuk arah memanjang) sedangkan (c) disebut ragam torsi. Keenam ragam tersebut ditunjukkan pada gambar 1 dibawah ini : Gambar 1 Ragam Getaran Pondasi Mesin Sumber :Soil Dynamics, Shamsher Prakash Dari keenam ragam getaran, translasi arah sumbu z dan rotasi terhadap sumbu z dapat terjadi secara independen dari ragam lainnya.sedangkan translasi arah sumbu x dengan rotasi terhadap sumbu y atau translasi arah sumbu y dengan rotasi terhadap sumbu x selalu terjadi secara simultan dan saling mempengaruhi sehinggi disebut ragam kopel. Jadi pada kenyataannya, pondasi blok memiliki empat ragam getaran yaitu dua ragam tunggal (vertikal dan yawing) dan dua ragam kopel. Perencanaan Pondasi Mesin Dalam merencanakan pondasi mesin, kita harus mempertimbangkan beban dinamis yang ditimbulkan oleh bekerjanya mesin. Selanjutnya beban dinamis ini disalurkan ke pondasi yang mendukung mesin tersebut. Dalam merencanakan pondasi mesin yang berkaitan dengan getaran periodik ada beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan, yaitu : Penurunan Getaran atau vibrasi cenderung memadatkan tanah yang non plastis sehingga terjadi penurunan. Pengaruh maksimal terjadi pada material berbutir kasar yang bersih. Resonansi TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus 2013 51

Setiap sistem fisik memiliki frekuensi karakteristik masing-masing yang dikenal dengan frekuensi natural. Frekuensi natural didefenisikan sebagai frekuensi pada saat sistem akan bergetar ketika mengalami getaran bebas. Pada waktu getaran bekerja pada sebuah mesin mendekati frekuensi natural pondasinya, amplitudo akan cenderung besar. Sistem dikatakan berada dalam keadaan resonansi ketika dua frekuensi tersebut menjadi sama. Timbulnya resonansi dan efek lanjutannya dapat meningkatkan amplitudo getaran yang merupakan salah satu masalah paling umum pada pondasi mesin. Pada resonansi ditemukan bahwa sebagai tambahan pada amplitudo yang berlebihan maka penurunan yang terjadi juga akan besar. Frekuensi yang terjadi ketika nilai amplitudo mencapai nilai maksimum disebut frekuensi resonansi. Dalam desain pondasipondasi mesin, kriteria yang penting adalah menghindari resonansi sehingga amplitudo tidak akan besar. Transmisibilitas Transmisibilitas adalah rasio antara besarnya gaya dinamis dari mesin yang disalurkan ke bangunan bawah dengan gaya dinamis dari mesin itu sendiri. Istilah transmisibilitas didefenisikan pada kasus isolasi aktif dan isolasi pasif. Dari sudut pandang isolasi ada dua jenis vibrasi yang diperhitungkan secara praktis dalam industri. D f Q 0 G, ρ r o Side layer G s, ρ s Gambar 3 Getaran Horizontal pada Pondasi Tertanam Sumber: Principles of Soil Dynamics, Braja M. Das HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Grafik hubungan antara kedalaman tertanam dengan Amplitudo Getaran Vertikal (G=Gs, Frekuensi Operasi 1000 rpm, dengan variasi l dan b) l=1,5 b Desain Pondasi Blok a. Asumsi-asumsi yang digunakan Nilai G (tabel 1), Nilai Poisson Ratio (tabel 2), Nilai Es (tabel 3) b. Menghitung akibat beban statis dan dinamis. Akibat beban statis pondasi blok dikontrol terhadap daya dukung dan penurunan pondasi Df G s, ρ s Q o G, ρ r o z Side Layer Gambar 2 Getaran Vertikal pada Pondasi Tertanam Sumber: Principles of Soil Dynamics, Braja M. Das Gambar 4 menunjukkan bahwa pada getaran vertikal, modulus geser tanah G=Gs dan frekuensi operasi mesin 1000 rpm dengan dimensi pondasi blok terjadi amplitude getaran yang kecil jika dibandingkan dengan dimensi pondasi blok ; dan. Pada kedalaman tertanam besar akan memberikan amplitudo yang kecil. Gambar 5. Grafik hubungan antara kedalaman tertanam dengan Amplitudo Getaran Vertikal (G=2Gs, Frekuensi Operasi 1000 rpm) TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus 2013 52

Gambar 5 menunjukkan bahwa pada getaran vertical, modulus geser tanah G=2Gs dan frekuensi operasi mesin 1000 rpm dengan dimensi pondasi blok terjadi amplitude getaran yang kecil jika dibandingkan dengan dimensi pondasi blok ; dan. Pada kedalaman tertanam besar akan memberikan amplitudo yang kecil. Gambar 7 menunjukkan bahwa pada getaran horizontal, modulus geser tanah G=Gs dan frekuensi operasi mesinn 1000 rpm dengan dimensi pondasi blok terjadi amplitude getaran yang kecil jika dibandingkan dengan dimensi pondasi blok ; dan. Pada kedalaman tertanam besar akan memberikan amplitudo yang kecil. 9,00E-05 8,00E-05 7,00E-05 6,00E-05 5,00E-05 Gambar 6. Grafik hubungan antara kedalaman tertanam dengan Amplitudo Getaran Vertikal (G = 0.5Gs, Frekuensi Operasi 1000 rpm) Gambar 6 menunjukkan bahwa pada getaran vertikal, modulus geser tanah G=0,5Gs dan frekuensi operasi mesin 1000 rpm dengan dimensi pondasi blok terjadi amplitude getaran yang kecil jika dibandingkan dengan dimensi pondasi blok ; dan. Pada kedalaman tertanam besar akan memberikan amplitudo yang kecil. Gambar 8. Grafik hubungan antara kedalaman 2Gs, Frekuensi Operasi 1000 rpm) Gambar 8 menunjukkan bahwa pada getaran horizontal, modulus geser tanah G=2Gs dan frekuensi operasi mesin 1000 rpm dengan dimensi pondasi blok terjadi amplitude getaran yang kecil jika dibandingkan dengan dimensi pondasi blok ; dan. Pada kedalaman tertanam besar akan memberikan amplitudo yang kecil. 4,50E-05 1,00E-04 9,00E-05 8,00E-05 7,00E-05 6,00E-05 5,00E-05 Gambar 7. Grafik hubungan antara kedalaman Gs, Frekuensi Operasi 1000 rpm) Gambar 9. Grafik hubungan antara kedalaman 0.5Gs, Frekuensi Operasi 1000 rpm) TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus 2013 53

Amplitudo getaran (m) Gambar 9 menunjukkan bahwa pada getaran horizontal, modulus geser tanah G=0,5Gs dan frekuensi operasi mesin 1000 rpm dengan dimensi pondasi blok terjadi amplitude getaran yang kecil jika dibandingkan dengan dimensi pondasi blok ; dan. Pada kedalaman tertanam besar akan memberikan amplitudo yang kecil. 6,00E-05 5,00E-05 w = 500 rpm w = 1000 rpm w = 1500 rpm Gambar 10. Grafik hubungan antara kedalaman Gs, pada Variasi Frekuensi Operasi) Gambar 10 menunjukkan bahwa pada getaran vertikal, modulus geser tanah G=Gs dan dengan frekuensi operasi mesin 1500 rpm terjadi amplitudo getaran yang kecil. 4,50E-05 w = 500 rpm w = 1000 rpm w = 1500 rpm Gambar 11. Grafik hubungan antara kedalaman tertanam dengan Amplitudo Getaran Horizontal (G = 0.5Gs, pada Variasi Frekuensi Operasi) PENUTUP KESIMPULAN 1. Dimensi pondasi blok akan memberikan amplitude yang kecil pada G=Gs dan G=0,5Gs 2. Pada getaran vertical dan getaran horizontal, modulus geser tanah G=2Gs dan frekuensi operasi mesin 1000 rpm dengan dimensi pondasi blok ; l=1,5; dan ; terjadi amplitudo getaran yang kecil jika dibandingkan dengan modulus geser G=Gs dan G=0,5Gs dengan dimensi pondasi blok ; dan dan. 3. ada kedalaman tertanam besar akan memberikan amplitudo yang kecil. 4. Untuk ragam getaran besar akan memberikan amplitudo kecil SARAN Sebaiknya menggunakan data dari penyelidikan dinamika tanah. DAFTAR PUSTAKA Barkan, D. D., Dynamic of Bases and Foundations, Mc Graw-Hill Book Company, USA, 1962. Bowles E Josep., Analisis dan Desain Pondasi, Jilid 2 Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991. Bowles E Josep., Foundation and Analysis Design, Third Edition Mc Graw-Hill Book Company, Japan, 1982. Bowles E Josep dan J. K. Hainim., Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi Kedua Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989. Braja M Das., Principles of Geotechnical Engineering, Fifth Edition Nelson A Division Of Thomson Canada Limited, Canada, 2006. Braja M Das., Principles of Soil Dynamics, PWS- KENT Publishing Company, Canada, 1993. Prakash Shamsher., Soil Dynamics, Mc Graw-Hill Book Company, USA,1981. Suteja, I Wayan, Pengaruh Dimensi dan Penanaman Terhadap Respons Dinamis Pondasi Mesin Tipe Blok pada Eksitasi Vertikal, Horisontal dan Rocking, Tesis S2 Geoteknik ITS, 2007 Gambar 11 menunjukkan bahwa pada getaran vertikal, modulus geser tanah G=0,5Gs dan dengan frekuensi operasi mesin 1500 rpm terjadi amplitudo getaran yang kecil. TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus 2013 54

LAMPIRAN Tabel 3.Nilai E untuk beberapa jenis tanah Tabel 1. Modulus Geser Tanah Bahan G (MPa) Pasir kuarsa padat bersih 12-20 Pasir halus seperti mika 16 Pasir berlin (e = 0,53) 17-24 Pasir tanah liat 10 Pasir kerikil padat 70 Lempung berlumpur lunah 9-15 basah Lempung berlumpur lunah 17-21 kering Lempung berlumpur kering 25-35 Lempung sedang 12-30 Lempung berpasir 12-30 Tabel 2. Ratio Poisson beberapa jenis tanah Bahan Lempung jenuh 0,4 0,5 Lempung tak jenuh 0,1 0,3 Lempung berpasir 0,2 0,3 Lanau 0,3 0,35 Pasir berkerikil 0,1-1 Batuan (rock) 0,1-0,4 Tanah Lempung Sangat lunak Lunak Sedang Keras Berpasir Pasir Berlanau Lepas Padat Pasir dan kerikil padat Lepas Padat E s (MPa) 2 15 5 25 15 50 50 100 25-250 5 20 10 25 50 81 50 150 100-200 TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus 2013 55