PENGARUH IPK DAN MOTIVASI DALAM MEMPREDIKSI KETEPATAN WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY

dokumen-dokumen yang mirip
Yohannes Yahya Welim 1, T.W.Wisjhnuadji 2

BAB II TEORI PENUNJANG

MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

KECERDASAN BUATAN LOGIKA FUZZY

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

adalahkelompok profesi terbesar dan berperan vital dalam sistem tersebut yang menyebabkan ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUNDIAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

MODEL PENENTUAN GURU BERPRESTASI BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

Perbandingan Regresi Linear, Backpropagation Dan Fuzzy Mamdani Dalam Prediksi Harga Emas

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS & DESAIN SISTEM FUZZY. Menggunakan TOOLBOX MATLAB

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY TAHANI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN PENERIMA BERAS MISKIN MENGGUNAKAN BASIS DATA FUZZY

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

Perancangan Aplikasi Rekomendasi Pemilihan Lokasi Rumah dengan Memanfaatkan Fuzzy Database Metode Tahani

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: MODEL EVALUASI KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY SUGENO PADA RESTO ABTL

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KOSENTRASI JURUSAN TEKNIK MESIN UNP PADANG

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 5 referensi dan 1 referensi dari

MODEL FUZZY TAHANI UNTUK PENENTUAN SISWA TERBAIK DI SEKOLAH

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

DENIA FADILA RUSMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

Research of Science and Informatic

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti

PREDIKSI TINGGI MUKA AIR BENDUNGAN RIAM KANAN MENGGUNAKAN ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

SISTEM PENYARINGAN MAHASISWA BEASISWA PRESTASI AMIK BSI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

IDENTIFIKASI PENGARUH BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE FUZZY LOGIC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC DALAM MENENTUKAN PENDUDUK MISKIN (STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAGARALAM)

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

MODEL ANALISIS MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI BAGI ASEPTOR KELUARGA BERENCANA DENGAN LOGIKA FUZZY

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI BARANG BEDASARKAN JUMLAH PERMINTAAN DAN DATA JUMLAH PERSEDIAAN CV.CIHANJUANG INTI TEKNIK MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY MAMDANI

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Analisis Rule Inferensi Mamdani dalam Menentukan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik ( PPA)

Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ. Muhammad Reza Budiman

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LOGIKA FUZZY. By: Intan Cahyanti K, ST

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI KINERJA GURU DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 PENGARUH IPK DAN MOTIVASI DALAM MEMPREDIKSI KETEPATAN WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY Yohannes Yahya Welim 1), T.W.Wisjhnuadji 2) 1, 2) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur, Jakarta 12260 Telp. (021) 5853753 ext 267 E-mail : yohannes_bl@yahoo.com 1), yahyabl88@gmail.com 1),wisnoex@yahoo.com 2) Abstrak Tingkat kelulusan tepat waktu bagi suatu institusi pendidikan merupakan salah satu parameter penting untuk menilai tingkat efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar pada institusi tersebut. Untuk mencapai suatu tingkat kelulusan tepat waktu yang tinggi dibutuhkan banyak usaha dan peningkatan kualitas baik infrastruktur maupun tenaga edukatif yang terlibat di dalamnya. Dalam penelitian ini dibangun sebuah model berbasis pada Metodologi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System dengan menggunakan piranti lunak MATLAB yang memiliki kemampuan untuk melakukan prediksi terhadap tingkat kelulusan tepat waktu berdasarkan pada dua parameter input yaitu IPK dan Motivasi. Hasi penelitian menunjukkan bahwa Model sistem yang dibangun untuk melakukan prediksi dapat digunakan sudah diuji dengan metoda Validasi Model dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB dengan tingkat ketelitian yang memadai, yaitu RMSE (Root Mean Square Error) sebesar 2.6, Yang artinya untuk suatu sistem non-linier seperti dalam penelitian ini, sistem yang dibangun adalah cukup baik dan akurat sebagai sebuah model sistem. Keyword: Matlab, Adaptive Neuro Fuzzy Inference System, RMSE, tepat waktu 1. Pendahuluan Tujuan pendidikan nasional disebut juga tujuan umum adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat nasional. Untuk negara Indonesia, tujuan pendidikan nasional tercantum dalam Undang Undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II, Pasal 4 yang berbunyi : Pendidikan Nasional mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Mahasiswa membutuhkan pendidikan agar mempunyai kecerdasan untuk bekal dalam hidupnya. Setiap warganegara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang layak sesuai dengan UUD 1945, maka setiap warganegara memperoleh pendidikan melalui sebuah perguruan tinggi yang disenangi. Setiap mahasiswa berbeda dalam pencapaian kelulusan perkuliahannya dan ada beberapa faktor dalam mempengaruhi kelulusan mahasiswa tepat pada waktunya. Selain dari pada itu, peningkatan kinerja para stake holder, termasuk di dalamnya Fakultas dan para Dosen sangat mempengaruhi perjalan proses belajar mengajar di dalam institusi pendidikan ini. Oleh karena itu sangatlah penting membangun suatu sistem informasi yang integratif dan efektif di lingkungan Universitas Budi Luhur. Mengingat kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan kelulusan mahasiswa maka perlu dibangun sebuah sistem yang dapat digunakan untuk membantu melakukan prediksi terhadap tingkat kelulusan mahasiswa berdasarkan kepada data pada tahun-tahun sebelumnya. 2. Pengertian Logika Fuzzy Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti akan mengira bahwa logika fuzzy adalah suatu yang amat rumit dan tidak menyenangkan. Namun, sekali seseorang mulai mengenalnya, ia pasti akan sangat tertarik dan akan menjadi pendatang baru untuk ikut serta mempelajari logika fuzzy. Logika fuzzy dikatakan sebagai logika baru yang lama, sebab ilmu tentang logika fuzzy modern dan metodis baru ditemukan beberapa tahun

560 yang lalu, padahal sebenarnya konsep tentang logika fuzzy itu sendiri sudah ada pada diri kita sejak lama [SRI2002] Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Sebagai contoh : 1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari 2. Pelayan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu, kemudian tamu akan memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayanan yang diberikan 3. Anda mengatakan pada saya seberapa sejuk ruangan yang anda inginkan, saya akan mengatur putaran kipas yang ada pada ruangan ini 4. Penumpang taksi berkata pada sopir taksi seberapa cepat laju kendaraan yang diinginkan, sopir taksi akan mengatur pijakan gas taksinya. [SRI,2002] 2.1 Gugus Fuzzy Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing. Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan atau membership function menjadi ciri utama dari penalaran dengan logika fuzzy tersebut. [SRI&HARI2010] Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy, antara lain : 1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. 2. Logika fuzzy sangat fleksibel 3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat 4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinier yang sangat kompleks. 5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara 6. langsung tanpa harus melalui proses pelatihan. 7. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. 8. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. [SRI&HARI,2010] Himpunan Fuzzy memiliki 2 atribut yaitu : 1. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti : muda, parobaya, tua. 2. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti : 40, 25, 50 dsb. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu : a. Variabel Fuzzy Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy, contoh : umur, temperatur, permintaan dsb. b. Himpunan Fuzzy Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Contoh 1. Variabel umur, terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu : muda, parobaya dan tua. 2. Variabel temperatur, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu : dingin, sejuk,normal, hangat dan panas seperti c. Semesta Pembicaraan Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri kekanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalnya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya. Contoh : 1. Semesta pembicaraan untuk variabel umur :[0 + ] 2. Semesta pembicaraan untuk variabel temperatur :[0 40] d. Domain Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri kekanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Contoh domain himpunan fuzzy : 1. MUDA = [ 0, 45]

561 2. PAROBAYA = [ 35, 55] 3. TUA = [ 45, + ] 4. DINGIN = [ 0, 20] 5. SEJUK = [ 15, 25] 6. NORMAL = [20, 30] 7. HANGAT = [25, 35] 8. PANAS = [30, 40] e. Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data kedalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan antara lain: Representasi Linier Pada representasi linier, pemetaan input kederajat keanggotaannya digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linier : Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0] bergerak kekakanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah. 3. Metodologi Penelitian Untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat kelulusan mahasiswa tepat waktu, dilakukan akuisisi data pada basis data yang tersimpan di Biro Sistem Informasi Universitas Budi Luhur. Informasi yang dikumpulkan antara lain adalah Nama, NIM, Tahun Kelulusan mahasiswa, serta Absensi Kehadiran Mahasiswa, Tingkat Ekonomi Orang Tua, dan Keaktifan Mahasiswa di Kampus, Data yang diperoleh kemudian dimasukkan sebagai input dari Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), sedangkan outputnya adalah dugaan tingkat Kelulusan Tepat Waktu mahasiswa. 3.1.Pembelajaran Model dan Inferensi Model a. Data yang diperoleh adalah sekumpulan pasangan input-output, berdasarkan data tersebut maka sistem ANFIS yang dibangun akan mehasilkan suatu model yang karakteristiknya mendekati sifat-sifat sistem. b. Model yang akan dibangun akan memiliki beberapa membership-function (MF) serta Rule yang bersifat adjustable. c. Berdasarkan pasangan data input-output yang dimasukkan kedalam sistem ANFIS, makan akan dihasilkan sebuah FIS (Fuzzy Inference System), dimana MF (membership fuction) dapat disesuaikan nilainya d. ANFIS akan melakukan proses pembelajaran terhadap data yang ada, guna memperoleh model yang paling mendekati, berdasarkan data yang dimasukkan ke dalam sistem ANFIS. e. Proses penyesuaian MF (membership fuction) dilakukan dengan menggunakan algoritma Backpropagation yang dikombinasikan dengan metoda least-square untuk melakukan proses pembelajaran 3.2. Validasi Model Setelah ANFIS menghasilkan sebuah model, maka model tersebut harus diuji validasinya terhadapt kriteria model yang dikehendaki. Tujuan dari proses ini adalah untuk melihat seberapa jauh keberhasilan ANFIS melakukan pemodelan sistem. ANFIS melakukan validasi model ini dengan cara membandingkan output dari data yang telah dilakukan proses pembelajaran, dengan kumpulan data lain yang tidak dilakukan proses pembelajaran selain itu kedua kumpulan data tersebut saling bebas satu sama lain, sehingga perbandingan tadi akan menghasilkan error yang dapat dijadikan ukuran tingkat keberhasilan model ini. Semakin kecil tingkat error, maka semakin baik model tersebut.

562 3.2.1 Grafik Data Training Gambar 3.1 IPK- Training Gambar 3.2 Keaktifan- Training Gambar 3.3. Kelulusan- Training 3.2.2 Grafik Data Testing Gambar 3.4. IPK-Testing Gambar 3.5 Keaktifan-Testing Gambar 3.6 Kelulusan-Testing

563 3.3 Proses Simulasi MATLAB Gambar 3.7-Load Data Training Gambar 3.8Data Training Gambar 3.9Generate FIS Gambar 3.10 FIS Structure Gambar 3.11 Training Process Gambar 3.12 Load Data Testing

564 Gambar 3.13 Data Testing Gambar 3.14 Testing process Gambar 3.15 View Rules Gambar 3.16 View Surface 4. Analisa dan Interpretasi 4.1 Proses Pembelajaran Gambar 4.1. Proses Training Keterangan: 1. Load Data : Sebanyak 122, di Load kedalam Workspace, kemudian data tersebut akan terlihat pada grafik 2. Generate FIS: Berdasarkan pada data yang di-load kedalam Workspace, kemudian dilakukan pembangkitan FIS dengan Parameter input dan Output 3. Train FIS: Kemudian dilakukan eksekusi untuk proses Pembelajaran, sebanyak 20 epoch 4. RMSE : Hasil dari Training adalah Nilai RSME = 7.315 x 10-5 atau nilai desimalnya : 0.0000007315

565 4.2 Proses Validasi / Testing Gambar 4.2. Proses Testing / Validasi Keterangan: 1. LOAD DATA: Sebanyak 101 data Testing di-load ke dalam Workspace 2. TEST FIS: Kemudian dilakukan testing terhadap FIS, dengan tujuan untuk Validasi dari Model yang telah dibuat pada proses Pembelajaran sebelumnya. 3. AVERAGE TESTING ERROR: Nilai Testing untuk Validasi Model didapat nilai RMSE = 2.6714 5. KESIMPULAN Hasil simulasi Matlab RMSE = 7.315 x 10-5 atau nilai desimalnya : 0.0000007315 menyatakan bahwa hasil simulai pembelajaran atau proses training, memiliki akurasi yang memenuhi syarat untuk membangun sebuah model. Hasil Validasi sistem menhasilkan RMSE = 2.6714, menyatakan bahwa sistem yang dibangun dengan metoda ANFIS ini cukup baik dan memuhi syarat sebagai model sistem yang digunakan untuk melakukan prediksi Tingkat Kelulusan Mahasiswa Tepat Waktu. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Sri K, Hari P., Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004. [2] Marimin, Nurul Magfiroh, Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Rantai Pasok,IPB Press, 2010 [3] Thomas Wahyu, Agung Prasetyo, Analisis dan Desain Sistem Kontrol dengan MATLAB, Penerbit Andi, Yogyakarta,2003. [4] Gunaidi, The Short Cut of MATLAB Programming, Informatika, Bandung,2010 [5] Agus Naba, Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan MATLAB,Andi Yogyakarta,2009 [6] Sri Kusuma Dewi, Hartati, Neuro Fuzzy, Integrasi Sistem Fuzzy dan Jaringan Syaraf,Graha Ilmu, Yogyakarta,2010. [7] Dwi Ana, Sistem Kendali Cerdas,Graha Ilmu, Yogyakarta,2010. [8] Emha Taufik Luthfi, Implementasi ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) Pada Prediksi Pembayaran Pinjaman Berdasar Analisis Rencana Pembiayaan Nasabah ( Studi Kasus : BMT XYZ ), STMIK AMIKOM, Yogyakarta, 2007. [9] Sofyan Hadi, Pemodelan Rekayasa Sistem Pakar Dengan Neuro Fuzzy Untuk Mendiagnosis Permasalahan Pada Sistem Pengendalian CNC Turbotext HX-SERIES,MKOM Univ.Budi Luhur,2007