dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anisya Andrianita,2015 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN ASAL INDONESIA KE KOREA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

ANALISIS PENGARUH SERIAL DRAMA TV TURKI TERHADAP NIAT KUNJUNGAN MELALUI PERSEPSI DESTINASI WISATA

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB V KESIMPULAN. Korea Selatan merupakan negara republik dengan menerapkan sistem


BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu pesat,

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1


BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),

RESUME SKRIPSI FAKTOR FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN KOREAN WAVE DI JEPANG

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbukti karena Indonesia memiliki cukup banyak stasiun televisi yang eksis. Dan

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam peradaban manusia. Dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia entertainment selalu dijadikan fenomena oleh

Bab 1. Pendahuluan. Dewasa ini musik telah menjadi budaya pop Jepang yang tak tergantikan. Industri

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. film merupakan media massa yang digemari oleh masyarakat di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

I. PENDAHULUAN. melalui tayangan cerita yang ditampilkan dalam film tersebut. Cerita yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dengan individu maupun kelompok. Komunikasi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Penelitian yang dilakukan oleh World Tourism Organizatioan (WTO)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan budaya yang didorong dengan kemajuan pesat pada perkembangan zaman, seringkali menghadirkan perubahan-perubahan baru yang membuat dunia takjub. Hal ini dapat dilihat dengan lahirnya budaya populer yang hingga kini telah banyak tersebar dan dirasakan oleh setiap masyarakat mengenai keberadaanya di seluruh dunia. Selepas dari itu, perlu diketahui bahwa kebudayaan sendiri dapat dikatakan sebagai hasil karya pemikiran manusia yang dilakukan secara sadar dalam kehidupan masyarakat. Pada hakikatnya, kebudayaan bersifat dinamis atau akan selalu mengalami perubahan-perubahan seiring dengan perkembangan zaman yang ada. Hal tersebutlah yang mendorong adanya budaya populer berkembang hingga saat ini. Disisi lain, pengertian dari budaya populer yang dikenal juga dengan budaya pop adalah totalitas ide, perspektif, perilaku, citra dan fenomena lainnya yang dipilih oleh konsesus informal didalam arus utama sebuah budaya. Istilah "budaya populer" muncul pada abad ke-19 atau lebih awal untuk merujuk pada pendidikan dan "culturedness" pada kelas bawah. Istilah tersebut mulai menganggap pengertian budaya kelas bawah terpisah (dan terkadang bertentangan dengan) "pendidikan sejati" menuju akhir abad, penggunaan yang kemudian menjadi mapan ketika periode antar perang. Pengertian saat ini atas istilah tersebut, budaya untuk konsumsi massa, khususnya bermula di Amerika Serikat, 1

2 digunakan pada akhir Perang Dunia II. Bentuk singkatnya "budaya pop" berawal dari tahun 1960-an (www.wikipedia.org,) Ciri-ciri Budaya Populer; 1. Tren, sebuah budaya yang menjadi trend dan diikuti atau disukai banyak orang berpotensi menjadi budaya populer. 2. Keseragaman bentuk, sebuah ciptaan manusia yang menjadi tren akhirnya diikuti oleh banyak penjiplak. Karya tersebut dapat menjadi pionir bagi karyakarya lain yang berciri sama, sebagai contoh genre musik pop (diambil dari kata popular) adalah genre musik yang notasi nada tidak terlalu kompleks, lirik lagunya sederhana dan mudah diingat. 3. Adaptabilitas, sebuah budaya populer mudah dinikmati dan diadopsi oleh khalayak, hal ini mengarah pada tren. 4. Durabilitas, sebuah budaya populer akan dilihat berdasarkan durabilitas menghadapi waktu, pionir budaya populer yang dapat mempertahankan dirinya bila pesaing yang kemudian muncul tidak dapat menyaingi keunikan dirinya, akan bertahan-seperti merek Coca-cola yang sudah ada berpuluh-puluh tahun. 5. Profitabilitas, dari sisi ekonomi, budaya populer berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar bagi industri yang mendukungnya (www.wikipedia.org,). Ciri-ciri pada budaya populer diatas kini telah dialami oleh Negara Turki yang merupakan salah satu Negara Islam didunia. Turki kini berhasil mengembangkan budayanya maju ke tanah air Indonesia, dan tidak hanya Indonesia, Turki juga berhasil menyebarkan budaya populernya yaitu serial drama

3 TV ke banyak negara dan sukses memikat hati masyarakat di banyak negara. Atas keberhasilannya, Turki dinobatkan sebagai negara pengekspor serial televisi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Dan akan berencana meraup USD 2 milyar dari hasil ekspor produk-produk budaya pada tahun 2023. Hal itu disampaikan pimpinan Dewan Eksportir Turki (TIM) Mehmet Buyukeksi pada hari Sabtu (25/10/2014) dilansir dari Hurriyet. Indonesia yang merupakan salah satu negara yang berkerjasama dengan Turki dalam bidang budaya populer seperti halnya musik, film, drama dsb. Kini film serial drama Turki merupakan ikon budaya populer Turki yang kini berhasil menyentuh hati dan pandangan masyarakat di seluruh Indonesia. Dimulai awalnya film Abad Kejayaan atau Magnificent Century yang masuk ke ranah industri film budaya luar yang berasal dari Turki di Indonesia. Dan disusul oleh Serial Drama Turki lainnya yang ikut serta menyukseskan perkembangan budaya populer Turki di Indonesia seperti Elif, Chansu Hazel, Cinta di Musim Cherry dsb. Keterlibatan para selebriti-selebriti asal Turki dalam peran-peran di serial drama TV Turki juga sangat mempengaruhi keberhasilan film Turki yang kini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Dinyatakan melalui kompasiana.com pada tanggal 19.08.15, bahwa wajah rupawan para aktris dan aktor para selebriti Turki memiliki sesuatu yang berbeda dengan lainnya. Menjadikan ini sebagai keunikan dari wajah rupawan yang dimiliki oleh selebriti-selebriti Turki dalam serial drama TV Turki yang tersebar di Indonesia. Wajah rupawan tersebut juga

4 menampilkan sesuatu yang eksotis tersendiri yang menjadi sesuatu yang banyak digermari oleh masyarakat Indonesia. GAMBAR 1.1 CINTA DI MUSIM CHERRY Sumber : www.muvila.com Keberhasilan para pemain film yang berkewanergaraan Turki ini sangat berhasil dalam merebut pasar di Indonesia untuk menyita waktu para masyarakat Indonesia untuk menonton serial drama TV Turki di setiap minggunya. Tentu fenomana ini sangat berpengaruh pada destinasi wisata di Turki, mengapa? Seperti yang diliput oleh tabloidbintang.com bahwa serial asal Turki juga sedang mendapat tempat di hati penonton televisi di Indonesia. Salah satu yang paling diminati saat ini adalah "Elif" yang tayang di SCTV. Fenomena ini diyakini membawa pengaruh ke banyak hal. Sebab penonton tak hanya bisa menyimak cerita atau mengagumi kecantikan dan ketampanan artis-artis Turki. Tapi juga disuguhi latar belakang bangunan dan tempat-tempat indah lainnya yang digunakan sebagai lokasi syuting. Cheriatna, Direktur Utama Cheria Wisata, memprediksi peningkatan jumlah tayangan Turki akan berdampak positif pada jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke sana.

5 "Secara langsung atau tidak langsung, pasti sangat berpengaruh. Karena di sinetron itu bukan hanya artisnya yang dilihat, tapi juga latar belakang lokasinya," kata Cheriatna, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta baru-baru ini. Informasi lain dari UNWTO atau biasa dikenal dengan Organisasi Pariwisata Dunia menyatakan bahwa jumlah wisatawan asal Indonesia yang berwisata dengan destinasi Turki mengalami peningkatan setiap tahunnya berdasarkan dari angka statistik sebagai berikut; TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA TURKI Sumber : www.unwto.org

6 Berdasarkan dengan database pada tabel 1.1, dapat diketahui dengan adanya perkembangan jumlah wisatawan asal Indonesia yang meningkat setiap tahunnya, dari tahun 2012 sejumlah 56,113 wisatawan Indonesia berkunjung ke Turki dan meningkat pada tahun 2013 yaitu sejumlah 57,385 wisatawan Indonesia. Kemungkinan peningkatan tersebut didorong oleh salah satu hal yaitu fenomena sosial serial drama TV Turki di Indonesia, seperti yang dikatakan oleh Ibu Cheriatna selaku Direktur Utama Cheria Wisata dalam tabloidbintang.com bahwa peningkatan jumlah tayangan Turki akan berdampak positif pada jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Turki. Tambahan menurut Duta Besar RI untuk Turki, Wardana, yang dilansir melalui okezone.com, Pada 2014 jumlah wisatawan Indonesia ke Turki mencapai 59.486 orang. Jumlah tersebut tentu mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari data wisatawan UNWTO. GAMBAR 1.2 SERIAL DRAMA TV TURKI ELIF Sumber : smeaker.com

7 Atas keterlibatan selebriti dalam serial drama TV Turki ini, memungkinkan dapat memberi pengaruh positif pada sikap masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi budaya populer tersebut. Perasaan suka terhadap serial drama TV Turki dapat dilihat nyata dengan banyaknya para penonton yang setia menonton serial drama-drama tersebut hingga berdampak pada timbulnya peningkatan kertertarikan para konsumen Indonesia sendiri dalam mengunjungi Turki sebagai pilihan destinasi wisata mereka. Ini tentu dapat dipicu atas dorongan sikap keakraban (familiarity) para konsumen di Indonesia atas pengaruh konsumsi mereka yang secara terus-menerus pada serial drama TV Turki yang banyak melatarbelakangi tempat-tempat wisata menarik untuk berkunjung. Contoh kasus lain terkait dengan kunjungan wisata yang melatarbelakangi lokasi syuting dan peran selebriti dalam media massa adalah serial drama TV Korea dari negara Korea Selatan yang merupakan salah satu produk budaya populer khas Korea yang kini menjadi budaya transnasional di berbagai negara terutama pada negara Asia seperti Jepang, Taiwan, Hongkong, China. Perlu diketahui bahwa budaya populer Korea memang lebih dahulu populer dan berkembang di berbagai negara, salah satunya Indonesia dibanding dengan produk budaya Turki yang baru satu tahun belakangan ini berkembang di Indonesia. Produk budaya populer Korea seperti film, musik serial drama televisi merupakan bagian penting atas keberhasilan Korea dalam mengembangkan budayanya menjadi budaya populer yang tersebar di berbagai negara. Hal ini pula didukung atas peran teknologi yang canggih, perkembangan media yang lebih maju

8 (televisi, majalah, Koran dsb.) serta kehadiran budaya populer Korea yang lebih fresh dan dinamis (www.kompasiana.com). Budaya populer Korea membawa pengaruh sangat besar bagi sektor pariwisata Korea. Semenjak meningkatnya popularitas Korea di negara-negara Asia, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Korea pun semakin meningkat. Seperti adanya fenomena arus wisatawan Jepang ke Korea akibat pengaruh Serial Drama Korea, Winter Sonata (Kim et. al., 2007). Dengan demikian, fenomena popularitas budaya Turki kini menjadi sorotan utama dalam penelitian ini untuk lebih lanjutnya. Terlebih atas keterlibatan para selebriti-selebriti Turki yang kini sangat terkenal dan banyak digemari oleh para masyarakat Indonesia serta pengaruhnya terhadap destinasi wisata di Turki. Oleh sebab itu penelitian ini akan menguji pengaruh dari 5 variabel dengan judul: Analisis Pengaruh Serial Drama TV Turki Terhadap Niat Kunjungan Melalui Persepsi Destinasi Wisata (Studi Kasus Pada Para Penggemar Budaya Populer Turki di wilayah Jakarta Barat). B. Rumusan Masalah Penelitian a. Apakah Celebrity Involvement berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Kunjungan? b. Apakah Celebrity Involvement berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Afektif? c. Apakah Celebrity Involvement berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Kognitif?

9 d. Apakah Citra Afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Kognitif? e. Apakah Citra Afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Kunjungan? f. Apakah Citra Kognitif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Kunjungan? g. Apakah Celebrity Involvement berpengaruh positif dan signifikan terhadap Familiarity? h. Apakah Familiarity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Afektif? i. Apakah Familiarity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Kognitif? j. Apakah Familiarity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Kunjungan? C. Tujuan Dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Mengetahui pengaruh Celebrity Involvement terhadap Niat Kunjungan. b. Mengetahui pengaruh Celebrity Involvement terhadap Citra Afektif. c. Mengetahui pengaruh Celebrity Involvement terhadap Citra Kognitif. d. Mengetahui pengaruh Citra Afektif terhadap Citra Kognitif. e. Mengetahui pengaruh Citra Afektif terhadap Niat Kunjungan. f. Mengetahui pengaruh Citra Kognitif terhadap Niat Kunjungan.

10 g. Mengetahui pengaruh Celebrity Involvement terhadap Familiarity. h. Mengetahui pengaruh Familiarity terhadap Citra Afektif. i. Mengetahui pengaruh Familiarity terhadap Citra Kognitif. j. Mengetahui pengaruh Familiarity terhadap Niat Kunjungan. 2. Kontribusi Penelitian a. Kontribusi Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan penulis baik dalam teori maupun praktek. 2) Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi maupun ide bagi penelitian selanjutnya khususnya penelitian yang serupa dengan penelitian ini. b. Kontribusi Praktis 1) Untuk Perusahaan/Pemerintah Sebagai referensi ide bagi pemerintah dalam menciptakan kebijakan maupun program atau strategi baru dengan melihat perkembangan budaya populer Turki yang kian pesat berkembang di Indoensia sebagai contohnya. Hal ini tentu akan membantu Pemerintah dalam memajukan perkembangan budaya Indonesia melalui peran selebriti dalam media massa dan pariwisata di Indonesia. 2) Untuk Universitas Mercu Buana Hasil penelitian merupakan bentuk bukti nyata kepada pihak universitas sebagai wujud dari proses belajar

11 berlangsung selama proses perkuliahan. Secara akademis, dapat memperluas dan memperkarya bahan referensi teori akademik bagi para pengajar maupun mahasiswa. Secara Teoritis, diharapkan dapat meningkatkan wawasan mahasiswa dalam bidang marketing, khususnya mengenai Pengaruh Celebrity Involvement, Familiarity, Citra Destinasi terhadap Niat Kunjungan. 3) Untuk Penulis Penelitian ini merupakan mediator penulis dalam mengembangkan, meningkatkan serta memperkaya wawasan dan cara berpikir penulis dalam bidang ilmu marketing management dalam penelitian ini. Serta dapat menyelesaikan hasil karya penulis sebagai tugas akhir kelulusan mahasiswa.