EKONOMI KUALITAS LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
EKONOMI KUALITAS LINGKUNGAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi ambient, sebagai contoh:

EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

BAGIAN EKONOMI LINGKUNGAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

VI. ESTIMASI MARGINAL ABATEMENT COST (MAC) Besar kecilnya tingkat pencemaran yang disebabkan oleh pembuangan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada perusahaan farmasi yaitu PT. Prafa, yang

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

EKSTERNALITAS POSITIF DAN NEGATIF PRODUSEN L Suparto LM

Makalah Baku Mutu Lingkungan

Teori Barang Publik (II)

III. KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Kesediaan untuk Menerima (Willingness to Accept/WTA)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup sangat tergantung pada lingkungan untuk

INTERAKSI ANTARA EKONOMI DAN LINGKUNGAN. EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 3

AMDAL dan Dampak Lingkungan Proyek

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

VII. MARGINAL ABATEMENT COST (MAC) Per UNIT PRODUK. ditimbulkan adanya adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Northeast Georgia Regional Development Center (1999) menjelaskan beberapa. indikator pencemaran sungai sebagai berikut:

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990-an paradigma pembangunan ekonomi Indonesia

-eq/(ha.tahun). Keluaran matriks emisi untuk tab unit perencanaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Fenomena Eksternalitas:

POLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR

PERANAN PEMERINTAH DI BIDANG PEREKONOMIAN : PILIHAN PUBLIK DAN EKSTERNALITAS

BAB 8 SUMBER DAYA LAHAN

BAKU MUTU LINGKUNGAN. Untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak atau tercemar dipakai mutu baku lingkungan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

SILABUS. Kode Mata Kuliah/SKS ESL 231/ 3(3-0)

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

ALAT-ALAT ANALISIS LINGKUNGAN. Kuliah Ekonomi Lingkungan Kuliah 7

Model Linear Programming:

mg/l yang merupakan tingkat konsentrasi COD tertinggi yang dapat dihasilkan

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA

II. PARETO OPTIMALITY (PO) & CRITERION (PC)

I. PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Pengenalan Analisis Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

TOKSIKOMETRIK. Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan. Efek toksik. lethal dosis 50

Penilaian Kualitas Udara, dan Indeks Kualitas Udara Perkotaan

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Fenomena Eksternalitas:

Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997 Tentang : Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Bab II. Teori Produksi Pertanian Neo Klasik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Berapa Burukkah Kualitas Lingkungan Hidup Kita?

Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

Disajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU)

BAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang

BAB II LANDASAN TEORI

Materi 4 Ekonomi Mikro

II. TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi. Logika Fuzzy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market)

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

I. PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Data survei resmi United Nation dalam The 2010

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

UJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

PERSAMAAN & FUNGSI EKSPONEN

TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB: ANGGARAN VARIABEL

BAB II BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN. Menurut ISO 14001, lingkungan adalah keadaan sekeliling di mana organisasi

SAMPLING PENERIMAAN ( ACCEPTANCE SAMPLING )

KONFLIK ANTARA TUJUAN PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN KUALITAS LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. sekaligus faktor utama penunjang pembangunan ekonomi karena peningkatan

Teori Barang Swasta. Materi Presentasi

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 2. Matriks SWOT Kearns

Aplikasi Fungsi. Fungsi Linier. Fungsi Kuadrat. 1. Fungsi penawaran 2. Fungsi permintaan 3. Fungsi penerimaan 4. Fungsi biaya

BAB II : PEMBIASAN CAHAYA

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

Pertemuan 12 VALUASI EKONOMI SDAL 2015/2016 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN

PERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan,

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

INSTRUMEN EKONOMI UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE

V. ANALISIS DAN SKENARIO KEBIJAKAN PAJAK EMISI GAS CO 2

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK

Telkom University Alamanda

EKONOMI WISATA (ESL 332) PERTEMUAN 2. Bagian Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

Transkripsi:

EKONOMI KUALITAS LINGKUNGAN Pertemuan 6 MK.EKONOMI LINGKUNGAN DEPARTEMEN EKONOMI & SUMBERDAYA LINGKUNGAN 1

Pendahuluan (1) Sistem pasar cenderung mengalami malfungsi sampai taraf tertentu ketika terjadi polusi di lingkungan tdk memberikan hasil yg efisien scr sosial Positive economics studi tentang bagaimana kejadian sesungguhnya dari sebuah peristiwa dalam dunia nyata; Bagaimana berbagai hasil yang beragam dapat terjadi normative economics bagaimana kita harus merubah kondisi saat ini (jika kita tidak setuju dengan kenyataan )? Co : Apa yang harus kita lakukan untuk mengurangi kandungan SO2 di udara Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 2

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (1) Asas dari model ini terdiri dari sebuah pilihan sederhana yang memperhitungkan semua jenis polusi - dari kegiatan pengendalian. Di satu sisi, mengurangi emisi dapat mengurangi kerusakan yang diderita orang dari polusi lingkungan; di sisi lain mengurangi emisi membutuhkan sbdy yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 3

4

Contohnya : PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (2) Sebuah pabrik pengolahan bubur kertas menghasilkan limbah yg dibuang ke sungai. Selama limbah ini terbawa ke hilir sungai, residu tersebut akan terurai ke dlm komponen-komponen kimiawi yg tidak lagi terlalu merusak, akan tetapi sebelum hal itu terjadi, residu yg ada di sungai telah terlebih dahulu mencapai daerah perkotaan yg luas. Di hulu, pabrik kertas dapat mengurangi jumlah residu yang dibuang ke sungai dengan mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang. Proses pengurangan bagian dari limbah ini membutuhkan biaya yg akan berpengaruh pada harga produksi kertas. Proses ini merupakan sisi lain dari pilihan2 dalam dasar2 pengendalian polusi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 5

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (3) Kerusakan semua akibat negatif yang harus ditanggung pengguna lingkungan, sebagai akibat degradasi lingkungan Dalam contoh kasus polusi sungai, kerusakan dirasakan oleh wisatawan karena tidak lagi dapat berwisata di sungai atau menanggung resiko yang lebih tinggi terkena penyakit yang mungkin terdapat di sungai, penduduk kota harus membayar lebih mahal untuk pengolahan air sebelum dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan mereka. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 6

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (4) Selain kerusakan thdp manusia, perusakan lingkungan berdampak penting thdp berbagai komponen ekosistem lainnya Secara umum, smkn polusi maka smkn kerusakan yg terjadi. Untuk menggambarkan hubungan antara polusi & kerusakan konsep Damage Functions. Damage Functions hub antara jumlah residu & kerusakan yg diakibatkannya (1) Emmision Damage Function menggambarkan hub antara jumlah limbah yg terbuang dr bbrp sumber & kerusakan yg diakibatkannya. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 7

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (5) (2) Ambient Damage Function menggambarkan bagaimana kerusakan terkait dengan konsentrasi limbah yang terkandung dalam lingkungan. Marginal Damage Function (MDF) menggambarkan perubahan penanggulangan kerusakan dari sebuah perubahan konsentrasi limbah. MDF garis horizontal menunjukkan jumlah limbah yg terbuang ke lingkungan dalam jangka waktu tertentu & garis vertikal menunjukkan kerusakan lingkungan Digunakan skala moneter -- lebih mudah untuk menggambarkan kerusakan dalam satuan moneter -- Tapi seringkali sulit diterapkan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 8

Damages ($) PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (6) Emissions (tons/year) Panel (a) menggambarkan kerusakan marjinal meningkat perlahan pada awalnya tetapi semakin cepat seiring bertambahnya limbah. Pada taraf jumlah limbah yg rendah, kerusakan marjinal relatif kecil, konsentrasi ambient sedikit shg hanya orang2 yg paling rentan dlm populasi yang merasakan akibatnya. Ketika taraf limbah meningkat, kerusakan bertambah & kerusakan marjinal meningkat shg akibatnya thdp lingkungan akan meluas & semakin terasa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 9

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (7) Damages ($) Panel (b)menggambarkan hal yg sama dengan Panel (a) Tetapi garis vertikalnya lebih tinggi dan peningkatannya lebih tajam. Hal itu menggambarkan zat beracun yg memiliki efek mematikan bahkan pada dosis yg amat sedikit Emissions (tons/year) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 10

Damages ($) PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (8) Ambang konsentrasi (ppm) garis vertikal menunjukkan index moneter dari kerusakan, garis horizontal menunjukkan indeks konsentrasi ambient. Panel (c) menggambarkan fungsi rumit yg meningkat pada konsentrasi yang rendah, kemudian cenderung mendatar hingga mencapai konsentrasi yg lebih tinggi, dimana kerusakan meningkat dengan cepat Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 11

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (9) Damages ($) Ambang konsentrasi (ppm) Panel (d) menggambarkan fungsi kerusakan ambient marjinal yang dimulai dari sebelah kanan titik awal kemudian meningkat secara linier bersama konsentrasi ambient Panel (a) & (b) menggambarkan karakteristik yang kontroversial, keduanya mengandung treshold, yaitu nilai dari konsentrasi limbah atau konsentrasi ambient di bawah titik dimana kerusakan marjinal adalah nol Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 12

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (10) Analisis pada bab ini dilakukan dgn ambient function atau emission function Emission relationship lebih mudah digunakan u/ membahas pengendalian polusi dari berbagai sumber limbah. Damage Function menggambarkan nilai total yg diperkirakan dari kerusakan di masa kini & yg akan datang Gambar 5-2 menunjukkan 2 Marginal Damage Function (MDF) Ketinggian kurva MDF menggambarkan berapa banyak kerusakan total dapat berubah melalui perubahan kecil jumlah limbah daerah di bawah kurva antara titik nol dan titik lainnya, seperti yang bertanda e1, menunjukkan kerusakan total yang terjadi pada tingkat limbah tsb Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 13

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (11) Damages ($) MD 2 MD 1 kerusakan total setara dengan nilai moneter yang ditunjukkan dalam daerah b MD 1 MD 2 kerusakan total = daerah di bawah MD2 =a+b 24 a 12 b 0 e 2 e 1 Emissions (tons/year) 14

PENGENDALIAN POLUSI SEBUAH MODEL UMUM (12) Faktor2 membedakan MD 1 & MD 2 1) Pertambahan jumlah orang yang terkena polusi MD 2 menunjukkan situasi di mana banyak orang terkena akibat polusi, seperti pada daerah pemukiman yang luas, sedangkan MD1 merujuk pada daerah pedesaan dengan penduduk dan kerusakan yang lebih sedikit 2) Periode waktu berbeda MD 2 dapat terjadi ketika terjadi perubahan cuaca shg polutan tertahan di dalam kawasan kota & mengakibatkan konsentrasi ambient yg relatif tinggi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 15

ABATEMENT COST (1) Abatement Cost biaya pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi ambient Co : Perusahaan umumnya memiliki upaya teknis & manajerial untuk mengurangi limbah. Biaya pelaksanaan kegiatan ini disebut Abatement Cost Besarnya biaya akan berbeda-beda sesuai dengan jenis limbahnya Abatement digunakan dengan konotasi yang luas & mencakup berbagai kemungkinan upaya pengurangan limbah : perubahan dalam teknologi produksi, penggantian input, pengolahan ulang limbah, perawatan dsb Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 16

ABATEMENT COST (2) Lebih mudah digunakan pemahaman Marginal Abatemen Cost (MAC) Sumbu horizontal jumlah polutan ; sumbu vertikal nilai moneter. MAC pencemaran menggambarkan biaya tambahan untuk mencapai pengurangan tingkat pencemaran sebanyak satu satuan, atau bisa juga dilihat sebagai biaya yang dihemat ketika pencemaran meningkat satu satuan Secara umum, grafik melandai ke kiri, menggambarkan kenaikan abatement cost marjinal Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 17

$ ABATEMENT COST (3) Representasi Fungsi Marginal Abatement Cost $ $ Emisi (a) Emisi (b) Emisi (c) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

ABATEMENT COST (4) Grafik (a) menggambarkan MAC yg meningkat perlahan seiring dimulainya pengurangan limbah, lalu kemudian meningkat sangat cepat seiring dengan jumlah limbah yg relatif semakin sedikit Gambar (b) menggambarkan MAC yg meningkat tajam sejak awal Gambar (c) menggambarkan kurva MAC yang mengandung tahap penurunan awal diikuti oleh peningkatan nilai Tingkat biaya yang ditanggung ketika melaksanakan berbagai kegiatan tergantung pada teknologi yg tersedia untuk melaksanakan kegiatan itu & kemampuan manajerial yang diterapkan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 19

ABATEMENT COST (5) c 2 c 1 ($) 0 MAC 1 MAC 2 a b e Effluent (tons/year) kurva MAC 2 dimulai pada tingkat limbah ē (tingkat limbah yg tak terkendalikan) seiring pengurangan tingkat limbah, biaya marjinal untuk mencapai pengurangan selanjutnya akan meningkat Smkn luas pengurangan limbah, semakin besar biaya marjinal untuk menghasilkan pengurangan selanjutnya. Hal ini menghasilkan MAC yg semakin tajam seiring pengurangan limbah ē Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 20

ABATEMENT COST (6) Ada batas tertinggi bagi abatement cost ini. Pilihan ekstrim untuk sebuah cabang atau sumber limbah adalah dengan menghentikan kegiatannya shg akan menghasilkan nol limbah. Biaya pelaksanaan kegiatannya tergantung pada kondisi yang dihadapi. Jika sumbernya hanya sebuah unit dari industri besar yg terdiri dari banyak unit, biaya untuk penutupan unit tersebut tidak akan begitu besar & pengaruhnya kecil Tapi jika kita berbicara tentang biaya perbaikan marjinal untuk keseluruhan industri produksi energi listrik di Amerika tengah, misalnya- pilihan penghentian produksi, untuk mencapai tingkat limbah nol akan mengandung biaya yg besar Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 21

ABATEMENT COST (7) c 2 c 1 ($) MAC 1 MAC 2 a Pd MAC 2 abatement cost total untuk mencapai tingkat pencemaran senilai e ton per tahun = daerah di bawah kurva antar e dan ē = daerah a+b MAC1 << MAC2 0 b e Effluent (tons/year) ē Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 22

ABATEMENT COST (8) Hal2 yg membedakan MAC 2 dan MAC 1 MAC 1 & MAC 2 berhubungan dengan polutan & sumber yg sama, namun waktu yg berbeda. Gambar yg lebih rendah menggambarkan situasi setelah dikembangkannya teknologi pengendalian polusi baru Sebelum perusahaan mengadopsi teknologi baru, abatement cost total mencapai tingkat e = (a+b) per tahun, sedangkan setelah perubahan maka abatement cost total = b per tahun Nilai penghematan tahunan yg didapat dari perubahan teknologi = a. analisis ini penting ketika kita mempelajari berbagai jenis kebijakan pengendalian polusi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 23

AGGREGATE MARGINAL ABATEMENT COST (1) Umumnya kebijakan lingkungan (ditingkat negara), bertujuan untuk mengendalikan pencemaran dari sejumlah sumber polusi, bukan hanya satu sumber saja fungsi Agregat MAC untuk sekelompok perusahaan diperoleh dengan menggabungkan kurva MAC masing2 Konsep dasar dari abatement cost Menunjukkan pembiayaan minimal dalam mencapai pengurangan pencemaran bagi sebuah perusahaan jika kita melihat pada fungsi abatement cost marjinal tunggal, atau untuk sejumlah sumber polusi jika kita tertarik pada agregat fungsi abatement cost marjinal Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 24

AGGREGATE MARGINAL ABATEMENT COST (2) Gambar 5-5 menunjukkan,dua fungsi MAC tunggal, diberi nama Sumber A dan Sumber B Sumber B adalah tempat yg lebih modern dgn alternatif teknologi pengendalian polusi yg lebih fleksibel Agregat kurva MAC penggabungan dari kedua hubungan tunggal ini. Permasalahannya adalah ketika kita punya dua sumber dengan abatement cost yang berbeda maka biaya totalnya akan tergantung pada bagaimana kita mengalokasikan total pencemaran pada berbagai sumber berbeda Cara untuk melakukannya adalah dengan menggabungkan keduanya secara horizontal Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 25

AGGREGATE MARGINAL ABATEMENT COST (3) $/mg Fungsi MAC Individual $/mg Sumber A Sumber B $/mg Agregat MAC MAC A MAC B MAC T 5 10 16 20 5 7 12 20 10 17 28 40 Emisi A (ton/mg) Emisi B (ton/mg) Total Emisi (ton/mg) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 26

Tingkat Pencemaran yang Efisien (1) Tingkat Pencemaran yang efisien diartikan sebagai tingkat dimana MD = MAC Tingkat effluent efisien tingkat dimana kedua jenis biaya ini tepat berpotongan satu sama lain Kondisi ini ditunjukkan dengan tingkat e* pada Gambar 5-6 MD & MAC saling setara pada nilai w Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 27

Tingkat Pencemaran yang Efisien (2) $ w ē MAC a e* b MD e MD memiliki ambang a pada tingkat pencemaran ē & tingkat pencemaran yang tak terkendalikan adalah e Daerah a kerusakan total ketika pencemaran terjadi pada tingkat e* Daerah b total abatement cost a+b total social cost dari e* ton polutan per tahun. Titik e* titik unik dimana total social cost minimum Emisi (ton/thn) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 28

Tingkat Pencemaran yang Efisien (3) Tingkat pencemaran yg efisien selalu merupakan sesuatu yg melibatkan sejumlah besar pencemaran & kerusakan lingkungan yang mendasar Dlm dunia nyata setiap masalah polusi berbeda permasalahan seringkali harus disesuaikan dgn kekhasan dari berbagai kasus pencemaran lingkungan gambar 5-7, menggambarkan 3 kondisi berbeda yg dpt menggambarkan berbagai polutan lingkungan. Dalam setiap kasus, e* menggambarkan tingkat pencemaran yang efisien & w menggambarkan MD & MAC pada tingkatan pencemaran tsb Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 29

Tingkat Pencemaran yang Efisien (4) $ MAC (a) MD $ MAC (b) MD $ (c) MD w a e* b Emisi w a e* b Emisi w e* b MAC Emisi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 30

Tingkat Pencemaran yang Efisien (5) gambar (a) polutan di e* ada di sebelah kanan titik nol gambar (b) menggambarkan situasi dimana fungsi MAC meningkat perlahan, kemudian lebih cepat, sementara MD marjinal meningkat sangat cepat sejak awal gambar (c) tingkat pencemaran efisien = nol, karena tidak ada titik perpotongan antara kedua fungsi dalam grafik Yang membuat e*=0 fungsi kerusakan marjinal tidak dimulai pada titik 0, berimplikasi bahwa, bahkan sejumlah kecil polutan saja yg ada di lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan yg besar, diagram ini diaplikasikan untuk sejumlah bahan beracun Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 31

Tingkat Pencemaran yang Efisien (6) Kondisi nyata yang kita temui seringkali sangat dinamis Tingkat pencemaran yg mungkin efisien pada tahun lalu atau dekade lalu tidaklah efisien pada saat ini atau masa yad Jika faktor2 yg mempengaruhi MAC + MDF berubah, fungsi2 ini akan naik dengan sendirinya & e* juga akan berubah Konsep tingkat pencemaran yg efisien didasarkan pada ekonomi normatif, pada apa yang sebenarnya terjadi e*, tingkat yang mempertimbangkan abatement cost & damage cost, mrpk tujuan yg diinginkan kalangan publik Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 32

Tingkat Pencemaran yang Efisien (7) $ (a) MAC MD 2 MD 1 Panel (a) menggambarkan hasilhasil dari pergeseran fungsi MD, dari MD 1 ke MD 2. hal ini bisa terjadi melalui pertambahan populasi. Lebih banyak orang berarti effluent yang diberikan akan mengakibatkan kerusakan yg lebih besar e* 2 e* 1 e Emisi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 33

Tingkat Pencemaran yang Efisien (8) $ MAC 2 MAC 1 c e* 2 e* 1 (b) MD a b e gambar (b) menunjukan kasus pergeseran MAC dari MAC 1 ke MAC 2. diakibatkan oleh perubahan teknologi & perbaikan populasi. Penurunan MAC merupakan hasil dari pengembangan teknologi baru yg memberikan biaya lebih murah bagi proses pengurangan polutan. Emisi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 34

ENFORCEMENT COST (1) Sejauh ini kita hanya mempertimbangkan biaya pihak swasta (private) pada mengurangi pencemaran. Tetapi pengurangan pencemaran tidak dapat terjadi kecuali ada sumber daya untuk pelaksanaannya. Untuk merangkum semua sumber biaya perlu dimasukan biaya pelaksanaan marjinal ke dalam analisis. Gambar 5-9 menunjukan sebuah model simpel dari pengendalian limbah dgn memasukan biaya pelaksanaan. Ke dalam fungsi MAC telah ditambahkan biaya pelaksanaan marjinal yang menghasilkan fungsi total biaya marjinal diberi nama MAC+E. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 35

$ MAC MAC + E ENFORCEMENT COST (2) e* 1 e* 2 e Emisi MD Semakin banyak pembuangan limbah mengurangi pencemaran, semakin tinggi biaya yg dibutuhkan untuk melaksanakan pengurangan selanjutnya. Penambahan biaya pelaksanaan menggeser tingkat pencemaran efisien ke sebelah kanan dari tempat awalnya jika sebelumnya berada di titik nol Biaya pelaksanaan marjinal yang lebih rendah dapat menggeser MAC+E lebih dekat ke MAC, menurunkan tingkat pencemaran efisien Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 36

THE EQUIMARGINAL PRINCIPLE APPLIED TO EMISSION REDUCTION (1) Banyak sekali sumber polusi dan jika tidak berusaha untuk mengurangi tingkat pencemaran secara umum dengan biaya serendah-rendahnya, maka kita harus mengurangi pencemaran dari masing-masing sumbernya sesuai dengan prinsip equimarjinal. Untuk menggambarkannya, perhatikan angka-angka pada Tabel 5-1. disini digambarkan secara eksplisit MAC bagi masing-masing perusahaan dari 2 perusahaan yang membuang limbahnya ke lingkungan Hubungan MAC dari kedua sumber adalah berbeda-beda dimana sumber B meningkat lebih cepat dari sumber A Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 37

Emisi (ton/minggu) THE EQUIMARGINAL PRINCIPLE APPLIED TO EMISSION REDUCTION (2) Marginal Abatement Cost ($ 1000 / minggu) Sumber A Sumber B 12 0 0 11 1 2 10 2 4 9 3 6 8 4 10 7 5 14 6 6 20 5 8 25 4 10 31 3 14 38 2 24 58 1 38 94 0 70 160 $ 77.000 / week Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 38

THE EQUIMARGINAL PRINCIPLE APPLIED TO EMISSION REDUCTION (2) Marginal Abatement Cost ($ 1000 / minggu) Emisi (ton/minggu) Sumber A Sumber B 12 0 0 11 1 2 10 2 4 9 3 6 8 4 10 7 5 14 6 6 20 5 8 25 4 10 31 3 14 38 2 24 58 1 38 94 0 70 160 $ 61.000 / week Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 39

THE EQUIMARGINAL PRINCIPLE APPLIED TO EMISSION REDUCTION (3) Jika diasumsikan bahwa masing2 sumber melakukan pencemaran pada tingkat yang terkendalikan, maka total pencemaran yang terjadi = 24 ton/minggu. untuk mengurangi 50%. Jika A dan B sama-sama mengurangi 50 % emisinya, maka total abatement cost mencapai $ 77.000 / minggu ($ 21.000/minggu dr A + $ 56.000 minggu dr B) Tapi kita dapat mencapai pengurangan total hingga 12 ton/mg dengan biaya yg lebih rendah. Kondisi ini dapat dicapai jika sumber A melepaskan 4 ton dan sumber B melepaskan 8 ton. Keseluruhan total $ 61.000/minggu Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 40

THE EQUIMARGINAL PRINCIPLE APPLIED TO EMISSION REDUCTION (4) Dengan mengikuti prinsip equimarjinal, tercapai jumlah pengurangan pencemaran yang kita inginkan dengan menghemat $ 16.000 / minggu lebih murah dari pada kasus pengurangan equiproportionate. Penurunan pengurangan pencemaran yang menerapkan pada equimarjinal menghasilkan pengurangan dengan biaya minimum. Bisa memperoleh pengurangan kuantitatif yang maksimum dalam total effluent jika kita menerapkan prinsip equimarjinal. Ketika kita menjelaskan tingkat pencemaran yang efisien, kita mengasumsikan bahwa kita sedang berkerja dengan kemungkinan terendah dari fungsi abatement cost marjinal Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 41

THE EQUIMARGINAL PRINCIPLE APPLIED TO EMISSION REDUCTION (5) Jika kita merancang kebijakan publik dengan menerapkan hukum pengurangan equiproportionate pada sejumlah sumber pencemaran, kita akan bekerja dengan fungsi abatement cost marjinal yang lebih tinggi dari nilai yang sesungguhnya Tingkat pencemaran yang efisien yang lebih tinggi dari yang seharusnya, atau dengan kata lain, kita akan mencari pengurangan limbah yang lebih kecil ketimbang yang efisien secara sosial Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 42