Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

PENGELOLAAN SDALH DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

Jakarta, 10 Maret 2011

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB III Visi dan Misi

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

PRIORITAS 1 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 NASIONAL

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

REVITALISASI KEHUTANAN

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN BIDANG SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP 2015

STAF AHLI MENTERI BIDANG HUBUNGAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

Rencana Strategis

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN JANGKA PANJANG

Laporan Perekonomian Indonesia

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KELEMBAGAAN DALAM KERANGKA KELAUTAN/KEMARITIMAN. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN Jakarta, 3 September 2014 1

1. Sesuai dengan UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana pembangunan tahunan. 2. Sesuai UU No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN ditetapkan rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2005-2025, yang terdiri dari rencana pembangunan jangka menengah nasional untuk setiap periode 5 tahun, yaitu: RPJMN I 2005-2009 RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015-2019 RPJMN IV 2020-2024 3. Saat ini Bappenas sedang menyusun RPJMN tahap III tahun 2015-2019, yang dimulai dengan penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN (RT-RPJMN). Sejalan dengan penyusunan RT-RPJMN, K/L juga menyiapkan Rancangan Renstra K/L 2

KERANGKA RANCANGAN TEKNOKRATIS (RT) RPJMN 2015 2019 Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat GEOPOLITIK, GEOEKONOMI, BONUS DEMOGRAFI, AGENDA PASKA 2015, PERUBAHAN IKLIM POLHUKAM EKONOMI KESRA SDA-LH DAERAH KELAUTAN RB Tertib hukum Anti korupsi Demokrasi Stabilitas DN Tranformasi Struktur Resiliensi: Pangan, Energi dan Air Infrastruktur Inovasi Kerangka Pendanaan: APBN dan Non-APBN Mutu SDM Kemiskinan Pemerataan Kesempatan kerja SJSN Pengelolaan SDA dan biodiversity Kelautan Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim KERANGKA PELAKSANAAN/DELIVERY MECHANISM Kerangka Regulasi Pemerataan SPM terpenuhi Perkotaan - Perdesaan Pelaksanaan Desentralisasi Kerangka Kelembagaan Penguatan Kedaulatan dan Yurisdiksi Ekonomi Kelautan Lingkungan Laut, Budaya Bahari, Slide - 3

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025: RPJMN 2015-2019 SEBAGAI TAHAP KE III DALAM RPJPN 2005-2025 Visi Pembangunan 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR Slide - 4

SINERGI RPJMN 2015-2019 DENGAN RPJPN 2005-2025 TERKAIT KELAUTAN & PERIKANAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TANTANGAN PEMBANGUNAN TERBATAS: Internal Pemerintah Slide - 6

TANTANGAN UTAMA Pertumbuhan Ekonomi untuk dapat menjadi negara maju pada Tahun 2030 Terbatasnya ketersediaan infrastruktur Penguatan sektor primer, sekunder dan tersier secara terpadu Harmonisasi peraturan perundang-undangan pusat dan daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Terbatasnya kemampuan untuk membiayai pembangunan Pengaruh perekonomian global dan diberlakukannya AEC Percepatan Pemerataan dan Keadilan Menciptakan pertumbuhan inklusif Memperbesar investasi padat pekerja Memberikan perhatian khusus kepada usaha mikro dan kecil Menjamin perlindungan sosial bagi pekerja informal Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian Slide - 7

TANTANGAN UTAMA Keberlanjutan Pembangunan Meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan terhadap pentingnya pembangunan berkelanjutan di seluruh aspek kehidupan Pengembangan data dan ukuran pembangunan berkelanjutan Mendorong penerapan kegiatan ramah lingkungan Pengembangan kapasitas institusi untuk pengembangan tata kelola, pengendalian pencemaran dan penegakan hukum Stabilitas Politik dan Keamanan Memelihara kebhinnekaan Indonesia dan konsolidasi demokrasi Meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat akan bahaya terorisme Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penegak hukum Pemenuhan pemeliharaan dan perawatan bagi Alutsista Slide - 8

TANTANGAN UTAMA Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi Meningkatkan integritas, akuntabilitas; efektifitas, dan efisiensi birokrasi Mempercepat proses transformasi hubungan kelembagaan Pemberantasan Korupsi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Mengefektifkan penegakan hukum Mengoptimalkan upaya pencegahan tindak pidana korupsi dengan meningkatkan efektifitas reformasi birokrasi Meningkatkan kepedulian dan keikutsertaan masyarakat luas melalui pendidikan antikorupsi Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat Mempercepat peningkatan taraf pendidikan seluruh masyarakat dengan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta menurunkan kesenjangan. Memperkukuh karakter dan jati diri bangsa Slide - 9

TANTANGAN UTAMA Kesenjangan Antar Wilayah Meningkatkan kontribusi PDRB Kawasan Timur Indonesia (KTI) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan, antara lain melalui percepatan pembangunan infrastruktur dasar. Mengurangi kesenjangan pembangunan antara desakota Percepatan Pembangunan Kelautan Memperkuat penegakan kedaulatan dan yurisdiksi nasional Meningkatkan ekonomi kelautan melalui pengembangan industri kelautan, industri perikanan, dan wisata bahari Menjaga daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut Slide - 10

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SASARAN POKOK PEMBANGUNAN Slide - 11

SASARAN POKOK RT-RPJMN 2015-2019 (1) Sasaran Pokok /Indikator Baseline 2014 Sasaran 2019 1. EKONOMI Ekonomi Makro Pertumbuhan ekonomi 5,5 %* 6-8 % PDB per Kapita (ribu Rp) 40.560 72.444 Inflasi 5,3% 4,5% Tingkat Kemiskinan 11,25% ** 6-8% Tingkat Pengangguran Terbuka 5,6-5,9 5-5,5 Katahanan Pangan Produksi Padi 69,9 juta ton 82,0 juta ton Produksi Jagung 18,6 juta ton 23,4 juta ton Produksi Kedelai 0,89 juta ton 1,02 juta ton Produksi Ikan (diluar Rumput laut) 12,4 juta ton 18,7 juta ton Ketahanan Energi Produksi Minyak Bumi 818 ribu SBM per hari 710 ribu SBM per hari Produksi Gas Bumi 1224 ribu SBM per hari 1272 ribu SBM per hari Produksi Batubara 397 Juta Ton 421 Juta Ton *Perkiraan **Maret 2014 Slide - 12

SASARAN POKOK RT-RPJMN 2015-2019 (2) Sasaran Pokok 2. PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN Baseline 2014 Sasaran 2019 Peran Luar Jawa dalam pembentukan PDRB 41 45-47% Kabupaten Tertinggal yang dientaskan 133* 75 (Kumulatif 5 tahun) 3. PEMBANGUNAN KELAUTAN Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke PBB - Selesai tahun 2017 Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi nasional, a.l : Produksi 22,4** 48 perikanan tangkap dan budidaya (juta ton ) Terwujudnya pelayanan angkutan laut dalam rangka meningkatkan konektivitas laut (lihat sasaran infrastruktur) Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya hayati laut, a.l. melalui: - Peningkatan luas kawasan konservasi laut (%) 15,7 juta ha*** 20 juta ha - Peningkatan cakupan pengawasan sumber daya perikanan dan kelautan n.a. 53,4 % *Posisi s/d 2014 **angka target RKP 2014 *** 2013 Slide - 13

AGENDA PEMBANGUNAN 1. Agenda Pembangunan Ekonomi Pembangunan sektor-sektor ekonomi Pengamanan ketahanan pangan, energi, dan air Percepatan pembangunan infrastruktur Penguatan faktor utama pembangunan ekonomi 2. Agenda Pembangunan Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Peningkatan konservasi dan tata kelola hutan Perbaikan kualitas lingkungan hidup Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana Penyediaan informasi iklim dan kebencanaan 3. Agenda Pembangunan Polhukam Reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, politik DN dan LN, kemananan nasional, penanggulangan narkoba 4. Agenda Pembangunan Kesejahteraan Rakyat Kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan pengurangan kemiskinan 5. Agenda Pembangunan Wilayah Pengembangan wilayah strategis, daerah tertinggal dan kawasan perbatasan, rencana tata ruang, otda 6. Agenda Pembangunan Kelautan Kedaulatan, ekonomi kelautan, lingkungan laut, budaya, SDM dan Iptek Slide - 14

ARAH KEBIJAKAN UMUM Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) Yang Berkelanjutan Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan Peningkatan kualitas lingkungan hidup, Mitigasi bencana alam dan perubahan iklim Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah. Penegakan kedaulatan dan Yurisdiksi Nasional, serta Percepatan Pengembangan Ekonomi Kelautan Slide - 15

ARAH KEBIJAKAN Pembangunan Sektor-Sektor Ekonomi (Perikanan) Peningkatan Hasil Perikanan Peningkatan Mutu, Nilai Tambah dan Inovasi Teknologi Perikanan Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan Penyempurnaan Kelembagaan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Pengamanan Ketahanan Pangan, Energi, dan Air Ketahanan Pangan Meningkatkan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi dalam negeri Meningkatkan kualitas distribusi pangan dan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan Meningkatkan layanan jaringan irigasi Pengelolaan lahan rawa berkelanjutan Slide - 16

ARAH KEBIJAKAN (2) Penguatan Faktor Utama Pembangunan Ekonomi Peningkatan Efisiensi Logistik dan Distribusi Nasional Meningkatkan efisiensi jalur distribusi bahan pokok dan strategis Mengembangkan sistem logistik dan distribusi termasuk sistem informasinya Meningkatkan ketersediaan dan kapasitas SDM dan pelaku jasa Logistik Meningkatkan efisiensi logistik pelabuhan Slide - 17

ARAH KEBIJAKAN (3) Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang Pengembangan Wilayah Strategis Pengembangan Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan Pengembangan Daerah Tertinggal Upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik Pengembangan perekonomian masyarakat Pengembangan Kawasan Perbatasan mempercepat pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan Slide - 18

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL AGENDA PEMBANGUNAN KELAUTAN Slide - 19

Sasaran Pembangunan Kelautan(1) 1. Terwujudnya kedaulatan atas wilayah perairan Indonesia dan yurisdiksi nasional: o Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke PBB pada tahun 2017; o Penyelesaian/lanjutan perundingan batas laut dengan 9 negara tetangga; o Penyelesaian penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kawasan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota; o Penyusunan rencana aksi Pembangunan Kelautan 2015-2019; o o Penyerasian data dan informasi kelautan antar lembaga/pemangku kepentingan; dan Penyusunan peta jalan (roadmap) pembangunan kelautan jangka panjang. 2. Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi nasional yang difokuskan pada: o o o o o Pengembangan wisata bahari dan pulau-pulau kecil, termasuk promosi, investasi di lokus andalan; Peningkatan kesejahteraan masyarakat di 31 pulau-pulau kecil terluar, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas layanan dasar; Peningkatan keamanan (eksistensi) di 61 pulau kecil terluar lainnya; Peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya sebesar 48 juta ton pada 2019 (termasuk rumput laut) untuk peningkatan ekonomi masyarakat (secara spesifik dijabarkan dalam Isu Strategis Ketahanan Pangan); dan Pengembangan komoditas andalan kelautan lainnya, termasuk pengembangan energi laut (pilotting) di beberapa lokasi terpilih Slide - 20

Sasaran Pembangunan Kelautan(2) 3. Terwujudnya pelayanan angkutan laut dalam rangka meningkatkan konektivitas laut yang didukung oleh keselamatan maritim yang handal dan manajemen yang bermutu serta industri maritim yang memadai, yang difokuskan pada: o Peningkatan dan pengembangan jumlah kapal perintis 75 unit untuk menghubungkan pulau besar dan pulaupulau kecil dan 100 lintas subsidi perintis angkatan laut; dan o Terwujudnya kemampuan industri maritim dan perkapalan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dalam negeri dan ekspor. 4. Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya hayati laut melalui: o Kegiatan konservasi dan rehabilitasi yang diutamakan pada: (i) Pengutuhan dan penambahan luasan kawasan konservasi laut dari 15,7 juta ha pada tahun 2013 menjadi 20 juta ha pada tahun 2019; (ii) Peningkatan pengelolaan efektif pada sebanyak 35 kawasan konservasi yang telah ditunjuk; dan (iii) Kawasan pesisir yang rusak pulih kembali sebanyak 85 kawasan o Percepatan pembentukan lembaga yang menangani keamanan laut secara terpadu; dan peningkatan cakupan pengawasan sumber daya perikanan dan kelautan menjadi 53,4 persen terhadap wilayah pengelolaan perikanan Indonesia 5. Terwujudnya SDM dan IPTEK kelautan yang berkualitas dan meningkatnya wawasan dan budaya bahari, difokuskan pada: o o Peningkatan kapasitas SDM Perikanan dan Kelautan: dan Peningkatan Iptek Kelautan dan diseminasi teknologi. Slide - 21

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN (1) Penegakan Kedaulatan dan Yurisdiksi Nasional Menerapkan konvensi hukum laut internasional serta penetapan batas wilayah perairan Indonesia dan ZEE Melakukan pengaturan, penetapan, dan pengendalian ALKI Mengembangkan dan menerapkan Tata kelola dan Kelembagaan Kelautan Meningkatkan keamanan laut dan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan Percepatan Pengembangan Ekonomi Kelautan Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Sumber Daya Kelautanam Pengembangan Industri Kelautan Pengembangan Konektivitas dan Sistem Logistik Pengembangan Kawasan dan Potensi Baru Meningkatkan dan Mempertahankan Kualitas, Daya Dukung dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Laut Penguatan koordinasi lintas sektor serta penguatan kelembagaan pengelolaan kawasan konservasi Memperkuat dan mengembangkan kerjasama regional maupun internasional dalam pengelolaan wilayah laut Rehabilitasi kawasan pesisir yang rusak dan pengendalian bencana alam dan dampak perubahan iklim Meningkatkan upaya pembinaan, pengawasan, dan penegakan peraturan Mengembangkan alternatif cara pemanfaatan potensi laut yang lebih akrab lingkungan Slide - 22

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN (2) Peningkatan Wawasan dan Budaya Bahari, Serta Penguatan Peran SDM dan Iptek Kelautan Upaya Peningkatan Wawasan dan Budaya Bahari Meningkatkan dan menguatkan peran SDM dan Iptek di bidang kelautan Peningkatan Harkat dan Taraf Hidup Nelayan dan masyarakat pesisir Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha nelayan skala kecil dan membina industri kecil pengolahan hasil laut Mengembangkan sentra produksi perikanan Menyempurnakan pola hubungan kerja antara koperasi dan nelayan dengan pengusaha Meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat desa pantai Peningkatan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau kecil Slide - 23

TAHAPAN PENYUSUNAN PENDANAAN INDIKATIF Penyiapan Data 1. Data RKA-K/L 2014 2. Data TA 2013 3. Data Dukung Lainnya 1 Review Data RKA KL 2014 Program, Kegiatan, Output dan Komponen: Berlanjut Tidak Berlanjut Penyempurnaan Output Identifikasi Komponen dan Kelompok Biaya Komponen (BAK BLK) Rekapitulasi Hasil Review Baseline Alokasi Program, Kegiatan, Output dan Komponen yang berlanjut dan baru; Volume target pada tingkat output; Alokasi Program, Kegiatan, Output dan Komponen yang tidak berlanjut 2 3 BASELINE PENDANAAN K/L 2015-2019 Penghitungan Tahun 2016-2019 Dasar penghitungan: Rentang waktu Program dan Kegiatan; Parameter dan non-parameter yang digunakan; Penghitungan: Alokasi Program merupakan penjumlahan dari alokasi kegiatan Alokasi Kegiatan merupakan penjumlahan dari alokasi Output Alokasi Output merupakan hasil proyeksi berdasarkan volume target. 5 Penghitungan Tahun 2015 Cara penghitungan Biaya Operasional dan Non-Operasional; Dasar penghitungan: Kebijakan dan Hasil Evaluasi; Parameter dan Non Parameter yang digunakan; Satuan Harga. Penghitungan: Alokasi Program merupakan penjumlahan dari alokasi kegiatan Alokasi Kegiatan merupakan penjumlahan dari alokasi Output Alokasi Output merupakan penjumlahan dari alokasi komponen; Alokasi Komponen merupakan hasil penghitungan Volume Komponen x Harga Satuan x Inflasi 4 24

Keg Program/Kegiata n 2377 Penyuluhan Kelautan dan Perikanan PROGRAM DAN INDIKATOR PENYULUHAN SDM- KELAUTAN DAN PERIKANAN Indikator (Trilateral meeting/rkp 2014) Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh Indikator (BSC 2013) Indikator RKP 2015 Prosentase bahan regulasi yang tersedia dibandingkan dengan bahan sesuai mandat yang harus disediakan Prosentasi jumlah dan klasifikasi kelompok pelaku utama /usaha yang terlibat langsung di sektor kelautan perikanan Rasio kelompok pelaku utama /usaha perikanan yang disuluh dibandingkan dengan jumlah total kelompok pelaku utama/usaha perikanan Rasio kelompok pelaku utama/pelaku usaha yang tidak dapat mengembangkan usahanya Prosentase penyuluh perikanan yang terdata dari Jumlah penyuluh perikanan yang melakukan penyuluhan KP (orang) jumlah provinsi dan kabupaten/kota dibandingkan dengan penyuluh perikanan di semua provinsi dan kab/kota di Indonesia. Prosentase pertemuan/koordinasi penyuluhan dengan kelembagaan penyuluhan tingkat Propinsi dibandingkan dengan jumlah total kelembagaan Penyuluhan tingkat Propinsi yang harus dikoordinasikan dalam setahun Prosentase pertemuan/koordinasi penyuluhan dengan kelembagaan penyuluhan tingkat kabupaten/kota dibandingkan dengan jumlah total Kelembagaan Penyuluhan tingkat kab/kota yang harus dikoordinasikan dalam setahun Prosentase jumlah metode penyuluhan yang digunakan oleh Pusluh KP dibandingkan jumlah metode penyuluhan yang ada Prosentase materi penyuluhan yang disusun oleh Pusluh KP dibandingkan dengan jenis materi penyuluhan untuk mendukung program prioritas KKP 25

Terima kasih 26