SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Meningitis Menggunakan Metode Naïve Bayes Berbasis Web

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

Kata kunci : Metode Naive Bayes, Penyakit Tenggorokan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III ANALISIS SISTEM

Aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit ispa berbasis speech recognition menggunakan metode naive bayes classifier

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

MEMBANGUN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA ANAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS DISMENORE MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING PADA RULE-BASED EXPERT SYSTEM

Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PERNAPASAN PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.03(2016), Hal ISSN : X

Eko Rio Pramudyo Mahasiswa Informatika, FT UMRAH,

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MATA MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

KLASIFIKASI KECENDERUNGAN PENYAKIT MATA DI JAWA BARAT DENGAN ASSOCIATION RULE DAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Sistem Pakar Untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor Dengan Menggunakan Faktor Kepastian

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TEORI DEMPSTER-SHAFER DAN PROBABILITAS BAYES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Pemanfaatan Metode Naïve Bayes Classifier dalam Pembuatan Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Kelamin

DAFTAR ISI v. ABSTRACT.. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan anaknya menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan kuat, terutama

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI FRAMEWORK CODEIGNITER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

SISTEM PAKAR MELACAK KERUSAKAN HANDPHONE DENGAN METODE DECISION TABLE SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

DIAGNOSIS KEBUTUHAN GIZI PADA BALITA MELALUI PENERAPAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

Analisa Dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pernapasan Organ Paru Khususnya TB Paru Berbasis Website Dan Android

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT ANAK DENGAN GEJALA DEMAM MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFICATION

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta yang diungkap oleh World Health

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN PERNAPASAN PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM CERDAS UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KUCING PERSIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

Laporan Skripsi BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

Transkripsi:

SISTEM AKAR DIAGNOSIS ENYAKIT INFEKSI SALURAN ERNAASAN AKUT ADA ANAK MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER Hendra Effendi Teknik Informatika STMIK alcomtech Jl. Basuki Rahmat No. 05, alembang 30129, Indonesia e-mail: st4raja@gmail.com Abstrak Infeksi Saluran ernapasan Akut (ISA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. ISA juga merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan terutama pada bagian perawatan anak. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala dan cara penanganan penyakit ISA merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian akibat ISA. Untuk mengatasinya diperlukan suatu alat bantu berupa sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit ISA. Naïve Bayes Classifier merupakan pengklasifikasi probabilitas sederhana berdasarkan pada teorema Bayes. Naïve Bayes Classifier dapat dilatih dengan efisien dalam pembelajaran terawasi (supervised learning). Hasil penelitian ini berupa sebuah aplikasi berbasis web yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendiagnosis penyakit ISA pada anak berdasarkan gejala-gejala yang diderita. Kata kunci sistem pakar, ISA, Naïve Bayes Classifier ENDAHULUAN Infeksi Saluran ernapasan Akut (ISA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. ISA juga merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan terutama pada bagian perawatan anak [1]. Di Indonesia, penyakit ISA merupakan salah satu masalah kesehatan terutama pada Balita. Salah satu penyakit ISA yang berbahaya adalah pneumonia. ada tahun 2014 cakupan penemuan pneumonia pada balita sebesar 29,47% dengan jumlah kasus sebanyak 657.490 kasus. Angka kematian akibat pneumonia pada balita sebesar 0,08% atau 496 kasus [2]. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala dan cara penanganan penyakit ISA merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian akibat ISA. Untuk mengatasinya diperlukan suatu alat bantu berupa sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit ISA. Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar [3]. ada penelitian [4] digunakan metode faktor kepastian untuk mendiagnosis penyakit ISA. Hasil penelitiannya berupa sebuah aplikasi desktop yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Delphi. enelitian serupa juga dilakukan dalam penelitian [5] yang menerapkan logika fuzzy metode mamdani untuk menghasilkan sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit ISA. ada penelitian ini, pasien diminta untuk menjawab 13 pertanyaan yang berhubungan dengan gejala yang dirasakan untuk kemudian dilakukan proses penarikan kesimpulan penyakit ISA yang diderita. enelitian [6] menggunakan data 6 penyakit ISA dan 18 gejala. Metode yang digunakan adalah metode forward chaining. METODE ENELITIAN A. Naïve Bayes Classifier Naïve Bayes Classifier merupakan pengklasifikasi probabilitas sederhana berdasarkan pada teorema Bayes. Teorema Bayes dikombinasikan dengan Naïve yang berarti setiap atribut/variabel bersifat bebas (independent). Naïve Bayes Classifier dapat dilatih dengan efisien dalam pembelajaran terawasi (supervised learning). Keuntungan dari klasifikasi adalah bahwa ia hanya membutuhkan sejumlah kecil data pelatihan untuk memperkirakan parameter (sarana dan varians dari variabel) yang diperlukan untuk klasifikasi. Karena variabel independen diasumsikan, hanya variasi dari variabel untuk masing-masing kelas harus ditentukan, bukan seluruh matriks kovarians [7]. 284

ada saat klasifikasi, pendekatan bayes akan menghasilkan label kategori yang paling tinggi probabilitasnya ( ) dengan masukan atribut (1) Teorema Bayes menyatakan : (2) Menggunakan teorema bayes ini, persamaan (1) dapat ditulis sebagai berikut : (3) Nilai konstan untuk semua, sehingga persamaan (3) dapat ditulis menjadi : (4) Karena nilai sulit untuk dihitung, maka diasumsikan bahwa setiap atribut pada kategori tidak mempunyai keterkaitan sehingga : (5) didapat dari rumus :. (6) dimana : = jumlah record pada data learning yang v = dan a =. p = 1/ banyaknya jenis penyakit. m = jumlah gejala. n = jumlah record pada data learning yang v = / tiap penyakit B. Tahap erhitungan Naïve Bayes Classifier erhitungan Naïve Bayes Classifier dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan nilai untuk setiap class. 2. Menghitung nilai dan. 3. Menghitung nilai x untuk setiap v. 4. Menentukan hasil klasifikasi yaitu v yang memiliki nilai perkalian terbesar. 5. HASIL DAN EMBAHASAN A. Data Flow Diagram (DFD) Diagram konteks menggambarkan aliran arus data sistem pakar diagnosis penyakit ISA pada anak secara umum. Diagram konteks sistem pakar diagnosis penyakit ISA pada anak dapat dilihat pada Gambar 1. DFD Level 1 merupakan penjabaran dari diagram konteks. Gambar 2. DFD Level 1 B. Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) dibuat dengan tujuan untuk melihat hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya berdasarkan hasil perancangan pada Data Flow Diagram (DFD). Entity Relationship Diagram (ERD) untuk sistem pakar diagnosis penyakit ISA pada anak dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. ERD Gambar 1. Diagram Konteks C. Representasi engetahuan akar Data jumlah penyakit ISA pada anak terdiri dari 9 jenis. Masing-masing jenis penyakit ISA juga disertai gejala-gejalanya. Jenis penyakit ISA terdapat pada Tabel 1, sedangkan gejala-gejala penyakit ISA terdapat pada Tabel 2. 285

Tabel 1. Jenis enyakit No Kode enyakit Jenis enyakit 1 1 Rhinosinusitis/Sinusitis 2 2 Tonsilitis,Faringitis,Laringitis (Radang Tenggorokan) 3 3 Epiglotitis 4 4 Bronkitis 5 5 Bronkiolitis 6 6 neumonia 7 7 leuritis 8 8 Common Cold 9 9 ILI (Infuenza Like Illness) Tabel 2. Gejala enyakit No Kode Gejala Gejala 1 G1 Demam 2 G2 Batuk-Batuk 3 G3 Hidung Tersumbat/ilek 4 G4 Sakit Kepala/using 5 G5 Sakit Tenggorokan/Susah Menelan 6 G6 Lesu/Lemas 7 G7 Sesak Napas 8 G8 Frekuensi Napas Cepat 9 G9 Suara Napas Kasar 10 G10 11 G11 Nafsu Makan Berkurang/Susah Makan Berkurangnya Indra engecap dan Bau 12 G12 Suara Serak 13 G13 Gelisah/Susah Tidur 14 G14 Nyeri di dada 15 G15 Warna Merah ada Amandel (Bengkak) Kode Gejala 1 2 3 Kode enyakit 5 6 4 G8 x x G9 x x G10 x x x x x x x G11 x G12 x x x G13 x x G14 G15 x Aturan kaidah produksi gejala penyakit dibuat dalam bentuk IF-THEN Rules. Tabel 4. Tabel Aturan Rule IF THEN R1 G1,G2,G3,G4,G6,G11 1 R2 G1,G2,G3,G4,G5,G10,G12,G15 2 R3 G1,G2,G5,G12 3 R4 G1,G2,G4,G5,G6,G10 4 R5 G1,G2,G7,G8,G9,G10,G13 5 R6 G1,G2,G4,G7,G8,G9,G10,G12 6 R7 G1,G2,G7,G10,G14 7 R8 G1,G2,G3,G4,G6,G10,G13 8 R9 G1,G2,G4,G6,G10 9 ohon keputusan merupakan grafik yang akan menjelaskan antara objek-objek yang dihubungkan dengan garis-garis berlabel. ohon keputusan diagnosis penyakit Infeksi Saluran ernapasan Akut (ISA) pada anak dapat dilihat pada Gambar 4. 7 x 8 9 Hubungan antara penyakit dan gejalanya dapat dilihat pada Tabel 3. Kode Gejala 1 Tabel 3. enyakit dan Gejala Kode enyakit 2 5 6 3 4 7 G1 x x x x x x x x x G2 x x x x x x x x x G3 x x x G4 x x x x x x G5 x x x G6 x x x x G7 x x x 8 9 286

Gambar 7. Halaman Manajemen enyakit Halaman manajemen gejala digunakan untuk melakukan pengolahan data gejala. Gambar 4. ohon Keputusan D. Antarmuka Sistem akar Untuk melakukan pengolahan basis pengetahuan berupa data penyakit, data gejala dan data relasi maka pakar harus terlebih dahulu melakukan proses login. Tampilan halaman login dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 8. Halaman Manajemen Gejala Halaman manajemen relasi digunakan untuk melakukan pengolahan data relasi penyakit dan gejala. Gambar 9. Halaman Manajemen Relasi Gambar 5. Halaman Login Halaman manajemen pakar digunakan untuk melakukan pengolahan data pakar. Halaman konsultasi digunakan oleh pengunjung untuk melakukan konsultasi dengan cara memilih gejala-gejala yang diderita. Gambar 6. Halaman Manajemen akar Halaman manajemen penyakit digunakan untuk melakukan pengolahan data penyakit. 287

G2. = 1 G5. = 1 G6. = 0 G10. = 1 enyakit ISA ke-3 : Epiglotitis p = 1/9 = G1. = 1 G2. = 1 G5. = 1 G6. = 0 G10. = 0 Gambar 10. Halaman Konsultasi Halaman hasil konsultasi menampilkan data penyakit beserta definisi dan solusinya. enyakit ISA ke-4 : Bronkitis p = 1/9 = G1. = 1 G2. = 1 G5. = 1 G6. = 1 G10. = 1 dan seterusnya hingga penyakit ISA ke-9. Gambar 11. Halaman Hasil Konsultasi E. Uji Coba erhitungan Naïve Bayes Classifier Uji coba perhitungan Naïve Bayes Classifier diterapkan pada pasien yang mengalami gejala demam (G1), batuk-batuk (G2), sakit tenggorokan/susah menelan (G5), lesu/lemas (G6) dan nafsu makan berkurang/susah makan (G10). Langkah-langkah perhitungan Naïve Bayes Classifier adalah sebagai berikut : 1. Menentukan nilai untuk setiap class. enyakit ISA ke-1 : Rhinosinusitis/Sinusitis p = 1/9 = G1. = 1 G2. = 1 G5. = 0 G6. = 1 G10. = 0 enyakit ISA ke-2 : Radang Tenggorokan p = 1/9 = G1. = 1 2. Menghitung nilai dan. enyakit ISA ke-1 : Rhinosinusitis/Sinusitis, 1 1, 2 1, 5 1, 6 1, 10 1 1 1 9 enyakit ISA ke-2 : Radang Tenggorokan, 1 2, 2 2, 5 2, 6 2, 10 2 2 1 9 enyakit ISA ke-3 : Epiglotitis 288

1 3 2 3 5 3 6 3 10 3,,,,, 3 1 9 enyakit ISA ke-4 : Bronkitis, 1 4, 2 4, 5 4, 6 4, 10 4 4 1 9 dan seterusnya hingga penyakit ISA ke-9. 3. Menghitung nilai x untuk setiap v. enyakit ISA ke-1 : Rhinosinusitis/Sinusitis (1) x [ (G1 1) x (G2 1) x (G5 1) x (G6 1) x (G10 1) ] = x x x x x = enyakit ISA ke-2 : Radang Tenggorokan (2) x [ (G1 2) x (G2 2) x (G5 2) x (G6 2) x (G10 2) ] = x x x x x = 1,76407e-6 enyakit ISA ke-3 : Epiglotitis (3) x [ (G1 3) x (G2 3) x (G5 3) x (G6 3) x (G10 3) ] = x x x x x = enyakit ISA ke-4 : Bronkitis (4) x [ (G1 4) x (G2 4) x (G5 4) x (G6 4) x (G10 4) ] = x x x x x = 1,88168e-6 dan seterusnya hingga penyakit ISA ke-9. 4. Menentukan hasil klasifikasi yaitu v yang memiliki nilai perkalian terbesar. enyakit Rhinosinusitis/Sinusitis Tonsilitis,Faringitis,Laringitis (Radang Tenggorokan) Epiglotitis Bronkitis Bronkiolitis neumonia leuritis Common Cold ILI (Infuenza Like Illness) Tabel 5. Nilai v Nilai v 1,76407e-6 1,88168e-6 1,76407e-6 1,76407e-6 Nilai v terbesar adalah 1,88168e-6, sehingga dapat disimpulkan pasien menderita penyakit Bronkitis. KESIMULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode Naïve Bayes Classifier dapat diterapkan pada sistem pakar layanan kesehatan diagnosis penyakit, khususnya penyakit ISA pada anak. 2. Aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit ISA pada anak ini memberikan informasi mengenai gejala serta penanganan awal penyakit ISA pada anak yang dibutuhkan oleh masyarakat. 3. Adakalanya sistem pakar ini tidak dapat menentukan jenis penyakit ISA, hal ini disebabkan nilai hasil klasifikasi v yang sama besarnya diantara beberapa jenis penyakit ISA. SARAN Adapun saran-saran dapat diberikan berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Basis pengetahuan yang ada pada sistem pakar perlu ditambah atau diperbaharui agar hasil diagnosis yang didapat lebih akurat. 2. Sistem pakar diagnosis penyakit ISA pada anak ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendiagnosis penyakit ISA pada orang dewasa. 3. erlu dilakukan evaluasi rutin terhadap sistem pakar sehingga dapat diketahui apakah perlu perbaikan atau penyempurnaan kembali. 289

REFERENSI [1] WHO, encegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut (ISA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas pelayanan kesehatan, 2007. [2] Kementerian Kesehatan RI, rofil Kesehatan Indonesia Tahun 2014, 2015. [3] T. Sujono, E. Mulyanto, and V. Suhartono, Kecerdasan Buatan, Yogyakarta:Andi, 2011. [4] Iskandar, Sistem akar Untuk Diagnosa enyakit ISA Menggunakan Metode Faktor Kepastian, Algoritma, Vol.3, No.1, 2007, pp 9-16. [5] E.. Wiweka, Sistem akar Diagnosa Infeksi Saluran ernafasan Akut (ISA) Menggunakan Logika Fuzzy, Media Informatika, Vol.10, No.1, 2012, pp 23-46. [6] A.B. rabowo, Sistem akar Untuk Mendiagnosa Infeksi Saluran ernafasan Akut (ISA) Berbasis Web, Semarang:Universitas Dian Nuswantoro, 2014. [7] Zhang, The Optimality of Naïve Bayes, Canada:University of New Brunswick, 2004. 290