PENGARUH WAKTU PEMBERIAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR PERTUMBUHAN TOMAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR PERTUMBUHAN TOMAT KELOMPOK 6 MATA KULIAH MIKORHIZA

DAN CABANG PADA ENAM KLON KARET ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

Pengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang tanah 446 (Nurhayati) PENGARUH PUPUK KALIUM PADA KETAHANAN KACANG TANAH TERHADAP BERCAK DAUN CERCOSPORA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. var.

PENGARUH AGENSIA HAYATI PSEUDOMONAD FLUORESEN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT LAYU (Fusarium sp.) DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.

EFETIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP INFEKSI Colletotrichum capsici PADA BUAH CABAI. Nurhayati

LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB

BAB I PENDAHULUAN. allin dan allisin yang bersifat bakterisida (Rukmana, 1994).

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

TANGGAP TANAMAN TERHADAP INOKULASI INOKULUM FMA INDIGENOUS CAMPURAN DAN INOKULUM FMA MYCOFER

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

CAMPURAN BERBAGAI BAHAN ORGANIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN

RESPON KETAHANAN BERBAGAI VARIETAS TOMAT TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum)

Surabaya, 20 Februari 2007

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Uji Pemeliharaan dan Penyiapan Suspensi Bakteri Endofit dan PGPR

PENGARUH PENYINARAN ULTRA VIOLET TERHADAP PATOGENITAS Fusarium moniliforme PENYEBAB PENYAKIT POKAHBUNG PADA TANAMAN TEBU SKRIPSI.

Peningkatan Produktivitas Tanah Pasir untuk Pertumbuhan Tanaman Kedelai dengan Inokulasi Mikorhiza dan Rhizobium

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Sidang Hasil Tugas Akhir (SB )

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman sayuran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PUPUK KALIUM TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA PADA PEMBIBITAN KARET

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji

KETAHANAN RUMPUT GOLF Cynodon dactylon (L) PERS PADA KONDISI SALIN DENGAN PENGGUNAAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP EFEKTIFITAS APLIKASI MIKORIZA PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt) DI TANAH REGOSOL

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 2, Juni 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

SULISTIYOWATI A

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia Andrews)

Fusarium sp. ENDOFIT NON PATOGENIK

CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA

BAB I PENDAHULUAN. (Mukarlina et al., 2010). Cabai merah (Capsicum annuum L.) menjadi komoditas

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan

APLIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI LAHAN GUNUNG DAN TEGAL DI PAMEKASAN PADA TANAMAN TEMBAKAU MADURA (NICOTIANA TABACUM)

III. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.

SKRIPSI. Oleh : IKA NURFITRIANA NPM :

Waktu dan Cara Aplikasi Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) pada Pertumbuhan Bibit Tanaman Kopi

PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana RINGKASAN

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

APLIKASI AGENS HAYATI DAN BAHAN NABATI SEBAGAI PENGENDALIAN LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) PADA BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

VIABILITAS BENIH DAN PERTUMBUHAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang senang mengkonsumsinya. Kebutuhan jagung manis nasional tanun 2015

APLIKASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA TANAMAN SELADA PADA KEADAAN AIR TANAH BERBEDA ABSTRAK

IDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DESA POTERAN, PULAU POTERAN, SUMENEP MADURA DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOFERTILIZER PADA TANAMAN CABAI RAWIT

PENGARUH RADIASI ULTRA VIOLET TERHADAP VIRULENSI. Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM SKRIPSI OLEH : MUKLIS ADI PUTRA HPT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam

Amran Jaenudin* 1, Yora Erviani 2, dan Siti Wahyuni 3

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

PENGARUH MACAM PUPUK KANDANG DAN INOKULASI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine Max L.) VARIETAS DETAM-1 DI TANAH REGOSOL

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

RESPON BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP PEMBERIAN MIKORIZA DAN EM 4. Widiyastiningsih, Sakhidin 1 ) dan Supartoto 2 )

PERBAIKAN KETERSEDIAAN P DAN EFISIENSI SERAPAN P OLEH TANAMAN BAWANG PREI DENGAN PEMBERIAN ASAM-ASAM ORGANIK DAN CMA PADA TANAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

Eksplorasi Mikorizaa Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan - Madura

Aulia. S. (Potential Time Applications Mycorrhizal and Trichoderma spp. in Peat Medium to Boost Growth Shorea leprosula Miq.

III. BAHAN DAN METODE A.

INFEKTIVITAS MIKORIZA PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN INANG DAN BEBERAPA JENIS SUMBER INOKULUM. Nurhayati

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI KEBERADAAN MIKORIZA DARI RESIDU APLIKASI MIKORIZA DAN KOMPOS JERAMI SERTA EFEKTIVITASNYA PADA TANAMAN KEDELAI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpotensi sebagai komoditas agribisnis yang dibudidayakan hampir di seluruh

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium sp.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : TSABITA BENAZIR MUNAWWARAH SYA BI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH WAKTU INOKULASI Trichoderma spp. DAN Glomus sp. TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI AKASIA (Acacia mangium)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

SKRIPSI OLEH: SUSI YANTI SILALAHI HPT

Pengaruh Pemberian Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA) Campuran terhadap Kemunculan Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Melon (Cucumis melo L.

Transkripsi:

J. Agrivigor 9(3): 280-284, Mei Agustus 2010; ISSN 1412-2286 PENGARUH WAKTU PEMBERIAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR PERTUMBUHAN TOMAT Effects of inoculation time of mycorrhiza vesicular arbuscular on fusarium oxysporum infection and tomatoes growth Nurhayati E-mail: nurhayatidamiri@yahoo.co.id Program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih OI 30662, Sumatera Selatan. ABSTRACT This research was aimed at studying the effects of inoculation time of mycorrhiza vesicular abuscular G. fasciculatus on the infection of Fusarium oxysporum the pathogen of wilt on tomatoes. The research was conducted at Phytophatology laboratorium and green house at the Plant Pest and Diseases Department, Agriculture Faculty, Sriwijaya University. This research was arranged in a Completely randomized design (CRD). The treatments tested were; inoculation mycorrhiza on seedling time (A), inoculation mycorrhiza on separarating time (B), inoculation mycorrhiza on planting time (C), and inoculation mycorrhiza on seedling, separating dan planting time ( D). Results of the study showed that inoculation time of mychorriza vesicular arbuskular G. fasciculatus was able to suppress infection of F. oxysporum significantly and improved the tomatoes plant growth. Inoculation mycorrhiza on seedling, separating and planting time could suppress F. oxysporum infection on tomatoes roots untill 20 percent and increased dry weight and production. Keyword: Inoculation time of mychorriza, F. oxysporum, tomatoes PENDAHULUAN Fusarium oxsysporum (Schlecht) f.sp. Lycopersici (Sacc) Synd et Hans adalah salah satu patogen tular tanah yang sangat berbahaya bagi banyak tanaman hortikultura, diantaranya adalah tomat.. Patogen Ini dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar, karena dapat mengakibat turunnya produksi tanaman baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Disamping itu apabila terjadi serangan yang berat dapat mengakibatkan matinya tanaman dan kegagalan panen. Penyakit layu Fusarium dapat menyerang tanaman tomat dan cabai sejak dari pembibitan dan merupakan penyakit yang cukup ditakuti oleh para petani (Semangun, 2004). Selama ini pengendalian patogen ini masih terbatas pada penggunaan bahan kimia dengan hasil yang tidak memuaskan (Semangun, 2004). Diketahui bahwa penggunaan bahan kimia yang terus menerus akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan serta dapat menimbulkan strain-strain patogen yang lebih virulen. Disamping itu akumulasi pestisida atau fungisida pada buah tomat akan berdampak langsung terhadap kesehatan para 280

Pengaruh waktu pemberian mikoriza vesikular arbuskular pertumbuhan tomat konsumennya mengingat buah tersebut selain digunakan sebagai bumbu masak sehari-hari juga dikonsumsi dalam bentuk segar. Salah satu alternative pengendalian yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan jenis-jenis mikroorganisme yang mampu memberikan ketahanan tanaman dan mampu beradaptasi dengan lingkungan serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mycorrhiza vesikula arbuskula (MVA) merupakan salah satu mikroorganisme yang mempunyai kemampuan demikian. MVA mempunyai korelasi positif terhadap beberapa aspek fisiologi tanaman inang diantaranya dalam hal menurunkan serangan penyakit (Simanungkalit, 1994). MVA G. fasciculatus telah terbukti dapat menurunkan atau mengahalangi penyakit yang disebabkan oleh patogen tular tanah. MVA Glomus sp mampu menurunkan serangan Pseudomaonas solanacearum bakteri patogen layu pada tomat (Rianto et al, 1995). MVA selain berpotensi sebagai biopestisida atau pengendali hayati yang aktif terhadap serangan pathogen akar. MVA mempunyai kemampuan ganda yaitu selain sebagai biopestisida yang ramah lingkungan juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman karena mampu meningkatkan pengambilan P sehingga tanaman lebih tahan terhadap kekeringan. Hifa ekternal dari MVA dapat meningkatkan kemampuan tanaman dalam mendapatkan air (Santosa, (1989) dan Marx.(1982). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu pemberian mikoriza vesikula arbuskular (MVA) G. fasciculatus terhadap infeksi F. oxysporum penyebab penyakit layu pada tomat serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di laboratorium dan rumah kaca jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Tiap ulangan terdiri dari 3 pot tanaman tomat. Perlakuan yang diujikan adalah: waktu pemberian mikoriza pada saat semai (A), pemberian mikoriza pada saat penyapihan (B), pemberian mikoriza saat penanaman (C) dan pemberian mikoriza pada saat penyemaian, penyapihan dan penanaman (D). Perbanyakan isolat F. oxysporum (patogen layu tomat) pada media PDA siap pakai yang telah disediakan dan dilakukan secara aseptic. Persiapan benih tomat varietas lokal yang sebelumnya direndam dengan air hangat (20-30 C) disemaikan pada media steril campuran tanah top soil yang diambil dari kebun percobaan Fakultas Pertanian Unsri dengan pasir (2:1). Untuk perlakuan pemberian mikoriza saat penyemaian, inokulasi MVA G. Fasciculatus yang diperoleh dari Seameo Biotrop Bogor dilakukan bersamaan penyemaian. Pemberian mikoriza dengan cara menempatkan inokulum sebanyak 10 gram MVA pada media semai kira-kira 1 cm dibawah permukaan media. Hal yang sama juga dilakukan untuk setiap perlakuan lainnya sesuai dengan waktu pemberian MVA. Untuk penyapihan menggunakan media campuran tanah dan pasir steril sebanyak 3 kg sedangkan untuk penanaman menggunakan polibag 10 kg yang telah diisi dengan campuran 281

Nurhayati tanah dan pasir steril. Inokulasi patogen dilakukan dengan penyiraman suspensi F. oxysporum secara merata dengan kepekatan 5 x 10 3 konidia/gram tanah. Peubah yang diamati meliputi : masa inkubasi, persentase infeksi F. oxysporum, jumlah dan berat buah serta berat berangkasan kering. Data yang diperoleh dianalisis baik secara tabulasi maupun statistik. HASIL DAN PEMBAHASAN Masa Inkubasi dan gejala Hasil sidik ragam terhadap pengaruh perlakuan waktu pemberian MVA G. Fasciculatus terhadap masa inkubasi menunjukkan tidak berpengaruh nyata, namun secara tabulasi menunjukkan perbedaan dimana perlakuan C dan D rata-rata masa inukubasi 9 hari, sedangkan perlakuan pemberian MVA pada saat penyemaian dan penyapihan rata-rata 7 hari. Gejala yang terlihat berupa menguningnya daundaun bagian bawah tanaman. Daun-daun terkulai dan berubah warna menjadi coklat. Pada tanaman yang masih bertahan hidup, tanaman tumbuh merana dengan sebagian daunnya menguning. Terjadinya penundaan masa inkubasi tersebut di atas diduga karena pemberian MVA G. fasciculatas mampu menghalangi penetrasi patogen, hal ini karena hifa mikoriza menyelubungi perakaran sehingga mampu mampu menghambat serangan (Fakuara, 1994). Selain itu mikoriza juga mampu membentuk senyawa-senyawa penghambat patogen seperti fitoalexin (Linderman, 1988). Persentase infeksi F. oxysporum pada akar tomat. Dari hasil pengamatan infeksi patogen pada akar masing-masing perlakuan menunjukkan variasi. Secara tabulasi terlihat bahwa waktu pemberian MVA G. fasciculatus berpengaruh terhadap infeksi patogen pada akar. Perlakuan pemberian MVA G. fasciculatus pada saat penyemaian (A) mengakibatkan infeksi pada akar lebih tinggi dibanding dengan perlakuan lain yaitu mencapai 80%, sedangkan pemberian MVA G. fasciculatus pada saat penyemaian, penyapihan dan penanaman (D) menyebabkan infeksi pada akar hanya 20 pesen. Rendahnya infeksi pada tanaman yang diberi mikoriza pada saat penyemaian, penyapihan dan penanaman. Menjadi lebih tahan terhadap infeksi patogen, hal ini diduga karena semakin banyak mikoriza yang diberikan mengakibatkan perubahan ketahanan morfologi tanaman tomat yaitu dengan terjadinya penebalan dinding sel sehingga dapat mencegah penetrasi dan pertumbuhan patogen. Menurut Bagyaraj (1984), tanaman yang banyak bermikoriza memiliki kandungan giberelin dan sitokinin tinggi. Sitokinin yang tinggi dapat meningkatkan ketahanan tanaman dengan cara meningkatkan produksi fitoalexin, menghambat tilosis dan hiperplasia sel. Disamping itu sistim vaskular yang kuat pada tanaman yang bermikoriza dapat meningkatkan aliran nutrisi dan memberikan kekuatan mekanik. Jumlah dan berat buah. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan waktu pemberian MVA G. fasciculatus berpengaruh nyata terhadap jumlah dan berat buah tomat. Perlakuan pemberian MVA G. fasciculatus pada saat penyemaian, penyapihan dan penanaman (D) menghasilkan buah pertama rata rata 5 buah per tanaman berbeda nyata dengan perlakuan pemberian mikoriza pada saat 282

Pengaruh waktu pemberian mikoriza vesikular arbuskular pertumbuhan tomat penyemaian (A), penyapihan (B), dan penanaman (C) (Tabel 1). Berat buah hasil panen pertama pada perlakuan gabungan pemberian MVA (D) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan A, B dan C, sedangkan antara perlakuan A, B dan C tidak berbeda satu dengan lainnya (Tabel 2). Tingginya jumlah buah dan berat buah pada perlakuan D diduga karena Keberadaan mikoriza yang mencukupi dapat merangsang penyerapan unsurunsur hara bagi tanaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Mosse dan Hepper dalam Yulianto (1989), bahwa mikoriza dapat meningkatkan kemampuan tanaman melakukan penyerapan unsurunsur hara sehingga meningkatkan produktivitas tanaman. Berat berangkasan kering Hasil sidik ragam pengaruh waktu pemberian MVA G. fasciculatus terhadap berat berangkasan kering tanaman tomat berpengaruh nyata. Hasil uji Duncan disajikan pada Tabel 3 berikut. Tabel 1. Pengaruh waktu pemberian MVA G. fasciculatus jumlah buah tomat pada panen pertama. Waktu pemberian MVA G. fasciculatus Saat penyemaian (A) Saat penyapihan (B) Saat penanaman (C) Saat penyemaian, penyapihan dan penanaman (D) Rata rata Jumlah buah/tanaman 0,08 a 1,14 a 1,32 a 5,24 b Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama pada kolom yang Sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf UJGD 0,05. Tabel 2. Pengaruh waktu pemberian MVA G. fasciculatus berat buah tomat pada panen pertama. Waktu pemberian MVA G. fasciculatus Saat penyemaian (A) Saat penyapihan (B) Saat penanaman (C) Saat penyemaian, penyapihan dan penanaman (D) Rata rata berat buah/tanaman (gr) 1,02 a 1,77 a 1,97 a 3,84 b Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama pada kolom yang Sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf UJGD 0,05. 283

Nurhayati Tabel 3. Pengaruh waktu pemberian MVA G. fasciculatus terhadap berat Berangkasan kering tanaman tomat Waktu pemberian MVA G. fasciculatus Saat penyemaian (A) Saat penyapihan (B) Saat penanaman (C) Saat penyemaian, penyapihan dan penanaman (D) Berat berangkasan kering/tanaman (g) 3,86 a 6,33 a 11,17 b 11,02 b Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama pada kolom yang Sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf UJGD 0,05. Pemberian MVA G. fasciculatus pada saat penyemaian tidak berbeda nyata dengan pemberian pada saat penyapihan tetapi keduanya berbeda nyata dengan perlakuan pemberian mikoriza pada saat penanaman dan gabungan ketigannya. Tingginya berat berangkasan kering ini, karena mikoriza selain membantu meningkatkan ketahanan tanaman juga mempunyai kemampuan merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman, hal ini karena jamur ini dapat meningkatkan penyerapan unsur hara makro dan beberapa mikro. Menurut Santoso (1989), mikoriza pada jaringan akar tanaman berpengaruh positif terhadap beberapa aspek fisiologis tanaman, terutama meningkatnya pengambilan unsur P dan naiknya bobot kering tanaman. KESIMPULAN Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA) Glomus fasciculatus berpotensi Untuk dikembangkan sebagai biopestisida Pemberian MVA G. fasciculatus dapat menurunkan infeksi F. oxysporum pada tanaman tomat Perlakuan pemberian VMA G. fasciculatus pada saat semai, penyapihan dan penanaman memberikan hasil yang terbaik pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. DAFTAR PUSTAKA Bagyaraj, D.J. 1984. Biological interaction with vascular arbuskular mychorrizal fungy in Clayton, L.P and D.J. Bagyaraj. 1984. Vesicular Arbuskular mychorrizal in submerge aquatic plant of New Zealand aquatic bit. New Zealand. Fakuara, Y. 1994. Peranan mikoriza dalam peredaran hara dan peningkatan kualitas semai. Laporan Program Pelatihan Biologi dan Bioteknologi mikoriza. Bogor. Linderman, R. G. 1988. Mychorrizal interaction with rhizosphere microflora: the mychorrizosphere effect. Phytophathology, 78(3):366-371. Marx, D. H. 1982. Mycorrhiza in interaction with other microoganism. In Method and principles of mycorrhiza research. The Am Phyt Soc. Minessota. Rianto, F., S. Hadi., M. Machmud dan Y. Fakuara. 1995. Application of

Nurhayati Glomus sp. For the control bacterial on tomato. Biotrop special publication. Santoso, A. D. 1989. Teknik dan metode penelitian mikoriza vesikula arbuskula. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Semangun, H. 2004. Penyakit-penyakit tanaman hortikultura di Indonesia. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. Simanungkalit, M. D. R. 1994. Potensi mikoriza vesikular arbuskularb dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Laporan program pelatihan biologi dan bioteknologi. Bogor. Yulianto. 1989. Pengenalan mikoriza vesikular arbuskular dan peranannya pada tanaman. Reflektor 2. 284