BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung No. 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan susunan organisasi, Sekretariat Daerah Kota Bandung. Sekretaris DPRD Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam memyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, penyelenggaraan kehumasan dan protocol lingkup DPRD dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Sekretariat DPRD Kota Bandung mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; b. Penyelenggaraan administrasi keuangan; c. Penyelenggaraan kehumasan dan protokol lingkup DPRD; d. Penyelenggaraan rapat-rapat di lingkungan DPRD; dan e. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan dalam mendukung tugas dan fungsi DPRD. Tahun 2013-2018 9
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris sebagaimana tabel tentang Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Bandung berikut ini. Tahun 2013-2018 10
2.2. Sumber Daya SKPD Sumber daya Sekretariat DPRD Kota Bandung meliputi sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dimiliki. a. Sumber Daya Manusia No. Pegawai Jumlah Keterangan 1. Berdasarkan status pegawai - PNS 76 Jumlah = 76 orang 2. Berdasarkan status pendidikan - S-2 12 - S-1 28 - SMA Sederajat 27 - SMP Sederajat 4 - SD 5 Jumlah = 76 orang 3. Berdasarkan Golongan - IV.c 1 - IV.b 3 - IV.a 3 - III.d 4 - III.c 10 - III.b 18 - III.a 15 - II.d 8 - II.c 4 - II.a 9 - I.c 1 Jumlah = 76 orang Tahun 2013-2018 11
b. Sarana Prasarana No. Sarana Jumlah Keterangan 1. Kendaraan Dinas - Mobil 76 - Motor 2. Perlengkapan Kerja - Komputer PC 50 - Notebook 20 - Papan Tulis Elektrik 4 - Mesin Tik 10 - Mesin Fotocopy 4 - dll, sesuai data Aset 3. Gedung Kantor 1 2.3. Pelayanan SKPD Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Tugas Pokok dan Fungsi utama Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah fasilitasi seluruh kegiatan DPRD Kota Bandung (supporting), yang meliputi : a. Penyelenggaraan administrasi keuangan; b. Penyelenggaraan kehumasan dan protokol lingkup DPRD; c. Penyelenggaraan rapat-rapat di lingkungan DPRD; dan d. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan dalam mendukung tugas dan fungsi DPRD. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD yang dapat kami kembangkan kami coba analisa dengan menggunakan analisa SWOT. Tahun 2013-2018 12
LINGKUNGAN INTERNAL Kekuatan (Strengths) 1. Dukungan jumlah anggaran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana 3. Adanya produk peraturan perundang-undangan yang mengatur dengan jelas menyangkut eksistensi Sekretariat DPRD 4. Sinergitas hubungan yang cukup harmonis antara DPRD dan Sekretariat DPRD. Kelemahan (Weaknesses) 1. Intervensi Anggota DPRD yang berlebihan. 2. Kedislipinan pegawai yang kurang. 3. Personil yang gemuk 4. Belum terpenuhinya ketersediaan SDM Aparatur dari segi kualitas. LINGKUNGAN EKSTERNAL Peluang (Opportunities) 1. Infrastruktur yang cukup memadai dan dapat dikembangkan. 2. Adanya peluang bagi setiap staf untuk mengikuti kegiatan pengembangan SDM. 3. Adanya potensi SDM para Anggota DPRD yang dapat dikembangkan. Ancaman (Threats) 1. Perkembangan teknologi informasi 2. Meningkatnya daya kritis masyarakat 3. Proses interaksi secara langsung antara para Anggota Dewan dengan Sekretariat DPRD yang dapat mempengaruhi profesionalisme sebagai PNS. 4. Pluralisme latar belakang Anggota DPRD. Dapat diurutkan bahwa asumsi pilihan strategi sebagai faktor kunci keberhasilan atau critical success faktor adalah : a. Kemampuan anggaran serta infrastruktur yang memadai menjamin aksesibilitas informasi yang kuat. b. Pengembangan SDM aparatur serta anggota dewan dapat menanggulangi ketersediaan SDM yang berkualitas. c. Perkembangan teknologi informasi perlu mendapatkan intervensi positif dari anggota DPRD. Tahun 2013-2018 13
d. Meningkatkan kedislipinan aparatur untuk menghindari sikap kritis masyarakat. Tahun 2013-2018 14