BAB I PENDAHULUAN. mencapai tempat sel telur dari juta sperma yang dikeluarkan. Dari jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN MORNING SICNKNESS DENGAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PUSKESMAS LIMBA B JURNAL

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

HUBUNGAN PARITAS IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS TERAS

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

TANDA-TANDA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LatarBelakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

MAKALAH GIZI ZAT BESI

BAB I PENDAHULUAN. dengan nidasi atau implantasi ( Prawirohardjo, 2009:213).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MR. PISBON PENGURANG MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi seimbang. Kekurangan

BAB II TINJUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

BAB I PENDAHULUAN. wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologis (normal), sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

Hubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2016

Sistem Rekam Medik dan Sistem Pakar Keluhan Ibu Hamil di Bidan Andalan Ny.Anik W,Amd. Keb, Berbasis PHP

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan hasil pembuahan sel telur dari perempuan

Transkripsi:

BAB I ` PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah hasil dari pertemuan antara sperma dan sel telur. Dalam proses perjalanan sperma menemui sel telur (ovum), hanya sedikit yang berhasil mencapai tempat sel telur dari 20-40 juta sperma yang dikeluarkan. Dari jumlah yang sudah sedikit itu, cuma 1 sperma saja yang biasa membuahi sel telur (Walyani, 2015). Bila dihitung dari penyatuan (fertilisasi) hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Pieter & Lubis, 2010). Tanda-tanda kehamilan untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan. amenorea (berhentinya menstruasi), mual (nausea) dan muntah (emesis), ngidam (menginginkan makan tertentu), Syncope (pingsan), kelelahan, payudara tegang, sering miski, konstipasi atau obstipasi, pigmentasi kulit (Prawirohardjo, 2009). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28 hingga ke-40 (Saminem, 2009). Pada kehamilan trimester pertama terjadi perubahan hormon. Sebagian besar ibu hamil sering tidak enak badan di sertai dengan mual muntah yang menyebabkan makanan yang sudah dimakan dikeluarkan kembali (Waliyani, 2015). 1

Mual pada awal kehamilan, dengan atau tanpa muntah sering disebut Morning sickness. Menurut Mudzakir (2009), Morning sickness biasanya dimulai kapan saja, antara empat sampai delapan minggu pertama kehamilan. Dan statistik menunjukkan bahwa 70% wanita mengalami hal ini. Perubahan hormonal yang drastis mengindikasikan perubahan keadaan dalam tubuh untuk mendukung pertumbuhan bayi. Mual biasanya di pagi hari, meskipun bisa menyerang setiap saat, siang atau malam, kadang-kadang dimulai sejak lebih dari tiga minggu setelah pembuahan (Suririnah, 2008). Mual dan munah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan mengarah pada pengaruh status gizi ibu hamil (Wiknjosastro, 2008). Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin (Walyani, 2008). Ibu hamil pada Trimester I, harus makan, makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi. Nutrisi bagi ibu hamil juga sangatlah penting bagi kesehatan janin dalam kandungan. Ibu hamil yang kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan perkembangan janin tidak normal, gizi ibu hamil mempengaruhi pertumbuhan janin (Sulistiawati, 2008). Status Gizi pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, 2

bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini dikarenakan berat badan yang bertambah normal juga. Di negara maju, rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kilogram. Tetapi berdasarkan perkembangan terkini disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu selama hamil tidak terlalu mempengaruhi berat badan bayi. dan Sebagian besar ibu hamil biasanya akan mengalami mual muntah ditrimester I. Menurut Dr. dr.noroyono Wibowo, Sp. OG. Selain perubahan hormon, salah satu penyebab mual muntah adalah kurangnya zat besi tertentu, seperti asam folat, kalsium zat besi, zinc, DHA, dan serat pangan. Ibu juga harus mengetahui apakah mual atau muntah yang ia alami karena perubahan hormon atau kekurangan Gizi dengan melakukan pengecekan laboratoriun, antara lain kadar albumin dan vitamin B6. Selain itu, untuk memantau kadar gizi, ibu wajib menimbang berat badan dan mengukur tekanan dara secara rutin (Waliyani, 2015). Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem syaraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu,berat badan bayi rendah (Pieter & Lubis, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari rekapitulasi laporan ibu hamil Di dinas kesehatan Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 sebanyak 22.716 ibu hamil dan pada tahun 2014 sebanyak 20.193 ibu hamil (Dinkes Provinsi gorontalo 2015). Pada tahun 2013 di Dinas Kesehatan Kota sgorontalo ibu hamil berjumlah 4281 orang Dan pada tahun 2014 berjumlah 4012 orang. 3

Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Limba B pada tahun 2013 terdapat 431 ibu hamil, pada tahun 2014 terdapat 523 ibu hamil, dan tahun 2015 terdapat 215 ibu hamil. Sedangkan yang menderita Morning Sickness di Puskesmas Limba B pada ibu hamil Trimester I, pada tahun 2013 berjumlah 194 penderita, tahun 2014 berjumlah 236 penderita dan pada tahun 2015 berjumlah 47 penderita. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 25 Februari 2015 pada 5 ibu hamil trimester 1, mereka mengatakan bahwa mereka sering mengalami munta di pagi hari, dan 3 dari 5 mengatakan ketika mereka memasukan 1 sendok makanan mereka akan mengalami repleks muntah. 2 dari 5 ibu hamil mengalami penurunan berat badan yaitu ibu hamil mengalami kurang nutrisi karena mual muntah dan kurangnya nafsu makan sehingga terjadinya penurunan berat badan dan didapatkan nutrisi kurang berdasarkan berat badan yang di ukur dengan, Rumus Berat badan ideal ibu hami, dan 2 dari 5 ibu hamil mengatakan bahwa sebelum hamil satu ibu hamil mengatakan bahwa berat badan sebelum hamil 50 kg dan pada saat hamil berat badan menurun menjadi 49.4 Kg sedangkan ibu hamil yang satunya juga mengatakan sebulum hamil berat badannya 46 Kg dan setelah hamil berat badannya menurun hingga 44.7 Kg. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka saya sebagai peneliti tertarik tentang adanya Hubungan Morning Sickness dengan status gizi pada ibu hamil Trimester pertama Di Puskesmas Limba B. 4

I.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Limba B pada tahun 2013 berjumlah ibu hamil yang menderita Morning sicness berjumlah 194 orang, pada tahun 2014 berjumlah 215 penderita morning sicness, sedangkan pada tahun 2015 berjumlah 47 penderita morning sicness. 2. Berdasarkan wawancara pada 5 orang yang mengalami morning sickness mereka mengatakan bahwa mereka sering mengalami munta di pagi hari, dan 3 dari 5 mengatakan ketika mereka memasukan 1 sendok makanan mereka akan mengalami repleks muntah,sehingga mempengaruhi status gizi. 3. 2 dari 5 ibu hamil mengalami penurunan berat badan yaitu ibu hamil mengalami kurang nutrisi karena mual muntah dan kurangnya nafsu makan sehingga terjadinya penurunan berat badan dan didapatkan Status Gizi kurang berdasarkan berat badan yang di ukur dengan, Rumus Berat badan ideal ibu hami, dan 2 dari 5 ibu hamil mengatakan bahwa sebulum hamil 1 ibu hamil mengatakan bahwa berat badan sebelum hamil 50 kg dan pada saat hamil berat badan menurun menjadi 49.4 kg sedangkan ibu hamil yang satunya juga mengatakan sebulum hamil berat badannya 46 kg dan setelah hamil berat badannya menurun hingga 44.7 kg. 5

1.3 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara Morning sicknes dengan Status Gizi pada ibu hamil Trimester I? 1.4 Tujuan penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan morning sicknes dengan Status Gizi pada ibu hamil Trimester I dipuskesmas limba B. 1.4.2 Tujuan Khusus 1 Diketahuinya Morning sicknes pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Limba B. 2. Diketahuinya Status Gizi pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Limba B. 3. Menganalisis hubungan morning sicknes dengan Status Gizi pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Limba B. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Secara Teoritis Sebagai salah satu informasi tentang hubungan morning sickness dengan Status Gizi pada ibu hamil trimester I. 6

1.5.2 Manfaat Secara Praktis 1. Bagi instasi terkait (Puskesmas Limba B) a. Memberikan masukan dalam membuat kebijakan untuk meningkatakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya dalam mengatasi masalah Morning sickness pada ibu hamil trimester I. b. Sebagai masukan dalam merencanakan program untuk upaya memberikan Status Gizi pada ibu hamil trimester I. 2. Bagi Masyarakat/Ibu Hamil Menimbulkan kesadaran masyarakat/ibu hamil akan pentinganya Status Gizi pada ibu hamil trimester I. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Untuk mengembangkan kemampuan peneliti selanjutnya dibidang peneliti dan mengasuh daya analisis peneliti serta untuk menanmbah pengetahuan peneliti selanjutnya tentang hal-hal yang berhubungasn dengan morning sicknes pada ibu hamil trimester I. b. Sebagai bahan bacaan yang diharapakan dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya 7